Anda di halaman 1dari 7

Nama Kelompok : Dewi Wulan Tri Cahya (201510130311010)

Anugrah (201510130311016)
Edi Gunawan (201510130311024)
Erma Liana (201510130311027)
Kelas : Teknik Elektro 5 A

SOAL !
1. Cari informasi potensi energi i sebuah wilayah ( kabupaten, kota ata provinsi)
2. Cari informasi pembangkit yang sudah di bangun, akan di bangun di daerah
tersebut
3. Cari informasi rasio elektrifikasi, produksi listrik, konsumsi listrik, beban puncak,
dan penjualan listrik di daerah tersebut
JAWAB :

1. Provinsi Sulawesi Selatan memiliki potensi sumber energi primer cukup besar
yang dapat dimanfaatkan untuk penyediaan energi listrik. Sumber energi tersebut
adalah energi air yang dapat dimanfaatkan menjadi PLTA mencapai 1,835.8 MW,
PLTM mencapai 68.84 MW, potensi gas alam dengan cadangan terukur sebesar
377.3 BSCF atau setara dengan 400 MW, batu bara dengan cadangan terukur
sebesar 5.2 juta ton dan potensi panas bumi dengan kapasitas mencapai 1,950
MW. Daerah Propinsi Sulawesi Selatan memiliki beranekaragam potensi sumber
energi primer yang dapat digunakan sebagai sumber energi pembangkit tenaga
listrik, yaitu gas bumi, batubara, air (PLTA, Minihidro, dan mikro hidro), dan
panas bumi. Cadangan gas alam yang sudah ditemukan berlokasi di Kabupaten
Wajo dengan besarnya cadangan 603,7 BSCF atau setara 425 MW. Dari besarnya
cadangan tersebut baru dimanfaatkan untuk pembangkit sebesar 85 MW atau
sebesar 20%. Cadangan batubara sebesar 36,6 juta ton. Batubara baru digunakan
untuk bahan bakar keperluan rumah tangga dan industri kecil dalam bentuk briket
batubara. Potensi sumber daya air (PLTA) yang tersebar di berbagai Kabupaten,
dengan daya terpasang besarnya 3.094,1 MW. Potensi Pembangkit Listrik Tenaga
Minihidro (PLTM) besarnya 102.097 kW, tersebar di 21 lokasi yang terletak di
berbagai Kabupaten. Sedangkan potensi mikrohidro (PLTMH) sebesar 3.037,3
kW, tersebar di 51 lokasi yang terletak di berbagai Kabupaten. Potensi panas bumi
diperkirakan sebesar 49 MW yang tersebar di sembilan Kabupaten. Potensi
Sumber Energi Primer Di Sulawesi Selatan Di Provinsi Sulawesi Selatan terdapat
beberapa potensi energi primer, diantaranya berupa energi air yang dapat
dimanfaatkan menjadi PLTA mencapai 1,835.8 MW, dan PLTM sebesar 68.84
MW. Selain itu, terdapat juga potensi gas alam yang terdapat di kabupaten Wajo
dengan cadangan terukur 377.3 BSCF atau setara dengan 400 MW. Di beberapa
kabupaten juga mempunyai potensi batu baru dengan cadangan terukur sebesar
5.2 juta ton. Untuk panas bumi, terdapat 7 kabupaten yang memiliki potensi panas
bumi dengan kapasitas mencapai 1,950 MW.

2. Pembangkit yang sudah di bangun di Provinsi Sulawesi Selatan yaitu PLTA,


PLTU, dan PLTMH. Pembangkit yang akan di bangun di Provinsi Sulawesi
Selatan ada sekitar tiga pembangkit yang akan di bangun yaitu PLTG, PLTB,
PLTM. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) akan dibangun di Kabupaten
Takalar dengan kapasitas 100 megawatt. Selain itu, Pembangkit Listrik Tenaga
Minihidro (PLTM) akan dibangun di Kabupaten Wajo dengan kapasitas 20
megawatt. Di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) di Sulawesi Selatan akan
menjadi lokasi bagi wind farm dengan pembangkit listrik dengan kapasitas
terbesar di Indonesia, yakni 70 megawatt (MW). PLTB Sidrap merupakan
pembangkit listrik tenaga angin skala besar berikutnya yang dibangun di
Indonesia. Pembangunannya sudah dimulai tahun 2015 dengan tahap pembebasan
lahan, dan dilanjutkan pengadaan seluruh alat-alat. Proyek ini akan menyediakan
hingga 150 pekerjaan konstruksi. Rencananya, PLTB ini akan menggunakan
sebanyak 30 turbin kincir angin akan terbangun pada sejumlah titik di wilayah
seluas 1 hektar lebih itu yang masing-masing menghasilkan 2,5 MW. Sesuai hasil
proyeksi kebutuhan energi lisrtrik Sulawesi Selatan tahun 2013 sampai tahun
2017, kapasitas pembangkit listrik Sulawesi Selatan sebesar 1,259.8 MW dengan
daya mampu pasok 1,077.43 MW masih mampu melayani kebutuhan konsumen
selama 3 tahun ke depan, yang mencapi 1,036.51 MW pada tahun 2015. Tetapi
mulai tahun 2016 sampai 2017, kapasitas pembangkit yang ada tidak lagi
mencukupi kebutuhan konsumen energi listrik yang mencapai 1,170.94 MW
tahun 2016, dan 1,323.02 MW pada tahun 2017, atau terjadi defisit sebesar 93.51
MW pada tahun 2016 dan 246 MW pada tahun 2017. Dengan kondisi tersebut di
atas, dijadwalkan mulai tahun 2014 akan dilakukan penambahan kapasitas
pembangkit, hal ini dilakukan dengan tiga pertimbangan yaitu: pertama adalah
tahun 2015 sistem kelistrikan Sulawesi Selatan tidak lagi memiliki cadangan daya
(reserve margin) yang memadai. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi jika salah
satu pembangkit terbesar keluar dari sistem atau sedang mengalami proses
pemeliharaan, karena secara teknis operasional, sistem kelistrikan yang andal
tidak hanya dilihat dari kemampuan memasok energi listrik pada saat beban
puncak, tetapi hendaknya memiliki cadangan daya yang cukup. Pertimbangan
kedua yaitu pada tahun 2016 sampai 2017, kapasitas pembangkit yang ada tidak
lagi mencukupi kebutuhan konsumen energi listrik yang mencapai 1,170.94 MW
tahun 2016, dan 1,323.02 MW pada tahun 2017, atau terjadi defisit sebesar 93.51
MW pada tahun 2016 dan 246 MW pada tahun 2017. Untuk pertimbangan
terakhir dimana pembangunan pembangkit membutuhkan waktu yang lama,
sedangkan kebutuhan akan energi listrik selalu meningkat. Penambahan kapasitas
pembangkit dijadwalkan dilakukan kembali secara bertahap dari tahun 2015
sampai tahun 2017. Sesuai dengan hasil proyeksi, kebutuhan energi listrik yang
terus meningkat. Untuk dapat memenuhi kebutuhan energi listrik di Sulawesi
Selatan sampai tahun 2017, akan direncanakan pengembangan pembangkit
listrik dengan energi terbarukan (renewable energy), dikarenakan potensi energi
terbarukan seperti air, gas alam dan panas bumi cukup besar untuk digunakan
sebagai sumber energi pembangkit, juga dampak buruk pembangkit energi
terbarukan terhadap lingkungan lebih rendah dibanding dengan pembangkit
yang berbahan bakar minyak, biaya untuk pembangkitan energi listrik relatif
rendah. Hal lainnya adalah ketersediaan energi fosil yang semakin berkurang.

3. Informasi rasio elektrifikasi, produksi listrik, konsumsi listrik, beban puncak, dan
penjualan listrik di Provinsi Sulawesi Selatan

Rasio Elektrifikasi Provinsi Sulawesi Selatan


Rasio elektrifikasi menandakan tingkat perbandingan jumlah penduduk yang
menikmati listrik dengan jumlah total penduduk di suatu wilayah atau negara.
Data dari International Energy Agency, rasio elektrifikasi Indonesia hanya sekitar
60%, artinya 40% penduduk Indonesia belum menikmati listrik. Rasio
elektrifikasi ini sangat berhubungan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu
wilayah. Di bawah ini data rasio elektrifikasi Provinsi Sulawesi Selatan :
RASIO ELEKTRIFIKASI DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2015

NO KELUARGA KELUARGA JUMLAH RASIO


BERLISTRIK BERLISTRIK (NON KELUARGA ELEKTRIFI
(PLN) PLN) ( × 1000) KASI (%)
A B (A+B)/C×100
C
%
1 1.655.019 75.181 1.959.479 88,30

Produksi Listrik Provinsi Sulawesi Selatan


PRODUKSI TENAGA LISTRIK PLN PER JENIS PEMBANGKIT
PADA WILAYAH SULAWESI SELATAN 2015

PEMBANGKIT JUMLAH
PLTA 815,12
Hydro PP
PLTP -
Geothermal PP
PLTU-M -

Steam Oil PP
PLTU-GA -

Steam Natural Gas PP


PLTU-B 293,45
Steam Coal PP
PLTU Sewa -
Steam PP
Rented
PLTD 50,61
Diesel PP
PLTD SEWA 81,93
Diesel PP
Rented
PLTG-M 16,15
Gas Turbine PP
PLTG-M SEWA -
Gas Turbine PP
Rented
PLTG-G -
Natural Gas Turbine
PP
PLTGU-M -
Combined Cycle
PP
PLTGU-M SEWA 610,45
Combined Cycle
PPRented
PLTGU-G -
Combined Cycle
PP
PLTM-G -
Combined Cycle
PP
PLTS 0,78
Photovol- ataic PP
PLTB -
Wind PP

TOTAL 1.868,49

Konsumsi Listrik Provinsi Sulawesi Selatan


Beban Puncak (MW) Provinsi Sulawesi Selatan
Penjualan Listrik Provinsi Sulawesi Selatan

Pelanggan Daya Terjual Grass


Kabupaten/Kot Customers Tersambung Land(KWH)
a Connected
Regency/City Capacity
(VA)
01.Kepulauan Selayar
16.638 17.034.400 22.625.736
02. Bulukumba 79.403 77.391.650 107.931.924
03. Bantaeng 28.397 25.398.120 38.409.863
04. Jeneponto 51.102 53.141.450 71.183.751
05. Takalar 55.928 48.661.025 76.141.372
06. Gowa 136.998 152.513.360 232.300.742
07. Sinjai 36.134 33.464.600 47.641.880
08. Maros 58.627 143.586.200 393.038.044
09. Pangkep 51.873 114.659.800 491.206.513
10. Barru 35.293 34.923.250 46.968.321
11. Bone 143.762 135.954.330 182.576.475
12. Soppeng 52.142 47.460.060 63.854.836
13. Wajo 76.873 71.657.750 106.110.069
14. Sidrap 60.442 68.730.676 105.562.161
15. Pinrang 79.804 80.938.200 115.136.690
16. Enrekang 41.395 37.672.150 39.946.707
17. Luwu 33.642 30.279.702 47.470.072
18. Tana Toraja 65.850 63.620.450 72.912.644
22. Luwu Utara 49.036 44.830.850 59.264.361
25. Luwu Timur 42.959 47.964.300 70.661.567
26. Toraja Utara - - -
71. Makassar 304.088 807.669.000 1.569.669.423
72. Pare Pare 32.135 49.756.710 92.610.070
73. Palopo 53.087 64.437.750 103.268.855
Sulawesi 2013 1.585.60 2.251.745.78 4.156.492.076
8 3
Selatan 2012 1.464.47 1.991.504.34 3.639.618.575
0 5
Sumber :
Statisktika Ketenagalistrikan T. A 2016
BPS Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Angka Tahun 2016
E-Journal Chandra P. Putra, Maickel Tuegeh ST. MT., Ir. Hans Tumaliang MT., Lily.S.
Patras ST. MT. Jurusan Teknik Elektro-FT. UNSRAT
https://indone5ia.wordpress.com/2011/12/20/potensi-sumber-energi-lokal-di-setiap-propinsi-
di-indonesia/
http://www.viva.co.id/berita/bisnis/718375-tiga-pembangkit-listrik-akan-dibangun-di-
sulawesi-selatan
http://ebtke.esdm.go.id/post/2016/04/07/1182/pltb.sidrap.70.mw.siap.dibangun
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pembangkit_listrik_di_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai