S2 2017 371645 Introduction PDF
S2 2017 371645 Introduction PDF
BAB I
PENDAHULUAN
intensive care unit (PICU) merupakan ruangan khusus yang ditujukan untuk anak
yang menjalani perawatan medis yang lebih daripada anak yang lain karena sebab
tertentu. Roets et al., (2012) mengkaji pada anak yang dirawat di ruang intensif,
anak stres setelah menjalani perawatan. Efek yang terjadi selama perawatan di
rumah sakit pada anak disebut efek hospitalisasi (Perry et al., 2014). Hospitalisasi
pada anak menyebabkan stres. Stres yang terjadi pada anak yang dirawat di ruang
karena penyebab lain (Ward-Begnoche, 2007; Roets, et al., 2012). Stres pada anak
yang dirawat di rumah sakit tidak hanya berlangsung saat anak dirawat di ruangan
tetapi akan berdampak pada anak setelah anak pulang ke rumah (post traumatic
Stres tidak hanya dirasakan oleh anak yang dirawat tetapi orang tua yang
menunggu anak juga menalami stres. Penyebab stres pada orang tua dan anak
selama dirawat di ruang intensif adalah karena terhalang dengan teknologi medis
(Lantz and Ottosson, 2013). Orang tua merasa stres bila merawat anak di ruang
intensif karena kondisi anak terpasang alat-alat yang modern, staf medis yang
merawat anak diruangan dan kehilangan peran sebagai orang tua (Rodriguez and
1
STUDI FENOMENOLOGI PERSEPSI KELUARGA TERHADAP KEPEDULIAN/CARING PERAWAT DI
RUANG INTENSIF ANAK 2
RSUD TIDAR KOTA MAGELANG
FIKI WIJAYANTI
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Fokus perawat pada ruangan intensif tidak hanya kepada pasien tetapi
juga kepada keluarga karena keluarga menjadi salah satu dari bagian asuhan
yang disebut parent care oriented (Mattsson et al., 2013). Keterlibatan orang tua
dalam perawatan anak di ruang intensif sangat bermanfaat bagi anak untuk
perkembangan emosional anak dan menurunkan kecemasan pada orang tua (Ames
et al., 2011). Metode yang digunakan salah satunya adalah dengan family
Stres pada keluarga dapat dicegah dengan perilaku caring yang dilakukan
oleh perawat dan perawatan berpusat pada keluarga (Pryzby, 2005; Harbaugh et
al., 2004). Caring diartikan juga kepedulian kepada keluarga dan pasien
informasi melalui konsultasi dengan sesama orang tua dengan anak, kesediaan
untuk menemani dan mendengarkan orang tua dengan bahasa verbal maupun non
verbal dapat mengurangi stres pada orang tua yang dirawat di ruang intensif
STUDI FENOMENOLOGI PERSEPSI KELUARGA TERHADAP KEPEDULIAN/CARING PERAWAT DI
RUANG INTENSIF ANAK 3
RSUD TIDAR KOTA MAGELANG
FIKI WIJAYANTI
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
(Abdeyazdan et al., 2014; Perry et al., 2014; Shields et al., 2012). Kepedulian
kontak antara anak dan keluarga dan penjelasan semua tindakan yang akan dan
hubungan dengan keluarga. Komunikasi yang baik antara tenaga kesehatan dan
yang dialami oleh perawat dalam penyampaian informasi kepada keluarga pasien.
pendidikan dan pemahaman yang kurang pada keluarga pasien sehingga informasi
tidak tersampaikan dengan baik pada keluarga pasien (Carlson et al., 2015).
(PICU) adalah anak mendapatkan perawatan yang baik dari tenaga kesehatan,
berada di samping anak, ikut terlibat dalam perawatan anak, tenaga kesehatan
memberikan informasi (Spitz et al., 2010). Harapan tersebut tidak sejalan dengan
penelitian Khan et al., (2007) didapatkan bahwa 90% pasien mengatakan tidak
merasa nyaman berbicara dengan perawat, 84% dari jumlah tersebut memiliki
persepsi orang tua terhadap kepedulian yang dilakukan perawat bahwa terdapat
teori caring menjadi lima proses yaitu berusaha untuk memahami pasien dan
mengetahui kondisi pasien (knowing), secara emosional hadir untuk orang lain
(being with), melakukan suatu untuk oran lain seperti dia melakukannya untuk diri
sendiri (doing for), memberikan dukungan kepada pasien dan keluarga (enabling),
RSUD Kota Tidar Magelang pada bulan September 2015 hasil wawancara dengan
ibu dari pasien mengatakan bahwa keluarga merasa cemas dengan kondisi anak
anak kepada perawat. Menurut orang tua perawat tidak memberikan ijin kepada
keluarga pasien merasa bahwa jam berkunjung kurang sehingga orang tua
dilakukan oleh peneliti bahwa perawat meminta ijin kepada orang tua saat
mengganti infus, perawat menegur keluarga pasien saat masuk ruangan karena
STUDI FENOMENOLOGI PERSEPSI KELUARGA TERHADAP KEPEDULIAN/CARING PERAWAT DI
RUANG INTENSIF ANAK 5
RSUD TIDAR KOTA MAGELANG
FIKI WIJAYANTI
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
masuk berdua sedangkan di peraturan pasien hanya bisa dijenguk satu orang.
B. Rumusan Masalah
dasar dan sentral dalam praktek keperawatan (Berman et al., 2008). Menurut
Manurung and Hutasoit (2013) bahwa pasien yang mengatakan kebutuhan caring
yang dilakukan oleh perawat. Harapan orang tua yang tidak sejalan dengan fakta
meneliti tentang persepsi orang tua tentang kepedulian perawat. Penelitian tentang
kepedulian perawat kepada pasien dan keluarga di ruang intensif anak belum
tentang kepedulian/caring orang tua selama di rumah sakit dan mengetahui lebih
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
diberikan oleh perawat di ruangan intensif anak RSUD Tidar Kota Magelang
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Keperawatan
2. Peneliti
terhadap pasien
3. Keluarga
rumah sakit.
STUDI FENOMENOLOGI PERSEPSI KELUARGA TERHADAP KEPEDULIAN/CARING PERAWAT DI
RUANG INTENSIF ANAK
RSUD TIDAR KOTA MAGELANG
FIKI WIJAYANTI
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
8
E. Keaslian Penelitian