Anda di halaman 1dari 14

ANALISA INFORMASI HOAX DI MEDIA TERKAIT BERITA COVID 19

TERHADAP MASYARAKAT

Prodi Ilmu Komunikasi

Oleh:

Kisra Zikria

1610102010059

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Syiah Kuala

Banda Aceh

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................2

KATA PENGANTAR...................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................4

1.1 Latar Belakang................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................5

2.1 Definisi Komunikasi........................................................................5

2.2 Unsur-Unsur Komunikasi.................................................................5

2.3 Dimensi Komunikasi.......................................................................6

2.4 Proses Komunikasi..........................................................................6

2.5 Teknologi Komunikasi.....................................................................6

2.6 Media Baru......................................................................................7

2.7 Komunikasi Massa...........................................................................8

BAB III PEMBAHASAN..........................................................................9

BAB IV PENUTUP................................................................................11

4.1 Kesimpulan...................................................................................11

REFERENSI............................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berita hoaks yang seperti kita ketahui adalah sumber dari media yang
bersifat bohong dan tidak reliable serta valid. Berita hoaks ini sudah
bersemadi di kalangan masyarakat Indonesia sejak dahulu lagi dan sudah
menjadi budaya bagi masarakat yang tidak beretika. Hal ini sudah
diusahakan oleh setiap pihak berwenang agar dapat dicegah dan dihentikan
sehingga dilaksanakan pemberantasan pelaku berita hoaks tersebut. Pada
saat ini, Negara kita sedang dilanda musibah yang berskala besar sehingga
mencapai tingkat global yakni adalah virus corona atau disebut juga sebagai
Covid-19. Dua hal permasalahan ini sedang menjadi permasalahan yang
paling viral dan menjadi sorotan semua pihak. Pemerintah sendiri telah
mengambil langkah jitu dengan menggerakkan pihak kepolisian untuk
meningkatkan pengawasan pada tingkat ciber crime sehingga
dapatmembanteras criminal tersebut sehingga ke akarnya dan dibawa ke
jalur hokum. Permasalahan berita hoaks yang dilakukan oleh mereka yang
tidak beretika ini sangat menggangu masyarakat lainnya dalam
mendapatkan informasi dan berita di dunia online mengingat sekarang ini
serba serbi modern dan teknologi yang mengandalkan berita dari web atau
social media. Sejalan dengan pandemic Covid-19, tingkat statistika berita
hoaks yang menyebar semakin hari semakin meningkat dengan signifikan
dan pada umumnya adalah berita yang tidak benar atau dibuat-buat dan
juga berita yang sudah lama terjadi lalu diedit sedemikian rupa supaya
tampak terkini. Pihak kepolisian telah diberikan tanggungjawab oleh
pemrintah pusat untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan menangkap
para criminal tersebut supaya dapat setidaknya menrunkan angka statistika
berita hoaks yang ada di Indonesia. Berita dan informasi tersebut
merupakan bagian dari komunikasi massa yang dimana berperan dalam
menyediakan pesan oleh sesebuah organisasi media kepada masyarakat
ramai. Penyebaran informasi tersebut dilakukan secara meluas secara terus
menerus supaya dapat mencapai khalayak umum yang massif melalui
beragam cara dan dalam konteks ini adalah melalui platform teknologi
media.

1.2 Rumusan Masalah

Setelah peneliti menguraikan pembahsan seperti di atas, maka dirumuskan


lah bentuk dari permasalahannya yakni adalah seperti berikut:

1. Apakah informasi berita hoax di media terkait Covid-19 terhadap


masyarakat?

1.3 Metode

Jenis pendekatan penelitian yang diaplikasikan oleh peneliti di dalam


penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.
Seperti yang diketahui, metode pendekatan kuantitatif ini yakni mencakup
aspek sistematis dan terorganisir. Pendekatan deskriptif menjadi pilihan
peneliti karena ia dapat menjelaskan objek dari penelitian terkait hasilnya.
Metode ini dapat memberikan visual terkait objek penelitian dengan mendasari
pada data serta sekaligus sampel.
BAB II

TEORI
2.1 Definisi Komunikasi
Komunikasi sendiri mempunyai arti dimana ia adalah sebuah kegiatan
yang terdiri tahapan-tahapan dalam kaitan berhubungan. Hal yang kita
perlakukan dengan inisiatif untuk menyampaikan pesan tertentu agar lawan
bicara mendapatkan informasi yang ingin disapaikan mau itu lewat verbal
atau mon verbal mengingat komunikasi tidak hanya terbatas pada
pembicaraan lewat mulut. Ketika kita mempresentasikan hasil kerja, kita akan
memperagakan bicara kitak hanya terbatas di percakapan, namun juga gestur
tangan dan mata diikuti pergerakan tumbuh dengan tujuan agar informasi
yang ingin ditransferkan kepada penonton terssmpaikan. Komunikasai itu
sendiri sangatlah mendasar bagi siapapun itu mengingat komunikasi
merupakan sebuah benang yang menghubungkan kita langsung dengan lawan
bicara dalam rangka berinteraksi atau berkomunikasi untuk tujuan tertentu.
Terlebih lagi, komunikasi bersifat sangat krusial bagi publik khusunya yang
mempunyai jiwa sosial yang tinggi dan juga yang sering berhadapan dengan
khayalak ramai seperti mahsiswa yang harus berkomunikasi dalam rangka
untuk berhubung secara terus menerus. Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, komunikasi membutuhkan lawan bicara gar kegiatan pemberian
dan penerimaan pesan dapat berlangsung dengan efisien. Di samping
berkomunikasi langsung, ada juga berkomunikasi secara tidak langsung yang
dimana pembicara akan berinteraksi dengan lawan bicara melewati teknologi
berbasis komunikasi yang pada umumnya bersifat media.

2.2 Unsur-Unsur Komunikasi


Dari pengertian yang telah dipahami terkait komunikasi, dapat kita
perhatikan bahwasanya komunikasi membawa peran dalam membantu
manusia berinteraksi dalam rangka mneyampaikan sesebuah pesan yang
bermakna dan pada umumnya hanya dapat dilakukan dengan perantara yang
layak seperti media dan penerima pesan tersebut atau disebut lawan bicara.
Semua hal yang berkaitan dengan komunikasi pada umumnya pasti
mengaitkan kepada sumber yang dimana sebagai pola dalam perawalan dari
sesebuah komunikasi. Sehingga komunikasi tidak dapat berdiri sendiri tanpa
ada yang menerima sumber yang ditransferkan oleh sang pembicara.
Manakala pesan yang ditransferkan merupakan bagian dari komunikasi dalam
rangka pencapaian terjadinya interaksi dalam komunikasi. Pesan sendiri
dapat diciptakan berdasarkan cara penyampaian kita, yaitu seperti tatap antar
muka sehingga isi pesan dapat berisi informasi terkait apapun khusus buat si
penerima pesan tersebut. Ada pula media yang dapat dikatakan sebagai alat
dalam memindahkan pesan secara mentransfer pesan itu lalu diterima oleh
penerima atau lawan bicara. Media sendiri dapat berbentuk macam-macam
seperti telepon dan surat menyurat. Penerima, efek, umpan balik dan
lingkungan adalah sekian unsur yang terdapat di dalam komunikasi.

2.3 Dimensi Komunikasi


Komunikasi itu sendiri terdiri dari beberapa dimensi seperti komunikasi
sebagai proses yang menjelaskan terkait komunikasi dianggap sebuah sebuah
aktifitas yang terjadi secara dinamis dan tidak statis. Kedua ada komunikasi
sebagai simbolik yang menjelaskan bahwasanya interaksi yang ada dalam
komunikasi didasari oleh lambang atau simbol sehingga dapat menyampaikan
sesebuah pesan. Ketiga, komunikasi sebagai sistem yang menjelaskan dimana
dalam komuniaksi harus ada sistem yang mencakup hal seperti kesatuan dan
komponen dalam sesebuah komunikasi. Keempat ada komunikasi sebagai
transaksional yang diaan komunisa didefinisikan sebagai hal yang selalu
melibatkan lebih dari satu pihak dalam berinteraksi. Kelima komunikasi
sebagai aktivitas sosial yang dimana komukasi itu adalah jembatan
penyambung anata satu saa lain sehingga segala kebutuhan sesama pihak
tersebut dapat ter[enuhi berkat pembicaraan yang dilakukan melalui
komunikasi. Terakhir adalah komunikasi sebagai multidimensional yang
dimana komunikasi mempunyai beberapa tingkatan sehingga elemen dalam
k0omunikasi seperti saluran pembicaraan, sumber, pesan dan penerima
sekaligus.

2.4 Proses Komunikasi


Proses komunikasi terdiri dari proses komunikasi secara primer dan
secara sekunder. Proses komunikasi secara primer menjelaskan dimana
prosedur penyampaian pesan melalui interaksi harus menggunakan lambang
agar pesan dapat tersampaikan. Media yang dimaksudkan mencakup hal
seperti getur, tubuh, bahasa dan gambar. Proses komunikasi secara sekunder
pula adalah penyampaian pesan kepada sang lawan bicara berdasarkan
sarana sebagai pengganti media.

2.5 Teknologi Komunikasi


Teknologi seperti diketahui dapat terus menerus berubah-ubah seiring
waktu dan peredaran jaman sehingga peningkatan dalam komunikasi sangat
signifikan dan terkini. Kecepatan dalam komunikasid apat membuatkan
sehingga pembicara dapat menyampaikan pesannya bersmaan dengan lawan
bicara membalas sehingga tiak ada pembata dari pemnyampain pesan
tersebut dan bersifat tidak terbatas. Berkat komunikasi yang terbilang sangat
cepat kemapuannya, maka pesan yang disampaikan juga akan tersampaikan
tepat waktu dan pengiriman pesan-pesan seperti fail atau dokumen tidak akan
mengalami kelemotan.

Teknologi yang hadir berbarengan dengan sistem komunikasi benar-


benar membantu manusia dalam melakukan kegiatan seharinya khususnya
bagi mereka yang membutuhkan peran komunikasi dalam pengiriman pesan
dan berinteraksi lewat media seperti telepon mengingat tidak semua orang
berada secara terus menrus berdekatand dengan kita. Teknologi sendiri dapat
kita artikan sebgai pemeruasan dari media yang dimana mempunyai fungsi
khususnya seperti perluasan kemampuan komunikasi dengan cara yang
bervariasi sehingga media dalam teknologi komunkasi ini dapat dikata sebagai
sebuah sistem yang mandiri yang dapat berdiri sendiri dan yang lain
mengandalkannya untuk aktif. Teknologi komuniaksi sendiri dapat diartikan
sebagai perangkat dalam menjalankan sesebuah kegiatan dengan mengadopsi
nilai-nilai tertentu sehingga teknologi tersebut akan mengumpulkan dan
memproses pesan nya tersebut agar dapat dikirimkan ke lawan bicara.
Teknologi komunikasi mencakup hal-hal lainnya seperti peralatan, struktur
ekonomi dan sosial serta perangkat keras dalam penggunaan komunikasi. Di
era mdoern ini, masyarakat sangat membutuhkan teknologi komunikasi dalam
menjalin interaksi sesama mereka sehingga teknologi ini secara terus menerus
berkembang dengan pesat.

2.6 Media Baru


Media baru atau juga disbeut new media merupakan sesebuah fasilitator
yang mempermudahkan komunikasi dan hal bersifat transaksional dalam
masyarakat sehingga media baru ini berkaitan erat dengan aspek digital
seperti komputer dan teknologi informasi. Teknologi pada umumnya
merupakan sistem yang menggunakan media baru dalam pelaksanananya
sehingga ia dapat dimanipulasi sedemikian rupa untuk membantu pembicara
dalam berinteraksi melalui media tersebut yang sederhanaya adalah seperti
menggunakan komputer dan telepon disertakan dengan koneksi jaringan
internet sebagai pendukung media baru ini. Media baru ini sendiri
berlandaskan sistem pengiriman dan penyampaian sesebuah pesan atau
interaksi melalui sebuah media. Media baru ini sendiri dapat memfasilitasi
penggunanya dengan hal yang terkini dan cepat dalam pengaksesan informasi
sehingga dapat memeprmudah segala urusan dalam mendapatkan informasi
dan juga berhubungan dengan siapapun dimanapund dengan bantuan
peraangkat berbais internet.

Pada kenyatannya, media baru ini adalah sebuah teknologi yang


mengaitkan dengan hal-hal lainnya seperti sistem berkabel maupun non kabel
seperti online dan menerapkan sistem penyimpanan agar dapat menyimpan
informasi-informasi sesebuah sistem. Sistem baru tersebut adalah digitalisasi
dari konsep perkembangan zaman terkait teknologi sehingga ia bersifat
futuristik dan semua hal yang rumit dapat diubah menjadi ringkas. Ada pula
perbedaan signifikan dari media baru dan lama seperti aspek interaktif yang
bermaksud inisiatif pengguna dalam pemberian pesan. Ada juga kehadiran
sosial yang dimana menjadi jembatan bagi pengguna dalam melakukan kajian
atau aktiftas berbasis internet. Selain itu ada otonomi yang dimana seorang
pengguna akan merasakan kendali dalam penggunan sumber teknologi
informasi tersebut tanpa batasan. Namun teknologi ini sendiri dapat
dipergunakan hanya sebatas sebagai penghibur. Terakhir ada personalisasi
yang melakukan peningkatan dalam isi sehingga penguna akan merasakan
keunikan dari teknologi tersebut. Pengadaan sistem filter juga merupakan ciri
utama dari media baru ini sehingga mempunyai kemampuan yang tinggi
dalam memberi pengnataran informsi secara berkabel ataupun online yang
dapat melangkahi hambatan dalam berkomunikasi sesam orang jauh.

2.7 Komunikasi Massa


Komunikasi interpersonal merupakan sebuah proses penyampaian
informasi dari komunikator kepada komunikan. Manakala, komunikasi
massasedikit berbeda yakni ia merupakan sebuah proses yang menyampaikan
informasi dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media
lainnya seperti televisis, radio filem dan lainnya. Komunikasi massa adalah
suatu hal yang terbilang rumit mengingat ia dilakukan secara massal dengan
tujuan kepada massa melalui media massa. Ia adalah suatu proses
komunikasi dari 1 individu kepada lebih dari 1 individu yang pada umumnya
melalui media massa. Media massa dapat menciptakan beragam stimulus
yang membuat penerima memberikan respon yang terbilang beragam juga.
BAB III

HASIL DAN ANALISIS


Berita hoaks yang berkaita dengan Covid-19 diperkirakan sebanyak
1,125 berita dan hal ini sudah menjadi perbincangan sehingga ke tingkat
konferensi pers BNPB. Infomasi yang tidak benar terkait Covid-19 ini
terbilang sangat berbahaya bagi masyarakat lainnya yang dengan mudah
terpedaya lalu mempercayainya. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, berita
atau informasi tidak benar yang diberi nama hoaks ini sangat banyak terjadi
dan tersebar di web dan social media yang terkoneksi dengan jaringan
internet. Di samping itu, aparat kepolisian sempat mengeluarkan surat
edaran bahwasanya pelaku kriminal penyebaran berita atau informasi tidak
benar yang diberi nama hoaks ini akan ditindak tegas sehingga dibawa ke
jalur hukum. Pemerintah juga telah mengambil inisiatif dengan
menyediakan portal web yang berisikan informasi terkait Covid-19 dan
masyarakat disarankan untuk hanya menggali informasi melalui web yang
telah disediakan dan tidak mempercayai web atau kiriman dari orang lain.
Web-web pemerintah yang tersebar di jaringan internet terbilang banyak dan
beragam sesuai tujuan dari platform tersebut sehingga dapat memfasilitasi
masyarakat dengan informasi yang akurat serta sekaligus lengkap supaya
tidak terjadi simpang siur informasi dan berita selama pandemic Covid-19
ini berlangsung. Web resmi tersebut juga telah disosialisasikan oleh pihak
berwenang agar sampai informasi terkait web tersebut kepada kalangan
masyarakat Indonesia.

Ketidakmampuan masyarakat untuk berkerja seperti biasanya menjadi


hal yang dititikberatkan oleh pemerintah pusat sehingga selalu berupaya
mencari solusi demi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Beban dari berita
dan informasi hoaks ini sangat menekan psikologis pemerintah dalam
mengatur Negara yang sedang dilanda pandemic Covid-19 ini. Hal terkait
berita hoaks ini jutru hanyak mempersulitkan pemerintah pusat dan tidak
membantu sama sekali. Imbauan terkait informasi dan berita hoaks ini juga
telah banyak dilakukan oleh pihak berwenang namun sepertinya tidak
mampu mengurangi angka statistika penyebaran berita hoaks yang terus
menerus meningkat dimasa pandemi Covid-19 ini. Kominfo pada
kenyataannya sudah mendeteksi sumber-sumber dari berita dan informasi
hoaks tersebut dan tinggal menghitung waktu sehingga para criminal
tersebut dibanteras. Kominfo juga telah menjalin kerjasama dengan banyak
pihak lainnya yang berada pada platform digital demi mempermudahkan
pendeteksian penyebaran berita dan informasi hoaks tersebut di Indonesia
khususnya. Perusahaan-perusahaan platform digital tersebut sangat
membantu kominfo dalam mebanteras para penyebar hoaks tersebut dengan
kemmampuan masing-masing perusahaan dalam mengelola dan mengatur
sumber dari pengguna platform mereka secara leluasa. Meskipun langkah
jitu seperti sebelumnya telah dilakukan dengan giat, tetap saja angka
nominal berita hoaks tidak berkurang dan masi terbilang sangat
memprihatinkan.

Kominfo sendiri mengatakan bawasanya terdapat 600 berita hoaks


yang terus menerus meningkat drastic khususnya ketika pandemic ini.
Berita-berita hoaks selama pandemic Covid-19 ini berfokus pada bansos,
penyebaran virus Covid-19, berita luar negeri terkait pandemic dan lain-
lainnya. Berita dan informasi hoaks yang paling viral adalah seperti berita
tentang Gibran yang mengatakan dialog yang tidak persis seperti yang
disebutkan pada kenyataannya dan hal itu telah diusut oleh pihak
kepolisian supaya tidak terjadi kesalahpahaman oleh masing-masing pihak
yang dapat menimbulkan kontroversi. Selain itu, sempat juga ada berita dan
informasi hoaks lainnya yang menyatakan bahwasanya Covid-19 telah usai
sehingga sempat menggemparkan beberapa persentase masyarakat
Indonesia. Terlepas dari itu, berita yang sempat viral lainnya adalah seperti
ketidakjelasan penyaluran bansos yang diduga terjadi permainan oleh
pemerintah pusat dan daerah sehingga warga tidak mendapatkan bantuan
selayaknya seperti yang seharusnya didapatkan.
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dunia maya menjadi sasaran para polisi tersebut mengingat berita
hoaks bermaharajalela di dunia maya yang bersifat teknologi. Pelaku
criminal ini sangat meresahkan dan sekaligus membingungkan terkait apa
tujuan mereka melakukan hal-hal tersebut yang seperti kita ketahui tidak
akan memberi mereka keuntungan dalam bentuk mata uang atau apa pun
itu. Kemenkominfo sendiri telah melakukan kebijakan dengan melakukan
pendeteksian terkait berita hoaks yang terjadi diindonesia terlebih lagi yang
berkaitan dengan Covid-19. Media massa tersebut digunakan dengan cara
yang salah sehingga membawa dampak negatif kepada khalayak
masyarakat. Pada umumnya, media massa ini mampu menyebar luaskan
pesan yang ingin dsampaikan ke masyarakat dengan cepat secara seragam
sehingga dapat menghemat wantu dan terbilang sangat efisien digunakan
dalam membagi informasi. Media online menjadi sasaran bagi kriminal cyber
tersebut yang mengandalkan media yang paling mumpuni saat ini sehingga
dapat memperluas jangkauan berita dan informasi hoaks itu dengan langkah
yang mudah. Masyarakat telah dihimbau oleh pemerintah pusat agar tetap
mengikuti arahan dari pemerintah supaya tidak akan menambahkan
masalah lainnya yang sudah ada. Masalah pandemic Covid-19 ini saja sudah
sangat membebani pemerintah pusat sehingga membuat pemerintah
kewalahan. Pemerintah sepertikita ketahui telah memprioritaskan
kesejahteraan masyarakat selama pandemic Covid-19 ini dengan
menyediakan segala kebutuhan masyarakat Indonesia supaya masyarakat
tidak terbebani selama pandemic Covid-19 ini.
REFERENSI
Bayu Marhaenjati. (2020). Pandemi Covid-19, Kasus Hoax Meningkat. Jakarta,
Berita Satu.

Cindy Mutia Annur. (2020). Hoaks Seputar Covid-19 Tembus 600, Mulai dari
Gibran hingga Bansos

Deti Mega Purnamasari. (2020). Kemenkominfo Sudah Deteksi Lebih dari


1.125 Berita Hoaks terkait Covid-19. Kompas.com.

Farid H. dan Heri B. (2011). Ilmu komunikasi sekarang dan tantangan masa
depan(Ed 1st ). Prenada Media Group.

Kuswandi. (1996). Komunikasi massa: sebuah analisis media televisi. Jakarta:


PT rineka cipta.

Nyoman Ary Wahyudi. (2020). Banyak Hoax Beredar, Jubir Covid-19: Jangan
Tambah Beban Psikologis. Kabar 24.

Tubbs, Stewart dan Moss. (1996). Human communication: Konteks-konteks


komunikasi. Bandung: PT remaja rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai