Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN

YANG DITERAPKAN DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN


(MENURUT MARTHA E. ROGER DAN BETTY NEUMAN)

Disusun Oleh Kelompok 3:


 Kurniati Melisa
 Riski
 Fauziah
 Tania Septiana
 Fifi Marina Surkamel
 Selvi Rahmayani
 Halimatun Saadiah
 Julia Putri Humaira

PEMBIMBING :
Dr. Ns. Hj. Neila Sulung, S.Pd., M.Kep.

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FORT DE KOCK
2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Model Konsep Dan Teori
Keperawatan Yang Diterapkan Dalam Praktik Keperawatan (Menurut Martha E. Roger Dan Betty
Neuman)”

  Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
    
  Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
    
    Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dan manfaatnya untuk masyarakat ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

    
                                                                                      Bukittinggi,  15 Oktober 2018
    

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG MASALAH.....................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................4
C. TUJUAN.................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN TEORI.................................................................................................................6
1. MENURUT BETTY NEUMAN..........................................................................................6
A. SUMBER – SUMBER TEORI BETTY NEUMAN.........................................................6
B. PENGGUNAAN BUKTI EMPIRIS DARI TEORI MODEL..............................................6
C. KONSEP UTAMA DAN DEFENISI TEORI MODEL.......................................................6
D. ASUMSI TEORI MODEL NEUMAN.................................................................................7
E. PERNYATAAN TEORI SISTEM MODEL NEUMAN.....................................................7
F. BENTUK LOGIKA TEORI MODEL NEUMAN...............................................................7
G. MODEL NEUMAN DALAM LINGKUNGAN KOMUNITAS.........................................7
2. MENURUT MARTHA E. ROGER.....................................................................................9
BAB III..........................................................................................................................................11
PENUTUP.....................................................................................................................................11
A. KESIMPULAN...................................................................................................................11
B. SARAN...............................................................................................................................11

3
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


         
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk
pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya ilmu
keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan
ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga dengan
pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus mampu memberikan pelayanan
kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta
teknologi bidang kesehatan yang senantiasa berkembang.
Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah
menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan. Profesi keperawatan adalah profesi
yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model
konsep dan teori keperawatan yang sudah dimunculkan.Konsep adalah suatu ide dimana terdapat
suatu kesan yang abstrak yang dapat di organisir dengan smbol-simbol yang nyata, sedangkan
konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model
keperawatan. Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau
suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-
fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.Yang dimaksud
teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai
keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep
dalam keperawatan, dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model
praktek keperawatan. Berikut ini adalah ringkasan beberapa teori keperawatan yang perlu
diketahui oleh para perawat profesional sehingga mampu mengaplikasikan praktek keperawatan
yang didasarkan pada keyakinan dan nilai dasar keperawatan.

B. RUMUSAN MASALAH

1.Apakah yang dimaksud dengan model praktik keperawatan dan apakah tujuan teori dan
model keperawatan?
2. Bagaimanakah karakteristik teori Betty Neuman tentang keperawatan dan apa sajakah faktor-
faktor yang mempengaruhi teori keperawatan?
3. Bagaimanakah pandangan Betty Neuman tentang model konsep dan teori keperawatan
4. Bagaimanakah konsep keperawatan menurut martha E. Roger ?
5. Dikenal sebagai apakah teori keperawatan Roger ?

4
C. TUJUAN
1. Mengetahui model praktik keperawatan dan tujuan teori dan model keperawatan.
2. Mengetahui karakteristik teori keperawatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi teori
keperawatan.
3. Mengetahui pandangan Betty Neuman tentang model konsep dan teori keperawatan.
4. Mengetahui latar belakang kehidupan dan prestasi-prestasi yang di raih Betty Neuman.
5. Menganalisis konsep baik kelebihan maupun kelemahannya.
6. Mengetahui ciri khas dari teori Roger.
7. Mengetahui konsep-konsep kepawatan menurut Roger

5
BAB II

PEMBAHASAN TEORI

1. MENURUT BETTY NEUMAN

A. SUMBER – SUMBER TEORI BETTY NEUMAN


Model mempunyai beberapa kesamaan dalam teori Gestalt. Teori Gestalt
mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh mempertahankan
keseimbangan dan sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi sehat atau sakit. Teori model
Betty Neuman juga menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat dasar kehidupan sistem
terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang berinteraksi dalam struktur organisasi
tubuh kita yang kompleks. Neuman juga memilah konsep G. Kaplan tentang tingkatan
tindakanpemecahan.

B. PENGGUNAAN BUKTI EMPIRIS DARI TEORI MODEL


Betty Neuman mengemukakan teori berdasarkan penelitian yang ia lakukan untuk
mengetahui kondisi mental atau psikologi. Evaluasi yang ia lakukan juga turut membantu dalam
membangun suatu konsep tentang kombinasi antara tindakan dan respon mental. Tetapi tidak
selamanya hal diatas dapat dijadikan evaluasi dan bukti statistik yang mendukung. Jadi empiris
tidak terlalu diutamakan dalam konsep ini.

C. KONSEP UTAMA DAN DEFENISI TEORI MODEL


Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan yang termasuk
dalam konsep mayor menurutnya adalah :
1. Tekanan Rangsangan yang timbul diakibatkan kondisi sekitar pandangan
Neuman tentang tekanan yaitu : Intar Personal : Secara individu atau perorangan. Inter
Personal : Antara individu yang satu dengan individu yang lain lebih dari satu. Ekstra
Personal : Di luar individu
2. Struktur Pokok Sumber Energi Merupakan penggerak untuk melakukan aktivitas.
3. Tingkat Ketahanan Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan.
4. Garis Normal Pertahanan Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi
tekanan di batas normal.
5. Gangguan Pertahanan Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.
6. Tingkat Reaksi Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.
7. Intervensi Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.
8. Tingkat-Tingkat Pencegahan Dibagi menjadi :
a. Pencegahan primer: Sebelum terjadi tindakan
b. Pencegahan sekunder: Ketika terjadi tindakan
c. Pencegahan tersier: Adaptasi atau pengaruh kerusakan

6
9. Penyesuain Kembali Adaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik interpersonal.
Intra personal dan ekstra personal. Faktor yang perlu di perhatikan adalah :
a. Fisiologi individu.
b. Psikologi individu
c. Sosial kultural
d. Perkembangan individu

D. ASUMSI TEORI MODEL NEUMAN

Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neuman dalam memberikan respon terhadap
tekanan yaitu :
1. Manusia Merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dari
harmoni dan merupakan satu kesatuan dari fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual.
2. Lingkungan Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-
pengaruh dari sekitar klien atau sistem klien.
3. Sehat Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan sehat
merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan menghindari
atau mengatasi stressor.

E. PERNYATAAN TEORI SISTEM MODEL NEUMAN


Teori model Neuman menggambarkan partisipasi aktif perawat terhadap klien
dengan tingkatan yang menyangkut bermacam-macam pengaruh terhadap respon klien
akibat tekanan atau stress.Klien dalam hubungannya timbal balik dengan lingkungan
sekitarnya selalu membuat keputusan yang menyangkut hal atau sesuatu yang akan
berakibat kepadanya. Ada 4 faktor yang merupakan konsep mental klien :
1. Individu atau pasien itu sendiri
2. Lingkungan sekitarnya
3. Kesehatan
4. Pelayanan

F. BENTUK LOGIKA TEORI MODEL NEUMAN


Bentuk Neuman menggunakan logika deduktif dan induktif dalam mengembangkan
teori modelnya yang telah dipertimbangkan terlebih dahulu. Betty Neuman menemukan
teori modelnya dari berbagai teori dan disiplin ilmu. Teori ini juga merupakan hasil dari
pengamatan dan pengalaman selama ia bekerja dipusat kesehatan mental keperawatan.

G. MODEL NEUMAN DALAM LINGKUNGAN KOMUNITAS


Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress
dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk
mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu:

7
1. Intervensi yang bersifat promosi. Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis
pertahanan yang bersifat fleksibel yang berupa:
a. Pendidikan kesehatan.
b. Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien
dirumah atau komonitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
2. Intervensi yang bersifat prevensi Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu :
a. Deteksi dini gangguan kesehatan Misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga
dll
b. Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya : konseling pra
nikah
3. Intervensi yang bersifat kuratif Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
4. Intervensi yang bersifat rehabilitatif Dilakukan pada upaya kuratif yaitu apabila garis
pertahanan resisten yang terganggu. Komonitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh
dua aktor utama : komonitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan
sebagai pendekatan yang terdiri dari 5 tahapan :
a. Pengkajian
b. Diagnosis keperawatan komonitas
c. Perencanaan
d. Pelaksanaan
e. Evaluasi Sehat Adalah keadaan baik.
Sehat adalah suatu titik yang bergerak pada rentang negentrophy paling besar ke entrophy
maksimum. Saat semua bagian pada klien berada dalam keadaan harmonis atau seimbang
ketika semua dibutuhkan untuk bertemu, kesehatan optimal tercapai. kesehatan adalah juga
energi. Manusia terdiri dari Fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
Diwakili untuk struktur sentral, garis pertahanan dan garis perlawanan. Klien adalah
manusia yang diancam atau diserang oleh stressor lingkungan.
Lingkungan adalah semua faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi klien dan
system klien. Tiga type lingkungan yang telah diidentifikasi ; internal, eksternal dan ,
lingkungan yang diciptakan. Stressor adalah bagian dari lingkungan, lingkungan internal
berisi dalam batas system klien. Lingkungan eksternal berisi kekuatan-kekuatan diluar
system klien. Lingkungan yang diciptakan merupakan mobilisasi yang tidak disadari klien
terdiri dari struktur komponen-komponen sebagai faktor energi, stabilitas dan integritas.

8
2. MENURUT MARTHA E. ROGER

Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti
antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers
berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah ilmu yang
mempelajari manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung.

Berdasarkan pada kerangka konsep yang dikembangkan oleh Roger ada 5 asumsi mengenai
manusia, yaitu :
1.      Manusia merupakan makhluk yang memiliki kepribadian unik, antara satu dan lainnya
berbeda di beberapa bagian. Secara signifikan mempunyai sifat-sifat yang khusus jika
semuanya jika dilihat secara bagian perbagian ilmu pengetahuan dari suatu subsistem tidak
efektif bila seseorang memperhatikan sifat-sifat dari sistem kehidupan manusia. Manusia akan
terlihat saat bagiannya tidak dijumpai.
2.      Berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan material satu
sama lain. Beberapa individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal pada seorang
individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari semua hal.
3.      Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling bergantung dalam
satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya seorang individu tidak akan pernah
kembali atau menjadi seperti yang diharapkan semula.
4.      Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif.
5.      Manusia bercirikan mempunyai kemampuan untuk abstrak, membayangkan, bertutur
bahasa dan berfikir, sensasi dan emosi. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya manusia
yang mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia.

Konsep yang menyebutkan manusia adalah unik dan dapat dikenali karena
kemampuannya dalam merasakan, memberi kesempatan perawat untuk membantu
memecahkan masalah kesehatannya dan mengatur agar tujuannya dapat mencapai kesehatan.

1.      Teori yang berkaitan dengan konsep menciptakan perbedaan cara pandang pada suatu
fenomena. Kerangka kerja Martha E Roger akan memberikan alternatif dalam memandang
manusia dan dunia. Teori yang menyatakan keperawatan menggunakan prinsip
hemodinamika dalam memberikan pelayanan kebutuhan manusia atau cara memandang
keperawatan dari satu sisi. Contoh adalah prinsip helicy yang menekankan pada pola
kebiasaan dan ritual.
2.      Teori harus masuk akal, Mengetahui perkembangan yang masuk akal merupakan hal
penting perkembangan yang logis menyebabkan mengenai asumsi pada prinsip
hemodinamika.
3.       Teori harus sederhana dan dapat disosialisasikan. Teori dapat disosialisasikan sejak
tidak tergantung pada beberapa keadaan. Itu dinyatakan oleh Martha E Roger konsepsi
manusia sangatlah sederhana. Meskipun memberikan kaitan dalam pemahaman. Ditambahkan
teori ini dilandaskan pada penggunaan sistem terbuka yang sangat kompleks.
4.      Teori didasarkan pada hipotesa dan bisa diuji.
5.      Teori memberi dan membantu peningkatan batang keilmuan dalam disiplin       ilmu
melalui penelitian sehingga teori tersebut sah.

9
6.      Teori bisa digunakan sebagai pedoman dan peningkatan dalam praktek.
7.      Teori harus konsisten dengan teori lain yang sah, hukum dan prinsip-prinsip tetapi harus
menghindari pertanyaan terbuka yang perlu diperiksa.

Menurut Martha E Roger ilmu tentang keperawatan berhubungan langsung dengan proses
kehidupan manusia dan bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan kealamiahan dan
hubungannya dengan perkembangan. Untuk memperkuat teorinya Martha E. Rogers
mengkombinasikan konsep manusia seutuhnya dengan prinsip homeodinamik yang kemudian
di kemukakannya.

Hubungan Teori Keperawatan Martha E. Rogers dengan Riset Keperawatan

Model konseptual abstrak yang di kemukakan Martha E Rogers secara langsung memiliki
hubungan dengan riset dan pengembangan ilmu keperawatan. Model konseptualnya memberikan
arah dan stimulus untuk aktifitas keilmuan tersebut. Model keperawatan Rogers menunjukkan
betapa uniknya realita profesi keperawatan. Peneliti yang memiliki asumsi dan pemahaman
seperti konsep Martha E Rogers akan menemukan mendapatkan pandangan yang jelas tentang
seperti apakah sesungguhnya bekerja sebagai perawat. Secara jelas dalam konsepnya Martha E
Roger menunjukkan bahwa kebutuhan kritis dalam keperawatan adalah merupakan dasar
pengetahuan dalam aktifitas penelitian keperawatan. Dengan Pendidikan Keperawatan.

Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan kembali program
undergraduated dan graduated dalam pendidikan keperawatan. Hal ini adalah di lakukannya
sebagai refleksi terhadap evolusi perubahan dalam ilmu keperawatan. Konsistensi terhadap
definisi yang ia berikan untuk keperawatan bahwa keperawatan adalah profesi yang di pelajari,
unik serta memiliki batang tubuh pengetahuan, maka ia sangat menganjurkan bagi perawat untuk
menempuh pendidikan dalam keperawatan.Dengan Praktik Keperawatan

Martha E Rogers mengungkapkan bahwa teori yang diambilnya dari konsepnya sangat
mungkin untuk di terapkan dalam praktik keperawatan. Malinski (1986) mencatat ada tujuh trend
yang ada dalam praktik keperawatan, yang kesemuanya berdasar pada konsep teori yang di
kemukakan Martha E Rogers.
a.       Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat klien.
b.      Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar.
c.       Penyesuaian terhadap pola.
d.      Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik, pergerakan dalam proses
penyembuhan.
e.       Menunjukkan suatu perubahan yang positif
f.       Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan
g.      Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.

10
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Secara garis besar teori sistem model Neuman mengemukakan bahwa dalam memberikan
tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang mengalami stress (gangguan mental)
perawatan harus melaksanakan pendekatan-pendekatan perorangan secara total dengan
memperhatikan faktor-faktor :
1. Tekanan
2. Struktur pokok sumber energi
3. Struktur ketahanan
4. Garis normal pertahanan
5. Gangguan ketahanan
6. Intervensi
7. Tingkat-tingkat pencegahan
8. Penyusunan kembali

Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti
antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers
berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah ilmu yang
mempelajari manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung.

B. SARAN

Mengingat permasalahan kesehatan mental (stress) perlu kita ketahui beberapa konsep
yang membahas permasalahan kesehatan mental. Sebagai perawat ada baiknya kita harus
tahu tindakan apa yang harus kita berikan jika menghadapi kondisi pasien atau klien yang
memberikan respon atau tindakan yang diakibatkan adanya tekanan terhadap pasien dan
akibat yang mungkin bisa terjadi.
Secara umum, pembaca diharapkan mampu menelaah dan mempelajari setiap konsep dan
model keperawatan yang sudah berkembang dan mampu membandingkan teori dan model
praktik yang sesuai dengan ilmu keperawatan itu sendiri sehingga tidak bertentangan dengan
etika, norma dan budaya

11
12

Anda mungkin juga menyukai