TRAUMA LIEN
Pembimbing:
dr. Lisa Irawati, SP. Rad
Disusun oleh:
Novia Calista
❏ Vaskularisasi:
-arteri lienalis (cabang terbesar trunkus celiakus yang nantinya bercabang pada hilus
sebelum memasuki lien)
-vena lienalis bergabung dengan vena mesenterika superior membentuk vena porta.
• Pada janin usia 5-8 bulan pembentukan sel darah merah dan putih
Definisi trauma lien
- cedera langsung atau tidak langsung yang menyebabkan
laserasi kapsul linealis dan avulsi pedikel lien sebagian atau
menyeluruh.
- Dapat disebabkan oleh trauma tumpul abdomen, trauma
tajam
- Trauma lien dapat menyebabkan ruptur lien perdarahan
masif
Grade trauma lien (AAST )
I : laserasi non-perdarahan < 1 cm atau hematom subkapsuler < 10% dari
luas permukaan lien.
II : Laserasi 1-3 cm, hematom subkapsuler 10-50% dari luas
permukaan lien, atau perdarahan intraparenkim dengan luas diameter < 10
cm.
III : Laserasi > 3 cm, hematom subkaspsuler > 50% dari luaspermukaan
lien, ruptur hematome subkapsuler, atau perdarahan intaparenkim > 10 cm.
IV : Laserasi yang mengenai pembuluh darah segmental atau ruptur
hematom intraparenkim
V : Lien yang remuk total atau trauma hilus dengan devaskularisasi lien.
Diagnosis
Anamnesis:
a. tensi yang menurun, nadi yang meningkat dengan ada atau tidaknya tanda-tanda syok dan
anemia akibat perdarahan yang hebat
b. Ballance sign: pekak pada sisi yang terjadi trauma dengan shifting dullness pada rongga perut
akibat adanya hematom subcapsular atau omentum yang membungkus suatu hematom
subcapsular atau omentum yang membungkus suatu hematom subcapsuler
c. Defans muskular dan nyeri: darah bebas yang memberi rangsangan pada peritoneum
d. pada pemeriksaan lokal yaitu didapatkan nyeri perut bagian atas tetapi pada sepertiga kasus
mengeluh nyeri perut kuadran kiri atas atau punggung kiri. Bila darah tertumpuk pada perut kiri
atas pada daerah lien akan memberikan rasa nyeri bahu kiri (Kehr’s sign). Dan nyeri bahu kiri
baru timbul pada posisi trendelenberg
Pemeriksaan penunjang
❏Pemeriksaan laboratorium:
Pemeriksaan darah rutin ( penurunan kadar Hb dan Ht, leukositosis)
❏ Pemeriksaan radiologi
USG, CT scan, angiografi
.
USG
❏Diagnostik USG menilai lesi intrasplenik atau hematoma intrasplenik.
❏Dapat dilakukan pemeriksaan FAST dengan USG untuk menilai apakah adanya
cairan bebas intraperitoneal (darah intraperitoneal = gambaran anechoic)
❏Tanda trauma lien pada USG pembesaran lien dengan gambaran sonolusen
pada hematoma subkapsular. Heterogenity od splenic echotexture pada hematom
parenkimal. Lusensi linear atau stelatte yang menandakan laserasi, dan free
peritoneal fluid yang mengindikasikan hemoperitoneum
USG
- Laserasi lien tampak pada CT-scan dengan - Parenkimal hematoma tampak pada CT-scan
kontras ditandai dengan garis linear dengan kontras ditandai dengan area hipodens
irreguler (area hipodens). fokal
CT scan
.
Penatalaksanaan
Laserasi kecil dan hemodinamik stabil (grade 1-3) NOM (non operative
management) observasi dan transfusi
.
TERIMA
KASIH
Angel Arlyn
dr. Lisa
Novia
Adrian
Radiologi RS HUSADA