Anda di halaman 1dari 3

BAB X

PROYEK

Manajemen secara definisi merupakan kegiatan baik penanaman modal besar atau kecil dalam
bentuk skala proyek, membutuhkan bentuk sistim yang telah terbukti dan mengaplikasikan
pengetahuan yang benar pada bidangnya serta sumber daya yang berkualitas.

Sedangkan Proyek adalah suatu gabungan SDM(sumber daya manusia), biaya(modal) dan
material/alat yang di bentuk oleh organisasi yang bersifat non permanen, untuk mencapai tujuan
khusus dan sasaran yang tepat. Dan proyek dapat dikatakan sementara dengan waktu terbatas
berdasarkan kesepakatan rencana awal. Suatu proyek terjadi disebabkan suatu kepentingan yang
mendesak yang disebabkan oleh sebuah tuntutan pengembangan pada tempat yang ditentukan.

Konsep Manajemen Proyek

Manajemen proyek sistem informasi ditekankan pada tiga faktor, yaitu :


manusia, masalah dan proses. Dalam pekerjaan sistem informasi faktor manusia sangat berperan
penting dalam suksesnya manajemen proyek. Pentingnya faktor manusia dinyatakan dalam
model kematangan kemampuan manajement manusia (a people management capability maturity
model/ PM-CMM) yang berfungsi untuk meningkatkan kesiapan organisasi perangkat lunak
(sistem informasi) dalam menyelesaikan masalah dengan melakukan kegiatan menerima,
memilih, kinerja manajemen, pelatihan, kompensasi, pengembangan karier, organisasi dan
rancangan kerja serta pengembangan tim.

a.Manusia
Model kematangan manajemen manusia membatasi area praktik berikut kunci bagi masyarakat
perangkat lunak : rekruitmen , seleksi , manajemen untuk kerja , pelatihan, kompensasi ,
perkembangan karir, desain kerja , dan organisasi dan perkembangan tim/ kultur. Organisasi
mencapai tingkat kematangan yang tinggi dalam area manajemen manusia memiliki kemiriipan
yang lebih tinggi dari implementasi praktik rekayasa perangkat lunak yang efektif.
b.Masalah
Sebelum memulai project, kita memerlukan untuk mengidentifikasi obyektifitasnya dan ruang
lingkupnya, pemecahan alternatif harus dipertimbangkan, teknik dan batas pun harus
didefinisikan. Tanpa informasi ini tidak mungkin melakukan estimasi biaya yang dapat
dipertanggung jawabkan dan akurat, penilaian yang efektif terhadap resiko, merinci secara
realistis tugas-tugas proyek, atau jadwal proyek yang dapat dikelola yang memberikan indikasi
kemajuan yang berarti.

c.Proses
Proses perangkat lunak memberikan suatu kerangka kerja dimana rencana komprehensif bagi
pengembangan perangkat lunak dapat dibangun. Sejumlah kecil aktivitas kerangka kerja yang
dapat diaplikasikan pada semua proyek perangkat lunak, tanpa mempedulikan ukuran dan
kompleksitasnya. Sejumlah kumpulan tugas yang berbeda tugas-tugas, milestone, kemampuan
penyampaian dan jaminan kualitas memungkinkan aktivitas kerangka kerja disesuaikan dengan
karakterisitik proyek perangkat lunak serta kebutuhan tim proyek. Akhirnya aktivitas pelindung
seperti jaminan kualitas perangkat lunak, manajemen konfigurasi perangkat lunak, dan
pengukurannya melapisi model proses yang ada. Aktivitas pelindung tidak tergantung pada satu
aktivitas kerangka kerja dan ada pada keseluruhan proses. Manajemen dalam organisasi terdiri
dari tiga tingkatan pembuat keputusan manajemen yaitu : manajemen tingkat bawah
(operasional), manajemen tingkat menengah (perencanaan dan kontrol manajerial) dan
manajemen tingkat atas(strategi). Setiap level memiliki tanggung jawabnya sendiri-sendiri dan
semuanya bekerja sama dalam mencapai tujuan dan sasaran.
Agar dapat mencapai suatu tujuan, proyek perlu suatu perencanaan yang terencana dengan baik.
Dengan cara memberikan sasaran dan tujuan proyek sekaligus membuat administrasi dan
program, supaya dapat diterapkan. Dengan tujuan, untuk memenuhi segala syarat yang
ditentukan dalam batasan waktu, termasuk biaya, mutu dan keselamatan kerja. Perencanaan
suatu proyek dikerjakan dengan cara melakukan studi kelayakan, rekayasa nilai, perencanaan
dalam lingkup Manajemen Proyek (didalamnya termasuk waktu, biaya, mutu, sumberdaya,
keselamatan kerja dan kesehatan, lingkungan, sistem informasi dan resiko).

Faktor Kompensasi, keterkaitan kompensasi dengan kinerja karyawan sangatlah siginifikan.


Semakin tinggi kompensasi semakin tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan. Derajat kepuasan
yang semakin tinggi akan semakin meningkatkan motivasi karyawan dalam meraih kinerja yang
tinggi. Jika dikelola dengan baik, kompensasi membantu perusahaan untuk mencapai tujuan
dalam memperoleh, memelihara, dan menjaga karyawan dengan optimis.

DAPUS: S. Ruky Achmad.2006.”PT Penerbit Gramedia Pustaka Utama”.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai

  • Mgm-Gizi Olahraga
    Mgm-Gizi Olahraga
    Dokumen16 halaman
    Mgm-Gizi Olahraga
    Danti Latifah
    Belum ada peringkat
  • Kasus NCP
    Kasus NCP
    Dokumen2 halaman
    Kasus NCP
    Danti Latifah
    Belum ada peringkat
  • NCP Kasus
    NCP Kasus
    Dokumen22 halaman
    NCP Kasus
    Danti Latifah
    Belum ada peringkat
  • Diagnosa
    Diagnosa
    Dokumen19 halaman
    Diagnosa
    Danti Latifah
    Belum ada peringkat
  • Obat Git
    Obat Git
    Dokumen19 halaman
    Obat Git
    Danti Latifah
    Belum ada peringkat
  • Tugas NCP New
    Tugas NCP New
    Dokumen5 halaman
    Tugas NCP New
    Danti Latifah
    Belum ada peringkat