Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nurani Putri

Kelas : IB
NIM : 34403519062
Tanggal : Jumat, 17 April 2020
Mata Kuliah : Patofisiologi Pertemuan 8

Analisis Materi

Sistem Imun

Sistem imun atau sistem kekebalan adalah sel-sel dan banyak struktur biologis lainnya
yang bertanggung jawab atas imunitas, yaitu pertahanan pada organisme untuk melindungi tubuh
dari pengaruh biologis luar dengan mengenali dan membunuh patogen. Sementara itu, respons
kolektif dan terkoordinasi dari sistem imun tubuh terhadap pengenalan zat asing disebut respons
imun. Agar dapat berfungsi dengan baik, sistem ini akan mengidentifikasi berbagai macam
pengaruh biologis luar seperti dari infeksi, bakteri, virus sampai parasit, serta menghancurkan
zat-zat asing lain dan memusnahkan mereka dari sel dan jaringan organisme yang sehat agar
tetap berfungsi secara normal.

Manusia dan vertebrata berahang lainnya memiliki mekanisme pertahanan yang kompleks, yang
dapat dibagi menjadi sistem imun bawaan dan sistem imun adaptif. Sistem imun bawaan
merupakan bentuk pertahanan awal yang melibatkan penghalang permukaan, reaksi peradangan,
sistem komplemen, dan komponen seluler. Sistem imun adaptif berkembang karena diaktifkan
oleh sistem imun bawaan dan memerlukan waktu untuk dapat mengerahkan respons pertahanan
yang lebih kuat dan spesifik. Imunitas adaptif (atau dapatan) membentuk memori imunologis
setelah respons awal terhadap patogen dan membuat perlindungan yang lebih ditingatkan pada
pertemuan dengan patogen yang sama berikutnya. Proses imunitas dapatan ini menjadi dasar dari
vaksinasi.

Sistem imun atau sistem kekebalan adalah sel-sel dan banyak struktur biologis lainnya
yang bertanggung jawab atas imunitas, yaitu pertahanan pada organisme untuk melindungi tubuh
dari pengaruh biologis luar dengan mengenali dan membunuh patogen.

Definisi Reaksi Alergi (ReaksiHipersensitivitas) adalah reaksi-reaksi darisistem


kekebalan yang terjadi ketika jaringan tubuh yang normal mengalami cedera/terluka. Mekanisme
dimana sistem kekebalan melindungi tubuh dan mekanisme dimana reaksi hipersensitivitas bisa
melukai tubuh adalah sama. Karena itu reaksi alergi juga melibatkan antibodi, limfosit dan sel-
sel lainnya yang merupakan komponen dalam system imun yang berfungsi sebagai pelindung
yang normal pada sistem kekebalan. Reaksi ini terbagi menjadi empat kelas (tipe I – IV)
berdasarkan mekanisme yang ikut serta dan lama waktu reaksi hipersensitif.

Penolakan transplantasi terjadi ketika jaringan yang ditransplantasikan ditolak oleh


sistem kekebalan penerima, yang menghancurkan jaringan yang ditransplantasikan. Penolakan
transplantasi dapat dikurangi dengan menentukan kesamaan molekuler antara donor dan
penerima dan dengan menggunakan obat imunosupresan setelah transplantasi.

Penyakit autoimun terjadi jika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam
tubuh. Padahal, sistem kekebalan tubuh seharusnya menjadi benteng bagi tubuh dalam melawan
penyakit dan sel asing, seperti bakteri dan virus. Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem
kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuh sendiri. Normalnya, sistem kekebalan tubuh
menjaga tubuh dari serangan organisme asing, seperti bakteri atau virus. Namun, pada seseorang
yang menderita penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuhnya melihat sel tubuh yang sehat
sebagai organisme asing. Sehingga sistem kekebalan tubuh akan melepaskan protein yang
disebut autoantibodi untuk menyerang sel-sel tubuh yang sehat.
Beberapa contoh dari penyakit autoimun beserta gejalanya, adalah:
 Lupus; dapat memengaruhi hampir semua sistem organ dan menimbulkan gejala seperti
demam, nyeri sendi, ruam kulit, kulit sensitif, sariawan, bengkak pada tungkai, sakit
kepala, kejang, nyeri dada, sesak napas, pucat, dan perdarahan.
 Penyakit Graves; dapat mengakibatkan kehilangan berat badan, mata menonjol, gelisah,
rambut rontok, jantung berdebar.
 Psoriasis; kulit bersisik.
 Multiple sclerosis; nyeri, lelah, otot tegang, gangguan penglihatan, dan kurangnya
koordinasi tubuh merupakan gejala dari multiple sclerosis.
 Myasthenia gravis; kelelahan yang semakin parah seiring aktivitas yang dilakukan.
 Tiroiditis Hashimoto atau penyakit Hashimoto; kelelahan, depresi, sembelit, peningkatan
berat badan, kulit kering, dan sensitif pada udara dingin.
 Kolitis ulseratif dan Crohn’s disease; nyeri perut, diare, BAB berdarah, demam, dan
penurunan berat badan.
 Rheumatoid arthritis; menimbulkan gejala nyeri sendi, radang sendi, dan pembengkakan.
 Sindrom Guillain-Barre; kelelahan sampai kelumpuhan.
Gejala penyakit autoimun dapat mengalami flare, yaitu timbulnya gejala secara tiba-tiba
dengan derajat yang berat.

Penyakit LES merupakan penyakit inflamasi autoimun kronik, dengan etiologi yang
belum diketahui. Manifestasi klinis, perjalanan penyakit dan prognosis Penyakit LES sangat
beragam. Sistem kekebalan tubuh pada penyakit ini akan mengalami kehilangan kemampuan
untuk melihat perbedaan antara substansi asing dengan sel dan jaringan tubuh sendiri.
Dikutip dari Mayo Clinic, sekitar 40 persen orang yang menderita rematik juga
mengalami tanda dan gejala yang tidak berhubungan dengan persendian. Struktur bukan sendi
yang dapat dipengaruhi oleh rheumatoid arthritis adalah:
● Kulit
● Mata
● Paru-paru
● Jantung
● Ginjal
● Kelenjar ludah
● Jaringan saraf
● Sumsum tulang
● Pembuluh darah

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anda terkena rheumatoid arthritis adalah:
 Jenis kelamin. Wanita berisiko 2-3 kali lebih tinggi dibanding pria.
 Usia. Rematik dapat terjadi pada usia berapapun, namun lebih sering terjadi pada usia 40
sampai 60 tahun.
 Riwayat keluarga. Jika orangtua, saudara kandung, paman, bibi, atau kakek dan nenek
Anda terkena penyakit rematik, Anda berisiko tinggi untuk mengalaminya juga.

Rheumatoid arthritis adalah penyakit yang menyebabkan radang, dan kemudian


mengakibatkan rasa nyeri, kaku, dan bengkak pada sendi. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan
autoimun.
Imunodefisiensi primer adalah penyakit bawaan; hal ini berarti bahwa penyakit ini sudah
diderita pasien sejak lahir dan kemungkinan didapatkan dari orangtuanya. Dalam
imunodefisiensi primer, faktor genetik memiliki peran yang penting.

Anda mungkin juga menyukai