BAB 1 Alhamdulillah
BAB 1 Alhamdulillah
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan orangtuanya, semua kegiatan masih dibantu, takut dan enggan bermain
inisiatif , dan banyak diam karena takut salah dalam melakukan sebuah tindakan
menandakan adanya masalah psikososial pada anak usia dini, apabila gangguan
perkembangan anak yaitu kurangnya pengetahuan yang dimiliki orang tua dalam
memberikan stimulasi kepada anaknya serta sikap orang tua yang masih tidak
dan deteksi tumbuh kembang anak usia dini merupakan bagian tugas dari para
perkembangan anak. Akan tetapi hampir seluruh kegiatan posyandu dan taman
psikososial anak. Sehingga para orang tua memiliki pengetahuan dan sikap yang
pada tahun 2017, jumlah penduduk Indonesia adalah sebanyak 358.704.900 jiwa
dengan jumlah anak dengan usia 0 – 6 tahun adalah sebanyak 25.848.283 jiwa.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Jawa Timur tahun 2017, penduduk
Jawa Timur berjumlah 38.052.950 jiwa, dengan jumlah anak usia 0 – 6 tahun
sebanyak 5.610.897 jiwa. Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten
dini sebanyak 20.523 jiwa, namun yang dilakukan deteksi dini hanya 8.622 jiwa.
Sekitar 9,5% sampai 14,2% anak usia dini memiliki masalah sosial
menunjukkan bahwa sekitar 8 sampai 9% anak usia dini yang berada pada tahap
susah berpisah dari orang tua, anak sulit diatur, dan perilaku agresif merupakan
masalah yang paling sering muncul pada anak usia prasekolah. Pravelensi
masalah psikososial pada anak usia 2-6 tahun sebesar 39,8%, dan sejauh ini
merupakan salah satu puskesmas yang ada di Kecamatan Kras. Puskesmas Kras
3
keterlambatan psikososial seperti anak masih sulit ditinggal orang tuanya, anak
belum mampu bersosialisasi dengan baik dengan orang lain / teman sebayanya,
anak masih suka malu-malu dan ada beberapa diantaranya anak masih suka
dimanja sehingga semua kegiatannya masih dibantu oleh orang tuannya. Untuk
yang diikuti oleh 45 peserta kader yang berasal dari 9 taman posyandu.
Raflesia desa Nyawangan pada tanggal 12 Juli 2018, didapatkan ada 22 orang tua
dengan anak usia infant, 35 orang tua dengan usia toddler dan 21 orang tua
dengan anak usia pra sekolah. Hasil wawancara dengan 15 orang tua yang
diantaranya memiliki anak usia toddler dan pra sekolah, hampir semua orang tua
menjawab dengan ragu-ragu dan hanya terdiam tanpa bisa menjawab pertanyaan
kesempatan pada anak untuk melakukan apa yang anak inginkan, tidak
perkembangan psikososial pada anak dengan baik. Serta sikap orang tua yang
2010). Pengaruh yang sangat besar dan sangat menentukan kepribadiannya kelak
sebagai orang dewasa adalah ketika anak berusia dibawah enam tahun. Masa ini
keluarga hal yang terpenting adalah pengetahuan orang tua karena dapat
mempengaruhi sikap atau cara dalam pengasuhan (Utami, 2015). Apabila orang
psikososial pada anak, maka orang tua juga akan memberikan sikap yang baik
psikososial anak belum banyak diketahui oleh orang tua terutama ibu dengan
anak usia ( 0 – 6 tahun), sehingga hanya sedikit orang tua (ibu) yang bisa
5
lingkungan baru, susah bersosialisasi dengan teman baru dan semua kegiatan
yang dibantu oleh orang tua sampai saat ini masih terabaikan.
Memperhatikan hal itu, perlu adanya perhatian dari berbagai pihak untuk
membantu para orang tua dalam menghadapi tantangan saat membesarkan dan
Taman posyandu wilayah kerja Puskesmas Kras pada bulan Juni 2018. Sampai
saat ini kader kesehatan jiwa anak sudah berjalan selama 5 bulan. Untuk
mengetahui sejauh mana penerapan kader kesehatan jiwa anak, peneliti ingin
mengevaluasi apakah dengan adanya kader kesehatan jiwa anak tersebut dapat
Kader Kesehatan Jiwa Anak terhadap Pengetahuan dan Sikap Orang Tua
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada Pengaruh
Penerapan Kader Kesehatan Jiwa Anak terhadap Pengetahuan dan Sikap Orang
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kediri
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
di Taman Posyandu Desa Nyawangan, Kec. Kras, Kab. Kediri, sehingga dari
2. Manfaat Praktis
anak ini dapat mempengaruhi pengetahuan dan sikap orang tua dalam
8
c. Bagi Peneliti
E. Keaslian Penelitian
atau pengumpulan
data pada tiap subjek
penelitian hanya
diobservasi sekali saja
Wiwit Hubungan - Varible Perbedaan pada
Murvita Pengetahuan bebas : penelitian sebelumnya
Luana dengan Sikap Pengetahuan dengan penelitian ini
(2015) Ibu dalam Ibu terletak pada
Pemberian - Variable tujuannya. Pada
Stimulasi terikat : Sikap penelitian sebelumnya
Perkembangan Ibu dalam bertujuan untuk
Psikososial Pemberian mengetahui apakah
pada Anak Stimulasi ada hubungan antara
Usia 3-5 tahun Perkembanga pengetahuan dengan
di PAUD Al- n Psikososial sikap ibu dalam
Baraakah Pemberian Stimulasi
Sleman Perkembangan
Psikososial
sedangkan pada
penelitian ini
bertujuan untuk
mengetahui adanya
pengaruh penerapan
kader kesehatan jiwa
anak terhadap
pengetahuan dan sikap
orang tua dalam
meningkatkan
perkembangan
psikososial pada anak
Nur Hubungan - Variable Pada penelitian
Hidayanto Tingkat Bebas : Tingkat sebelumnya variable
(2015) Pengetahuan pengetahuan yang mempengaruhi
Orang Tua orang tua tentang adalah pengetahuan
tentang psikologi orang tua dan variable
Psikologi - Variable Terikat yang dipengaruhi
Anak dengan : Perkembangan adalah perkembangan
Perkembangan Psikososial Anak psikososial anak
Psikososial Usia Pra Sekolah sedangkan pada
Anak Usia Pra penelitian ini variable
Sekolah di TK yang mempengaruhi
Satu Atap adalah penerapan
Tlogowaru kader kesehatan jiwa
Kota Malang anak dan variable yang
11
dipengaruhi adalah
pengetahuan dan sikap
orang tua. Pada
penelitian sebelumnya
menggunakan metode
penelitian analitik
korelatif sedangkan
pada penelitian ini
menggunakan analitik
observasional.