Anda di halaman 1dari 7

Belum Adanya Kepastian Hukum yang Jelas, Mempengaruhi Investasi di Indonesia

Adhitya Pamungkas (17106610025)

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Balitar

Email : pamungkasadhitya7@gmail.com

PENDAHULUAN

Salah satu teori ekonomi pembangunan yang sampai sekarang masih digunakan adalah
teori Tabungan dan Investasi oleh Harrod-Domar. Dalam teori ini mencapai kesimpulan bahwa
pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingginya tabungan dan investasi. Kalau tabungan dan
investasi rendah maka pertumbuhan ekonomi suatu Negara juga akan rendah. Masalah
pembangunan pada dasarnya merupakan masalah menambahkan investasi modal, masalah
keterbelakangan adalah masalah kekurangan modal. Kalau ada modal dan modal itu
diinvestasikan hasilnya adalah pembangunan ekonomi.Dewasa ini hampir di semua negara,
khususnya negara berkembang membutuhkan modal asing. Modal asing itu merupakan suatu hal
yang semakin penting bagi pembangunan suatu negara. Sehingga kehadiran investor asing
nampaknya tidak mungkin dihindari. Yang menjadi permasalahan bahwa kehadiran investor
asing ini sangat dipengaruhi oleh kondisi internal suatu negara, seperti stabilitas ekonomi, politik
negara, penegakan hukum. Penanaman modal memberikan keuntungan kepada semua pihak,
tidak hanya bagi investor saja, tetapi juga bagi perekonomian negara tempat modal itu
ditanamkan serta bagi negara asal para investor. Pemerintah menetapkan bidang-bidang usaha
yang memerlukan penanaman modal dengan berbagai peraturan. Selain itu, pemerintah juga
menentukan besarnya modal dan perbandingan antara modal nasional dan modal asing.

         Dewasa ini banyak negara-negara yang melakukan kebijaksanaan yang bertujuan untuk
meningkatkan investasi baik domestik ataupun modal asing. Hal ini dilakukan oleh pemerintah
sebab kegiatan investasi akan mendorong pula kegiatan ekonomi suatu negara, penyerapan
tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa atau bahkan penambahan
devisa.  Menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek investasi merupakan suatu
rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil
untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Pada umumnya manfaat ini dalam
bentuk nilai uang. Sedang modal, bisa saja berbentuk bukan uang, misalnya tanah, mesin,
bangunan dan lain-lain.Namun baik sisi pengeluaran investasi ataupun manfaat yang diperoleh,
semua harus dikonversikan dalam nilai uang. Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara
seksama. Analisis rencana investasi pada dasarmya merupakan penelitian tentang dapat tidaknya
suatu proyek (baik besar atau kecil) dapat dilaksanakan dengan berhasil, atau suatu metode
penjajakkan dari suatu gagasan usaha/bisnis tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan
usaha/bisnis tersebut dilaksanakan.Suatu proyek investasi umumnya memerlukan dana yang
besar dan akan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu dilakukan
perencanaan investasi yang lebih teliti agar tidak terlanjur menanamkan investasi pada proyek
yang tidak menguntungkan

KAJIAN PUSTAKA

Pada dasarnya investasi sangat diperlukan di Indonesia, guna mendukung adanya


pembangunan, megingat adanya perbedaan sudut pandang antara investor dengan penerima
modal untuk itu adanya suatu wadah untuk mengakomodir masing-masing kepentingan.
Sebagaimana dikemukakan oleh sumantoro yang dikutip oleh hendrik budi untung yaitu :

“motif dari investor dalam menanamkan modal adalah mencari untung. Untuk itu, perlu
dicari hubungan antara mtif investor mencari untung dengan tujuan Negara penerima modal
yakni usaha untuk mencapai tujuan pembangunan nasionalnya. Agar investor mau menyediakan
sarana dan prasarana serta fasilitas lainnya. Sebagai konsekuaensi, maka pemerintah perlu
menyelenggarakan perencanaan dengan mantap, termasuk menetapkan kebijakan pelaksanaan
dan pengawasan yang efektif, sehingga tercapai tujuan pembangunan nasional. Dengan
pendekatan ini, maka peran investor dapat diarahkan ke prioritas pembangunan. Dengan
pemdekatan semacam ini, maka teori pembangunan merupakan satu proses kerjasama dan bukan
masalah ketergantungan dan bukan pula masalah pertentangan kepentingan.

Investasi adalah langkah awal kegiatan produksi dan menjadi faktor untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, investasi pada hakekatnya juga merupakan langkah
awal kegiatan pembangunan ekonomi. Dinamika penanaman modal mempengaruhi tinggi
rendahnya pertumbuhan ekonomi, mencerminkan tinggi dan lesunya pembangunan. Isu
mengenai investasi sering mendapat banyak tanggapan oleh para teoritisi dan praktisi
pembangunan. Pandapat tentang pentingnya investasi dalam manunjang pembangunan negara-
negara berkembang dimulai dengan ditemukannya model pertumbuhan setelah perang dunia ke
II yaitu pada tahun 1950-an dan 1960-an oleh beberapa ahli pembangunan seperti Rostow dan
Harrod-Domar. Menurut Rostow bahwa setiap upaya untuk tinggal landas mengharuskan adanya
mobilitas tabungan dalam dan luar negeri dengan maksud untuk menciptakan investasi yang
cukup, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi (Todaro, 2004 : 65).

PEMBAHASAN

1. Belum adanya kepastian hukum investasi

Indonesia masih perlu banyak belajar dari negara-negara lain mengenai penanganan
permasalahan hukum di sektor dunia usaha. Selama ini persoalan mengenai kepastian hukum
masih menjadi kendala yang sering membuat para investor ragu untuk menanamkan modalnya di
Tanah Air.Belum adanya kepastian hukum yang jelas tentu sangat bertolak belakang dengan
keinginan pemerintah mendorong masuknya investasi asing ke dalam negeri. Tidak hanya
kepastian hukum, turunnya peringkat kemudahan berusaha atau ease of doing business (EODB)
Indonesia dari peringkat ke-72 menjadi peringkat ke-73 juga menjadi tantangan bagi pemerintah.
permasalahan hukum yang seringkali dikeluhkan para investor antara lain ialah masalah
perizinan, regulasi yang tumpang tindih antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Selain
itu, permasalahan hukum baik secara perdata maupun pidana yang belum ada kepastian hukum,
proses hukum yang terlalu lama, serta beberapa regulasi dari kementerian/lembaga pemerintahan
yang justru dinilai dapat menghambat investasi. Jika Indonesia tidak ingin tertinggal dari negara-
negara lainnya dalam menarik peluang investasi, seluruh stakeholder terkait mulai dari
pemerintah, kementerian/lembaga, dan pihak terkait lainnya harus saling membahu untuk
menciptakan iklim investasi yang kondusif. Regulasi yang diterbitkan pemerintah pada tingkat
pusat dan daerah juga harus dibuat agar bisa menerima investasi dengan baik yang dapat
memberikan manfaat sebesar-besarnya terhadap pertumbuhan perekonomian nasional.

Dalam penanaman modal tidak hanya dilakukan pada saat investasi akan masuk, tetapi
pada seluruh tahapan. Hal itu mengacu pada prinsip yang tertuang dalam Undang-Undang
No.25/2007 tentang Penanaman Modal. Beleid itu menyebutkan bahwa pemerintah menjamin
kepastian hukum, kepastian berusaha, dan keamanan berusaha bagi penanam modal sejak proses
perizinan sampai dengan realisasi, dan bahkan berakhirnya kegiatan penanaman modal. Selain
itu, pemerintah juga harus memberikan perlakuan yang sama bagi penanaman modal dalam
negeri, dan penanam modal asing. Meskipun demikian, dia menegaskan bahwa setiap tawaran
investasi harus tetap diseleksi ketat dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.

2. Kepastian hukum mempengaruhi investasi indonesia

Investasi merupakan cara yang tepat dalam mengamankan keuangan. Investasi juga dapat
menghasilkan laba berlipat-lipat. Tetapi investasi tak lepas dari risiko. Laba dan rugi berjalan
beriringan dengan investasi. Hari ini Anda bisa mendapatkan untung, tetapi di kemudian hari
mengalami kerugian. Meski demikian hal tersebut jangan menyurutkan niat dalam berinvestasi.
Namun sebelum berinvestasi, sebaiknya Anda mengetahui faktor yang memengaruhinya.

Risiko

Investasi yang menawarkan return tinggi akan memiliki risiko tinggi.


Investasi return kecil, risikonya pun kecil. Misalnya, bila Anda membeli saham atau Reksa Dana
dengan nilai besar. Kemungkinan ada dua, laba yang diterima besar atau Anda justru merugi.
Jika tujuan Anda adalah berinvestasi untuk jangka panjang, merugi satu bulan pun tidak masalah.
Dengan menyadari risiko, jangan memercayai investasi return besar dengan risiko minim.

Waktu

Semakin dini Anda berinvestasi, semakin besar hasilnya. Dalam berinvestasi ada
kecenderungan nilai return semakin naik. Apalagi jika investasi di logam mulia atau properti.
Meski demikian investasi tersebut belum memberikan perlindungan kepada Nasabah.

Tak ada salahnya, Anda memilih instrumen investasi sekaligus proteksi. Salah
satunya PRULink Investor Account. Asuransi dari Prudential Indonesia ini mengaitkan
perlindungan jiwa sekaligus investasi. Di sini, perusahaan asuransi memberikan keleluasaan
kepada Nasabah untuk memilih investasi berdasarkan profil risiko. Terdapat 11 jenis dana
investasi untuk asuransi ini.
Perubahan Suku Bunga

Perubahan suku bunga dari Bank Indonesia (BI) menentukan iklim berinvestasi. Tujuan
BI mengubah suku bunga adalah untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah. Suku bunga turun
mendorong investor mengambil kredit di bank. Hal ini jelas, pihak bank akan menurunkan suku
bunga kreditnya.

Jika sebaliknya, investasi mungkin agak sedikit lesu. Tetapi suku bunga deposito naik. Di
pasar modal, hal ini tidak terlalu berpengaruh. Karena ada saham perbankan yang melejit, ada
pula yang melemah. Bila Anda memiliki saham, jangan khawatir soal naik turun suku bunga.
Meski demikian perubahan suku bunga tidak memengaruhi pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan. Karena masih ada faktor lain.

Di mata Investor, mereka cenderung berinvestasi di negara yang memiliki suku bunga
rendah. Pasalnya hal tersebut mengindikasikan ekonomi (makro) negara stabil. Selain itu, suku
bunga rendah memengaruhi perusahaan, karena biaya produksi rendah. Alhasil Investor lain
tertarik berinvestasi di negara tersebut.

Kondisi Negara

Kondisi negara sangat memengaruhi iklim berinvestasi. Pertama, kestabilan politik


membuat Investor melirik suatu negara untuk investasi. Kondisi hukum, keamanan, makro
ekonomi stabil juga menjadi pertimbangan mereka. Kedua, kebijakan pemerintah yang pro
Investor. Seperti kemudahan administrasi, birokrasi satu atap, hingga peraturan ketenagakerjaan.

Ketiga, pendapatan nasional per kapita. Karena hal ini mencerminkan daya beli
masyarakat. Makin tinggi pendapatan per kapita, daya beli pun makin tinggi dan makin menarik
untuk dijadikan tempat investasi. Keempat, infrastruktur. Ketika negara membangun
infrastruktur, akan ada potensi ekonomi yang tumbuh. Hal ini tak terbantahkan. Jalanan rata dan
saling terhubung, pelabuhan, bandara, ketersediaan air dan listrik akan meningkatkan
produktivitas dan pemerataan ekonomi.
Sumber Daya Alam dan Manusia

Ada gula ada semut adalah ungkapan yang pas untuk menggambarkan dunia investasi. Di
mana Sumber Daya Alam (SDA) melimpah, di situ Investor berkumpul. Tetapi kehadiran SDA
terasa tidak lengkap jika tidak ada Sumber Daya Manusia (SDM). Investor juga akan
mempertimbangkan negara dengan penduduk usia produktif tinggi, iklim kreatif dan inovatif,
serta teknologi mendukung untuk membuka perusahaannya.

PENUTUP

KESIMPULAN

Investasi adalah langkah awal kegiatan produksi dan menjadi faktor untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, investasi pada hakekatnya juga merupakan langkah
awal kegiatan pembangunan ekonomi. Dinamika penanaman modal mempengaruhi tinggi
rendahnya pertumbuhan ekonomi, mencerminkan tinggi dan lesunya pembangunan.

Belum adanya kepastian hukum yang jelas tentu sangat bertolak belakang dengan
keinginan pemerintah mendorong masuknya investasi asing ke dalam negeri. Tidak hanya
kepastian hukum, turunnya peringkat kemudahan berusaha atau ease of doing business (EODB)
Indonesia dari peringkat ke-72 menjadi peringkat ke-73 juga menjadi tantangan bagi pemerintah.
permasalahan hukum yang seringkali dikeluhkan para investor antara lain ialah masalah
perizinan, regulasi yang tumpang tindih antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat
DATAR PUSTAKA

FaridHartantodanSiswantoSudomo (1998:2), mendefinisikaninvestasi, Jakarta.

https://www.prudential.co.id/id/Informasi-untuk-Anda/artikel-asuransi-jiwa/investasi/5-faktor-
yang-memengaruhi-investasi-ini-perlu-anda-ketahui/

https://mediaindonesia.com/read/detail/214132-ketidakpastian-hukum-hambat-investasi-ke-
indonesia

Anda mungkin juga menyukai

  • Mgm-Gizi Olahraga
    Mgm-Gizi Olahraga
    Dokumen16 halaman
    Mgm-Gizi Olahraga
    Danti Latifah
    Belum ada peringkat
  • Kasus NCP
    Kasus NCP
    Dokumen2 halaman
    Kasus NCP
    Danti Latifah
    Belum ada peringkat
  • NCP Kasus
    NCP Kasus
    Dokumen22 halaman
    NCP Kasus
    Danti Latifah
    Belum ada peringkat
  • Diagnosa
    Diagnosa
    Dokumen19 halaman
    Diagnosa
    Danti Latifah
    Belum ada peringkat
  • Tugas NCP New
    Tugas NCP New
    Dokumen5 halaman
    Tugas NCP New
    Danti Latifah
    Belum ada peringkat
  • Obat Git
    Obat Git
    Dokumen19 halaman
    Obat Git
    Danti Latifah
    Belum ada peringkat