Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERAN PEMERINTAH KOTA TANGANI PANDEMI VIRUS CORONA


Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah
Pengantar Perencanaan Kota

Dosen Pembimbing:
Ashri Prawesthy D.,S.T., M.SiP.

Disusun Oleh:
Daffa Scuderia
NPM :4118210114

FAKULTAS TEKNIK, PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


UNIVERSITAS PANCASILA
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul Peran Pemerintah
Kota Tangani Pandemi Virus Corona dengan baik dan lancar. Penyusunan makalah ini dibuat
sebagai salah satu persyaratan dalam memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Perencanaan
Kota pada Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila.

Pada kesempatan ini, saya penyusun makalah arsitektur yang berisi tentang isu
permasalahan, kebijakan pemerintah, dan gambaran kondisi di Indonesia. Makalah ini pun
dibantu oleh beberapa pihak. Dengan itu, saya mengucapkan terima kasih karena telah
membantu menyelesaikan makalah ini dengan semaksimal mungkin.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa banyak kekurangan baik dari dalam susunan
bahasa maupun penulisan. Oleh sebab itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga para pembaca.
Sekian dan terima kasih.

Jakarta, 19 April 2020


DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Pendahuluan
Latar Belakang 1
Pembahasan
1. Penyebab dari Virus Corona 2
2. Kebijakan Pemerintah Terhadap Pandemi Virus Corona 3
3. Gambaran Kondisi di Indonesia saat Terjadi Pandemi 4
Penutup
1. Kesimpulan 7
2. Saran 7
Daftar Pustaka 8
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Virus Corona adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem


pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan
ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat,
seperti infeksi paru-paru (pneumonia).
Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam
kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan
virus penyebab Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh
virus dari kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki
beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan
penyebaran dan keparahan gejala.
Infeksi virus Corona disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota
Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan
telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu
beberapa bulan. Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk
memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona.
Mengantisipasi dan mengurangi jumlah penderita virus corona di Indonesia
sudah dilakukan di seluruh daerah. Diantaranya dengan memberikan kebijakan
membatasi aktifitas keluar rumah, kegiatan sekolah dirumahkan, bekerja dari rumah
(work from home), Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bahkan kegiatan
beribadah pun dirumahkan. Hal ini sudah menjadi kebijakan pemerintah berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan yang sudah dianalisa dengan maksimal tentunya
PEMBAHASAN

I. Penyebab dari Virus Corona (COVID-19)

Infeksi virus Corona atau COVID-19 pada sebagian besar kasus, hanya
menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus
ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, (MER S) dan 
(SARS).
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun,
kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

 Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19


 Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
 Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita
COVID-19 batuk atau bersin

Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih


berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, orang yang
memiliki penyakit tertentu, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah, perokok,
dan ibu hamil. Untuk memastikan diagnosis COVID-19, pemerintah dan dokter
bekerja sama dalam melakukan beberapa pemeriksaan berikut:

 Rapid test sebagai penyaring


 Tes usap (swab) tenggorokan untuk meneliti sampel dahak (tes PCR)
 CT scan atau Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru
II. Kebijakan Pemerintah Terkait Pandemik Virus Corona

Hampir seluruh kegiatan dirumahkan, dan kebijakan ini disebut dengan


lockdown. Lockdown dapat membantu mencegah penyebaran virus corona ke suatu
wilayah, sehingga masyarakat yang berada di suatu wilayah tersebut diharapkan dapat
terhindar dari wabah yang cepat menyebar tersebut. Kebijakan ini hanya dapat
dilakukan oleh pemerintah, dengan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan secara
ketat sebelumnya ke beberapa wilayah dan mempertimbangkan konsekuensinya
secara matang, baik dari segi ekonomi maupun social.
Kamis, 19 Maret 2020 dari pemberitaan detiknews, juru bicara pemerintah
untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto mengatakan bahwa pemerintah
tengah mengupayakan dilakukannya tes massal virus Corona dan perlu dilakukan
adanya uji PCR. Yurianto juga mengatakan secara resmi informasi perkembangan
kasus COVID-19 bahwa penelitian yang dilakukan oleh WHO dengan menghimpun
semua ahli virus corona di dunia masih belum mendapatkan suatu kesepakatan yang
bisa dijadikan standar dunia terkait dengan spesimen pengobatan yang definitif
terhadap COVID-19.
Terkait perkembangan virus corona tersebut, akhirnya pemerintah membuat
kebijakan sebagai langkah pertama yaitu berupa anjuran social distancing dan self
isolation yang dilaksanakan secara mandiri di rumah.

Berikut adalah uraian kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah terkait


antisipasi penyebaran virus corona:

 Kegiatan lockdown menjadi kebijakan Gubernur DKI Jakarta berdasarkan nomor 5


tahun 2020 tentang Peniadaan Sementara Kegiatan Peribadatan dan Keagamaan Di
Rumah Ibadah Dalam Rangka Mencegah Penyebaran Wabah corona virus disease
(COVID-19).6 Dalam seruan ini pemerintah menyampaikan peniadaan kegiatan
peribadatan dan kegiatan keagamaan lainnya yang mengumpulkan orang banyak yang
dilaksanakan di Masjid, Gereja, Pura, Wihara, Klenteng dan tempat ibadah lainnya
termasuk diantaranya ibadah shalat jumat, kebaktian, ibadah dan misa minggu,
majelis taklim, perayaan hari besar dan lain-lainnya.

Bandara Soetta dan Mall Terlihat Sepi saat Pemberlakuan Social Distancing
Sumber Foto: Soraya Novika/detikcom

 Aktivitas perkantoran juga ditutup, kecuali 8 sektor ini:


1. Sektor kesehatan, bukan hanya fasilitias rumah sakit dan klinik, namun
kegiatan industri masih diperbolehkan melakukan aktivitasnya.
2. Sektor distribusi pangan, baik makanan maupun minuman.
3. Sektor energi seperti (air, gas, listrik, pompa bensin, itu semua berfungsi
seperti biasa).
4. Sektor komunikasi (telekomunikasi maupun media komunikasi)
5. Sektor keuangan, perbankan, dan pasar modal.
6. Sektor kegiatan logistik dan distribusi barang .
7. Sektor retail, seperti warung kelontong diharapkan tetap mampu memenuhi
kebutuhan warga.
8. Industri strategis di Ibu Kota.

 Penutupan penutupan beberapa akses jalan dalam waktu tertentu, pembatasan jumlah
transportasi, pembatasan jam operasional transportasi, yang tentunya kebijakan itu
dimaksudkan untuk dapat menahan laju aktifitas masyarakat keluar rumah

 Kompleks Wisma Atlet Kemayoran yang telah beroperasi menjadi rumah sakit
darurat Covid-19  di Kemayoran, Jakarta Pusat.

 Pemerintah memberlakukan kebijakan di bidang non-fiskal untuk menjamin


menjamin ketersediaan barang yang saat ini dibutuhkan, termasuk bahan baku
industri. Sejumlah kebijakan itu adalah: penyederhanaan larangan terbatas (lartas)
ekspor penyederhanaan larangan terbatas (lartas impor) percepatan layanan proses
ekspor-impor melalui national logistic ecosystem.
 Melakukan Penyemprotan cairan disinfektan yang dilakukan dengan kekuatan
personel masing-masing wilayah kota, sebanyak 100 petugas pemadam kebakaran.
Alat-alat pendukung yang disiapkan oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan
Penyelamatan Provinsi berupa: Bagpack untuk masing-masing personel, mobil pompa
4 ribu dan 10 ribu liter, motor pompa, motor URC, dan alat pelindung diri (APD)
sesuai standar

.
III. Gambaran Kondisi di Indonesia saat Terjadi Pandemi

Data Covid-19 di Indonesia mencapai 6,575 lebih kasus pasies yang positif
terkena virus corona. Sekitar 582 pasien meninggal dan 686 pasies sudah sembuh.
Berikut adalah data wilayah yang terjangkit dan grafik perkembangan COVID-19
dengan update terakhit tanggal 19 April 2020, pukul 21:13 WIB :

Sumber: www.covid19.go.id

Lalu Lintas Justru Ramai Saat PSBB di Jakarta

Meski pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah


diterapkan di Jakarta untuk memutus mata rantai virus corona (Covid-19), namum
kondisi lalu lintas justru ramai. Terutama pada hari-hari kerja atau sejak Senin
hingga Jumat (13-17/4/2020). Terlihat aktivitas mobil dan sepeda motor masih
lalu-lalang. Meskipun kondisi lalu lintas di tol cukup lenggang, namun di jalan
biasa justru terjadi kepadatan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan,
memang ada peningkatan secara volume kendaraan pada hari biasa dibanding
ketika pertama psbb diberlakukan. Menurut data telah terjadi penurunan signifikan
pada sektor transportasi umum. Kondisi tersebut bukan sekadar jumlahnya yang
dibatasai, namun karena masyarakat, terutama yang harus tetap bekerja, mulai
beralih menggunakan kendaraan pribadi.

Sumber foto: detiknews.com

Faktanya jumlah penumpang MRT, sejak masa darurat dan PSBB kurang
lebih hanya tinggal 5.000 orang per hari dari biasanya 100.000, Sedangkan, LRT
hanya tinggal 250 penumpang, sementara untuk Transjakarta sendiri
penyusutannya mencapai 93 persen.
Sehingga dalam sektor transportasi umum pembatasan penumpang selama
PSBB nilai sudah efektif karena tidak ada lagi berdesakan di dalam transportasi
sehingga mengurangi paparan penyebaran Covid-19.

Sumber: bisnis.com

Namun berbeda dengan moda transportasi KRL dan Transjakarta,


penumpukan penumpang dengan antrian panjang masih terjadi.

Sumber foto: detiknews.com

Saat ini, jumlah orang yang terkena dampak corona semakin meningkat dan
jumlah kematian yang disebabkan oleh corona di seluruh dunia juga semakin
banyak. Informasi terkait kebenaran jumlah ini perlu juga jadi perhatian, karena
masih ada ditemukan berita-berita yang masih simpang siur atau hoaks,
pemrintah juga diharapkan lebih transparan dalam memberi tahu data asli terkait
jumlah pasien positif Covid-19, sehingga tidak menimbulkan keresahan di
masyarakat. Guna menghindari adanya berita simpang siur terkait
penularan virus corona ini, pemerintah menyiapkan akses secara online yang
dapat dilihat oleh masyarakat melalui situs resminya di http://corona.go.id. Dari
situs tersebut dapat dilihat data pantauan Covid-19.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Hal yang dapat diambil intisari dalam tulisan ini adalah bagaimana
pentingnya menjaga kesehatan dan bersikap tenang dalam kondisi apapun.
Kepanikan hanya akan menimbulkan ketakutan dalam pemikiran, sedangkan hal
tersebut belum tentu terjadi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk
menghindari kepanikan adalah dengan cukup patuh dengan kebijakan yang sudah
disampaikan oleh pemerintah berdasarkan Seruan Gubernur DKI Jakarta Nomor 5
Tahun 2020 tentang Peniadaan Sementara Kegiatan Peribadahan dan Keagamaan Di
Rumah Ibadah Dalam Rangka Mencegah Penyebaran Wabah corona virus disease
(COVID-19).
Hasil penelitian menyatakan bahwa kegiatan lockdown dalam suatu wilayah
yang terdampak wabah virus corona perlu dilakukan sebagai upaya meminimalisir
penyebaran wabah virus tersebut. Walau pun tentunya menimbulkan dampak negatif
yang beresiko pada tatanan perekonomian negara. Dalam pelaksanaan lockdown ini,
perlu adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat guna mewujudkan
kesejahteraan sosial dan kesehatan masyarakat tanpa membatasi agama, kalangan,
dan profesi.

2. Saran
Media massa diharapkan dapat memberikan informasi yang baik dan benar,
sehingga tidak menimbulkan kericuhan akibat isu-isu yang belum jelas
kebenarannya. Mengikuti aturan yang telah diputuskan sudah dibuat berdasarkan
pertimbangkan dan analisa oleh ahlinya. Terapkan physical distancing, yaitu
menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah
kecuali ada keperluan mendesak. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun
atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60%, terutama setelah
beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
DAFTAR PUSTAKA

Yunus Nur Rohim. Rezki Annissa. 2020. Kebijakan Pemberlakuan Lockdown


Sebagai Antisipasi Penyebaran Corona Virus Covid-19. SALAM, 7(3): 29-36.

https://www.alodokter.com/virus-corona

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/07/21472011/psbb-di-jakarta-kegiatan-
perkantoran-dihentikan-kecuali-8-sektor-usaha

https://news.detik.com/berita/d-4982817/update-corona-di-ri-19-april-kasus-positif-
capai-6575

http://corona.go.id.

https://news.detik.com/berita/d-4978580/catat-ini-aturan-pembatasan-transportasi-di-
kabupaten-tangerang-saat-psbb

https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/18/072200615/lalu-lintas-justru-ramai-
saat-psbb-jakarta-ini-penjelasannya

Anda mungkin juga menyukai