Anda di halaman 1dari 24

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan

dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang

sistematis (Sugiyono, 2014)

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian,

memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi akurasi suatu hasil (Suhita, 2017).

Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analisis yaitu

penelitian dengan melakukan pengamatan terhadap subjek penelitian

(Notoatmodjo,2012). Dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang

dilakukan untuk menentukan hubungan antar variabel menurut permintaan

tanpa intervensi dari peneliti, dimana pengambilan atau pengumpulan data

pada tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja (Sugiono,2010)

45
46

B. Kerangka Kerja

Kerangka kerja adalah langkah – langkah dalam aktifitas ilmiah, mulai

dari penetapan populasi, sampel dan seterusnya yaitu kegiatan sejak awal

dilaksanakannya penelitian (Suhita, 2017).

Populasi
Semua orang tua yang mendapatkan pelayanan kader kesehatan jiwa anak di Taman
Posyandu Desa Nyawangan, Kec. Kras, Kab. Kediri

Simple Random Sampling

Sampel
Sebagian orang tua yang mendapatkan pelayanan kader kesehatan jiwa anak di Taman
Posyandu Desa Nyawangan, Kec. Kras, Kab. Kediri

Desain Penelitian
Observasional dengan pendekatan cross
sectional

Variabel independent Variabel dependent


Penerapan Kader Pengetahuan dan Sikap Orang Tua tentang
Kesehatan Jiwa Anak Perkembangan Psikososial Anak
(Kuisioner) (Kuisioner)

Pengolahan Data
(Editing, Coding, Scoring, Entry,Tabulating)

Analisa data
Uji Regresi Logistik dan Ordinal

Penyajian Hasil

Kesimpulan

C. Populasi, Sampel dan Sampling


Gambar 3.1. Kerangka Kerja : Analisis Penerapan Kader Kesehatan Jiwa Anak
terhadap Pengetahuan dan Sikap Orang Tua dalam Meningkatkan Perkembangan
1. Populasi
Psikososial Anak di Taman Posyandu Desa Nyawangan, Kec. Kras, Kab.Kediri
47

C. Populasi, Sampel, Sampling

1. Populasi

Menurut Arikunto (2013) populasi adalah keseluruhan dari subjek

penelitian. Jadi yang dimaksud populasi adalah individu yang memiliki

sifat yang sama walaupun prosentase kesamaan itu sedikit, atau dengan

kata lain seluruh individu yang akan dijadikan sebagai obyek penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang tua yang mendapatkan

pelayanan Kader Kesehatan Jiwa Anak di Taman posyandu Desa

Nyawangan, Kec. Kras, Kab. Kediri.

2. Sampel

Menurut sugiyono (2013) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini

sampel yang diambil adalah sebagian orang tua yang mendapatkan

pelayanan kader kesehatan jiwa anak di di Taman posyandu Desa

Nyawangan, Kec. Kras, Kab. Kediri..

3. Sampling

Teknik sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi

untuk dapat mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara

yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang

benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Suhita, 2017).

Teknik sampling yang digunakan untuk variable independent yaitu

simple random sampling dimana proses pengambilan sample dilakukan

dengan memberi kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi


48

untuk menjadi anggota sampel. Rumus yang digunakan dalam penentuan

sample adalah Rumus Slovin.

Rumus Slovin :

n = N
1 + N (d2)

Keterangan :
n = Ukuran sampel
N = Ukuan populasi
d = Tingkat kepercayaan yang diinginkan ( 5% atau 0,05)

n = 78
1 + 78 (0,05)2
= 78
1 + (78 x 0,0025)
= 78
1 + 0,195
= 78
1,195
= 65,27

Jadi besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 65 orang

Langkah – langkah simple random sampling dengan cara undian :

a. Peneliti membuat kertas – kertas kecil sebanyak 78

b. Seluruh Potongan kertas diberi nomer 1 (satu) sampai dengan 78 (tujuh

puluh delapan)

c. Kertas kita gulung. Dengan tanpa prasangka, kita mengambil 65

gulungan kertas, sehingga nomer yang tertera pada gulungan kertas

yang terambil itulah yang merupakan subjek sampel penelitian kita

(Arikunto, 2011).
49

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kuantitatif.

Variabel penelitian adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai

beda terhadap sesuatu (benda, manusia dan lain – lain) (Suhita, 2017).

Variabel dalam penelitian adalah :

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel independen merupakan variabel yang menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini

dikenal dengan nama variabel bebas dalam mempengaruhi variabel

lain (Suhita, 2017). Variabel independen dalam penelitian ini adalah

Penerapan Kader Kesehatan Jiwa Anak.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat karena variabel bebas (Suhita, 2017). Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah Pengetahuan dan Sikap Orang

Tua dalam meningkatkan perkembangan psikososial anak.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti

untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu

obyek atau fenomena (Suhita, 2017).


50

Tabel 3.2. Definisi Operasional : Analisis Penerapan Kader Kesehatan Jiwa Anak terhadap Pengetahuan dan Sikap Orang Tua
dalam Meningkatkan Perkembangan Psikososial Anak di Taman Posyandu Desa Nyawangan, Kec. Kras, Kab. Kediri.
No Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Skala Skor
. Penelitian ukur
1. Variabel Penerapan tentang tugas Tugas – Tugas Kader Kesehatan K N Jawaban Pertanyaan
Independen – tugas kader kesehatan Jiwa Anak. U O
Penerapan jiwa anak di taman 1. Edukasi perorangan kepada I M 1. Favorable
Kader posyandu desa orang tua tentang S I
Kesehatan Nyawangan, kecamatan Perkembangan psikososial I N Sangat Sering : 4
Jiwa Anak Kras, kabupaten Kediri. anak O A
2. Melakukan Deteksi Dini N L Sering : 3
Perkembangan Psikososial E
Anak R Kadang – Kadang : 2
3. Memberikan Stimulasi
Perkembangan psikososial Tidak Pernah : 1
anak
2. Un Favorable

Sangat Sering : 1

Sering : 2

Kadang – Kadang : 3

Tidak Pernah : 4
51

Kemudian dikategorikan :

Sesuai: 56 – 100 %

Tidak Sesuai : ≤ 55 %

(Arikunto, 2011)
2. Variabel Suatu hasil dari tahu K O Jawaban Pernyataan
Dependen yang di dapat orang tua 1. Pengetahuan orang tua U R
Pengetahuan setelah mendapatkan tentang tahapan I D 1. Favorable
Orang Tua pelayanan kader perkembangan psikososial S I
dalam kesehatan jiwa anak anak I N B : Benar nilai 1
Meningkatk dalam hal meningkatkan 2. Pengetahuan orang tua O A
an perkembangan tentang faktor – faktor yang N L S : Salah nilai 0
perkembang psikososial anak di mempengaruhi keterlambatan E
an taman posyandu desa psikososial pada anak R 2. Un Favorable
psikososial Nyawangan, kecamatan 3. Pengetahuan orang tua
anak Kras, kabupaten Kediri tentang pentingnya deteksi B : Benar nilai 0
dini perkembangan
psikososial anak S : Salah nilai 1
4. Pengetahuan orang tua
tentang cara menstimulasi Kemudian dikategorikan :
perkembangan psikososial
anak Baik : 76 – 100 %
5. Pengetahuan orang tua dalam
menangani keterlambatan Cukup : 56% – 75 %
perkembangan psikososial
pada anak. Kurang : ≤ 55 %
6. Pengetahuan orang tua dalam
meningkatkan perkembangan (Arikunto, 2011)
52

psikososial pada anak


3. Variabel Suatu bentuk evaluasi Menurut Azwar S (2013) sikap K N Jawaban Pernyataan
Dependen atau reaksi perasaan terdiri dari 3 komponen yaitu: U O
Sikap Orang orang tua setelah 1. Kognitif I M 1. Favorable
Tua dalam mendapatkan pelayan 2. Affektif S I
Meningkatk kader kesehatan jiwa 3. Konatif I N Sangat Setuju : 4
an anak dalam hal O A
Perkembang meningkatkan N L Srtuju : 3
an perkembangan E
Psikososial psikososial anak di R Tidak Setuju : 2
Anak taman posyandu desa
Nyawangan, kecamatan Sangat Tidak Setuju : 1
Kras, kabupaten Kediri.
2. Un Favorable

Sangat Setuju : 1

Setuju : 2

Tidak Setuju : 3

Sangat Tidak Setuju : 4

Kemudian dikategorikan

- Sikap Mendukung : T ≥

md-T
53

- Sikap Tidak Mendukung :

T < md-T

(Azwar,2010)
54

F. Uji Validitas Relibialitas

1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang

terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh

peneliti.untuk mendapatkan data yang valid dalam metode kuantitatif

diperlukan instrumen yang valid, karena itu diperlukan uji validitas

instrumen (Sugiyono, 2013).

Uji validitas pada penelitian ini yang berjudul “Analisis

Penerapan Kader Kesehatan Jiwa Anak terhadap Pengetahuan dan

Sikap Orang Tua dalam Meningkatkan Perkembangan Psikososial Anak

di Taman Desa Nyawangan, Kec. Kras, Kab. Kediri” yang akan

direncanakan di Desa Bendosari, Kec Kras, Kab.Kediri.

2. Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau

pengamatan bila fakta atau kenyataan tadi diukur atau diamati berkali –

kali dalam waktu yang berlainan. Reliabilitas adalah indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau

diandalkan (Nursalam, 2015). Reabilitas kuesioner berkaitan dengan

kepercayaan kuesioner yaitu memiliki kepercayaan yang tinggi jika

kuesioner bisa memberikan hasil yang tetap.

G. Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Bahan dan Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data adalah suatu alat yang digunakan

untuk mengumpulkan seluruh data dalam bentuk dan cara apapun


55

(Notoadmojo, 2012). Sedangkan Intervensi adalah instrumen

pengumpulan data dengan cara perlakukan secara langsung (Suhita,

2017).

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu kuesioner.

Kuisioner adalah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau

hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010). Kuisioner tersebut digunakan

untuk mengukur penerapan kader kesehatan jiwa anak serta

pengetahuan dan sikap orang tua dalam meningkatkan perkembangan

psikososial anak.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Taman Posyandu Desa

Nyawangan, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Waktu penelitian

akan dilakukan pada bulan Januari.

3. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada

subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan

dalam suatu penelitian (Nursalam,2013). Dalam penelitian ini terdapat

beberapa tahap dalam pengumpulan data, yaitu sebagai berikut :

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan langkah – langkah

sebagai berikut :

a. Peneliti mengajukan surat izin kepada Ketua Stikes Surya Mitra

Husada Kediri

b. Mengajukan permohonan pengambilan data awal kepada Dinas


56

Kabupaten Kediri dan Kepala Puskesmas Kras.

c. Setelah acc ujian proposal, peneliti mengurus surat ijin penelitian

dari Prodi untuk diserahkan ke Bangkesbangpol. Setelah mendapat

surat balasan dari Bangkesbangpol, peneliti menyerahkan surat ke

Kepala Puskesmas Kras, Kabupaten Kediri. Selanjutnya peneliti

menentukan tanggal untuk mulai melakukan penelitian .

d. Menentukan responden dengan menggunakan teknik simple

random sampling diamana semua anggota populasi berkesempatan

untuk menjadi anggota sampel dengan rumus yang telah ditentukan

sebanyak 65 responden.

e. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian, menjelaskan

tentang etika penelitian yang meliputi informed consent kepada

responden dan menjelaskan cara pengisian kuisioner.

f. Peneliti menyiapkan surat persetujuan sebagai responden untuk

ditanda tangani, dan memberikan lembar kuisioner tentang

penerapan kader, pengetahuan dan sikap orang tua dalam

meningkatkan perkembangan psikososial anak.

g. Peneliti mendampingi responden dalam mengisi kuisioner dan

membantu menjelaskan isi kuisioner apabila ada pertanyaan atau

pernyataan yang kurang dipahami oleh responden.

h. Setelah responden selesai dalam pengisian kuisioner, peneliti

memeriksa isi kuisioner, apabila ada hal-hal yang kurang atau perlu

diklarifikasi bisa dimintakan kembali kepada responden dan

diklarifikasi kembali.
57

i. Setelah data terkumpul maka akan dilakukan pengolahan data.

4. Pengolahan Data

a. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran

data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan

pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat,

2011). Editing bertujuan untuk mengevaluasi kelengkapan,

konsistensi dan kesesuaian antara kriterian data yang diperlukan

untuk menguji hipotesis atau “menjawab” tujuan penelitian.

Kegiatan dalam langkah ini antara lain :

1) Memeriksa nama dan kelengkapan identitas pengisi.

2) Memeriksa kelengkapan data artinya memeriksa isi instrumen

pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan lembaran

instrumen barangkali ada yang lepas ataupun sobek).

3) Mengecek masalah isian data. Jika dalam instrumen termuat

sebuah atau seberapa item yang diisi “tidak tahu” atau isian

lain bukan yang dikehendaki peneliti, padahal isian yang

diharapkan tersebut merupakan variabel pokok, maka item

perlu di drop (Arikunto, 2010).

b. Coding

Coding (memberi kode) adalah mengubah data dalam

bentuk yang lebih ringkas dengan menggunakan kode - kode yang

dimasukkan untuk mempermudah dalam melaksanakan tabulasi

dan analisa data (Nursalam, 2015). Pada penelitian ini coding


58

diberikan untuk jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, riwayat

keturunan, riwayat pengobatan, riwayat menderita hipertensi dan

riwayat pengobatan. Berikut pemberian kode dalam penelitian ini :

1. Data umum

a. Usia

Kode 1 : < 25 tahun

Kode 2 : 25 – 30 tahun

Kode 3 : 31 - 35 tahun

Kode 4 : > 35 tahun

b. Pendidikan

Kode 1 : Sekolah Dasar (SD)

Kode 2 : Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Kode 3 : Sekolah Menengah Atas (SMA)

Kode 4 : Perguruan Tinggi (Diploma, Sarjana)

c. Pekerjaan

Kode 1 : Ibu rumah tangga / tidak bekerja

Kode 2 : Swasta

Kode 3 : Wiraswasta

Kode 4 : Pegawai Negeri Sipil

d. Usia Anak

Kode 1 : 0 - 12 bulan

Kode 2 : 13 – 36 bulan

Kode 3 : 37 – 72 bulan
59

e. Jenis Kelamin Anak

Kode 1 : Laki - Laki

Kode 2 : Perempuan

f. Anak sudah pernah dilakukan stimulasi dan deteksi dini

perkembangan psikososial ?

Kode 1 : Sudah

Kode 2 : Belum

2. Data Khusus

a. Lembar kuisioner tentang penerapan kader kesehatan jiwa

anak

Kode 1 : Tidak Sesuai

Kode 3 : Sesuai

b. Lembar kuisioner tentang pengetahuan orang tua dalam

meningkatkan perkembangan psikososial anak

Kode 1 : Kurang

Kode 2 : Cukup

Kode 3 : Baik

c. Lembar kuisioner tentang sikap orang tua dalam

meningkatkan perkembangan psikososial anak

Kode 1 : Sikap Tidak Mendukung

Kode 2 : Sikap Mendukung

c. Scoring

Scoring adalah proses pemberian nilai pada jawaban kuesioner

(Nursalam, 2015).
60

1. Penerapan kader kesehatan jiwa anak

a. Favorable ( Pernyataan positif)

Sangat Sering : 4

Sering : 3

Kadang – Kadang : 2

Tidak Pernah : 1

b. Un Favorable (Pernyataan Negatif)

Sangat Sering : 1

Sering : 2

Kadang – Kadang : 3

Tidak Pernah : 4

Hasil yang didapat dari kuisioner penerapan kader kesehatan

jiwa anak kemudian di jumlah , dan jumlahnya kemudian diolah

kedalam bentuk prosentase denga rumus :

¿F
P= X 100%
N

Keterangan

N : Hasil presentase
F : Hasil pencapaian / skor total tiap responden
N : Hasil pencapaian maksimal / skor maksimal

Kemudian penerapan kader kesehatan jiwa anak

dikategorikan :

Sesuai : 56 %– 100 %

Tidak Sesuai : ≤ 55 %

(Arikunto, 2011)
61

2. Pengetahuan Orang Tua dalam Meningkatkan Perkembangan

Psikososial Anak

a. Favorable ( Pernyataan positif)

B : Benar nilai 1

S : Salah nilai 0

b. Un Favorable (Pernyataan Negatif)

B : Benar nilai 0

S : Salah nilai 1

Hasil yang didapat dari kuisioner pengetahuan kemudian di

jumlah , dan jumlahnya kemudian diolah kedalam bentuk

prosentase denga rumus :

¿F
P= X 100%
N

Keterangan

N : Hasil presentase
F : Hasil pencapaian / skor total tiap responden
N : Hasil pencapaian maksimal / skor maksimal

Kemudian pengetahuan orang tua dikategorikan :

Baik : 76 %– 100 %

Cukup : 56% – 75 %

Kurang : ≤ 55 %

(Arikunto, 2011)

3. Sikap Orang Tua dalam Meningkatkan Perkembangan

Psikososial Anak

a. Favorable
62

SS : Sangat Setuju nilai 4 (Sangat mendukung pernyataan)

S : Setuju nilai 3 (Mendukung pernyataan)

TS : Tidak Setuju nilai 2 (Tidak Mendukung pernyataan)

STS : Sangat Tidak Setuju nilai 1 (Sangat Tidak

Mendukung pernyataan)

b. Un Favorable

SS : Sangat Setuju nilai 1 (Sangat mendukung pernyataan)

S : Setuju nilai 2 (Mendukung pernyataan)

TS : Tidak Setuju nilai 3 (Tidak Mendukung pernyataan)

STS : Sangat Tidak Setuju nilai 4 (Sangat Tidak

Mendukung pernyataan)

Skor diolah dari masing – masing jawaban responden

tersebut, kemudian memasukkan dalam table pengolahan data

dengan menggunakan rumus skala likert yaitu : T.skor

T adalah skor individual yang dirubah menjadi skor

standart.

Dirumuskan :

X −X
T =50+10( )
S

Keterangan :

X = Skor responden pada skala sikap yang hendak diubah

menjadi skor T
63

X = Mean skor kelompok

S = Deviasi standart kelompok

Untuk menginterpretasikannnya, dicari nilai median T (md

– T). Jika nilai T lebih dari sama dengan dari nilai md – T maka

interpretasi sikap mendukung, sebaliknya jika nilai T kurang

dari nilai md – T maka interpretasi sikap tidak mendukung

(Azwar,2010).

d. Tabulating

Tabulating adalah mentabulasi hasil data yang diperoleh sesuai

dengan item penelitian yang dilakukan. Untuk mengetahui sejauh

mana pengaruh penerapan kader kesehatan jiwa anak terhadap

pengetahuan dan sikap orang tua dalam meningkatkan perkembangan

psikososial anak di taman posyandu Desa Nyawangan, Kec. Kras,

Kab. Kediri (Nursalam, 2015).

e. Entery

Entery data merupakan kegiatan memasukkan data yang ada

atau yang telah terkumpul ke dalam program komputer menggunakan

program komputerisasi. Data yang sudah diberi kode dan telah diberi

skor dalam setiap pertanyaan kemudian dianalisis (Nursalam, 2015).

f. Cleansing

Cleansing atau pembersihan data adalah proses pengecekan data

terakhir untuk memastikan bahwa data telah lengkap dan benar –

benar bersih dari kesalahan sebelum data di analisis oleh program

komputer dan hasilnya tidak ada kesalahan (Nursalam, 2015).


64

H. Analisa Data

Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil lapangan, wawancara, dan dokumentasi dengan

cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke unit-unit,

melakukan sistesis, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan

dipelajari kemudian disimpulkan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri

dan orang lain (Nursalam, 2015).

Berdasarkan tujuan penelitian ini, analisa data diarahkan untuk

mengetahui pengaruh antara variable independent terhadap variable

dependent. Hasil analisa diuji dengan perangkat lunak Statistical Product and

Service Solution (SPSS) dengan uji regresi logistik dan regresi ordinal. Pada

uji regresi logistik digunakan untuk mengetahui pengaruh antara penerapan

kader kesehatan jiwa anak terhadap sikap orang tua dalam meningkatkan

perkembangan psikososial anak dimana skala data yang digunakan adalah

skala data nominal. Sedangkan pada uji regresi ordinal digunakan untuk

mengetahui pengaruh antara penerapan kader kesehatan jiwa anak terhadap

pengetahuan orang tua dalam meningkatkan perkembangan psikososial anak

dimana skala data yang digunakan adalah skala data ordinal. Dalam proses

perhitungan menggunakan tingkat atau derajad kemaknaan (α) = 0,05.

Sehingga kesimpulan dalam penelitian ini adalah ρ value  0,05 maka H0

ditolak berarti ada pengaruh yang signifikan antara kedua variable dan jika ρ

value > 0,05 maka H0 diterima tidak ada pengaruh antara kedua variabel

(Nursalam,2015).

I. Etika Penelitian
65

Tujuan penelitian harus etik dalam arti hak responden dan yang lainnya

harus dilindung (Nursalam, 2015). Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan subyek penelitian pada masyarakat (dengan anak usia toddler

dan pra sekolah) yang mendapat pelayanan kader kesehatan jiwa anak di 9

taman posyandu desa Nyawangan, Kec. Kras, Kab. Kediri Untuk itu perlu

mengajukan permohonan kepada Kepala Puskesmas, kemudian peneliti

menemui subyek yang akan dijadikan responden untuk menekankan

permasalahan yang meliputi :

1. Lembar persetujuan menjadi responden (Informed Consent)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika

subyek menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan

tetap menghormati haknya.

2. Tanpa Nama (Anonimity)

Memberikan jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan

cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar

alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau

hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Kerahasiaan (Confidentiallity)
66

Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi

maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya sekelompok data

tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Nursalam, 2015).

DAFTAR PUSTAKA
67

Inna Sholicha & Rona Riasma, (2017). Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
Orang Tua terhadap Pencegahan Penyimpangan Pertumbuhan dan
Perkembangan Anak Balita Tahun 2017. Indonesian Journa l for Health
Sciences, Vol. 1, No. 1 ( diakses pada tanggal 1 November 2018).

Ikrima Wardani. (2016). Pengaruh Pemberian Stimulasi Perkembangan Pada


Aspek Sosialisasi dan Kemandirian Terhadap Status Perkembangan Anak
Pra Sekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan. Skripsi. Jakarta :
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. (diakses pada tanggal
1 Oktober 2018).

Heri Saputro. (2017). Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Perkembangan


Psikososial Pada Anak Pra Sekolah Tahun 2017. Journal Of Nursing
Practice, Vol. 1, No. 1 (diakses pada tanggal 3 Oktober 2018).

Siti Nasikah. (2014). Pengaruh Pelatihan Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang (SDIDTK) Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita
Di Desa Karangan, Kec. Karangan, Kab. Trenggalek. Skripsi. Kediri :
STIKes Surya Mitra Husada Kediri. (diakses pada tanggal 25 Oktober 2018)

Jafri, Yendrizal & Isna Ovari. (2015) Hubungan Pemberian Stimulasi Sosialisasi
dengan Perkembangan Sosialisasi pada Anak Pra Sekolah Umur 3-6 Tahun
di Posyandu Kelurahan Pintu Kabun Kota Bukittinggi.Skripsi. Bukittinggi :
STIKes Perintis Bukittinggi (diakses pada tanggal 27 Oktober 2018).

Wiwit Murvita. (2015). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Pemberian
Stimulasi Perkembangan Psikososial pada Anak Usia 3-5 Tahun Di PAUD
Al-Baraakah Sleman. Skripsi. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. (diakses pada tanggal 1 November
2018).

Nur Hidayanto. (2015). Hubungan Pengetahuan Orang Tua tentang Psikologi


Anak dengan Perkembangan Psikososial Anak Usia Pra Sekolah di TK Satu
Atap Tlogowaru Kota Malang. Skripsi. Malang : Universitas
Muhammadiyah Malang (diakses pada tanggal 1 November 2018).

Eka, Herlina & Yesi. (2015). Hubungan Peran Orang Tua Terhadap
Perkembangan Psikososial Anak Usia Pra Sekolah Tahun 2015. Journal Of
Midwifery, Vol. 2, No. 1 (diakses pada tanggal 1 November 2018).

Sri Mulyani. (2017). Hubungan Stimulasi Psikososial dengan Perkembangan


Anak Usia 3 – 72 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Begalung
Padang Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Andalas, Vol.6 No.2 (diakses
tanggal 31 Oktober 2018).
68

Anifatur Nurjannah. (2015). Pengetahuan Ibu Tentang Perkembangan Psikososial


Anak Pra Sekolah Usia 5 – 6 Tahun. Journal Keperawatan, Vol. 6, No. 1
(diakses pada tanggal 20 Oktober 2018).

Nurul Mawaddah. (2017). Pelatihan Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan


Psikososial Anak Bagi Kader Posyandu Di Desa Petak Mojokerto.
Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Seri Ke-1 Tahun 2017 (diakses pada tanggal 20 Oktober 2018).

Program Studi Ners Spesialis Keperawatan Jiwa. (2016). Standar Asuhan


Keperawatan Jiwa. Jakarta : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia.

Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Timur, 2017. Data dan Informasi Anak Usia
Dini di Propinsi Jawa Timur Tahun 2016-2017. Surabaya : Badan Pusat
Statistik (diakses pada tanggal 10 Oktober 2018).

Lingga Kusuma, dkk. (2018). Buku Pedoman Kader Kesehatan Jiwa Anak.
Kediri : Strada Press (diakses pada tanggal 20 Oktober 2018).

Byba Melda. (2017). Metode Penelitian Kesehatan. Ponorogo : Forum Ilmiah


Kesehatan (diakses pada tanggal 25 Oktober 2018).

Nursalam. (2015). Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan :


Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika (diakses pada tanggal 25 Oktober 2018).

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta


(diakses pada tanggal 24 Oktober 2018).

Hidayat. (2011). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.


Jakarta : Salemba Medika. (diakses pada tanggal 26 Oktober 2018).

Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka


Cipta. (diakses pada tanggal 27 Oktober 2018)

Azwar, Saifuddin. (2010). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta :


Cetakan XII. Pustaka Pelajar (diakses pada tanggal 28 Oktober 2018).

Notoatmodjo. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT


Rineka Cipta (diakses pada tanggal 28 Oktober 2018).

Anda mungkin juga menyukai