Nbi/Kelas : 1121700101 / B
Tugas P.14
Mengkaji Hambatan dan Efektivitas perubahan Budaya Organisasi pada PT Kereta Api
Indonesia ( KAI )
Budaya Organisasi
Perubahan tersebut berdampak pada budaya organisasi, salah satunya karyawan harus
bersikap disiplin. Karena, menurut perusahaan sikap disiplin sangatlah sulit diterapkan,
sehingga dengan dilakukannya perubahan, karyawan dituntut untuk disiplin.
a. Dari sisi pemerintah
Perusahaan BUMN PT Kereta Api Indonesia ( PERSERO ), diatur oleh pemerintah dan
RUPS ( Rapata Umum Pemegang Saham ), pada dasarnya perusahaan yang diatur oleh
pemerintah memiliki klasifikasi, diantaranya :
• Perusahaan sehat
• Perusahaan tidak sehat
Dalam hal ini PT Kereta Api Indonesia merupakan perusahaan yang sehat, hal tersebut tidak
terlepas dari usaha-usaha perusahaan dengan gencar melakukan berbagai perubahan.
b. Dari sisi kesejahteraan karyawan
Perubahan yang dilakukan perusahaan PT KAI, tidak hanya memberikan dampak baik bagi
perusahaan, tentunya hal ini juga berdampak terhadap kesejahteraan karyawan. Dalam hal ini
kesejateraan karyawaan lebih baik dibandingkan sebelumnya, meskipun pada kenyataannya
kesejahteraan karyawan itu bersifat relatif, tetapi setidaknya lebih baik dibandingkan
sebelumnya.
c. Kebijakan perusahaan
Dengan ditetapkannya berbagai perubahan-perubahan, perusahaan menetapkan kebijakan
kepada karyawan untuk menunjang tercapainya perubahan yang di harapkan perusahaan.
Yaitu diantaranya :
• Pegawai harus menguasai tugas poko dan fungsinya.
• Harus kompetensi pada bidang nya masing-masing.
• Disiplin.
• Integritas, karna tanpa adanya integritas perusahaa sulit maju atau
berkembang karena mementingkan kerja sendiri.
·
Hambatan-Hambatan dalam Proses Perubahan di PT Kereta Api Indonesia ( PERSERO )
Dalam proses perubahan PT Kereta Api Indonesia ( PERSERO ), terjadi pertentangan baik
pertentangan dari pihak internal maupun dari pihak eksternal, hal tersebut merupakan hambatan
tersendiri dalam proses perubahan di PT KAI ( PERSERO ).
1. Pihak Internal
Pihak internal merupakan orang-orang yang berada didalam organisasi atau perusahaan yang
berhubungan langsung dengan organisasi atau perusahaan. Pihak internal di PT KAI sendiri
seperti karyawan perusahaan, tidak sedikit melakukan penolakan, karena menurut mereka
perubahan tersebut akan berdampak bagi mereka, baik berdampak terhadap tingkat kesulitan
kerja, waktu kerja, dan lain-lain. Waktu perubahan yang relatif cepat, sehingga karyawan tidak
mampu atau tidak bisa mengimbangi perubahan yang sudah ditetapkan oleh pimpinan,
sehingga tidak sedikit karyawan perusahaan yang tidak bisa mengikuti perubahan, akibatnya
mereka tersingkirkan dengan pensiun dini atau bahkan di pecat oleh perusahaan apabila
karyawan tersebut menghambat proses perubahan,tentunya pemecatan tersebut secara
proposional atau pemecatan dilakukan ketika sudah memenuhi syarat karyawan tersebut harus
dikeluarkan.
2. Pihak Eksternal
Pihak eksternal merupakan orang-orang yang berada diluar organisasi. Pihak eksternal tersebut
seperti masyarakat, masyarakat belum cukup tahu bahwa perusahaan sedang melakukan
perubahan, sehingga perusahaan butuh waktu panjang untuk mengsosialisasikan kepada
masyarakat tentang perubahan yang dilakukan perusahaan PT KAI.
Perubahan sangatlah penting bagi PT Kereta Api Indonesia. Karena, perubahan itu menyangkut
finansial, menyangkut pengelolaan perusahaan, struktur organisasi, termasuk perubahan perilaku
serta budaya seluruh karyawan, karena pada dasarnya PT Kereta Api Indonesia ini merupakan
perusahaan milik Negara, sehingga pola pikir karyawan masih berpikir birokrat karena karyawan
menganggap dirinya sebagai pegawai pemerintah, tetapi setelah dilakukannya perubahan ini,
karyawan sudah tidak berpikir birokrat lagi tetapi mulai berpikir sebagai seorang pengusaha,
yang artinya ketika karyawan masih berpikir birokrat, karyawan atau pegawai meminta dirinya
untuk dilayani atau kurang memperhatikan terhadap konsumen, berbeda ketika karyawan sudah
berpola pikir sebagai seorang pengusaha, mereka menerapkan sistim jemput bola, yang artinya
konsumen merupakan prioritas layanan utama perusahaan. Sehingga ketika terjadi kekeliruan
dalam pelayanan perusahaan, misalnya pelayanan pegawai kurang baik, layanan infrastruktur
kurang memadai, maka pegawai akan dikenakan sanksi oleh perusahaan, berbeda dengan
sebelumnya, sanksi tersebut tidak berlaku dan mengabaikan keluhan-keluhan yang dirasakan
konsumen akibat masih berpikir birokrat tersebut dan menganggap bahwa perusahaan tersebut
merupakan milik pemerintah, sehingga semua keluhan yang dirasakan konsumen kembali lagi
kepada pemerintah tanpa adanya tanggapan dari karyawan perusahaan. Dalam hal ini, pola pikir
karyawan sebagai seorang pengusaha, merupakan modal dasar perusahaan untuk melakukan
suatu perubahan yang baik.
Perubahan-perubahan yang dilakukan PT KAI memberikan dampak yang cukup baik, berikut
merupakan beberpa bagian yang terkena dampak atau hasil dari perubahan yang selama ini
dilakukan perusahaan PT KAI, diantaranya adalah sebagai berikut :
Dari segi finansial perusahaan mengalami peningkatan pendapatan, pendapatan yang paling
besar pada jasa transportasi terutama angkutan penumpang. Selain dari jasa transportasi yang
merupakan bisnis utama PT KAI, perusahaan juga mendapatkan keuntungan dari cabang
perusahaannya. Dapat kita lihat peningkatan laba dari tahun 2009 sebesar Rp 154,8 M, 2010 Rp
216 M, 2011 Rp 201 M, 2012 Rp 425 M dan 2013 Rp 560 M, ini menunjukan bahwa perubahan
yang dilakukan PT KAI cukup berhasil.