Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN

KONSEP KETENAGAAN DALAM PENGELOLAAN ASUHAN


KEPERAWATAN PADA PASIEN
SESI 6 DAN 7

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Bunga Kumala Sari (1032161004)


Nanda Putiharsyani Subhan (1032161012)
Ester Novita Sari (1032186001)
Wirda Rina (1032161041)
Renny Sauma Wardhani (1032161023)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MH THAMRIN
April, 2020
Tugas:

1. Kerjakan dalam kelompok


2. Diskusikan dengan teman dalam kelompok, pilihkah metode penugasan yang
baik diterapkan dalam menjalankan praktik keperawatan profesional
3. Berikan alasan berdasarkan untung dan rugi dari pemilihan model tersebut
4. Susunlah struktur pengorganisasian kerja pelayanan keperawatan berdasarkan
model penugasan yang anda pilih --> gambarkan dengan jelas
5. Susunlah deskripsi kerja masing-masing peran berdasarkan struktur organisasi
kerja yang telah dibuat

Petunjuk evaluasi:

1. Lihat kembali topik teori tentang pengorganisasian berdasarkan metode


penugasan!
2. Cocokkan hasil diskusi anda dengan teori yang ada!
3. Apakah anda puas dengan hasil kerja anda?
KASUS
Kepala ruangan sedang mempertimbangkan model pemberian asuhan keperawatan di
unit perawatan yang menjadi tanggung jawabnya. Unit tersebut adalah unit rawat inap
bedah dewasa, terdiri dari 24 TT, 3 orang ketua tim dan 18 perawat pelaksana. Kepala
ruangan belum menentukan metode pemberian asuhan keperawatan yang akan
digunakan, apakah metode tim atau keperawatan primer atau metode lainnya.

1. Metode Penugasan yang Tepat untuk Diterapkan dalam Menjalankan Praktik


Keperawatan Professional.

Berdasarkan hasil diskusi kelompok, didapatkan hasil metode yang tepat pada
skenario di atas adalah motode tim. Metode tim memiliki karakteristik yaitu
berdasarkan pada kelompok filosofi perawat, perawat ruangan dibagi menjadi 2
sampai 3 tim/grup yang terdiri atas tenaga profesional, teknikal & pembantu,
dibentuk dalam 6 hingga 7 perawat dengan 1 ketua tim

2. Keuntungan dan kerugian dari Model Tim

Keuntungan pada model tim adalah memungkinkan pelayanan keperawatan yang


menyeluruh, mendukung pelaksanaan proses keperawatan, komunikasi dilakukan
antar tim sehingga konflik mudah diatasi serta memberi kepuasan kepada
perawat[ CITATION Nur14 \l 1033 ] . Menurut Jurnal Kesehatan Saelmakers Perdana
yang berjudul “Gambaran Efektivitas Metode Tim Terhadap Pelayanan
Keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Myria Palembang” mengatakan
bahwa Metode Tim lebih berorientasi pada kebutuhan pasien, lebih mengetahui
perkembangan pasien mendukung proses pelaksanaan keperawatan dan
memungkinkan komunikasi antar tim[ CITATION Ket18 \l 1033 ].

Selain keuntungan, metode ini juga memiliki kekurangan yaitu komunikasi


terbentuk dalam konferensi tim yang membutuhkan banyak waktu dan sulit
untuk dilaksanakan saat waktu sibuk[ CITATION Nur14 \l 1033 ]. Kekurangan lain

1
adalah membutuhkan biaya yang tinggi, dan metode ini tidak efektif jika
pengaturannya tidak baik[ CITATION Ket18 \l 1033 ].

3. Struktur Pengorganisasian Kerja Pelayanan Keperawatan Berdasarkan Model


Penugasan Tim

Kepala Ruangan 1

Ketua Tim 1 Ketua Tim 2 Ketua Tim 3

Staf Perawat tim 1 Staf Perawat tim 2 Staf Perawat tim 3

1, 2, 3, 4, 5, 6 7, 8, 9, 10, 11, 12 13, 14, 15, 16, 17, 18

Pasien/Klien: Pasien/Klien: Pasien/Klien:

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 17, 18, 19, 20, 21,


8 14, 15, 16 22, 23, 24

2
4. Menurut Mugiyati (2016)
1. Praktek keperawatan dengan metode penugasan tim sebaiknya dilakukan
dengan konsep-konsep berikut :
a. Ketua Tim sebaiknya perawat yang berpendidikan dan berpengalaman,
trampil dan memiliki kemampuan kepemimpinan. Ketua tim juga harus
mampu menentukan prioritas kebutuhan asuhan keperawatan. Mampu
membuat rencana yang tepat serta mampu melakukan supervisi dan evaluasi
pelayanan keperawatan. Selain itu juga mampu memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan filosofi keperawatan. Uraian tugas untuk ketua tim
dan anggota tim harus jelas dan spesifik.
b. Komunikasi yang efektif diperlukan untuk kelanjutan asuhan keperawatan.
Dengan demikian pencatatan rencana keperawatan untuk tiap klien harus
selalu tepat waktu dan asuhan keperawatan selalu dinilai kembali untuk
validasinya.
c. Ketua tim hendaknya menggunakan semua teknik manajemen dan
kepemimpinan.
d. Pelaksanaan keperawatan tim sebaiknya fleksibel atau tidak kaku. Metode ini
dapat dilakukan pada shift pagi, sore maupun malam diunit manapun.
Sejumlah tenaga dapat terlibat dalam tim, minimal dua sampai tiga tim.
Jumlah atau besarnya tim tergantung dari banyaknya perawat. Dua orang
perawat dapat dilaksanakan metode tim terutama untuk shift sore dan malam.

2. Tanggung Jawab Kepala Ruang dan Ketua Tim dalam Metode Penugasan Tim
Kepala Ruang bertanggung jawab atas semua pasien yang ada di ruangan, saat
mereka berperan sebagai manajer asuhan keperawatan. Selain sebagai manajer
asuhan keperawatan yang mengkoordinir para ketua tim, kepala ruang juga

3
bertugas sebagai manajer lini dalam pelayanan keperawatan secara hirarkhi, oleh
karena itu Kepala Ruang memiliki tanggung jawab sebagai berikut

Tanggung Jawab Kepala Ruang


a. Menetapkan standar kinerja staf
b. Membantu staf menetapkan sasaran keperawatan pada unit yang dipimpinnya.
c. Memberikan kesempatan pada ketua tim dan membantu mengembangkan
ketrampilan manajemen dan kepemimpinan.
d. Secara berkesinambungan mengorientasikan staf baru tentang prosedur tim
keperawatan.
e. Menjadi nara sumber bagi ketua tim dan staf saat diskusi.
f. Memotivasi staf/perawat pelaksana untuk meningkatkan kualitas asuhan
keperawatan.
g. Melakukan komunikasi terbuka untuk setiap staf yang dipimpinnya.

3. Ketua tim adalah manajer asuhan keperawatan dalam satu tim, yang
mengkoordinir para perawat yang menjadi anggotanya untuk mengasuh
sekelompok pasien, oleh karena itu memiliki tanggung jawab sebagai berikut :
Tanggung Jawab Ketua Tim
Tanggung jawab ketua tim meliputi :
a. Mengkaji setiap klien dan menetapkan tindakan keperawatan yang tepat.
Pengkajian merupakan proses yang berlanjut dan berkesinambungan. Dapat
dilaksanakan serah terima tugas.
b. Mengkoordinasikan rencana keperawatan dan pengobatan
c. Menyusun rencana keperawatan yang tepat waktu, membimbing anggota tim
untuk mencatat tindakan keperawatan yang sudah dilakukan.
d. Meyakinkan hasil evaluasi berupa respon klien tehadap tindakan keperawatan
tercatat.

4
e. Menilai kemajuan klien dari hasil pengamatan langsung atau laporan anggota
tim.

4. Anggota tim harus memberikan asuhan kepada pasien yang menjadi kelolaan
dan harus bekerja secara tim dan mempertanggung jawabkan kegiatannya
kepada ketua tim, secara rinci tanggung jawab anggota tim adalah
1. Tanggung Jawab Anggota Tim
a. Menyadari bahwa yang bersangkutan memiliki tanggung jawab untuk setiap
klien di unit tersebut. Misalnya pengaturan istirahat dan rapat tim.
b. Mengikuti instruksi keperawatan yang tertera dalam rencana keperawatan
secara teliti termasuk program pengobatan.
c. Melaporkan secara tepat dan akurat tentang asuhan keperawatan yang
dilakukan serta respon klien.
d. Menerima bantuan dan bimbingan dari ketua tim.

Anda mungkin juga menyukai