Anda di halaman 1dari 3

Tugas Pajak

Nama : Andrean Pradipta H

Nim : 21216118

Kelas : MN 3

Tugas : Mencari Contoh NPWP dan penjelasanya

Contoh NPWP

Penjelasan :

pengertian dari Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada Wajib
Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri
atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajibannya.

Menurut ketentuan, setiap wajib pajak hanya diberikan satu NPWP, di mana NPWP tersebut terdiri
atas 15 digit, 9 digit pertama merupakan kode wajib pajak dan 6 digit berikutnya merupakan kode
administrasi.

Direktorat jenderal (Ditjen) Pajak sempat mencanangkan Tahun Pembinaan Wajib Pajak yang
membawa angin segar bagi masyarakat yang belum memiliki NPWP. Ditjen Pajak Kementerian
Keuangan mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk mendaftarkan diri menjadi Wajib Pajak dan
mendapat manfaat dari upaya tersebut
Imbauan ini ditujukan bagi masyarakat yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan berdasarkan sistem self
assessment supaya menghindari sanksi pajak.
Kewajiban Pendaftaran NPWP

Wajib Pajak seorang wanita kawin yang dikenai pajak secara terpisah dengan suaminya berdasarkan
perjanjian pemisahan harta, tetap wajib mendaftarkan NPWP sendiri. Tujuannya agar Wajib Pajak
seorang wanita kawin tersebut dapat melaksanakan hak dan kewajibannya terpisah dengan hak dan
kewajiban perpajakan suaminya. Kewajiban pendaftaran untuk memperoleh NPWP memiliki batas
waktu. Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang menjalankan usaha dan Wajib Pajak Badan, harus
mendaftarkan diri paling lambat 1 (satu) bulan sejak usaha mulai berjalan. Sedangkan bagi Wajib
Pajak Orang Pribadi yang tidak menjalankan suatu usaha atau tidak melakukan pekerjaan bebas, wajib
mendaftarkan diri paling lambat di akhir bulan berikutnya.

Seseorang dinyatakan sebagai Wajib Pajak (WP) ialah apabila telah mempunyai penghasilan dalam
satu tahun yang melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Hal ini berlaku bagi setiap orang
(pribadi) baik yang belum maupun yang sudah berkeluarga. Namun, bagi wanita kawin yang tidak
melakukan perjanjian pisah harta dan pisah penghasilan dengan suaminya tidak wajib memiliki
NPWP. 

Adapun penghasilan yang tidak kena pajak (PTKP) terbaru tahun 2019, yakni masih mengacu pada
PMK No.101/PMK.010/2016:

1. Rp 54.000.000,- untuk diri Wajib Pajak orang pribadi


2. Rp 4.500.000,- tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin
3. Rp 54.000.000,- untuk istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami
4. Rp 4.500.000,- tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam
garis keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak
3 rang untuk setiap keluarga.
Ringkasnya, misalnya penghasilan/gaji/pendapatan Anda sebulan ialah Rp4.500.000, maka
berdasarkan aturan PTKP, Anda dibebaskan dari laporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak
Penghasilan (PPh) Orang Pribadi atau SPT pajak dan tidak wajib memiliki NPWP. Namun, bila Anda
ingin memiliki NPWP dengan penghasilan dibawah PTKP, maka Anda wajib lapor SPT pajak, dan
apabila tidak ingin lapor, NPWP Anda bisa dinonaktifkan.   

Bagi Anda yang telah berpenghasilan melebihi batas maksimal PTKP diatas maka Anda tercatat telah
memenuhi syarat sebagai Wajib Pajak, wajib memiliki NPWP dan melaporkan pajak Anda. 

Syarat Membuat NPWP Pribadi


Wajib Pajak (WP) Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas

 Fotokopi KTP (Warga Negara Indonesia/WNI)


 Fotokopi paspor, Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS), atau Kartu Izin Tinggal Tetap
(KITAP) (Warga Negara Asing/WNA).
Wajib Pajak (WP) Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas

1. Fotokopi KTP (WNI).


2. Fotokopi paspor, KITAS atau KITAP (WNA).
3. Fotokopi dokumen izin kegiatan usaha yang diterbitkan instansi berwenang atau surat
keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari Pejabat Pemerintah Daerah
(Pemda) minimal setingkat Lurah atau Kepala Desa atau lembar tagihan listrik/bukti
pembayaran listrik.
4. Surat pernyataan di atas materai bahwa WP benar-benar menjalankan usaha atau pekerjaan
bebas.
Wajib Pajak (WP) Pribadi wanita kawin yang ingin hak dan kewajiban perpajakannya
terpisah

1. Fotokopi KTP (WNI)


2. Fotokopi Paspor dan KITAS/KITAP (WNA)
3. Fotokopi Kartu NPWP suami
4. Fotokopi Kartu Keluarga
5. Fotokopi dokumen perpajakan luar negeri jika suami WNA
6. Fotokopi surat perjanjian pemisahan penghasilan dan harta atau surat pernyataan
menghendaki hak dan kewajiban perpajakan terpisah dari hak dan kewajiban perpajakan
suami

Anda mungkin juga menyukai