Anda di halaman 1dari 5

Syoffil Widad Fitriana

18051334077

S1 GIZI 2018B

TUGAS NCP

Buatlah NCP dari masing-masing kasus di bawah ini!

Kasus 1

Nn. AT, mahasiswi, usia 23 tahun datang ke poli gizi dengan keluhan kelebihan berat badan. Setelah diukur, BB dan TB Nn. AT
sebesar 69 kg dan 158 cm. NN. AT naik berat badannya semenjak memasuki kehidupan kampus karena beliau mengaku tidak pernah
berolahraga dan senang mengonsumsi snack-snack saat mengerjakan tugas kampus. Sehari-hari Nn. AT makan makanan dari luar
(tidak memasak sendiri). Makanan yang sering dikonsumsi Nn. AT adalah nasi goreng, ayam goreng, dan penyetan lele. Nn. AT juga
suka mengonsumsi bubble tea dan donut sebagai snack sehari-hari. Nn. AT ingin menjalani diet namun tidak tahu caranya sehingga
datang ke ahli gizi.

A. Rencana Asuhan Gizi

I. IDENTITAS PASIEN
- Nama : Nn. AT
- Usia : 23 tahun
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Pekerjaan : Mahasiswi
- Berat badan : 69 kg
- Tinggi badan : 158 cm

II. DATA RIWAYAT GIZI

- Klien dengan keluhan kelebihan berat badan


- Klien tidak pernah berolahraga dan senang mengonsumsi snack-snack saat mengerjakan tugas kampus
- Klien mengkonsumsi nasi goreng, ayam goreng, dan penyetan lele.
- Klien juga suka mengonsumsi bubble tea dan donut sebagai snack sehari-hari.

Assessment Intervensi
Diagnosa Gizi Monitoring dan
Identifikasi
Data Dasar ( PES ) Tujuan Terapi Edukasi Terapi Diet Evaluasi
Masalah
1. Diagnosis Medis

- Obesitas

2. Keluhan Utama Kelebihan berat NI-1.3 Asupan Memberikan - Memberikan Metode Diet : AD-1.1 komposisi
Kenaikan Berat badan Energi Berlebih pemahaman informasi mengenai tubuh/ pertumbuhan/
Badan semenjak dikarenakan dalam makanan yang - Diet rendah lemak riwayat berat badan.
memasuki sering pemilihan memenuhi standar - Diet rendah kalori
kehidupan mengkonsumsi makanan dan B2SA. - Diet rendah
kampus. makanan yang rekomendasi karbohidrat
mengandung diet yang tepat. E- 1.4 Edukasi tentang - Diet rendah indeks
banyak kalori kaitan gizi dengan glikemik
ditandai dengan kesehatan.
kenaikan berat Prinsip Diet :
badan.
- Tinggi Kalori
- Tinggi protein
- Cukup lemak
- Cukup karbohidrat
- Tinggi Fe
- Rendah serat
- Tinggi cairan
Syarat Diet :

3. Skrining Gizi 1. Energi tinggi sesuai


kebutuhan yaitu 2250
A. Data kkal
antropometri
2. Protein diberikan
- Tinggi badan : 158 15% dari total
cm kebutuhan energy
- Berat badan : 69 kg Kelebihan berat NC- 3.3 Membantu C-2.4 Pemecahan
- BBI : 52,2 kg badan Kelebihan berat menurunkan masalah untuk 3. Lemak cukup,
- IMT : 27, 63 badan berat badan menurunkan berat badan. diberikan 15% dari
(obesitas tingkat 1 ) dikarenakan tidak hingga total kebutuhan
pernah mencapai berat energy
berolahraga dan badan ideal
sering 4. Karbohidrat cukup,
mengkonsumsi sisa dari energi total
snack ditandai
dengan kenaikan 5. Memberikan
berat badan. edukasi tentang
makanan sumber Fe,
contohnya daging
yang berwarna
4. Riwayat Klien : merah, sayuran hijau
dan kacang-kacangan
 Citra Tubuh :
- Klien mengeluh - Klien NB-1.3 Memberikan Memberikan informasi 6. Makanan diberikan
berat badannya menganggap kurangnya informasi dan tentang obesitas. dalam bentuk mudah
naik, sehingga ia dirinya obesitas monitor terhadap melakukan cerna dengan
menganggap - Kurangnya diri dikarenakan pemahaman pembatasan serat 4-8
dirinya obesitas. mengontrol pola belum mampu tentang contoh gram/hari
Sehingga klien makan menjaga pola makanan yang
ingin menurunkan konsumsi pangan dikonsumsi
berat badannya. akibatnya semasa proses 7. Memberikan cairan
- Klien ingin menyebabkan penurunan berat sesuai kebutuhan yaitu
mempunyai tubuh klien merasa badan. 100 ml/kg ~ 1600 ml
langsing dirinya (metode Holliday-
mengalami berat Sega)
badan berlebih.
 Aktivitas sehari
hari

Aktivitas yang Kurangnya aktivitas NB- 2.1 Kurang Memberikan Menjelaskan pentingnya FH- 7.3 Aktivitas
dilakukan klien saat fisik karena klien aktivitas fisik informasi olahraga bagi orang yang Fisik.
ini adalah tidak pernah dikarenakan tidak tentang mengalami obesitas.
mengerjakan tugas berolahraga. pernah olahraga apa
kuliah tetapi ia tidak berolahraga saja yang E-1.3 informasi dasar
pernah berolahraga. ditandai dengan penting survival information
kenaikan berat dilakukan pada
badan. masa penurunan
berat badan.
 Pola makan
FH-4.1 pengetahuan
Pola makan tidak Kekeliruan pola NB- 1.5 Memberikan ND-1. 1 Makanan dan makanan dan gizi.
teratur dan sering makan dan Kesalahan atau edukasi kepada snack
mengkonsumsi kurangnya gangguan pola pasien agar
makanan tinggi perhatian pada makan memiliki pola
kalori. asupan gizi. dikarenakan tidak makan yang
memperhatikan teratur
asupan makanan
yang dikonsumsi/
sembarang dalam
memilih makanan
ditandai dengan
kenaikan berat
badan.
Kasus 2
Nn. L, usia 27 tahun, TB 165 cm, seorang model di Surabaya. Nn. L datang ke perusahaan catering yang dimiliki oleh seorang ahli
gizi. Nn. L adalah penganut vegetarian karena untuk mempertahankan berat badannya agar tidak naik demi menjaga penampilan
sebagai seorang model. Sebagai model, Nn. L kerap pulang larut malam karena tuntutan pekerjaan, serta tidak memiliki jam kerja
secara pasti. Nn. L ingin mengatur pola makannya agar staminanya tetap terjaga selama melakukan aktivitas yang padat. Berat
badannya saat ini 48 kg dengan Kebiasaan makan sebagai berikut:

• Makanan pokok yang sering dikonsumsi adalah jagung, kentang atau beras merah dengan berat ±100 g/ kali makan
• Hanya mengkonsumsi sumber protein hewani 3 hari sekali antara lain: ikan dan daging merah yang dioven/ dikukus tanpa ditambah
garam. Sekali konsumsi protein hewani sebanyak 50gr.
• Sangat menyukai segala jenis sayuran, baik mentah, direbus maupun ditumis dengan menggunakan sedikit minyak nabati.
• Sangat menyukai buah-buahan, biasanya buah-buahan dikonsumsi dalam bentuk jus, dan buah potong.
• Lauk nabati yang sering dikonsumsi klien adalah tempe ±50 g/porsi

A. Rencana Asuhan Gizi

I. IDENTITAS PASIEN
- Nama : Nn. L
- Usia : 27 tahun
- Pekerjaan : Model
- Berat badan : 48 kg
- Tinggi badan : 165 cm

II. DATA RIWAYAT GIZI


-

Anda mungkin juga menyukai