Makalah Implan KB
Makalah Implan KB
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah membuat asuhan kebidanan,di harapkan mahasiswa dapat mengerti,memahami serta mampu
memberikan asuhan kebidanan pada Ny. “S” usia 35 tahun Akseptor Baru Kb Implant.
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun Tujuan Khusus yang dapat kita ambil dari penyusunan askeb ini adalah agar mahasiswa mampu:
6. Melaksanakan Tindakan
1. Wawancara
Yaitu dengan bertanya langsung pada klien tentang hal-hal yang berhubungan dengan latar belakang
kondisi kesehatan klien.
1. Observasi langsung
Yaitu melalui pengamatan langsung maupun pemeriksaan fisik dengan inspeksi,palpasi,auskultasi dan
perkusi.
1. Studi Dokumentasi
1. Studi literature
1. BAB I PENDAHULUAN
Pada tinjauan teori ini yang dibahas adalah Definisi, Profil Implant, Cara kerja, Jenis, Efektifitas, Indikasi,
Kontraindikasi, Keuntungan dan Cara pemasangan serta tinjauan managemen.
Meliputi 7 langkah managemen varney yaitu pengkajian data subyektif,identifikasi diagnosa dan
masalah,identifikasi masalah potensial,identifikasi kebutuhan segera,intervensi,implementasi dan
evaluasi.
1. BAB IV PEMBAHASAN
Membahas tentang kesenjangan teori dan praktek dilapangan yaitu pada tinjauan kasus kehamilan
dengan letak sungsang.
1. BAB V PENUTUP
1. DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 DEFINISI
Implant adalah Alat kontrasepsi yang berbentuk kapsul kosong silastic (karet silikon) yang di isi dengan
hormon dan ujung-ujungnya kapsul yang di tutup dengan silastic adhesive.(Keluarga Berencana
Hanafi.2004:179)
2.2 PROFIL IMPLANT
- Efektif 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, indoplant dan implanon
- Nyaman
- Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak dan amenorea
- Aman dipakai pada masa laktasi
(Prawirohardjo, 2003 : MK – 52)
2.3 JENIS IMPLANT
1. Norplant
Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3.4 cm dengan diameter 2.4 cm yang diisi
dengan 36mg levonorgestel dan lama kerjanya 5 tahun.
1. Implanon
Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira – kira 40 mm, diameter 2 mm, yang diisi
dengan 68 mg 3 – keto – desogestel dan lama kerjanya 3 tahun
Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg levonorgestel dengan lama kerjanya 3 tahun
2.4 CARA KERJA
4. Menekan ovulasi
5.
2.5 EFEKTIFITAS
1. Angka kegagalan Norplant < 1 per 100 wanita per tahun dalam 5 tahun pertama
2. Efektivitas Norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun, dan pada tahun ke-6 kira – kira 2,5 – 3 %
akseptor menjadi hamil
2.8 KERUGIAN
Akseptor tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai keinginan sendiri
akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan
1. Usia reproduksi
6. Pasca keguguran
9. Tekanan darah < 180/100 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau anemia bulan sabit
(sickle cell)
Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7. Tidak diperlukan metode kontrasepsi
tambahan.
Insersi dapat dilakukan setiap saat,asal diyakini tidak terjadi kehamilan. Bila di insersi setelah
hari ke-7 siklus haid,klien jangan melakukan hubungan seksual,atau gunakan kontrasepsi lain
untuk 7 hari saja.
Bila klien tidak haid, Insersi dapat dilakukan setiap saat,asal diyakini tidak terjadi kehamilan,
jangan melakukan hubungan seksual,atau gunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
Bila menyusui 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, Insersi dapat dilakukan setiap saat.
Bila menyusui penuh klien tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi lain.
Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, Insersi dapat dilakukan setiap
saat, tetapi jangan melakukan hubungan seksual,atau gunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya dengan implant, Insersi
dapat dilakukan setiap saat,asal diyakini tidak terjadi kehamilan, atau klien menggunakan
kontrasepsi terdahulu dengan benar
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan,implant dapat diberikan pada saat
jadwal kontrasepsi suntikan tersebut. Tidak diperlukan metode kontrasepsi lain.
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi nonhormonal (kecuali AKDR),dan klien ingin
menggantinya dengan implant, Insersi dapat dilakukan setiap saat,asal diyakini tidak terjadi
kehamilan.Tidak perlu menunggu hingga datangnya haid berikutnya
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR, Implant dapat diinsersikan pada hari ke-7 dan klien
jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau gunakan metode kontrasepsi lain untuk
7 hari saja. AKDR segera dicabut.
2.12 PENAPISAN
ª Tanyakan apakah klien telah mendapatkan konseling tentang prosedur pemasangan implant
ª Tanyakan tentang adanya reaksi alergi terhadap obat (anastesi local atau jenis antiseptic tertentu)
ª Singkirkan kemungkinan adanya kehamilan
ª Periksa kondisi kesehatan klien yang dapat menimbulkan masalah.
ª Melakukan pemeriksaan fisik lanjutan bila ada indikasi dan meneliti kembali rekam medic
2.13 ALAT DAN BAHAN
Fakta :Susuk dapat dicabut setiap saat,sedangkan jadwal penggantiannya sesuai dengan jenis
implant yang digunakan.
Fakta :Susuk perlu diganti secara berkala sesuai jenis implant yang digunakan.
1. Biodata
Nama ibu/suami : Untuk mengetahui identitas dan digunakan sebagai sapaan untuk komunikasi.
Umur ibu/suami : Untuk mengetahui apakah umur ibu menjadi faktor predisposisi pemasangan kb
implant.
Agama : Untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap agama yang dianutnya dan
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah asuhan yang diberikan.
Alamat : Untuk mengetahui tempat tinggal klien, menilai lingkungannya bising/tidak, dekat
ibu, dan dekat atau tidak dengan sarana kesehatan.
Suku/bangsa : Untuk mengetahui asal suku daerah ibu atau suami, mengetahui adapt budayanya,
memudahkan dalam berkomunikasi dengan bahasa daerah dalam menyampaikan KIE.
Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu/suami sebagi dasar dalam memberikan
KIE.
Pekerjaan : Untuk mengetahui aktifitas ibu di tempat kerja berkaitan dengan kemungkinan
kenaikan tekanan darah.
1. Alasan datang
1. Keluhan utama
Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan ibu saat pengkajian berkaitan dengan pemasangan implant
Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit akut seperti nyeri frontal, mual, muntah,
nyeri perut hebat atau penyakit kronis seperti gagal ginjal, sakit TBC atau penykait keturunan seperti
tekanan darah tinggi, kencing manis, asma, dan jantung.
Untuk mengetahui apakah saudara pihak keluarga ibu atau suami ada yang pernah atau sedang
menderita akut seperti nyeri frontal, mual, muntah, nyeri perut hebat atau penyakit kronis seperti gagal
ginjal, sakit TBC atau penykait keturunan seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, asma, dan
jantung.
1. Riwayat perkawinan
Untuk mengetahui status perkawinan ibu, menikah berapa kali, lamnya men ikah, usia pertama kali
menikah, termasuk resiko tinggi atau tidak pada wanita yang paling ideal menikah pertama kali usia > 20
tahun, dan hamil antara 20-35 tahun.
1. Riwayat haid
Untuk mengetahui siklus haid teratur/tidak, banyaknya darah yang keluar, lamanya haid, disertai
nyeri/tidak, keputihan berbau, gatal/tidak, lamanya, hari pertama haid terakhir kapan, untuk
mengetahui fungsi alat reproduksi.
Untuk mengetahui apakah ibu sebelumnya pernah hamil/bersalin dan apakah sebelumnya pernah
hamil/bersalin dan adakah resiko atau penyulit dalam kehamilan, persalinan,nifas dan KB yang lalu. Bila
ada dapat diantisipasi dengan segera oleh petugas kesehatan, sehingga komplikasi tidak terjadi.
10. Pola kebiasaan sehari-hari
Untuk mengetahui perbedaan pola kebisaan ibu sebelum dilakukan pemasangan alat kontrasepsi
implant.
11. Data Psikososial
Untuk mengetahui keadaan kejiwaan ibu yang mempengaruhi terhadap proses pemasangan kontrasepsi
implant dan Untuk mengetahui hubungan ibu dengan suami, keluarga ataupun dengan orang lain.
ehubungan dengan peakaian kontrasepsi implant.
12. Data spiritual
Untuk mengetahui kepercayaan ibu terhadap agama yang dianutnya dan mengenali hal-hal yang
berkitan dengan masalah asuhan yang diberikan.
Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum : Untuk mengetahui kesadaran ibu secara keseluruhan.
Kesadaran : Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu, composmentis, samnolen, spoor,
koma.
Tekanan Darah : Untuk mengetahui tekanan darah ibu apakah mungkin menjadi kontraindikasi
pemakaian kontrasepsi implant.
Suhu : Untuk mengetahui temperatur suhu ibu.
Nadi : Untuk mengetahui frekwensi deta jantung ibu/menit.
Pernafasan : Untuk mengetahui frekuensi pernafasan ibu/menit, iramanya regular/tidak.
BB : Untuk mengetahui ukuran BB ibu apakah mungkinmenjadi kontraindikasi
pemasangan kontrasepsi Implant
1. Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi
Wajah : Untuk mengetahui ekspresi wajah ibu, anemi/tidak, oedema/tidak, bagaimana tingkat
kelembapan kulit di wajah.
Mata : Untuk mengetahui apakah konjungtiva ibu pucat/tidak (menandakan ada anemi atau tidak),
sklera putih/kuning (menandakan ikterus).
Mulut : Untuk mengetahui tingkat kelembapan sehubungan dengan tingkat ehidrasi, adanya
stomatitis.
Leher : Untuk mengetahui adanya hiperpigmentasi berkaitan dengan peningkatan kadar estrogen
dan mungkin progesterone, pembesaran vena jugularis.
Mamae : Untuk mengetahui apakah terdapat hiperpigmentasi karena pengaruh hormone melanosit,
adakah kelainan pada putting susu, dan kebersihan di daerah sekitar mamae untuk menentukan rencana
asuhan selanjutnya.
Abdomen : Melihatnya adanya garis-garis di perut (strie), bekas jahitan luka operasi, panjangnya serta
lokasinya.
Vulva : Untuk mengetahui derajat kebersihannya, keluaran berupa darah lendir, adakah perdangan,
varises, oedema, kondiloma akuminata, yang beresiko pada proses persalinan.
Perineum : Untuk mengetahui derajat kebersihannya dan adanya bekas jahitan episiotomi.
Anus : Untuk mengetahui derajat kebersihannya dan adakah pembesran vena didaerah anus.
Ekstremitas : Untuk mengetahui kualitas pergerakan spontan atau (tangan) dan bawah (kaki), varises,
oedema.
Integument : Untuk mengetahui derajat dehidrasi, cicatrik, luka, ruam, dll
1. Palpasi
1. Auskultasi
1. Perkusi
1. Pemeriksaan penunjang
1. Beritahu ibu jika daerah pemasangan berwarna biru setelah 1 hari dipasang adalah normal dan
tidak usah takut
2. Menganjurkan ibu mencuci lengan kirinya dengan sabun dan air dan keringkan dengan handuk
Jam : …..
1. Menjelaskan pada ibu efek samping yang sering terjadi seperti pusing, BB bertambah dan haid
tidak teratur
2. Memberitahu ibu jika daerah pemasangan berwarna biru setelah 1 hari dipasang adalah normal
dan tidak usah takut
5. Menjelaskan pada ibu cara menjaga luka insisi seperti luka tidak boleh kena air selama 1 minggu,
jangan mengangkat benda-benda berat dulu.
6. Anjurkan ibu kontrol di bidan setelah 5 hari pemasangan atau jika ibu mengalami demam atau
kapsul mencuat keluar
Jam …..
10. Memberikan ibu antibiotik dan analgesik
VII. EVALUASI
Langkah ini sebagai pencegahan apakah rencana Asuhan tersebut efektif di dalam
pendokumentasian,dapat ditetapkan dalam bentuk SOAP
S : Data subyektif di ambil dari pasien.
O : Data obyektif di ambil dari observasi.
A : Kesimpulan keadaan Klien.
P : Rencana untuk tindakan selanjutnya.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tanggal : 10 JANUARI 2010
Jam : 09.30 WIB
1. I. PENGKAJIAN
1. Data Subjektif
1. Biodata
1. Alasan datang
1. Keluhan utama
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti batuk tidak sembuh-sembuh, AIDS,
penyakit kuning. Penyakit menurun seperti tekanan darah tinggi dan penyakit menahun seperti jantung.
Ibu mengatakan sekarang tidak sedang menderita penyakit menular seperti batuk tidak sembuh-
sembuh, AIDS, penyakit kuning. Penyakit menurun seperti tekanan darah tinggi dan penyakit menahun
seperti jantung.
1. Riwayat perkawinan
Menikah : 1x
Lama : 13 tahun
Umur pertama nikah : 20 tahun
Jumlah anak : 3
1. Riwayat haid
1. Pola kebiasaan
Nutrisi : – Makan 3x sehari dengan porsi sedang dengan komposisi nasi, sayur, lauk pauk
- Minum air putih 4-6 gelas/hari
Istirahat : – Tidak biasa tidur siang
- Tidur malam ± 7 jam
Aktivitas : – Ibu sehari-hari bekerja di toko dan melakukan pekerjaan rumah tangga seperti biasa
Higiene : – Mandi 2x sehari, keramas 2 hari sekali dan ganti celana dalam tiap selesai mandi
Eliminasi : – BAB 1x/hari
- BAK 4-6x/hari
1. Data psikososial
Ibu tidak merasa ada paksaan ingin memakai KB ini dan hubungan ibu dan suami baik serta dengan
tetangga sekitar.
1. Data spiritual
1. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
1. Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi
1. Palpasi
1. Auskultasi
Dada : tidak terdengar bunyi nafas tambahan seperti wheezing, ronchi dan stridor
1. Perkusi
Patella : + / +
1. V. INTERVENSI
1. Beritahu ibu jika daerah pemasangan berwarna biru setelah 1 hari dipasang adalah normal dan
tidak usah takut
1. VI. IMPLEMENTASI
1. Menjalin hubungan terapeutik antara ibu dan petugas kesehatan dengan sapa, salam dan
senyum
2. Menganjurkan ibu mencuci lengan kirinya dengan sabun dan air dan keringkan dengan handuk
1. Menjelaskan pada ibu efek samping yang sering terjadi seperti pusing, BB bertambah dan haid
tidak teratur
2. Memberitahu ibu jika daerah pemasangan berwarna biru setelah 1 hari dipasang adalah normal
dan tidak usah takut
5. Menjelaskan pada ibu cara menjaga luka insisi seperti luka tidak boleh kena air selama 1 minggu,
jangan mengangkat benda-benda berat dulu.
6. Anjurkan ibu kontrol di bidan setelah 5 hari pemasangan atau jika ibu mengalami demam atau
kapsul mencuat keluar
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny”S” umur 35 tahun dengan akseptor baru KB implant.
Selama 1×24 jam dan membandingkan antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus tidak ditemukan
adanya kesenjangan.
Pengumpulan data yang telah dilakukan dalam mengkaji data dari pasien tidak mengalami kesulitan.
Data subyektif dan obyektif semua dapat dikaji sesuai dengan konsep asuhan kebidanan. Pada tinjauan
teori dan tinjauan kasus tidak ditemukan kesenjangan.
Diagnosa dan masalah ditentukan berdasarkan data subyektif dan obyektif yang diperoleh saat
pengkajian data. Dalam hal ini tidak ditemukan kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus.
Pada tahap perencanaan semua intervensi pada tinjauan teori dapat dilakukan pada tinjauan kasus
tanpa ada hambatan. Sehingga dalam hal ini tidak terjadi kesenjangan, karena sudah terjadi interaksi
saling percaya sehingga terjalin kerjasama yang baik antara nakes, klien dan keluarga. Pelaksanaan
intervensi terhadap klien dapat dilakukan semua pada tinjauan teori dan tinjauan kasus. Dan didukung
juga dengan adanya sarana dan prasarana ynag tersedia dan memungkinkan untuk melakukan asuhan
kebidanan sesuai intervensi.
Evaluasi dari asuhan kebidanan pada ibu yang melakukan pemasangan KB impalant, tidak ditemukan
adanya kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus. Jadi tidak ada hal-hal yang perlu
dikhawatirkan
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus pada Ny”S” usia 35 tahun dengan
akseptor baru KB implant. Dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam melakukan asuhan kebidanan
dibutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam mengkaji data, dignosa, dan masalah yang dialami klien,
agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dari pengkajian tersebut, tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus, sehingga tidak
ada hal-hal yang perlu dikhawatirkan, karena ibu dan janin baik-baik saja. Tidak ditemukan kelainan atau
penyulit pada keduanya serta tidak ada komplikasi.
5.2 SARAN
1. Sebagai institusi sebaiknya menyediakan buku-buku yang lebih banyak tentang KB implant
2. Pada lahan praktek lebih ditingkatkan mutu pelayanannya dan semua tindakan yang dilakukan
didokumentasikan.
3. Para mahasiswa hendaknya dapat menjalin hubungan baik antara petugas kesehatan, pasien
sehingga terjalin kepercayaan dalam melakuakan tindakan.
4. Sebagai pasien, hendaknya lebih terbuka lagi dalam memberikan informasi dan mengungkapkan
keluhan yang dirasakan.
DAFTAR PUSTAKA