Anda di halaman 1dari 9

SOP PRE CONFERENCE DAN POST CONFERENCE

MANAJEMEN KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :
Kelompok I

Apriliani Rahmania
Ardiansyah Anugrah Cipta Dwijaya
Cyprianus MH Nurfadillah
Sri Muliasni Isar Darmawansyah
Asnani Sri Mulyati
Ishma Ramadhani Cindy Indriyani
ST. Sakiah Rahmatang
Fatmawati Irmayanti
Ita Pusmita Sari

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PANAKKUKANG MAKASSAR
2020
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PRE DAN POST CONFERENCE

CONFERENCE

A. Definisi
Conference adalah diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik
dan kegiatan konsultasi. Conference dilakukan sebelum dan sesudah
melaksanakan asuhan pada pasien.

B. Tujuan umum conference


Secara umum tujuan konferensi adalah untuk menganalisa
masalah-masalah secara kritis dan menjabarkan alternatif penyelesaian
masalah, mendapatkan gambaran berbagai situasi lapangan yang dapat
menjadi masukan untuk menyusun rencana antisipasi sehingga dapat
meningkatkan kesiapan diri dalam pemberian asuhan keperawatan dan
merupakan cara yang efektif untuk menghasilkan perubahan non kognitif
(McKeachie, 1962). Juga membantu koordinasi dalam rencana pemberian
asuhan keperawatan sehingga tidak terjadi pengulangan asuhan,
kebingungan dan frustasi bagi pemberi asuhan (T.M. Marelli, et.al, 1997).

C. Pedoman pelaksanaan conference :


1. Sebelum dimulai, tujuan conference harus dijelaskan
2. Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok
3. Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa
mendominasi dan memberi umpan balik
4. Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodik
5. Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta, keinginan
mengambil tanggung jawab dan menerima pendekatan serta pendapat
yang berbeda
6. Raung diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi
7. Pada saat menyimpulkan conference, ringkasan diberikan oleh
pemimpin dan kesesuaiannya dengan situasi lapangan

Conference di bagi menjadi 2 macam :


1. Pre Conference
2. Post Conference

1. Pre Conference
a. Definisi
Pre conference adalah komunikasi ketua tim dan perawat pelaksana
setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang
dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada
tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre
conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan
rencana dari kepala tim dan penanggung jawab tim.
Pre conference adalah diskusi tentang aspek klinik sebelum
melaksanakan asuhan pada pasien.
b. Tujuan pre conference:
1) Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien,
merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil
2) Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
3) Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien
c. Syarat pelaksanaan:
1) Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan
dan post conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan
2) Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
3) Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan
pasien, perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu
ditambahkan
4) Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan
anggota tim (Jean, et.Al, 1973)
d. Pelaksanaan
1) Dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim.
Isi conference
Rencana tiap perawat (rencana harian)
Tambahan rencana dari ketua tim atau penanggung jawab tim
2) Waktu
Dilakukan setelah opera
3) Tempat
Dilakukan di meja masing – masing tim
4) Penanggung jawab
a) Ketua tim atau penanggung jawab tim kegiatan
b) Ketua tim atau penanggung jawab tim membuka acara
c) Ketua tim atau penanggung jawab tim menanjakan rencana harian
masing- masing perawat pelaksana
d) Ketua tim atau penanggung jawab tim memberikan masukan dan
tindakan lanjut terkait dengan asuhan yang diberikan saat itu

STANDAR OPERASIONAL (SOP)


PRE CONFERENCE

No Tindakan Ya Tidak
1. Persiapan
1. Ruangan
2. Staff
2. Tatalaksana
1. Melakukan konferensi setiap hari segera setelah
dilakukan pergantian dinas pagi atau sore sesuai
dengan jadwal pelaksana.
2. Dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab
tim
Isi conference:
a. Rencana tiap asuhan (rencana harian)
b. Tambahan rencana dari ketua tim atau
penanggung jawab tim
3. Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA
dalam timnya masing- masing.
4. Menyampaikan perkembangan dan masalah pasien
berdasarkan hasil evaluasi kemarin dan kondisi
pasien yang dilaporkan oleh dinas malam
5. Perawat pelaksana menyampaikan hal-hal meliputi
a. Keluhan pasien
b. TTV dan kesadaran pasien
c. Hasil pemeriksaan laboratorium atau
diagnosis terbaru
d. Masalah keperawatan
e. Rencana keperawatan hari ini
f. Perubahan keadaan terapi medis
g. Rencana medis
6. Perawat pelaksana mendikusikan dan mengarahkan
perawat asosiet tentang masalah yang terkait
dengan perawatan pasien yang meliputi :
a. Pasien yang terkait dengan pelayanan seperti :
keterlambatan, kesalahan pemberian makan,
kebisikan pengunjung lain, kehadiran dokter
yang dikonsulkan.
b. Ketepatan pemberian infuse
c. Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran
cairan
d. Ketepatan pemberian obat / injeksi
e. Ketepatan pelaksanaan tindakan lain
f. Ketepatan dokumentasi\
7. Mengingatkan kembali standar prosedur yang
ditetapkan.
8. Mengingatkan kembali tentang kedisiplinan,
ketelitian, kejujuran dan kemajuan masing–masing
perawatan asosiet.
9. Membantu perawatan asosiet menyelesaikan
masalaah yang tidak dapat diselesaikan.

2. Post Conference
a. Definisi
Post conference adalah diskusi tentang aspek klinik sesudah
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Conferensi merupakan
pertemuan tim yang dilakukan setiap hari. Konferensi dilakukan
sebelum atau setelah melakukan operan dinas, pagi, sore atau malam
sesuai dengan jadwal dinas perawatan pelaksanaan. konference
sebaiknya dilakukan di tempat tersendiri sehingga dapat mengurangi
gangguan dari luar.
b. Tujuan Post Conference
Tujuan post conference adalah untuk memberikan kesempatan
mendiskusikan penyelesaian masalah dan membandingkan masalah
yang dijumpai.
c. Syarat Post Conference
1) Post conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan
2) Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
3) Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan
pasien, perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu
ditambahkan
4) Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim
dan anggota tim

d. Pelaksanaan dalam melaksanakan konferensi


Adapun panduan bagi Perawat pelaksana dalam melakukan konferensi
adalah sebagai berikut: (Ratna Sitorus, 2006).
1) Konferensi dilakukan setiap hari segera setelah dilakukan
pergantian dinas pagi atau sore sesuai dengan jadwal perawatan
pelaksana.
2) Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam timnya
masing – masing.
3) Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil
evaluasi kemarin dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas
malam.

Hal hal yang disampaikan oleh perawat pelaksana meliputi :


1) Utamanya tentang klien (biodata, status sosial, ekonomi, budaya)
2) Keluhan klien
3) TTV dan kesadaran
4) Hasil pemeriksaan laboraturium atau diagnostic terbaru.
5) Masalah keperawatan
6) Rencana keperawatan hari ini.
7) Perubahan keadaan terapi medis.
8) Rencana medis selanjutnya (tindak lanjut)
Perawat pelaksana mendikusikan dan mengarahkan perawat tentang
masalah yang terkait dengan perawatan klien yang meliputi :
1) Klien yang terkait dengan pelayanan seperti : keterlambatan, kesalahan
pemberian makan, kebisingan pengunjung lain, kehadiran dokter yang
dikonsulkan.
2) Ketepatan pemberian infuse.
3) Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan.
4) Ketepatan pemberian obat / injeksi.
5) Ketepatan pelaksanaan tindakan lain,
6) Ketepatan dokumentasi.
a. Menggiatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan.
b. Menggiatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan
kemajuan masing-masing perawatan asosiet.
c. Membantu perawat menyelesaikan masalah yang tidak dapat
diselesaikan.
Tahap-tahap inilah yang akan dilakukan oleh perawat-perawat ruangan
ketika melakukan post conference

SOP ( STANDART OPERASIONAL PROSEDUR )


POST CONFERENCE

A. NAMA JABATAN :

B. UNIT ORGANISASI :

C. RINGKASAN TUGAS :

1. Ketua tim atau Pj membuka acara.


2. Ketua tim atau Pj tim menanyakan kendala yang dialami dalam memberikan
asuhan pasien.
3. Ketua tim atau Pj tim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus
dioperkan kepada perawat shift berikutnya.
4. Ketua tim atau Pj menutup acara.
D. HASIL KERJA :

1. Terlaksananya pembukaan acara.


2. Terdeteksinya kendala dalam asuhan yang telah diberikan.
3. Terlaksananya tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan kepada
perawat shift berikutnya.
4. Terlaksananya penutupan acara.
E. RINCIAN TUGAS :

1. Ketua tim atau Pj tim membuka acara


a. Memberikan salam dengan sopan dan hormat
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan
d. Menjelaskan langkah prosedur

2. Ketua tim atau Pj menanyakan kendala dalam asuhan yang telah diberikan
a. Menanyakan kepada setiap Pj apa yang telah dilakukan kepada pasien
b. Menanyakan kepada setiap Pj apa yang menjadi kendala dalam
memberikan setiap asuhan kepada pasien
c. Menanyakan kepada setiap Pj apa yang dapat dihasilkan dari setiap
tindakan
3. Ketua tim atau Pj tim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus
dioperkan kepada perawat shift berikutnya.
a. Menanyakan kepada Pj apa yang belum dilaksanakan
b. Menanyakan kepada Pj apa yang akan dilaksanakan selanjutnya
c. Menanyakan kepada Pj apa yang harus dioperkan pada perawat shift
selanjutnya
d. Mengevaluasi keefektifan dan keefisienan tindakan yang akan
diberikan selanjutnya.
4. Ketua tim atau Pj menutup acara.
a. Memberikan kesimpulan Post Conference
b. Menanyakan apakah ada pertanyaan atau saran kepada setiap Pj
c. Mengucapkan terimakasih dan salam

Anda mungkin juga menyukai