Anda di halaman 1dari 3

Kopling adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan dua poros pada kedua ujungnya

dengan tujuan untuk mentransmisikan daya mekanis. Kopling biasanya tidak mengizinkan


pemisahan antara dua poros ketika beroperasi, tetapi saat ini ada kopling yang memiliki torsi yang
dibatasi sehingga dapat slip atau terputus ketika batas torsi dilewati.

Tujuan utama dari kopling adalah menyatukan dua bagian yang dapat berputar. Dengan pemilihan,
pemasangan, dan perawatan yang teliti, performa kopling bisa maksimal, kehilangan daya bisa
minimum, dan biaya perawatan bisa diperkecil.

Manfaat[sunting | sunting sumber]
Kopling digunakan dalam permesinan untuk berbagai tujuan:

 Untuk menghubungkan dua unit poros yang dibuat secara terpisah, seperti poros motor
dengan roda atau poros generator dengan mesin. Kopling mampu memisahkan dan
menyambung dua poros untuk kebutuhan perbaikan dan penggantian komponen.
 Untuk mendapatkan fleksibilitas mekanis, terutama pada dua poros yang tidak berada pada
satu aksis.
 Untuk mengurangi beban kejut ( shock load ) dari satu poros ke poros yang lain.
 Untuk menghindari beban kerja berlebih.
 Untuk mengurangi karakteristik getaran dari dua poros yang berputar.
1. Pedal Kopling

Pada Pedal kopling dimana terletak di sebelah kiri dan diinjak menggunakan kaki kiri secara bertahap,
yang berfungsi untuk :

 Mengatur jarak kopling dengan flywheel atau roda gila


 Untuk meneruskan atau memutuskan aliran mesin ke system penggerak

selain itu pedal kopling juga memiliki perawatan khusus agar mobil anda bisa bekerja dengan maksimal.

Selain adanya perawatan maka pedal kopling juga harus anda bersihkan agar anda mengendari
kendaraan merasa aman dan nyaman.

2. Master Kopling Atas

Fungsi dari master kopling atas yaitu :

 meneruskan tekanan secara perlahan dari pedal kopling ke master kopling bawah, dalam master
kopling terdapat perapat karet yang mencegah supaya minyak kopling tidak terjadi kebocoran serta
menampung minyak kopling di dalamnya.

Jika minyak kopling bocor maka akan menyebabkan mesin panas dan gigi persneling susah masuk
dikarenakan minyak kopling yang berkurang.

Komponen ini juga harus anda perhatikan, selain itu anda juga harus merawat bahkan anda juga bisa
mengganti komponen ini jika mengalami kendala pada fungsi komponen tersebut.

3. Master Kopling Bawah

Selain master kopling atas, master kopling bawah juga mempunyai fungsi yang sama yaitu :
 untuk meneruskan pekerjaan dari master kopling atas
 setelah master kopling bawah menerima tekanan dari master kopling atas lalu akan diteruskan ke
dalam garpu pembebas atau fork kopling untuk mendorong maju dan membebaskan plat kopling dari
himpitan matahari kopling dengan flywheel.

Jika master kopling bawah mengalami kerusakan, maka apakah yang akan terjadi? Maka yang akan
terjadi adalah mobil tidak akan bisa masuk gigi, dan harus menunggu mesin tersebut dingin baru akan
dapat menjalankan fungsinya kembali.

4. Garpu Pembebas atau Fork Kopling

Adapun fungsi dari fork kopling :

 merupakan suatu alat yang merupakan penghubung dari release kopling dengan release bearing
yang akan bergerak maju dan mundur.
 dan yang akan menekan cover clutch dan akan membebaskan putaran mesin ketika seorang
pengemudi menginjak pedal kopling tersebut.

Akibat pemakaian fork kopling secara terus menerus akan menimbulkan keausan sehingga
mempengaruhi injakan kopling menjadi terasa lebih dalam.

Kerusakan pada fork kopling akan menyebabkan fork kopling tidak dapat mendorong release
bearing dari flywheel. Sehingga untuk memperbaiki fork kopling yang rusak yaitu perlu dengan
penggantian release bearing.

5. Release Bearing Kopling

Release Bearing Kopling merupakan suatu bantalan tertutup dengan tipe pelumas permanen yang berarti
tidak dapat dibuka dan dibersihkan, sehingga di bagian dalamnya tidak bisa diberi pelumas dan tidak
dapat di bongkar.

Fungsi dari Release Bearing Kopling itu sendiri yaitu :

 meneruskan dorongan dari Fork Kopling menuju pegas diagfragma pada saat kopling diinjak oleh
seorang pengemudi.
 Cara kerja release bearing tidak hanya sekedar menekan tetapi juga harus berputar.

Maka dari itu dibutuhkan material khusus untuk pembuatannya supaya tidak cepat rusak. Bila release
bearing rusak maka yang akan dirasakan oleh pengemudi yaitu terasa pedal kopling bergetar saat pedal
kopling diinjak.

Gerakan release bearing yang keras dapat membuat diagragma patah dan mengalami keausan. Maka
dari itu diperlukan pemeriksaan secara berkala untuk menghindari keausan pada release bearing. 

6. Cover Cluth

Dalam cover cluth atau biasa disebut matahari kopling terpasang atau dibautkan dengan flywheel
sehingga  berfungsi sebagai :
 dudukan dari plat kopling lalu menekan plat kopling ke flywheel untuk meneruskan tenaga
tersebut dari mesin. Adapun macam-macam dari cover cluth ada 2 macam yaitu :

1. Cover clutch dengan pegas oil, terdiri dari pressure plate yang umumnya terbuat dari baja
leburan yang diratakan untuk menekan plat kopling. Penggunaan cover clutch biasanya terdapat pada
bus, truck, dan lain sebagainya.
2. Cover clutch dengan pegas diagragma, mempunyai fungsi yaitu memberikan tekanan pada
plat kopling dan roda penerus.

7. Plat Kopling

Bentuk dari plat kopling yaitu berupa piringan berbahan dasar asbes dengan campuran logam  yang
memiliki perawatan khusus supaya tidak cepat aus atau rusak. Karena jika plat kopling aus akan berbau
dan apabila dibiarkan maka akan terbakar.

Fungsi dari plat kopling yaitu meneruskan tenaga dari mesin dari fly wheel ke transmisi. Plat kopling
memiliki beberapa komponen yang terdapat didalamnya;

1. Clutch Hub, berfungsi untuk tempat perakitan clutch disc dengan input shaft pada transmisi
sehingga timbul gerakan maju dan mundur
2. Disc Plate, merupakan rangka utama dari unit clutch disc yang berfungsi untuk menahan beban
kerja dari kopling.
3. Torsion dumper, berfungsi untuk meredam hentakan pada saat kopling menghubungkan atau
meneruskan putaran. Torsion dumper juga bekerja untuk pengurangan dan percepatan tekanan.
4. Facing, mempunyai fungsi untuk memperbesar daya gesek sehingga pemindahan daya mesin
menjadi optimal dan stabil.
5. Cushion Plate, berfungsi untuk menghaluskan kerja kopling.
6. Paku Keling, atau yang biasa disebut Rivet berfungsi untuk menyatukan plat kopling cushion
plate.

Anda mungkin juga menyukai