Disusun Oleh:
SYAIFUL ANAM
NIM : 192630016
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN.......................................................................................................3
A. Tinjauan Historis Organisasi................................................................................3
B. Kerangka Konsep Dasar Organisasi...................................................................4
C. Dimensi Struktur Organisasi.................................................................................9
D. Desain Organisasi....................................................................................................10
E. Sekolah Sebagai Organisasi Sekolah.................................................................12
G. Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajar...........................................................14
BAB III PENUTUP..................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun tugas individu
pada mata kuliah Leadership dan Keorganisasian Pendidikan di Program Pasca
Sarja UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten ini dengan baik dan tepat waktu.
Allah SWT berfirman, “ Dialah yang menciptakan kamu dari yang satu
dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang
kepadanya. Maka setelah dicampurinya, istrinya itu mengandung kandungan
yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan ( beberapa waktu). Kemudian
taltkala ia merasa berat, keduanya ( suami – isteri) bermohon kepada Allah,
Tuhannya seraya berkata: “ Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang
saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur”. (Qs.Al A’raaf :
189 ).
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun
makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan guna kesempurnaan makalah ini.
Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
yang harus dicapai yang kita yakini sebagai tujuan pendidikan. Pencapaian
tujuan ini akan lebih efektif dan efisien jika dilakukan dengan
1
Sekolah sebagai organisasi dapat kita lihat dari dua sisi, yaitu
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang
yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan ( beberapa waktu). Kemudian
A’raaf : 189 ).
sendiri, mereka membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Ketika Nabi Adam
diciptakan dengan berjuta gemerlap syurga namun ia tetap merasa ada yang
menjadi wanita pertama dan menjadi penghapus sepi baginya. Lantas apakah
dengan diciptakannya Siti Hawa sebagai teman hidup lantas sudah cukup?
Tidak, mereka pun masih merasa kesepian dan kemudian memohon pada
Dari ayat itu dapat disimpulkan bahwa manusia itu butuh oranglain
3
tidak butuh oranglain untuk hidup. Mendasar hal itulah kemudian muncul
1. Pengertian Organisasi
pekerjaan-pekerjaan.
bersama.
4
3.Jenis-jenis Organisasi
a. Formal
administrasi berikut:
a. Kedudukan
b. Hierarki kekuasaan
b. Informal
1. Organisasi PGRI
Organisasi profesi guru saat ini sudah mulai tumbuh layaknya jamur di musim
hujan. Jika pada era Orde Baru (Orba) bicara guru pasti inhern dengan PGRI.
Guru sinonimnya adalah PGRI atau sebaliknya. Bahkan secara politispun guru
dan organisasi profesi guru yang bernama PGRI ini dimobilisasi bahkan
dikooptasi oleh rezim. Sudah pengetahuan umum jika mobilisasi politik
penguasa, dilakukan pada guru dan PGRI untuk memilih partai berkuasa saat
itu (Golkar). Namun setelah reformasi, lahirnya UU Sisdiknas diperkuat oleh
UU Guru dan Dosen (UU GD) yang terlahir kemudian, guru diwajibkan aktif
dalam suatu wadah organisasi profesi yang tidak tunggal.
5
Implikasinya sekarang yakni wadah organisasi profesi guru bukan lagi
monopoli Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). PGRI telah menjadi
organisasi profesi guru yang mapan dan telah kokoh. Baik secara finansial
maupun secara organisasional. Lahir pada 25 November 1945. Saat ini Ketua
Umum PGRI adalah Bapak Sulistyo yang juga seorang anggota Dewan
Perwakilan Daerah (DPD) periode 2009-2014. Sebelumnya PGRI
dikomandani oleh Bapak Prof. Dr. Mohamad Surya, juga seorang anggota
DPD periode 2004-2009. Saya juga tidak tahu apakah para mantan (pengurus)
ketua umum PGRI akan mengisi jabatan pemerintah dan terjun ke politik
praktis (anggota DPD atau DPR). Publik pasti akan bertanya juga apakah
ketua umum PGRI haruskah seorang guru atau tidak. Tapi di beberapa daerah
faktanya adalah ada ketua PGRI wilayah/daerah (kabupaten/provinsi) yang
nota bene seorang kepala dinas pendidikan (bukan seorang guru).
Saat ini pilihan wadah organisasi guru sangat variatif. Tidak lagi tunggal dan
monopolistik. Sepengetahuan saya sebagai seorang guru, selain PGRI masih
ada sederetan organisasi guru yang di luar wadah tunggal PGRI. Dikenal
kemudian nama Federasi Guru Independen Indonesia (FGII), yang diketuai
oleh Bapak Suparman (seingat saya beliau adalah guru SD, tapi saya tidak
tahu SD apa dan dimana). FGII acap kali tampil di media, dengan pernyataan-
pernyataan Suparman yang mengkritik UN atau upaya advokasi terhadap
guru-guru yang dimarjinalkan. Pengurus FGII juga telah tersebar di beberapa
wilayah Indonesia. FGII sering melontarkan kritik terhadap kebijakan
pendidikan dan vokal untuk pengadvokasian bagi guru yang dipinggirkan.
Seperti terkait pengangkatan guru honorer, tunjangan dan dikotomi guru
negeri dan swasta.
6
3. Organisasi Ikatan Guru Indonesia (IGI)
Selain PGRI dan FGII wadah organisasi guru lainnya bernama Ikatan Guru
Indonesia (IGI). IGI diketuai oleh Bapak Satria Dharma yang kebetulan juga
seorang Kompasianer. Setahu saya beliau adalah dosen di Kalimantan Timur
(apakah guru?). Ketua Dewan Pembina IGI adalah Indra Jati Sidi (Mantan
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, yang pernah jadi tersangka kasus
pengadaan buku Depdiknas, 2005. Sumber: Gatra.com). IGI acap kali
mengadakan kegiatan pelatihan guru-guru, lokakarya dan beragam aktivitas
dalam rangka peningkatan kualitas para guru. IGI juga sudah melebarkan
sayap organisasinya di beberapa provinsi dan kabupaten. Saya pikir banyak
guru yang tertarik untuk masuk ke wadah IGI ini.
7
Agar keberadaan Persatuan Guru Madrasah (PGM ) lebih diakui oleh berbagai
pihak, maka atas inisiatif DPW PGM Jawa Barat, DKI Jakarta
dan Banten diadakanlah Musyawarah Nasional Guru Madrasah yang pertama
pada tanggal 23-24 Juli 2008 di Taman Wiladatika Cibubur, Jakarta dengan
menghasilkan beberapa keputusan antara lain berdirinya Organisasi Profesi
Guru Madrasah yaitu Persatuan Guru Madrasah (PGM) serta penetapan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Persatuan Guru Madrasah.
4. Aspek-aspek Organisasi
alasan utama keberadaan suatu organisasi. Goals adalah tujuan umum atau
8
Aspek- aspek organisasi pendidikan adalah komponen-komponen yang
harus ada dalam organisasi pendidikan. Keberadaan komponen ini menjadi
pilar dari suatu organisasi penidikan. Artinya jika salah satu komponen tidak
berfungsi, maka organisasi pendidikan tidak akan berjalan sama sekali. Dalam
pandangan system organisasi Pendidikan mengalami :
yaitu:
9
1. Kompleksitas
2. Formalisasi
penghematan.
ritual.
3. Sentralisasi
D. Desain Organisasi
Desain organisasi didasarkan pada elemen-elemen umum dalam
10
1. The operating core. Para pekerja yang melakukan pekerjaan dasar
organisasi.
menangani ukuran yang besar, lingkungan yang sederhana dan stabil, dan
11
Birokrasi professional yang didesain untuk pekerjaan yang rutin,
hanya saja para anggota birokrasi professional adalah para spesialis teknis
12
dan anggotanya, tetapi juga oleh budaya, politik, teknik produksi, dan
lingkungannya.
1. Struktur
2. Individu
terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Dua hal utama dala individu adalah
kognisi dan motivasi. Kognisi terdiri dari kebutuhan, tujuan, keyakinan dan
3. Culture
4. Politics
13
merupakan hal yang bersifat informal, tidak terlihat, dan tidak memiliki
legitimasi formal.
5. Environment
bias.
6. Outcomes
individu).
dapat belajar terus inilah yang berkembang saat ini dan dikenal dengan
14
1990 dan menghasilkan berbagai aplikasi dalam berbagai bidang, salah
satunya manajemen.
sendiri.
untuk perubahan.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sudah menjadi qodratnya bahwa manusia itu tidaklah bisa hidup sendiri,
mereka membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Mendasar hal itulah kemudian
muncul pemikiran untuk hidup bersama dan membentuk sebuah ikatan / organisasi
yang lebih terkonsep dengan berbagai macam tujuannya hingga sekarang ini.
Organisasi adalah adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk
qodratnya bahwa manusia itu tidaklah bisa hidup sendiri, mereka membutuhkan
orang lain dalam hidupnya. Ketika Nabi Adam diciptakan dengan berjuta
gemerlap syurga namun ia tetap merasa ada yang kurang, kemudian ia memohon
untuk diciptakan wanita (Siti Hawa) yang menjadi wanita pertama dan menjadi
penghapus sepi baginya. Lantas apakah dengan diciptakannya Siti Hawa sebagai
teman hidup lantas sudah cukup? Tidak, mereka pun masih merasa kesepian dan
16
Aspek-aspek organisasi adalah komponen-komponen yang harus ada
dalam suatu organisasi yaitu: mission (misi), goals (tujuan), objectives (sasaran)
17
DAFTAR PUSTAKA