Kajian linguistik yang muncul dan berkembang memberikan kontribusi dan
sumbangan yang besar dalam dunia akademi. Banyak para ahli linguistik turut menghadirkan gagasan-gagasan yang cemerlang tentang bahasa dan persoalan-persoalan di sekitarnya. Melalui pendekatan teks dan pemaknaan dari sudut pandang yang bervariatif membuat ide atau gagasan yang mucul semakin kompleks dan komperhensif. Salah satu tokoh linguistik lain yang pemikirannya akan dibahas dalam tulisan ini adalah Jacques Derrida yang cukup terkenal dengan gagasannya tentang dekonstruksi. Dekonstruksi adalah cara membaca teks sebagai strategi untu memahami. Dekonstruksi tidak semata-mata ditunjukkan terhadap tulisan, tetapi semua pernyataan kultural sebab keseluruhannya pernyataan tersebut adalah teks yang dengan sendirinya sudah mengandung nilai-nilai, prasyarat, ideologi, kebenaran, dan tujuan-tujuan tertentu. Dekonstruksi dengan demikian tidak terbatas hanya melibatkan diri dalam kajian wacana, baik lisan maupun tulisan, melainkan juga kekuatan-kekuatan lain yang secara efektif mentransformasikan hakikat wacana.