Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI

BAHAYA ROKOK DENGAN STATUS KELUARGA SEHAT DI GRAHA


PERMATA IJEN KECAMATAN MAGERSARI KOTA MOJOKERTO

Akhmad Fahmi, Sri Uminingsih, Hanastasia Priskila, T.STP

Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Indonesia


Departemen Ilmu Kesehatan Masyakarakat

ABSTRAK

Latar belakang: Rokok kini menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di
dunia. Meski semua orang tahu bahaya yang ditimbulkan akibat merokok,
perilaku merokok tidak pernah surut. Padahal, tidak merokok merupaka salah satu
indikator dari Keluarga Sehat. Berdasarkan data tahun 2018, capaian Status
Keluarga Sehat di wilayah kerja Puskesmas Wates belum memenuhi target dan
indikator tidak merokok belum memenuhi target. Tujuan: Untuk
mengidentifikasi karakteristik dan menganalisis hubungan antara tingkat
pengetahuan masyarakat mengenai bahaya rokok dengan status keluarga sehat di
Graha Permata Ijen Kecamatan Magersari Kota Mojokerto. Metode: Penelitian
ini bersifat analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional.
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian kepala keluarga di Graha Permata
Ijen Mojokerto per Februari 2020 sebanyak 45 orang dengan teknik pengambilan
sampel menggunakan Simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan
kuesioner untuk melihat usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, Status
Keluarga Sehat, serta tingkat pengetahuan responden mengenai bahaya rokok.
Analisis data secara deskriptif dilakukan dengan menggunakan distribusi
frekuensi dan persentase, sedangkan secara analitik digunakan uji Chi Square
(X2) untuk menyatakan hubungan. Hasil: Mayoritas responden berusia 40-49
tahun, berjenis kelamin laki-laki, berpendidikan terakhir SMA, bekerja, termasuk
dalam keluarga sehat, dan memiliki tingkat pengetahuan mengenai bahaya rokok
yang baik. Hasil uji Fisher’s Exact didapatkan nilai p = 0,009, dengan nilai
koefisien kontingensi sebesar 0,384.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat
mengenai bahaya rokok dengan status keluarga sehat di Graha Permata Ijen
Kecamatan Magersari Kota Mojokerto tahun 2020. Kekuatan korelasi antara
tingkat pengetahuan mengenai bahaya rokok dengan status keluarga sehat adalah
lemah.

Kata kunci: Bahaya Rokok, Pengetahuan, Status keluarga Sehat

Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Mengenai Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular dengan
Kesediaan Melakukan Pemeriksaan di Puskesmas Wates Kota Mojokerto Tahun 2020. Jurnal Publikasi.
Fakultas Kedokteran. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
PENDAHULUAN daripada peduli dan mau memelihara
Rokok menjadi salah satu kesehatannya.
masalah kesehatan terbesar di dunia. Pembangunan kesehatan
World Health Organization (WHO) dimulai dari unit terkecil masyarakat,
menyatakan bahwa rokok yaitu keluarga. Keluarga merupakan
menyebabkan masalah kesehatan yang unit dasar dari masyarakat yang terdiri
fatal yang menjadi penyebab kematian atas beberapa individu, pria maupun
kurang lebih 6 juta orang pertahun. wanita,muda atau tua, terkait secara
Risiko kematian akibat rokok pada hukum atau tidak, terkait secara genetic
perokok aktif lebih tinggi dibandingkan atau tidak sehingga dianggap satu sama
dengan perokok pasif. Indonesia lain sebagai orang terdekat (Kozier,
menduduki peringkat empat dalam 2010). Pendekatan keluarga adalah
jumlah konsumsi rokok di seluruh salah satu cara puskesmas untuk
dunia dengan jumlah perokok tertinggi. meningkatkan jangkauan sasaran dan
Hasil survei Riset Kesehatan Dasar mendekatkan/meningkatkan akses
(Riskesdas) 2013 menunjukkan rerata pelayanan kesehatan di wilayah
proporsi perokok di Indonesia sebesar kerjanya dengan mendatangi keluarga.
29,3%. Di Jawa Timur pada tahun 2007 Pelaksanaan Indikator Keluarga Sehat
persentase perokok berdasarkan umur di tatanan rumah tangga sangat
sebagai berikut : umur 10 – 14 tahun berdampak pada upaya peningkatan
sebanyak, 1%, umur 15 – 19 tahun derajat kesehatan masyarakat
sebanyak 42,0%, umur 21 – 24 tahun (Kementrian Kesehatan, 2016).
sebanyak 23,0%, umur 25 – 29 tahun Berdasarkan peraturan Menteri
sebanyak 9,4%, umur >30 tahun Kesehatan Republik Indonesia Nomor
sebanyak 3,9% (Depkes RI, 2007). 39 tahun 2016 tentang Pedoman
Kebiasaan merokok dianggap dapat Penyelenggaraan Program Indonesia
memberikan kenikmatan bagi perokok, Sehat Dengan Pendekatan Keluarga,
namun di lain pihak dapat ditetapkan 12 indikator utama sebagai
menimbulkan dampak buruk bagi penanda status kesehatan keluarga
perokok sendiri maupun orang-orang sebagai berikut: mengikuti Keluarga
disekitarnya. Hal ini sebenarnya telah Berencana (KB), persalinan ditolong
diketahui oleh masyarakat, bahwa oleh tenaga kesehatan, bayi
merokok itu mengganggu kesehatan. mendapatkan imunisasi dasar lengkap,
Masalah rokok pada hakekatnya sudah memberi bayi ASI Ekslusif, memantau
menjadi masalah nasional (Setiyanto, pertumbuhan pada balita, penderita TB
2013). mendapatkan pengobatan sesuai
Merokok mempunyai dampak standar, penderita hipertensi melakukan
negatif yang sangat berbahaya bagi pengobatan secara teratur, penderita
kesehatan dan dapat menyebabkan gangguan jiwa mendapatkan
timbulnya berbagai macam penyakit pengobatan dan tidak ditelantarkan,
seperti penyakit jantung, hipertensi, anggota keluarga tidak ada yang
gangguan sirkulasi darah, penurunan merokok, keluarga menjadi anggota
kesuburan, hamil di luar kandungan, JKN, menggunakan jamban sehat, dan
stroke dan kanker, namun mereka tetap menggunakan air bersih (Kementrian
saja tidak peduli. Mereka lebih memilih Kesehatan RI, 2016).
kenikmatannya dalam merokok

Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Mengenai Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular dengan
Kesediaan Melakukan Pemeriksaan di Puskesmas Wates Kota Mojokerto Tahun 2020. Jurnal Publikasi.
Fakultas Kedokteran. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Berdasarkan data Puskesmas Analisa Data
Wates Kabupaten Mojokerto, capaian Analisis bivariat dilakukan
Indeks Keluarga Sehat tertinggi adalah terhadap dua variabel yang diduga
Keluarga Pra-Sehat, yaitu sebesar 51%. berhubungan atau berkorelasi
Capaian yang belum memenuhi target (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini
ini salah satunya dikarenakan adanya bertujuan untuk menganalisis
indikator yang belum terpenuhi, salah hubungan. Analisis bivariat dalam
satunya adalah indikator keluarga yang penelitian ini untuk mengetahui apakah
merokok. Pada indikator keluarga yang ada hubungan antara tingkat
merokok didapatkan bahwa 1928 KK pengetahuan masyarakat mengenai
(43,99%) masih memiliki anggota bahaya rokok dengan status keluarga
keluarga yang merokok. Wilayah sehat di Graha Permata Ijen Kecamatan
dengan jumlah perokok tertinggi adalah Magersari Kota Mojokerto. Uji statistik
Anteng, yaitu sebesar 67,1%. Salah yang digunakan adalah uji Chi Square.
satu perumahan yang terdapat di Uji Chi Square bekerja dengan data
wilayah Anteng adalah Graha Permata nominal. Syarat uji chi-square adalah
Ijen. Berdasarkan uraian diatas, penulis sel yang mempunyai nilai expected < 5,
ingin mengahui hubungan tingkat maksimal 20% dari jumlah sel. Jika
pengetahuan masyarakat mengenai syarat uji chi-square tidak terpenuhi,
bahaya rokok dengan status keluarga maka dipakai uji alternatif, yaitu uji
sehat di Graha Permata Ijen Kecamatan Fisher, dengan menggunakan tabel 2x2.
Magersari Kota Mojokerto.
HASIL DAN
METODE PENELITIAN ANALISIS PENELITIAN

Rancangan Penelitian Tabel 5.1 Distribusi Usia Responden di


Jenis penelitian ini merupakan Graha Permata Ijen Mojokerto Tahun
penelitian analitik kuantitatif dengan 2020
metode penelitian cross sectional yang
untuk mengetahui hubungan antara Jumlah
Usia
tingkat pengetahuan masyarakat ∑ %
mengenai bahaya rokok dengan status 20-29 Tahun 8 17,8
keluarga sehat di Graha Permata Ijen 30-39 Tahun 12 26,7
Kecamatan Magersari Kota Mojokerto. 40-49 Tahun 18 40,0
Penelitian ini meliputi pengambilan
data dengan kuesioner kepada 50-59 Tahun 7 15,5
responden, analisis data, dan Jumlah 45 100
interpretasi hasil penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian,
Populasi dan Sampel Penelitian didapatkan bahwa mayoritas responden
Populasi yang digunakan dalam di Graha Permata Ijen Mojokerto
penelitian ini adalah seluruh kepala Tahun 2020 berusia 40-49 tahun, yaitu
keluarga di Graha Permata Ijen sebesar 40% (18 responden).
Mojokerto per Februari 2020, yaitu
sebanyak 50 KK.

Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Mengenai Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular dengan
Kesediaan Melakukan Pemeriksaan di Puskesmas Wates Kota Mojokerto Tahun 2020. Jurnal Publikasi.
Fakultas Kedokteran. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Tabel 5.2 Distribusi Jenis Kelamin Berdasarkan hasil penelitian,
Responden di Graha Permata Ijen didapatkan bahwa mayoritas responden
Mojokerto Tahun 2020 di Graha Permata Ijen Mojokerto Tahun
Jenis Jumlah 2020 bekerja, yaitu sebesar 84,4% (38
Kelamin ∑ % responden).
Laki-laki 35 77,8
Tabel 5.5 Distribusi Status Keluarga
Perempuan 10 22,2 Sehat di Graha Permata Ijen Mojokerto
Jumlah 45 100 Tahun 2020

Berdasarkan hasil penelitian, Status Keluarga Jumlah


didapatkan bahwa mayoritas responden Sehat ∑ %
di Graha Permata Ijen Mojokerto Keluarga Tidak
Tahun 2020 berjenis kelamin laki-laki, Sehat
10 22,2
yaitu sebesar 77,8% (35 responden). Keluarga Sehat 35 77,8
Jumlah 45 100
Tabel 5.3 Distribusi Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian,
Terakhir Responden di Graha Permata
didapatkan bahwa mayoritas responden
Ijen Mojokerto Tahun 2020
di Graha Permata Ijen Mojokerto Tahun
Pendidikan Jumlah 2020 termasuk dalam keluarga sehat,
Terakhir ∑ % yaitu sebesar 77,8% (35 responden)
SD 2 4,4
SMP 7 15,5 Tabel 5.6 Distribusi Pengetahuan
SMA 19 42,3 Responden Mengenai Bahaya Rokok di
Perguruan Graha Permata Ijen Mojokerto Tahun
17 37,8
Tinggi 2020
Jumlah 45 100
Pengetahuan Jumlah
Berdasarkan hasil penelitian, Mengenai
Bahaya Rokok ∑ %
didapatkan bahwa mayoritas responden
di Graha Permata Ijen Mojokerto Pengetahuan
15 33,3
Tahun 2020 berpendidikan terakhir Kurang
SMA, yaitu sebesar 42,3% (19 Pengetahuan Baik 30 66,7
responden).
Jumlah 45 100
Tabel 5.4 Distribusi Pekerjaan
Responden di Graha Permata Ijen Berdasarkan hasil penelitian,
Mojokerto Tahun 2020 didapatkan bahwa mayoritas responden
di Graha Permata Ijen Mojokerto Tahun
2020 memiliki tingkat pengetahuan
Jumlah
Pekerjaan mengenai bahaya rokok yang baik,
∑ %
yaitu sebesar 66,7% (30 responden).
Bekerja 38 84,4
Tidak Bekerja 7 15,6 Tabel 5.7 Tabulasi silang tingkat
Jumlah 45 100 pengetahuan masyarakat mengenai

Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Mengenai Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular dengan
Kesediaan Melakukan Pemeriksaan di Puskesmas Wates Kota Mojokerto Tahun 2020. Jurnal Publikasi.
Fakultas Kedokteran. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
bahaya rokok dengan status keluarga penelitian ini adalah 0,384, artinya
sehat di Graha Permata Ijen Kecamatan kekuatan korelasi antara pengetahuan
Magersari Kota Mojokerto tahun 2020 mengenai bahaya rokok dengan status
keluarga sehat adalah lemah.
Status Keluarga Sehat
Pengetahuan Keluarga
Mengenai Tidak
Keluarga Total PEMBAHASAN
Sehat
Bahaya Sehat Usia dan jenis kelamin
Rokok
∑ % ∑ % ∑ % Berdasarkan hasil penelitian,
Pengetahuan didapatkan bahwa mayoritas responden
7 15,6 8 17,8 15 33,3
Kurang di Graha Permata Ijen Mojokerto
Pengetahuan
3 6,7 27 60,0 30 66,7 Tahun 2020 berusia 40-49 tahun, yaitu
Baik
sebesar 40% (18 responden) dan yang
Total
10 22,2 35 77,8 45 100
paling banyak adalah berjenis kelamin
laki-laki, yaitu sebesar 77,8% (35
responden).
Pada penelitian fita, 2017
Berdasarkan hasil olah data penelitian, menyimpulkan bahwa tidak ada
didapatkan responden yang memiliki hubungan antara usia dan jenis kelamin
tingkat pengetahuan yang baik sebesar dengan indeks keluarga sehat. Usia dan
jenis kelamin tidak berpengaruh pada
66,7% dan responden yang memiliki
status keluarga sehat dikarenakan
tingkat pengetahuan yang kurang beberapa faktor terkait lingkungan,
sebesar 33,3%. Dari 66,7% responden tingkat ekonomi, dan pendidikan lah
yang memiliki tingkat pengetahuan yang memegang faktor utama dari
yang baik, didapatkan 6,7% responden indeks keluarga sehat.
termasuk dalam keluarga tidak sehat. Tingkat pendidikan
Dari hasil olah data, didapatkan 1 sel Berdasarkan hasil penelitian,
didapatkan bahwa mayoritas responden
(25%) memiliki nilai expected < 5.
di Graha Permata Ijen Mojokerto
Oleh karena itu, uji yang digunakan Tahun 2020 berpendidikan terakhir
dalam penelitian ini adalah uji alternatif SMA, yaitu sebesar 42,3% (19
dari uji chi-square, yaitu uji Fisher’s responden). Keberhasilan untuk
Exact. Hasil uji statistik menggunakan mengenalkan dan mengajarkan pola
Fisher’s Exact didapatkan bahwa hidup sehat pada anak dapat dimulai
dari lingkungan keluarga. Akan tetapi
variabel yang diuji memiliki nilai
kemampuan ibu dalam melaksanakan
signifikansi (p) sebesar 0,009. Nilai p < pendidikan untuk mengenalkan dan
α (α = 0,05), sehingga H0 ditolak dan mengajarkan pola hidup sehat pada
H1 diterima. Hal ini menunjukkan anak, tentunya dipengaruhi oleh
bahwa ada hubungan antara tingkat banyak faktor; diantaranya adalah
pengetahuan masyarakat mengenai pendidikan ibu, dan pengetahuan ibu.
bahaya rokok dengan status keluarga Sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Damiyanti (2014)
sehat di Graha Permata Ijen Kecamatan
didadapatkan hasil hampir seluruh
Magersari Kota Mojokerto tahun 2020. responden (94,1 %) ibu rumah tangga
Nilai koefisien kontingensi dari yang memiliki pengetahuan Baik

Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Mengenai Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular dengan
Kesediaan Melakukan Pemeriksaan di Puskesmas Wates Kota Mojokerto Tahun 2020. Jurnal Publikasi.
Fakultas Kedokteran. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
terhadap PHBS menerapkan PHBS
pada tatanan rumah tangga,sedangkan Pekerjaan
pada ibu yang berpengetahuan rendah Berdasarkan hasil penelitian,
tentang PHBS, hampir seluruh ibu didapatkan bahwa mayoritas responden
( 85,7 %) tidak menerapkan PHBS di di Graha Permata Ijen Mojokerto
tatanan rumah tangga. (Damiyanti, Tahun 2020 bekerja, yaitu sebesar
201). Didukung dengan penelitian yang 84,4% (38 responden). Pekerjaan
dilakukan oleh Nurjanah (2013), yang secara tidak langsung memepengaruhi
berjudul tingkat pengetahuan ibu perilaku hidup sehat. Seiring dengan
rumah tangga tentang perilaku hidup perkembangan zaman, perempuan
bersih dan sehat (PHBS) di Dukuh bekerja merupakan suatu hal yang
Keden Wetan menyatakan responden biasa baik bekerja di luar maupun di
yang memiliki pengetahuan baik dalam rumah. Beberapa perempuan
sebanyak 6 responden (15,8%), yang bekerja di luar rumah, bahkan
pengetahuan cukup sebanyak 27 mampu menduduki posisi penting
responden (71,0%), dan pengetahuan dalam beberapa jabatan baik di sektor
kurang sebanyak 5 responden (13,2%). swasta maupun di pemerintahan.
Hasil ini juga didukung oleh penelitian Keterlibatan perempuan untuk bekerja,
Carolina (2016), yang berjudul dikarenakan keinginan mereka untuk
hubungan tingkat pengetahuan dan mencukupi kebutuhan perekonomian
sumber informasi dengan penerapan keluarga (Midawati. 2016). Menurut
PHBS pada keluarga di Wilayah Kerja Handayani, seorang perempuan yang
Pustu Pahandut menyatakan dari 71 bekerja, memiliki peran ganda yang
responden yang memiliki pengetahuan harus dijalankan pada saat bersamaan.
baik sebanyak 19 responden (27%), (Handayani, Maulia, & Yulianti. 2012)
pengetahuan cukup sebanyak 32 Peran ganda yang dilakukan oleh ibu
responden (45%), dan pengetahuan yang bekerja, seringkali menimbulkan
kurang sebanyak 20 responden (28%). kondisi stress dan bahkan
Penerapan PHBS tentu adalah dasar memunculkan konflik baik personal ibu
terciptanya indeks keluarga sehat yang maupun dalam keluarga. Kenyataan
tinggi. Pengetahuan akan mendukung yang sering didapatkan pada ibu yang
pemahaman tentang PHBS. Dan bekerja, baik di dalam maupun di luar
tingkat pendidikan akan mendukung rumah, adalah pengabaian dalam
pengetahuan. Hal tersebut sesuai pendidikan anak termasuk didalamnya
dengan apa yang diungkapkan oleh adalah menanamkan untuk menjaga
Notoatmodjo (2010) yang menyatakan kebersihan tubuh dan Perilaku Hidup
bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh Bersih dan Sehat (PHBS).
beberapa faktor, salah satunya adalah Namun pada penelitian ini hampir
tingkat pendidikan yang mana secara sebagian besar responden bekerja dan
umum, orang yang berpendidikan lebih tingkat indeks keluarga sehat masih
tinggi akan memiliki pengetahuan yang baik. Itu disebabkan oleh adanya
lebih luas daripada orang yang dukungan dari lingkungan responden.
berpendidikan lebih rendah dan dengan Peran serta dan dukungan sangatlah
pendidikan dapat menambah wawasan penting untuk mewujukan indeks
atau pengetahuan seseorang. keluarga sehat yang baik. Peran itu
tidak bisa hanya dilakukan oleh

Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Mengenai Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular dengan
Kesediaan Melakukan Pemeriksaan di Puskesmas Wates Kota Mojokerto Tahun 2020. Jurnal Publikasi.
Fakultas Kedokteran. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
individu namun harus dilakukan oleh responden). Menurut pendapat dari
semua elemen keluarga sehingga peneliti pengetahuan pengetahuan
apabila satu individu tidak bisa merupakan hal penting dalam
melaksanakan tugas maka dapat membentuk perilaku Pengetahuan
diagntikan dengan individu lain dalam merupakan faktor penting yang dapat
keluarga tersebut. mempengaruhi perilaku kesehatan
Indeks keluarga sehat seseorang, sehingga semakin baik
Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pengetahuan seseorang maka
didapatkan bahwa mayoritas responden akan semakin baik pula perilaku
di Graha Permata Ijen Mojokerto kesehatan. Merokok merupakan suatu
Tahun 2020 termasuk dalam keluarga aktivitas yang merugikan kesehatan,
sehat, yaitu sebesar 77,8% (35 karena dengan merokok akan
responden). Paradigma sehat memberikan dampak pada penyakit
dijabarkan dan dioperasionalkan antara kardiovaskuler, kanker, paru-paru dan
lain dalam bentuk perilaku hidup bersih gangguan kehamilan, sehingga dengan
dan sehat. Notoatmodjo (2007) semakin tinggi tingkat pengetahuan
mencoba menganalisa perilaku kesehatan, maka perilaku merokok
manusia dari tingkat kesehatan. semakin mengalami penurunan.
Kesehatan seseorang atau masyarakat Hal ini didukung oleh penelitian
dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yakni azizah, 2016 dengan judul Hubungan
faktor perilaku dan faktor diluar Tingkat Pengetahuan Tentang Dampak
perilaku. Selanjutnya perilaku itu Rokok Terhadap Kesehatan Rongga
sendiri ditentukan oleh 3 faktor, yaitu Mulut dengan Tingkat Motivasi
faktor predisposisi, yang terwujud Berhenti Merokok pada Mahasiswa
dalam pengetahuan, sikap, Universitas Kristen Maranatha, dapat
kepercayaan, nilai-nilai dan dilihat dari hasil analisis chi-square
sebagainya, faktor pendukung yang dengan hasil uji statistik menunjukkan
terwujud dalam lingkungan fisik, bahwa p-value (0,000) < 0,05, artinya
tersedia atau tidaknya fasilitas-fasilitas terdapat hubungan antara tingkat
atau sarana-sarana kesehatan, dan pengetahuan dengan motivasi berhenti
faktor pendorong, yang terwujud dalam merokok. Pengetahuan merupakan
sikap dan perilaku petugas kesehatan, dasar perubahan perilaku seorang
atau petugas lain yang merupakan individu, dan merupakan salah satu
kelompok referensi dari perilaku faktor yang berpengaruh pada motivasi
masyarakat. Teori Green seseorang untuk berhenti merokok.
mengungkapkan bahwa pengetahuan Semakin banyak pengetahuan perokok
dan sikap menentukan baik buruknya mengenai bahaya merokok maka
perilaku seseorang untuk meningkatkan keinginan untuk berhenti merokok akan
kesehatan. semakin tinggi karena rokok
Pengetahuan terhadap rokok mempunyai banyak dampak buruk baik
Berdasarkan hasil penelitian, untuk diri sendiri maupun orang-orang
didapatkan bahwa mayoritas responden disekitar perokok, hal tersebut akan
di Graha Permata Ijen Mojokerto menjadi pertimbangan yang besar bagi
Tahun 2020 memiliki tingkat seorang perokok untuk berhenti dari
pengetahuan mengenai bahaya rokok perilaku merokoknya, sedikit demi
yang baik, yaitu sebesar 66,7% (30 sedikit perokok akan mengurangi

Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Mengenai Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular dengan
Kesediaan Melakukan Pemeriksaan di Puskesmas Wates Kota Mojokerto Tahun 2020. Jurnal Publikasi.
Fakultas Kedokteran. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
aktivitas merokoknya dengan dibantu dipisahkan, Pengetahuan tentang
faktor lainnya yang mempengaruhi bahaya merokok merupakan pikiran
motivasi untuk berhenti merokok. atau pemahaman seseorang di usia
dewasa awal tentang bahaya dari
Hubungan antara pengetahuan merokok. Menurut Small dan Hunter
mengenai bahaya rokok dengan (2014) pengetahuan tentang merokok
status keluarga sehat yang baik adalah informasi yang dimiliki oleh
Berdasarkan hasil olah data seseorang terkait dengan bahaya yang
penelitian, didapatkan responden yang disebabkan dalam mengkonsumsi
memiliki tingkat pengetahuan yang rokok. Berdasarkan beberapa pendapat
baik sebesar 66,7% dan responden di atas dapat disimpulkan bahwa
yang memiliki tingkat pengetahuan pengetahuan tentang merokok adalah
yang kurang sebesar 33,3%. Dari pemahaman seseorang akan bahaya-
66,7% responden yang memiliki bahaya atau risiko yang menyebabkan
tingkat pengetahuan yang baik, penyakit dan gangguan kesehatan.
didapatkan 77,8% responden termasuk
dalam keluarga sehat. Hal ini sejalan Hubungan antara pengetahuan
dengan penelitian yang dilakukan mengenai bahaya rokok dengan
Nurlaily (2010) tentang hubungan status keluarga sehat yang masih
pengetahuan dengan sikap remaja rendah
putra tentang bahaya rokok. Hasil Berdasarkan hasil olah data penelitian,
penelitian yang didapatkan nilai p = didapatkan responden yang memiliki
0.010 dengan nilai α = 0,05, ini tingkat pengetahuan yang baik sebesar
menunjukkan ada hubungan 66,7%. Dari 66,7% responden yang
pengetahuan dengan sikap remaja memiliki tingkat pengetahuan yang
putra tentang bahaya rokok bagi baik, didapatkan 6,7% responden
kesehatan. data tersebut termasuk dalam keluarga tidak sehat.
menunjukkan bahwa terdapat Beberpaa faktor penyebab diantara lain
hubungan yang signifikan antara adalah kurangnya motivasi dan
pengetahuan tentang bahaya merokok dukungan lingkungan sekitar. Apabila
dengan perilaku merokok yang lingkungan masih banyak perokok
berarti hipotesis (Ha) diterima. secara tidak langsung itu akan
Sesuai pendapat Notoatmodjo (2010) melemahkan motivasi untuk berhenti
bahwa pengetahuan terdiri dari merokok dan memulai perilaku hidup
enam tingkatan yaitu tahu, sehat.
memahami, aplikasi dan evaluasi. Sejalan dengan penelitian
Mengacu pada tingkat pengetahuan Handayani (2011) dan Amalia
disebutkan diatas bahwa (2010) yang juga menunjukkan
dominan responden mempunyai bahwa tidak ada hubungan yang
pengetahuan dengan kategori baik. signifikan antara pengetahuan tentang
Hal ini terlihat bahwa responden bahaya rokok dengan perilaku
yang berpengetahuan tinggi merokok. Perilaku merokok dapat
cenderung mempunyai status dihubungkan dengan faktor
keluarga sehat yang baik. predisposisi seperti umur, pendidikan,
Pengetahuan, pendidikan dan pekerjaan pendapatan keluarga, pengetahuan,
menjadi faktor yang tidak dapat sikap, dan riwayat penyakit keluarga.

Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Mengenai Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular dengan
Kesediaan Melakukan Pemeriksaan di Puskesmas Wates Kota Mojokerto Tahun 2020. Jurnal Publikasi.
Fakultas Kedokteran. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Faktor pemungkin merupakan faktor Saran
lanjutan dari faktor predisposisi, Bagi peneliti
dimana motivasi untuk terjadinya Hasil penelitian ini agar dijadikan
perubahan perilaku tersebut dapat acuan untuk meneliti lebih lanjut
terwujud. Biaya, informasi kesehatan, mengenai faktor-faktor yang dapat
pelayanan kesehatan, dan media mempengaruhi status keluarga sehat,
informasi menjadi faktor pemungkin terutama mengenai bahaya merokok,
bagi setiap individu untuk berperilaku. agar angka merokok di rumah
Hal ini disebabkan karena seseorang masyarakat diturunkan dan status
akan mendapat dan mencari informasi keluarga sehat di masyarakat dapat
kesehatan maupun mendapat atau meningkat.
mencari informasi mengenai Bagi masyarakat
pencegahan dan pengobatan apabila Mengundang masyarakat dan
adanya akses ke informasi dan perwakilan pemerintah ke dalam suatu
pelayanan kesehatan tersebut. Selain symposium yang bertemakan bahaya
itu menurut pnelitian sebelumnya yang merokok sehingga diharapkan
dilakukan oleh Dwi & Agus (2015) masyarakat dapat lebih memahami
menjelaskan bahwa faktor yang bahaya dari rokok dan akan
memiliki pengaruh yang paling tinggi berdamapak secara langsung
penyebab perilaku merokok yaitu dari menurunkan angka perokok.
teman-teman sebayanya. Selain Bagi puskesmas
informasi kesehatan dan media Memberikan suatu reward bagi
informasi, faktor lingkungan juga keluarga yang mampu mencapai indeks
memiliki andil untuk mempengaruhi keluarga sehat. Sehingga dapat
perilaku karena faktor lingkungan dicontoh bagi keluarga lainya yang
dapat memfasilitasi perilaku atau akan meningkatkan indeks keluarga
tindakan tersebut seperti biaya akses sehat di wilayah kerja puskesmas.
informasi dan biaya ke fasilitas
kesehatan sehingga individu dapat DAFTAR PUSTAKA
mencari informasi mengenai Alex, A., Hubungan Tingkat
perkembangan tren kesehatan, Pengetahuan dan Sikap Tentang
pencegahan penyakit dan pengobatan Pictorial Health Warning (Phw)
yang dibutuhkan (Green et al, 1980 pada Kemasan Rokok dengan
yang dikutip oleh Gielen dan Motivasi Berhenti Merokok pada
McDonald dalam Glanz, Rimer, Lewis Siswa SMA Santun
2002). Pontianak (Doctoral dissertation,
Tanjungpura University).
PENUTUP Al-Naggar, R.A., Al-Dubai, S.A., Al-
Kesimpulan Naggar, H.T., Chen, R., Al-
Terdapat hubungan antara tingkat Jashamy, K., 2011. Prevalence
pengetahuan masyarakat mengenai and Associated Factors of
bahaya rokok dengan status keluarga Smoking among Malaysia
sehat di Graha Permata Ijen Kecamatan University Students.Asian Pacific
Magersari Kota Mojokerto tahun 2020. J Cancer Prev. 12:619-624.

Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Mengenai Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular dengan
Kesediaan Melakukan Pemeriksaan di Puskesmas Wates Kota Mojokerto Tahun 2020. Jurnal Publikasi.
Fakultas Kedokteran. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Aula, Lisa Ellizabet. 2010. Stop Dengan PHBSDalam Rumah
Merokok. Yogyakarta: Gara Tangga Di Kelurahan Laing
Ilmu. Wilayah Kerja Puskesmas Nan
Amalia, Silvi. 2010. Faktor-faktor yang Balimo Kecamatan Tanjung
Berhubungan dengan Perilaku Harapan Kota Solok. Tahun
Merokok pada Remaja DI 2014. LPPM Stikes Yarsi.
Kelurahan Pancoran Mas Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Kecamatan Pancoran Mas, Kota 2010. Profil Kesehatan Provinsi
Depok Tahun 2010. Jawa Timur. Surabaya: Dinas
Skripsi.Depok : FKM UI. Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Andrew, W.B. & Neil, C. (2013). Departemen Kesehatan RI. 2010.
Cigarette smoking. J. of National Riset Kesehatan Dasar. Jakarta:
Cancer Institute; 91, 16: 1365- Badan Penelitian dan
1375. Pengembangan Kesehatan
Asma, A., Zulkifli, A., Thaha, I. L. Kementerian Kesehatan RI
2015. Analisis Motivasi Berhenti Depkes RI. 2009. Undang-undang
Merokok Laki-Laki Dewasa Kesehatan No 36 tahun 2009.
Awal di Pesisir Puskesmas Jakarta: Depkes RI.
Pundata Baji. Makassar: Eneng Vini Widianti. et.al. 2014.
Universitas Hasanuddin. Faktor-faktor yang berhubungan
Aziizah, K.N., Setiawan, I. and dengan perilaku merokok siswa
Lelyana, S., 2018. Hubungan smp negeri “x” di kota bogor
Tingkat Pengetahuan Tentang tahun 2014. Departemen
Dampak Rokok Terhadap Kesehatan Reproduksi. Fakultas
Kesehatan Rongga Mulut dengan Kesehatan Masyarakat
Tingkat Motivasi Berhenti Universitas Indonesia.
Merokok pada Mahasiswa Fajriwan JA. 1999. Merokok pasif.
Universitas Kristen Jurnal Respirology Indonesia. 1:
Maranatha. SONDE (Sound of 22-6
Dentistry), 3(1), pp.16-21. Fauziah, A.N. 2016. Keluarga Sehat
Bustan, M. N. 2007. Epidemiologi Berdasarkan Pendekatan
Penyakit Tidak Menular Cet 2, Keluarga Di RW 03 Kelurahan
Jakarta : Rineka Cipta Mojosongo Surakarta Tahun
Carolina, P., Carolina, M. and Lestari, 2016. Surakarta: Akademi
R.M., 2016. Hubungan tingkat Kebidanan Mamba’ul’ulum
pengetahuan dan sumber Surakarta.
informasi dengan penerapan Fitriyani, Yeni. 2010. Hubungan
perilaku hidup bersih dan sehat Tingkat Pengetahuan Dan Sikap
(phbs) pada keluarga di wilayah Tentang Merokok Dengan
kerja pustu pahandut seberang Perilaku Merokok Pada
kota palangka raya tahun Mahasiswa Fakultas Kedokteran
2016. EnviroScienteae, 12(3), Dan Ilmu Kesehatan Universitas
pp.330-337. Islam Negri Syarif Hidayatullah
Damiyanti, S. Crisni, H. 2014. Jakarta. Skripsi. Jakarta :
Hubungan Pengetahuan Ibu Program Studi Ilmu Keperawatan
Rumah Tangga dan Peran Kader UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Mengenai Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular dengan
Kesediaan Melakukan Pemeriksaan di Puskesmas Wates Kota Mojokerto Tahun 2020. Jurnal Publikasi.
Fakultas Kedokteran. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Fowles, J. Bates, M. 2000. The tentang Nomor 39 tahun 2016
Chemical Constituents in tentang Pedoman
Cigarettes and Cigarette Smoke : Penyelenggaraan Program
Priorities For Harm Reduction. Indonesia Sehat Dengan
Epidemiology and Toxicology Pendekatan Keluarga. Jakarta:
Group. New Zealand : Kenepuru Pusat Promosi Kesehatan
Science Centre. Kozier B, Erb G. 2010. Buku ajar
Frank, B., Ainswort, S.R., Dye, J.T., fundamental keperawatan:
Crammer, C., Thun, M.J., Konsep dan praktik. edisi 7.
Hoffmann D., Repace, J.L., Jakarta: EGC
Henningfield, J.E., Slade, J., Marsel, A. (2012). Hubungan
Pinney, J., Shanks, T., Burns, Antara Pengetahuan Dan
D.M., Connolly, G.N., Shopland, Sikap Tentang Bahaya
D.R . (2000). Health risks Merokok Dengan Tindakan
associated with cigar smoking. Merokok Remaja di Pasar
JAMA; 284, 6. Bersehati Kota Manado.
Glanz, Karen.,Rimer.,Barbara K., Fakultas ilmu kesehatan
Viswanath K. 2002. Health masyarakat. Universitas Sam
Behavior And Health Education Ratunlanggi.
Theory, Research, And Practice Martin, J.J., Richard, B., Paola, P.,
4th Edition. San Fransisco : Colin, F. & Andrew, B. (2001).
Jossey Bass. Nicotine yield from machine-
Handayani, A., Maulia, D., & Yulianti, smoked cigarettes and nicotine
P.D. 2012. Pengaruh Konflik intakes in smokers: evidence
Peran Ganda Terhadap Kinerja from a representative population
Guru. Penelitian Kinerja Untuk survey. J. of National Cancer
Peningkatan Profesionalisme Institute; 93, 2: 134-138.
Guru Berkelanjutan. Martin, J.J., Richard, B., Paola, P.,
http://prosiding.upgrismg.ac.id/ Colin, F. & Andrew, B. (2001).
Handayani, Arri. 2013. Keseimbangan Nicotine yield from machine-
Kerja Keluarga Pada Perempuan smoked cigarettes and nicotine
Bekerja: Tinjauan Teori Border. intakes in smokers: evidence
Universitas Gadjah Mada from a representative population
Jia-Xiang. (2014). Pro-Kontra Bahaya survey. J. of National Cancer
Rokok, dalam Institute; 93, 2: 134-
http://www.jiaxiang.biz/pro- 138.Mulyatiningsih, E. 2011.
kontra-bahaya-rokok/ Metode Penelitian Terapan
Kementrian Kesehatan Republik Bidang Pendidikan. Yogyakarta:
Indonesia. 2012. Konsumsi rokok Alfabeta.
dan prevalensi merokok. Jakarta: Midawati. 2016. Faktor – Faktor yang
Badan penelitian dan Menghalangi Wanita Sistem
pengembangan kesehatan. Nasab Ibu Berniaga Sendiri di
Kementrian Kesehatan Republik Pasar – Pasar Rembau Negeri
Indonesia. 2016. Peraturan Sembilan Kafaah: Journal of
Menteri Kesehatan Repiblik Gender Studies.
Indonesia Nomor 28 Tahun 2013

Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Mengenai Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular dengan
Kesediaan Melakukan Pemeriksaan di Puskesmas Wates Kota Mojokerto Tahun 2020. Jurnal Publikasi.
Fakultas Kedokteran. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Mulyatiningsih, E. 2011. Analisis SMP di Kota Padang. Padang:
model-model pendidikan karakter Universitas Andalas.
untuk usia anak-anak, remaja, Revianti S. 2005. Peranan antioksidan
dan dewasa. Yogyakarta: UNY. saliva pada patogenesis kanker
Nanda. 2005. Nursing Diagnoses: orofaring yang disebabkan oleh
Definition and Classification pengaruh merokok. Majalah
2005 – 2006. Philadelphia: Kedokteran Gigi (Edisi Khusus
Nanda Internasional. Temu Ilmiah Nasional IV).
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Riskesdas. Riset Kesehatan Dasar
Kesehatan Masyarakat. Prinsip- RISKESDAS 2013. Jakarta:
Prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Badan Penelitian dan
Cipta Pengembangan Kesehatan
Notoatmodjo. 2007. Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 2013.
Masyarakat Ilmu Dan Seni. Riyansari, F.R., Ariatmi, A. and
Jakarta: Rineka Cipta Suryoputro, A., 2017. Hubungan
Nurjanah, P., 2013. Tingkat antara Karakteristik Ibu dan
Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Keluarga dengan Praktik
Tentang Perilaku Hidup Bersih Keluarga Sehat di Wilayah Kerja
dan Sehat (PHBS) di Dukuh Puskesmas Lasem Kabupaten
Keden Wetan Kelurahan Keden Rembang. Jurnal Kesehatan
Kecamatan Kalijambe Kabupaten Masyarakat (e-Journal), 5(2),
Sragen Tahun 2013. Surakarta: pp.1-8.
STIKES Kusuma Husada. Setiyanto, Dwi. 2013. Perilaku
Nurlaily, T, Y. 2010. Hubungan Merokok Di Kalangan Pelajar.
Pengetahuan Dengan Sikap Skripsi. Surakarta: Fakultas
Remaja Putra Tentang Bahaya Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Rokok Bagi Kesehatan di SMP Universitas Sebelas Maret.
Muhammahdiyah Pamekasan. Simanjuntak, D. 2009. Determinan
Ebook. Perilaku Buang Air Besar (BAB)
Nursalam. 2010. Konsep dan Masyarakat (Studi terhadap
Penerapan Metodologi Penelitian pendekatan Community Lead
Ilmu Keperawatan. Jakarta: Total Sanitation pada masyarakat
Salemba Medika desa di wilayah kerja Puskesmas
Peraturan menteri Kesehatan Republik Pagilaran, Kabupaten Pandeglang
Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 Tahun 2009). Universitas
Tentang Pedoman Indonesia.
Penyelenggaraan Program Sitepoe M. 1997. Usaha Mencegah
Indonesia Sehat Dengan Bahaya Merokok. Cetakan I.
PEndekatan Keluarga. Jakarta: PT Gramedia
Peraturan Pemerintah RI no.19 th Widiasarana Indonesia. pp 34-35
2003 tentang Pengamanan Small & Hunter. 2014. Knowlegdeof
Rokok Bagi Kesehatan. Dangers Smoking and the
Rahmadi, A., Yuniar, L., Yenita. 2013. Influence of Smoking Habits.
Hubungan Pengetahuan dan International Journal of Social
Sikap Terhadap Rokok dengan Science and Humanity, Vol. 10,
Kebiasaan Merokok Siswa No. 2.

Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Mengenai Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular dengan
Kesediaan Melakukan Pemeriksaan di Puskesmas Wates Kota Mojokerto Tahun 2020. Jurnal Publikasi.
Fakultas Kedokteran. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Wijaya, A.M. (2013). Data dan Situasi
Pendidikan Pendekatan Rokok (cigarette) Indonesia
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Terbaru,
Bandung: Alfabeta. https://www.infodokterku.com/in
Syarfa, I., 2015. Gambaran Tingkat dex.php/en/98-daftar-
Pengetahuan, Perilaku Merokok isicontent/data/data-
dan Nikotin Dependen kesehatan/214-data-dan-situasi-
Mahasiswa UIN Syarif rokok-cigaretteindonesia-terbaru
Hidayatullah Jakarta. WHO. Global Status report on
Trim, Bambang. 2006. Merokok Itu noncommunicable Disease 2014.
Konyol. Jakarta: Ganesha Exact. World Health, p.176, 2014.
Tobacco Control Support Center-Ikatan World Health Organization (WHO):
Ahli Kesehatan Masyarakat The WHO report on the global
Indonesia, 2012. Fakta Tembakau tobacco epidemic, The
dan Permasalahannya di MPOWER package. Geneva,
Indonesia Tahun 2012. Jakarta: Switzerland: World Health
TCSC IAKMI. Tersedia pada: Organization, 2008.
http://tcsc-indonesia.org Zuchdi, Darmiyati, 2010.
Wahyuni, Dwi., Agus Sudaryanto. Pengembangan model pendidikan
2015. Faktor-Faktor yang karakter terintegrasi dalam
Berhubungan dengan Sikap pembelajaran bidang studi di
Merokok pada Remaja di Desa sekolah dasar. Jurnal Cakrawala
Karang Tengah Kecamatan Pendidikan, 1(3).
Sragen. Volume 03 No 3,
Oktober 2015.

Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Mengenai Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular dengan
Kesediaan Melakukan Pemeriksaan di Puskesmas Wates Kota Mojokerto Tahun 2020. Jurnal Publikasi.
Fakultas Kedokteran. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Anda mungkin juga menyukai