Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN TALAAH JURNAL

Mata kuliah : Epidemiologi


Dosen Pengampu : Nurhalina,SKM,M.Epid.

Disusun Oleh :

Di Susun oleh:
Nama : Nyil Kurnianto
Nim : 19.72.021571
Kelas : Kelas B (Semester II)
Mk : Epidemiologi
Prodi : DIII Analis Kesehatan

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk
menyelesaikan pembuatan talaah jurnal.
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini Saya mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Palangkaraya, 12 April 2020


A. Judul materi : ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN SCHISTOSOMIASIS
DI DESA PUROO KECAMATAN LINDU KABUPATEN SIGI TAHUN 2016

1. Jurnal, Volume, tahun : Jurnal Preventif, Volume 7 Nomor 1, Maret 2016 : 1- 64


a. Jurnal : Jurnal Preventif
b. Volume :7
c. Tahun : 2016

2. Subjek Penelitian : Penelitian ini dilaksanakan di Desa Puroo Kecamatan Lindu


Kabupaten Sigi pada 13 Mei - 29 Mei 2015. Untuk menentukan ukuran sampel,
peneliti menarik sampel dengan cara total sampling dengan menggunakan
perbandingan 1:3 sehingga sampel berjumlah 64 responden..

3. Metode Penelitian / Pemeriksaan Lab : Jenis penelitian yang digunakan adalah


penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control study. Model pendekatan
case control study adalah pendekatan secara longitudinal, atau period time
approach. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Puroo Kecamatan Lindu
Kabupaten Sigi pada 13 Mei - 29 Mei 2015. Untuk menentukan ukuran sampel,
peneliti menarik sampel dengan cara total sampling dengan menggunakan
perbandingan 1:3 sehingga sampel berjumlah 64 responden. Teknik pengambilan
sampel pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara total
sampling.

4. Metode Pengumpulan Data/Pemeriksaan Lab : Teknik pengambilan sampel pada


penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara total sampling..  

5. Hasil : Berdasarkan hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa responden yang


menderita Schistosomiasis dengan risiko tinggi sebesar 100 % dibanding risiko
rendah sebesar 0 %, sedangkan responden yang tidak menderita Schistosomiasis
dengan risiko tinggi sebesar 52,1% dibanding risiko rendah sebesar 47,9 %.
Variabel jenis pekerjaan tidak dapat dianalisis odds ratio karena ada sel yang
nilainya 0, yaitu risiko rendah pada kelompok kasus. Berdasarkan hasil uji
statistik, diketahui bahwa nilai Fisher’s Exact adalah 0,000 (p<0,05), artinya
terdapat hubungan signifikan antara jenis pekerjaan dengan kejadian
Schistosomiasis. Jika terdapat hubungan melalui uji statistik, maka jenis
pekerjaan merupakan faktor risiko terhadap kejadian Schistosomiasis. Risiko
Penggunaan Jamban Terhadap Kejadian Schistosomiasis Berdasarkan hasil
analisis bivariat menunjukkan bahwa responden yang menderita Schistosomiasis
dengan risiko tinggi sebesar 100 % dibanding risiko rendah sebesar 0 %,
sedangkan responden yang tidak menderita Schistosomiasis dengan risiko rendah
sebesar 56,3% dibanding risiko tinggi sebesar 43,8 %. Variabel penggunaan
jamban tidak dapat dianalisis odds ratio karena ada sel yang nilainya 0, yaitu
risiko rendah pada kelompok kasus. Berdasarkan hasil uji statistik, diketahui
bahwa nilai Fisher’s Exact adalah 0,000 (p<0,05), artinya terdapat hubungan
signifikan antara penggunaan jamban dengan kejadian Schistosomiasis. Jika
terdapat hubungan melalui uji statistik, maka penggunaan jamban merupakan
faktor risiko terhadap kejadian Schistosomiasis. Risiko Penggunaan Air Bersih
Terhadap Kejadian Schistosomiasis Berdasarkan hasil analisis bivariat
menunjukkan bahwa responden yang menderita Schistosomiasis dengan risiko
tinggi sebesar 100 % dibanding risiko rendah sebesar 0 %, sedangkan responden
yang tidak menderita Schistosomiasis dengan risiko rendah sebesar 77,1%
dibanding risiko tinggi sebesar 22,9 %. Variabel penggunaan air bersih tidak
dapat dianalisis odds ratio karena ada sel yang nilainya 0, yaitu risiko rendah
pada kelompok kasus. Berdasarkan hasil uji statistik, diketahui bahwa nilai
Fisher’s Exact adalah 0,000 (p<0,05), artinya terdapat hubungan signifikan
antara penggunaan air bersih dengan kejadian Schistosomiasis. Jika terdapat
hubungan melalui uji statistik, maka penggunaan air bersih merupakan faktor
risiko terhadap kejadian Schistosomiasis. Risiko Keberadaan Tempat Tinggal
Terhadap Kejadian Schistosomiasis Berdasarkan hasil analisis bivariat
menunjukkan bahwa responden yang menderita Schistosomiasis dengan risiko
tinggi sebesar 100 % dibanding risiko rendah sebesar 0 %, sedangkan responden
yang tidak menderita Schistosomiasis dengan risiko rendah sebesar 72,9%
dibanding risiko tinggi sebesar 27,1 %. Variabel keberadaan tempat tinggal tidak
dapat dianalisis odds ratio karena ada sel yang nilainya 0, yaitu risiko rendah
pada kelompok kasus. Berdasarkan hasil uji statistik, diketahui bahwa nilai
Fisher’s Exact adalah 0,000 (p<0,05), artinya terdapat hubungan signifikan
antara keberadaan tempat tinggal dengan kejadian Schistosomiasis. Jika terdapat
hubungan melalui uji statistik, maka penggunaan air bersih merupakan faktor
risiko terhadap kejadian Schistosomiasis.

Anda mungkin juga menyukai