Pembimbing
dr. Basiran, Sp. KJ
Disusun Oleh :
Azizah Fitriana N.I G4A017020
Bagas Ryan K G4A017021
Lorisna Hardiknas D G4A017082
Sekar Kinasih S G4A017073
Ghalia Yasmin G4A018046
Anisa Aolina R G4A018070
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Azizah Fitriana N.I G4A017020
Bagas Ryan K G4A017021
Lorisna Hardiknas D G4A017082
Sekar Kinasih S G4A017073
Ghalia Yasmin G4A018046
Anisa Aolina R G4A018070
A. Identitas Pasien
Nama : Ny.S
Usia : 47 tahun
No RM : xxxxx094
Tempat, TanggalLahir : Cilacap, 31 Desember 1971
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Jetis, Cilacap
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SD
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Tanggal Masuk RS : 2 Mei 2019
B. Anamnesis (Metode Alloanamnesis dan Autoanamnesis)
1. Alloanamnesis
Telah dilakukan alloanamnesis kepada keluarga pasien yang dilakukan di Bangsal
Bima RSUD Banyumas padaSabtu, 5 Mei 2019 dengan identitas narasumber:
Narasumber
Nama Ny. S
Usia 67 Tahun
Jenis kelamin Perempuan
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Pendidikan SD
Alamat Pekuncen, Ajibarang
Lama Kenal 33 tahun
Hubungan dengan Pasien Ibu kandung
Berikut ini hasil alloanamnesis dengan rincian sebagai berikut:
a. Keluhan Utama
Pas
b. Keluhan Tambahan
1) Pasien bicara sendiri
2) Pasien jika ditanya topik jawaban melompat-lompat
3) Pasien kadang tampak murung
4) Pasien sering melihat sosok yang tidak ada
5) Pasien sering mendengar bisikan yang tidak jelas
6) Pasien mudah emosi hingga kadang mengamuk dan memukul ibunya
7) Pasien malas beraktivitas
8) Pasien tidak banyak bersosialisasi dengan orang lain
9) Pasien mengeluh pandangan kabur
c. Riwayat Penyakit Sekarang
9tahun yang lalu 1 minggu SMRS
Pasien kontrol Pasien mulai
Sepulang dari dipoliklinik mengalami
Malaysia, pasien kesehatan jiwa setiap perubahan perilaku
menjadi sering bulan di RSUD menjadi mudah
melamun, bicara Banyumas sebanyak marah, mengamuk,
melantur, mengamuk 3 kali, namun pasien melempar barang,
dan melempar tidak melanjutkan berbicara sendiri, dan
barang. Pasien kontrol dan minum tidak mau makan.
kemudian dibawa ke obat karena merasa Pasien lalu dibawa ke
RSUD Banyumas sudah sehat. Pasien IGD RSUD
dan dirawat selama lalu mulai bekerja di Banyumas.
14 hari, kemudian Jakarta.
pulang dan
dianjurkan kontrol
ke poliklinik jiwa
RSUD Banyumas.
Saat ini pasien mengeluhkan tidak memiliki keluhan. Pasien terus menerus
berbicara ingin pulang karena pasien merasa tidak memiliki keluhan. Pasien tidak
mengetahui alasan pasien dirawat di rumah sakit dikarenakan pasien merasa saat 2
hari sebelumnya pasien hanya ingin kontrol tanpa ada keluhan. Pasien menyangkal
sering marah- marah dan tidak pernah berhalusinasi dengar atau penglihatan. Saat ini
pasien sudah tidak bekerja. Pasien mengaku sudah tidak pernah mengikuti kegiatan
bermasyarakat seperti arisan atau PKK. Pasien masih bisa melakukan aktivitas sehari-
hari seperti memasak sendiri dan mencuci.
E. Pemeriksaan Penunjang
2 Mei 2019
Darah Lengkap Hasil
Hb 15.5
Ht 43.5
Eritrosit 5.56
Leukosit 7.39
Trombosit 311
MCV 78.3 (L)
MCH 27.9
MCHC 35.6
Neutrofil 60.07
Limfosit 30.43
Monosit 7.256
Eosinofil 1.198
Basofil 1.039
GDS 116
SGOT 28
SGPT 35
Natrium 142
Kreatinin 0.80
Kalium 3.4 (L)
HbsAg Non Reaktif
F. Sindrom
Sindrom
1. Halusinasi
2. Inkoherensi
3. Non realistis
G. Diagnosis Banding
1. F20.3 Skizofrenia Tak Terinci
2. F20. 5 Skizofrenia residual
H. Diagnosis Multi Aksial
Axis I : F20.3 Skizofrenia Tak Terinci
Axis II :-
Axis III :-
Axis IV : masalah pekerjaan
Axis V : GAF 70-61
I. Penatalaksanaan
1. Perawatan di Rumah Sakit
2. Terapi Farmakologis
Hari pertama
a. Haloperidol amp I
b. Diazepam amp I
c. Alprazolam 0,5mg I
Hari kedua
a. Diazepam amp I
b. Clozapin 3x25mg
c. Lodomer 2x1 amp
3. Terapi Non-farmakologis
a. Terapi perilaku
Melatih kemampuan perilaku pasien yang dititik beratkan pada masalah
pribadi pasien, dengan tujuan untuk menstabilkan emosi pasien agar segera
kembali normal dan mencegah terjadinya kekambuhan.
b. Psikoterapi edukatif
1) Terhadap pasien
Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien mengenai
penyakitnya, kondisinya, faktor pencetus, serta rencana pengobatan
selanjutnya.
2) Terhadap keluarga
a) Memberikan informasi dan edukasi mengenai penyakit pasien, gejala,
faktor penyebab dan pencetus, komplikasi, pengobatan, dan prognosis.
b) Meminta keluarga pasien untuk selalu mendukung proses pengobatan,
mengontrol minum obat (sesuai petunjuk dokter, tidak menghentikan
minum obat tanpa seizin dokter), mendampingi pasien dan menjaga
kondisi stabil pasien.
c. Psikoterapi suportif
1) Memberikan motivasi kepada pasien untuk bercerita kepada
keluarga atau teman terdekat mengenai masalahnya.
2) Memberikan motivasi kepada pasien untuk minum obat secara
teratur dan sesuai petunjuk dokter.
3) Memberikan motivasi kepada pasien untuk melakukan berbagai
aktivitas yang produktif untuk mengurangi dan mengalihkan beban pikiran
yang selama ini dianggap masalah.
4) Memberikan motivasi kepada pasien untuk belajar mengendalikan
emosi dan pikiran yang dimiliki agar tidak memicu timbulnya gejala-gejala
lain.
d. Sosioterapi
Meminta keluarga untuk memberikan penjelasan kepada lingkungan sekitar
rumah ataupun teman-temannya agar menganggap pasien gangguan jiwa
adalah sama seperti penyakit medis lainnya dan menghindari berbagai masalah
yang dapat memancing emosi dan mencetuskan kekambuhan.
J. Prognosis
A. Premorbid
Faktor yang mempengaruhi Prognosis
Riwayat penyakit keluarga Tidak Ada Baik
Stressor psikososial Tidak Ada Baik
Sosial ekonomi Ada Buruk
Riwayat penyakit yang sama Ada Buruk
B. Morbid
Faktor yang mempengaruhi Prognosis
Onset usia 47 tahun Baik
Jenis penyakit Skizofrenia tidak terinci Buruk
Perjalanan penyakit Kronik Buruk
Kelainan organik Tidak ada Baik
K. Kesimpulan
a. Pasien seorang perempuan, berusia 47 tahun, sudah menikah, beragama Islam, suku
Jawa, bekerja sebagai PRT.
b. Pasien dibawa keluarganya ke IGD RSUD Banyumas tanggal 2 Mei karena terjadi
perubahan perilaku sering marah tanpa sebab, bingung, bicara melantur, tidak bisa
tidur, cenderung diam dan tidak bersemangat.
c. Keluhan dimulai sejak 10 tahun yang lalu, sebelumnya pasien mulai membaik dan
sekarang kambuh lagi.
d. Pasien memiliki riwayat kekambuhan 2 kali, kontrol hanya 3kali, namun berhenti
pengobatan karena merasa sudah sembuh.
e. Pasien memiliki riwayat dirawat 1 kali di RSUD Banyumas.
f. Pasien memiliki kecenderungan kepribadian tertutup, pasien jarang menceritakan
tentang masalah dan kehidupan pribadinya kepada keluarga.
g. Faktor pencetus kekambuhan saat ini adalah masalah dengan rekan kerjanya.
h. Penatalaksanaan pada pasien yaitu dilakukan perawatan di Rumah sakit, diberikan
pengobatan farmakologi dan nonfarmakologi. Adapun terapi nonfarmakologi seperti
terapi perilaku, psikoterapi edukatif, psikoterapi suportif dan sosioterapi.