Anda di halaman 1dari 3

Kasus PT.

Pertamina ( Kilang Minyak Balikpapan)

Tumpahan Minyak di Balikpapan Ditaksir Capai 40.000 Barrel , Program CSR yang dilakukan
oleh PT.Pertamina Kilang minyak Balikpapan guna mempertanggung jawabkan
kesalahannya.

Penyebab : Penyebab kebocoran berasal dari patahnya pipa penyalur


minyak mentah dari Terminal Lawe-lawe di Penajam Paser Utara ke Kilang Balikpapan.
Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Sabtu (31/3/2018) lalu. Kerusakan pada pipa
mengakibatkan aliran minyak ke kilang Balikpapan terganggu. Sebab, Pertamina langsung
menutup penyaluran minyak mentah dari pipa tersebut. Untuk mengatasi permasalahan itu,
Pertamina menggantungkan pada pipa cadangan dan kapal tanker.

Permasalahan : Insiden tumpahan minyak tentu erat kaitannya dengan tanggung


jawab terhadap lingkungan hidup sekitar dan masyarakat sosial setempat. 

Akibat : Terjadinya tumpahan minyak yang dapat memberikan dampak


negatif yang cukup signifikan terhadap sumber daya pesisir, baik dari laut ke darat ataupun
sebaliknya. dampak tumpahan minyak terhadap kehidupan nelayan. ada sejumlah besar udang
yang mati keracunan minyak, penangkapan teripang menjadi terganggu, alat tangkap ikan
terlumuri minyak dan berkurangnya stok ikan di sekitar lokasi tumpahan minyak.

Kesimpulan : Dalam Pasal 74 ayat 1 Undang-Undang Perseroan Terbatas menyatakan,


perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber

daya alam, wajib memberikan tanggung jawab sosial dan lingkungan atau CSR. 

Program CSR yang dapat dilakukan sebagai bentuk pemulihan (recovery) lingkungan di
antaranya dengan program konservasi melalui penanaman dan rehabilitasi kawasan mangrove.
Kegiatan rehabilitasi mangrove selanjutnya dapat diperluas sebagai lahan mata pencaharian
penduduk setempat, terutama nelayan yang mengalami kerugian akibat tumpahan minyak.
Kegiatan lainnya yang dapat dijadikan melalui program CSR terkait peristiwa tumpahan minyak,
yaitu program terpadu untuk pemulihan ekosistem terumbu karang melalui transplantasi dan
budidaya biota laut.
Dalam pelaksanaannya, pihak-pihak berwenang setempat beserta masyarakat lokal perlu
dilibatkan untuk mengetahui secara langsung kondisi yang ada, untuk selanjutnya dapat
mengetahui tindakan lanjut yang tepat selama masa pemulihan lingkungan.

Selain itu, CSR sebagai implementasi dari tanggung jawab perusahaan dapat mendukung
terciptanya hubungan proaktif perusahaan dengan pemerintah daerah, masyarakat, dan
lingkungan sekitar.

Tumpahan minyak dan zat berbahaya lainnya tidak dapat dicegah sepenuhnya, namun
dampaknya dapat diminimalisir dengan penyusunan rencana respon dan aksi pencegahan. Lokasi
yang terlindungi dan memiliki tingkat kerentanan lingkungan yang tinggi perlu diprioritaskan
dalam perencanaan dari kemungkinan tumpahan minyak (oil spill contingency plan).

Rencana kontingensi tumpahan minyak ini tidak bisa hanya sebatas respon taktis pada saat
kejadian saja, namun perlu dipersiapkan respon taktis dan rencana strategis untuk jangka
panjang. Terkait hal ini, sangat penting untuk memastikan proses perencanaan mencakup
keseluruhan konstituen yang diperkirakan akan terkena dampak dari tumpahan minyak.

Risiko tumpahan minyak dan respon terhadap tumpahan minyak harus diklasifikasikan menurut
ukuran dan jaraknya dengan fasilitas operasi perusahaan. Konsekuensinya, harus dibuat konsep
respon berjenjang (tiered response).

Perencanaan dalam hal kemungkinan terjadinya tumpahan minyak harus mencakup setiap
jenjang (tier) dan berhubungan langsung dengan skenario dari potensi tumpahan minyak
perusahaan. Jumlah peralatan dan personel yang terlatih harus diidentifikasi pada setiap jenjang
(tier) karena untuk setiap operasi kebutuhannya akan bervariasi, tergantung dari beberapa faktor
seperti risiko, lokasi, jenis minyak, karakteristik lokasi kejadian, jarak terhadap sensitive area,
dan lingkungan sosial ekonomi.

Sumber : https://www.portonews.com/2018/oil-and-chemical-spill/tumpahan-minyak-
program-csr-dan-contingency-plan/
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/10/170400426/tumpahan-minyak-di-balikpapan-
ditaksir-capai-40.000-barrel
https://maritim.go.id/evaluasi-penyebab-tumpahan-minyak-pertamina-balikpapan-kemenko-
kemaritiman-undang-pemangku-kepentingan/

Anda mungkin juga menyukai