Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN

A. Definisi
Disfungsi seksual adalah suatu keadaan dimana seorang individu mengalami suatu perubahan dalam fungsi seksual yang digambarkan sebagai ketidakpuasan, tidak merasa dihargai, atau tidak adekuat. (buku saku diagnose keperawatan pada keperawatan psikiatri edisi 3). Disfungsi seksual adalah Keadaan ketika individu memgalami atau berisiko mengalami suatu perubahan dalam fungsi seksual yang dipandang sebagai tidak menguntungkan atau tidak adekuat. (buku saku diagnose keperawatan edisi 10).

B. Batasan Karakteristik
Mengungkapkan masalah: 1. Tidak adanya hasrat untuk aktivitas seksual 2. Perasaan jijik, ansietas, panic sebagai respons terhadap kontak genital 3. Tidak adanya pelumasan atau sensasi subjektif dari rangsangan seksual selama aktivitas seksual 4. Kegagalan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi penis salama aktivitas seksual 5. Ketidakmampuan untuk mencapai orgasme atau ejakulasi 6. Ejakulasi premature 7. Nyeri genital selama koitus 8. Konstiksi vagina yang mencegah penetrasi penis

C. Etiologi
1. Model peran yang tidak member atau tidak ada efek 2. Penganiyaan fisik (seksual) 3. Penganiyaan psikososial 4. Konflik nilai kurangnya privasi

5. Kurang orang terdekat

6. Perubahan sruktur atau fungsi tubuh (kehamilan, baru saja melahirkan, obat-obatan,
pembedahan, anomaly, proses penyakit, trauma, radiasi) 7. Salah informasi atau kurangnya pengetahuan 8. Depresi 9. Fobia kehamilan 10. Fobia penyakit kelamin 11. Fobia kanker 12. Pengalaman nyeri sebelumnya 13. Kesulitan menjalin berhubungan

D. Tujuan
1. Pasien akan mengidentifikasi stressor-stresor yang berperan dalam penurunan fungsi seksual dalam 1 minggu atau lebih 2. Pasien akan mendiskusikan patofisiologi proses penyakitnya yang menimbulkan disfungsi seksual dalam 1 minggu 3. Pasien akan mengatakan keinginan untuk mencari bantuan professional dari seorang terapi seks supaya belajar alternative cara untuk mencapai kepuasan sesksual dengan pasangannya 4. Pasien akan mendapatkan kembali aktivitas sesksual pada tingkat yang memuaskan untuk dirinya dan pasangannya

E. Intervensi dan Rasional


1. Mendengarkan pernyataan pasien/ orang terdekat R: Masalah seksual sering tersembunyi sebagai pernyataan humor dan ungkapan yang gambling

2. Kaji riwayat seksual dan tingkat kepuasan sebelumnya dalam hubungan sesksual R: Hal ini menetapkan suatu data dasar untuk bekerja dan memberikan dasar untuk tujuan 3. Kaji persepsi pasien terhadap masalah R: ide pasien tentang apa yang merupakan suatu masalah mungkin berbeda dari ide perawat. Ide adalah persepsi pasien yand darinya tujuan perawatan harus ditetapkan 4. Identifikasi factor budaya/ nilai dan adanya konflik R: dapat mempengaruhi kembali kepuasan hubungan seksual 5. Bantu pasien untuk menyadari/ menerima tahap berduka R: mengakui proses normal kehilangan secara nayta/ menerima perubahan dapat meningkatkan koping dan memudahkan resolusi 6. Dorong pasien untuk berbagi pikiran/ masalah dengan teman R: komunikasi terbuka dapat mengidentifikasi area penyesuaian/ masalah dan meningkatkan diskusi dan resolusi 7. Kaji alam perasaan dan tingkat energy pasien R: depresi dan kelelahan menurunkan hasrat dan antusiasme untuk berpartisipasi dalam aktivitas seksual 8. Dorong pasien untuk menanyakan hal-hal yang berkenaan dengan seksual dan fungsinya yang mungkin menyusahkan dirinya R: peningkatan pengetahuan dan membenarkan kesalahan konsep dapat menurunkan perasaan tidak berdaya dan ansietas dan memudahkan solusi masalah 9. Rujuk ke konselur/ ahli seksual sesuai kebutuhan R: mungkin dibutuhkan kebutuhan tambahan untuk meningkatkan kebutuhan hasil

DAFTAR PUSTAKA
Doenges, E. Marilyn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta. EGC Juall, Lynda. Carpenito. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta. EGC.

Anda mungkin juga menyukai