Anda di halaman 1dari 31

Imaging Pada Trauma

Tumpul Abdoment
Oleh
I Gusti Agung Bagus Wisma parikrama
Lalu Arista Suwaji
Apa sih Trauma abdomen?

Trauma abdomen adalah trauma yang


melibatkan daerah antara diafragma pada
bagian atas dan pelvis pada bagian
bawah.
Trauma abdomen dibagi menjadi dua
tipe yaitu trauma tumpul abdomen dan
trauma tembus abdomen
TRAUMA ABDOMENT

Pada trauma tumpul abdomen, cedera organ


intra abdomen yang didapatkan umumnya
merupakan organ solid, terutama lien dan
hepar dimana kedua organ ini dapat
menyebabkan perdarahan intra abdomen.
Sedangkan untuk organ berongga cukup
jarang terjadi
Mekanisme Trauma Tumpul Abdomen
 Benturan langsung terhadap organ intraabdomen

 Cedera avulsi yang diakibatkan oleh gaya deselerasi

 Terjadinya closed bowel loop pada disertai dengan


peningkatan tekanan intraluminal yang dapat menyebabkan
rupture organ berongga

 Laserasi organ intraabdomen yang disebabkan oleh fragmen


tulang (fraktur pelvis, fraktur costa)

 Peningkatan tekanan intraabdomen yang masif dan mendadak


dapat menyebabkan ruptur diafragma bahkan ruptur kardiak
Diagnosa Trauma Tumpul Abdomen

Tanda dan gejala yang sering ditemukan pada


pasien yang sadar baik yaitu :
 Nyeri perut
 Nyeri tekan pada abdomen
 Perdarahan gastrointestinal
 Hipovolemik
 Tanda-tanda peritonitis
Pemeriksaan fisik
Tanda kemungkinan cedera organ
intraabdomen, yaitu :
Ekimosis pada daerah panggul (Grey Turner
sign) atau umbilicus (Cullen sign)
Distensi abdomen
Nyeri tekan lokal atau difus, disertai rigiditas :
kemungkinan cedera peritoneum
Krepitasi atau thoracic cage yang tidak stabil
Pemeriksaan penunjang

Focused Assessment Sonography for Trauma


(FAST)/ USGFAST

Computed Tomography (CT) abdomen


USG FAST (Focused Assessment
Sonography for Trauma)
 FAST hampir 100% sensitif dalam mendeteksi
hemoperitoneum
 Ultrasound digunakan untuk mengetahui adanya cairan
atau tidak
FAST difokuskan pada beberapa area, yaitu
1. perikardium,
2. hepatorenal,
3. splenorenal,
5. parakolik gutter kanan dan kiri, dan
6. rongga pertioneaum di daerah pelvis
DASAR-DASAR PEMERIKSAAN FAST
Dilihat dari empat sudut  mencari adanya cairan bebas (Hitam, atau
anechoic pada ultrasound)

 Sudut pandang dari kuadran kanan atas – menunjukkan cairan pada


kantong Morison (Hepatorenal recess) area paling sensitif terhadap
cairan bebas intraperitonium

 Sudut pandang dari kuadran kiri atas – menunjukkan adanya cairan


di splenorenal recess, rongga subdiafragmatik, dan sepanjang ujung
inferior dari limpa dan kutub inferior dari ginjal

 Sudut pandang subxiphoid  akumulasi cairan perikardial

 Sudut pandang suprapubic  menunjukkan ada cairan bebas di


pelvis
Gambar dari kantong Morrison
(panah) menunjukkan lapisan tipis dari
cairan intraperitoneal yang hitam
Sudut pandang kuadran kanan atas
dari kantong Morison (ruang potensial
diantara hepar dan ginjal) dimana
cairan intraperitonium berakumulasi.
Bagian sentral dari ginjal normal (renal
sinus) menunjukkan dense echo
Jumlah cairan bebas yang bermakna
didalam kantong Morison, telihat
sebagai area anechoic (hitam) yang
luas antara tepi hati dan bagian
anterior dari ginjal kanan
Positif pada kuadran kiri atas dalam
pemeriksaan FAST, menunjukkan
cairan bebas perisplenic di rongga
subdiafragmatika
Sudut pandang subxiphoid jantung
menunjukkan cairan perikardial
meluas hingga ke sekeliling siluet
jantung
Computed Tomography (CT)

Computed Tomography abdomen merupakan


baku emas untuk diagnostik cedera organ intra-
abdomen dengan hemodinamik stabil.
Pemeriksaan ini menggunakan kontras
intravena, sehingga pemeriksaan ini sensitif
terhadap darah dan dapat mengevaluasi
masing-masing organ, termasuk struktur organ
retroperitoneal
Kelebihan ct scan dari pada fast

 Ct scan bisa memberikan pencitraan pada organ yang


terluka.
 Akuracy mendekati 100% pada pencitraan
HEMOPERITONEUM.
 Akuracy mendekati 100% pada pencitraan organ yang
terluka.
 Keuntungan lebih akurat dan membimbing untuk tidak
dilakukan tindakan operatif.
 Dilakukan pada hemodinamika yang stabil.
Kapan kita melakukan ct scan

 Trauma tumul abdomen :


1. Pasien yang stabi dengan FAST positip
2. Pasien dengan fast negatif tetapi dengan kecurigaan
terhada cedera.
 Pentratrion Abdominal Trauma
1. Pasien stabil dengan cedera punggung dan panggul
2. Pasien stabil dengan thoracoabdominal dan luka tusuk
anterior.
Free Fluid

 Bisanya ditemukan pada 75% pasien dengan cedera intra


abdominal.
 Letak dari free fluid :
1. Intraperitoneal
2. Extraperitoneal
Intraeritoneal dan extraperitoneal
• Darah menyelimuti ujung dari
liver.
• Lokasi dari organ utama yang
terluka terdapat pada
peritonium.
Type dari Free Fluid(Cairan Bebas)
- Selalu dihitung dalam
satuan houndfield

- Cairan tidak dapat


bertambah!
Perubahan dalam
pelemahan dari
sebelum ke sesudah
kontras dapat terlihat
namun minimal (<5-10
HU)
Sentinel clot sign
• Darah terakumulasi ke
bagian yang berdarah
• Sebgai tanda tidak langsung
dari cedera pada organ
yang berdekatan meskipun
lesi tidak dapat di identifikasi.
• Menurut Orwig D dan Federle
MP :
1. Sentinel clot terlihat ada 84%
perdarahan visceral.
2. Sentinel clot hanya sebgai
tanda untuk sumber
perdarahan sebanyak 14%.
 Sisanya, ct scan akan
memnunjukkan luka tersebut(86%)
volume
• Kamu dapat memprediksi
volume darah tetapi ini kurang
penting dari pada status
hemodinamika.
• Setiap bagian : Morison,
perihepati dan perisplenic,
paracolic gutters, pelvis.
• Sulit untuk menghitung volume
darah di retroperitoneal.
• Gambaran laserasi
yang melibatkan
pembuluh hepar.
• Pengulangan ct – scan dengan cara
kolekintigrafi biasa di sebut hepatobilliary
scan untuk mendeteksi kemungkinan
komplikasi di oragan empedu.
Splenic Injury
Pankreas
Ginjal

Anda mungkin juga menyukai