Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

Makalah ini diajukan untuk tugas Keperawatan Komunitas

Dosen Pembimbing:

Dr. M.M.Huda,Sp.Kom

Disusun oleh:

ANJAS ALDHANIAR BEKTI


201701020

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA KEDIRI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan dan penyusunan Makalah
sebagai tugas mata kuliah keperawatan komunitas.

Dalam penyusunan Makalah ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan


dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Dr.M.M. Huda,Sp.Kom selaku dosen mata kuliah keperawatan komunitas.


2. Teman-teman S1 keperawatan tingkat 3 yang telah memberikan dukungan dan
motivasinya untuk menyelesaikan pembuatan dan penyusunan Makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi
penulis khususnya.

Pare, 25 April 2020

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan................................................................................ 2
BAB 2 PEMBAHASAN
1. Definisi Komunitas,Keperawatan,dan Keperawatan Komunitas……..
2. Falsafah Keperawatan Komunitas......................................................
............................................................................................................
3. Asumsi Dasar Keperawatan Komunitas.............................................
4. Keyakinan Keperawatan Komunitas..................................................
5. Tujuan Keperawatan Komunitas........................................................
6. Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas...........................................
7. Sasaran Keperawatan Komunitas.......................................................
8. Kegiatan Keperawatan Komunitas.....................................................
9. Prinsip Dasar Praktik Keperawatan Komunitas.................................
10. Pendekatan Problem Solving Keperawatan Komunitas.....................
11. Tata Layanan Praktik Keperawatan Komunitas.................................
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan.........................................................................................
3.2 Saran ...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latarbelakang
Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 adalah keadaan sehat,
baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan yang optimal bagi setiap
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan,
khususnya keperawatan komunitas (Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan
batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga
(Sumijatun dkk, 2006).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar
keahliannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
mengatasi berbagai masalah keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-
hari (Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).
Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya peningkatan kesehatan
dan pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dengan tidak melupakan upaya-
upaya pengobatan, perawatan, serta pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit
maupun dalam kondisi pemulihan terhadap penyakit (Wahit Iqbal dkk, 2011).

1.2 Tujuan
Mahasiswa diharapkan mampu :
a.Mengetahui definisi dari komunitas, keperawatan dan keperawatan komunitas.

b.Mengetahuifalsafah keperawatan komunitas.

c.Mengetahui asumsi dasar keperawatan komunitas.


d.Mengetahui keyakinan keperawatan komunitas.
e.Mengetahui tujuan keperawatan komunitas.
f. Mengetahui ruang lingkup keperawatan komunitas.
g.Mengetahui sasaran keperawatan komunitas.
h.Mengetahui kegiatan keperawatan komunitas.
i. Mengetahui prinsip dasar praktik keperawatan komunitas.
j. Mengetahui pendekatan problem solving keperawatan komunitas.
k.Mengetahui tata layanan praktik keperawatan komunitas.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Komunitas,Keperawatan,dan Keperawatan Komunitas


Komunitas adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan nilai
(values),perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografi
yang jelas,dengan norma dan nilai yang telah melembaga (Harnilawati,2013)
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi,psikologi,sosial,dan spiritual secara
komprehensif,ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit
mencakup siklus hidup manusia (Harnilawati,2013)
Keperawatan Komunitas adalah praktek melakukan promosi kesehatan dan
melindungi kesehatan masyarakat dengan menggunakan pendekatan ilmu keperawatan,ilmu
sosial dan ilmu kesehatan masyarakat yang berfokus pada tindakan promotif dan pencegahan
penyakit yang sehat (Anderson & McFarlane,2011).

2.2 Falsafah Keperawatan Komunitas

Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk


mencapai suatu tujuan atau sebagian pandangan hidup.Falsafah keperawatan memandang
keperawatan sebagai pekerjaan yang luhur dan manusiawi.

Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan pelayanan terhadap


pengaruh lingkunngan (bio-psiko-sosial-cultural-spritual) terhadap kesehatan komunitas dan
memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan pencegahan.
Falsafah yang melandasi komunitas mengacu kepada falsafah atau paradigma keperawatan
secara umum yaitu manusia atau kemanusia merupakan titik sentral setiap upaya
pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai dan bertolak dari pandangan ini
disusun falsafah atau paradigma keperawatan komunitas yang terdiri dari 4 komponen dasar.

Berdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan masing-masing unsur sebagai berikut :

1.  Manusia.

Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu / klien  yang berada pada lokasi
atau batas geografi  tertentu yang memiliki  niliai-nilai, keyakinan dan minat  yang  relatif 
sama serta adanya interaksi satu sama lain  untuk mencapai tujuan.

2.      Kesehatan.

Sehat adalah suatu kondisi  terbebasnya  dari  gangguan pemenuhan kebutuhan dasar
klien/komunitas.

Sehat merupakan  keseimbangan  yang  dinamis  sebagai dampak dari keberhasilan


mengatasi stressor.

3.      Lingkungan.

Semua factor internal dan eksternal  atau pengaruh disekitar klien yang bersifat
biologis, psikologis, social, cultural dan spiritual.
4.      Keperawatan.

Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk  menekan  stressor, melalui  pencegahan


primer, sekunder dan tersier (Efendi Ferry dan Makhfudli, 2009).

Penerapan falsafah dalam keperawatan kesehatan komunitas, yaitu:


a. Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas merupakan bagian integral dari
upaya kesehatan yang harus ada dan terjangkau serta dapat di terima oleh semua
orang.
b. Upaya promotif dan preventif adalah upaya pokok tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabiitatif.
c. Pelayanan kesehatan yang di berikan kepada klien berlangsung secara
berkelanjutan.
d. Perawat sebagai provider dan klien sebagai konsumer pelayanan kesehatan,
menjalin suatu hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi
perubahandalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan.
e. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat di rencanakan
berkesinambungan.
f. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya.

2.3 Asumsi Dasar Keperawatan Komunitas

Asumsi mengenai keperawatan kesehatan komunitas yang di kemukakan ANA(1980)


yaitu keperawatan kesehatan komunitas merupakan system pelayanan kesehatan yang
kompleks, keperawatan kesehatan komunitas merupakan subsistem pelayanan kesehatan.
Penentuan kebijakan kesehatan seharusnya melibatkan penerima pelayanan, perawat dan
klien membentuk hubungan kerja sama yang menunjang pelayanan kesehatan, lingkungan
mempunyai pengaruh terhadap kesehatan klien,serta kesehatan menjadi tanggung jawab
setiap individu.

2.4 Keyakinan Keperawatan Komunitas


Keyakinan yang mendasari praktek keperawatan komunitas, yaitu:

a.Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia,dapat terjangkau dan dapat di terima oleh


semua orang.
b.Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima pelayanan, dalam hal ini
komunitas.

c.Perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan perlu
terjalin kerja sama yang baik.

d.Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas, baik bersifat mendukung


maupun menghambat, untuk itu harus diantisipasi.

e.Pencegahan penyakit di lakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan.

f.Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orang.

2.5 Tujuan Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang di lakukan


sebagai upaya dalam pencegahan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui
pelayanan keperawatan langsung(direction) terhadap individu,keluarga dan kelompok di
dalam konteks komunitas serta memperhatikan langsung terhadap kesehatan seluruh
masyarakat dan mempertimbangkan masalah atau isu kesehatan masyarakat yang dapat
mempengaruhi individu, keluarga serta masyarakat.

1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara
menyeluruh dalam memelihara derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.
2. Tujuan Khusus
a. Di pahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
b. Meningkatkan kemampuan individu, keluarga,kelompok dan masyarakat
untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi
masalah keperawatan.
c. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan
asuhan keperawatan
d. Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan
pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah,di panti dan do masyarakat.
e. Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan
asuhan keperawatan di rumah.
2.6 Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas mencakup berbagai bentuk upaya pelayanan kesehatan baik


secara promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif maupun resosialitaf. Upaya promotif di
lakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,kelompok dan masyarakat dengan
melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan
perorangan,pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga teratur,rekreasi dan pendidikan
seks.

Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan


terhadap individu, keluarga,kelompok dan masyarakat melalui kegiatan imunisasi,
pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu,puskesmas dan kunjungan
rumah,pemberian vitamin A,iodium, ataupun pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan,nifas
dan menyusui.

Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau masalah
kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit di rumah.perawatan orang sakit sebagai
tindak lanjut dari puskesmas atau rumah sakit, perawatan ibu hamil dengan kondisi
patologis,perawatan buah dada,ataupun perawatan tali pusat bayi baru lahir.

Upaya rehabilitatif atau pemulihan pasien yang di rawat di rumah atau kelompok-
kelompok yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan cacat fisik lainnya
melalui latihan kegiatan fisik pada penderita kusta, patch tulang dan lain sebagainya, kegiatan
fisioterapi pada penderita stroke, batuk efektif pada penderita TBC,dll.

Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan penderita ke masyarakat yang


karena penyakitnya di kucilkan oleh masyarakat seperti penderita AIDS, kusta dan wanita
tuna susila.

2.7 Sasaran Keperawatan Komunitas

Sasaran keperwatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu,keluarga


dan kelompok yang berisiko tinggi seperti keluarga penduduk di daerah kumuh, daerah
terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi,balita dan ibu hamil.

Menurut Anderson(1988) sasaran keperawatan komunitas terdiri dari tiga tingkat yaitu:
1.Tingkat individu

Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang mempunyai masalah


kesehatan tertentu(misalnya TBC,Ibu hamil dll). Yang dijumpai dipoliklinik,puskesmas
dengan sasaran dan pusat perhatian pada masalah kesehatan dan pemecah masalah kesehatan
idividu.

2.Tingkat Keluarga

Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan dirawat sebagai sebagian dari keluarga dengan mengukur sejauh mana
terpenuhinya tugas kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah kesehatan,mengambil
keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan,memberikan perawatan pada anggota
keluarga,menciptakanlingkungan yang sehat dan memanfaatkan sumber daya dalam
masyarakat untuk meningkatkan kesehatan keluarga. Prioritas pelayanan perawatan
kesehatan masyarakat difokuskan keluarga rawan yaitu:

a. Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan yaitu dengan keluarga:


ibu hamil yang belum ANC, ibu nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun
dan neonatusnya, balita tertentu, penyakit kronis menular yang tidak dapat
diintervensi oleh program.
b. Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang memiliki
masalah gizi, seperti anemia gizi berat (HB kurang dari 8gr%) atau kurang
energy kronis (KEK), keluarga dengan ibu hamil resiko tinggi seperti
pendarahan,infeksi,hipertensi,keluarga dengan BGM,Keluarga dengan
neonates,BBLR,keluarga dengan kasus jompo atau dengan keluarga pada
kasus percobaan bunuh diri.
c. Keluarga tindak lanjut perawatan.

3.Tingkat Komunitas

Dilihat sebagai suatu kesatuan dalam komunits sebagai klien.

a. Pembinaan kelompok khusus.


b. Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah.

2.8 Kegiatan Keperawatan Komunitas


1.Pendidikan kesehatan (Health Promotion)
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan
mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan
kesehatan.

1.Proses kelompok (Group Process)


Bidang tugas perawat komunitas tidak bisa terlepas dari kelompok masyarakat
sebagai klien termasuk sub-sub sistem yang terdapat di dalamnya, yaitu: individu, keluarga,
dan kelompok khusus, perawat spesialis komunitas dalam melakukan upaya peningkatan,
perlindungan dan pemulihan status kesehatan masyarakat dapat menggunakan alternatif
model pengorganisasian masyarakat, yaitu: perencanaan sosial, aksi sosial atau
pengembangan masyarakat. Berkaitan dengan pengembangan kesehatan masyarakat yang
relevan, maka penulis mencoba menggunakan pendekatan pengorganisasian masyarakat
dengan model pengembangan masyarakat (community development).

2.Kerjasama atau kemitraan (Partnership)


Kemitraan adalah hubungan atau kerja sama antara dua pihak atau lebih, berdasarkan
kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Partisipasi
klien/masyarakat dikonseptualisasikan sebagai peningkatan inisiatif diri terhadap segala
kegiatan yang memiliki kontribusi pada peningkatan kesehatan dan
kesejahteraanPemberdayaan.

2.9 Prinsip Dasar Praktik Keperawatan Komunitas

Ada beberapa prinsip keperawatan komunitas dimana semua tindakan dalam asuhan
keperawatn harus memberikan manfaat yang besar bagi komunitas, pelayanan keperawatan
komunitas dilakukan bekerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat
berkelanjutan serta melakukan kerjasamaa lintas program dan lintaas sektoral, asuhan
keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi klien dan, lingkunganya
termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan
kesehatan, selain itu juga harus mempertimbangkan prinsip keadilan dimana tindakan yang
dilakukan sesuai dengan kemampuan komunitas itu. Prinsip yang lainya seperti otonomi
Dimana klien atau komunitas dberi kebebasan dalam memilih beberapa alternative terbaik
untuk menyelesaikan masalah kesehatan. Prinsip dasar lainya yaitu :

1. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan masyarakat.


2. Sasaran terdiri dari individu , keluarga dan masyarakat.
3. Bekerja dengan masyarakat bukan bekerja untuk masyarakat.
4. Pelayanan lebih menekankan pada upaya promotif dan preventif dengan tidak
melupakan upaya kuratif dan rehabilitative.
5. Menggunakan pendekatan masalah yang dituangkan dalam proses keperawatan.
6. Kegiatan utama di masyarakat bukan dirumah sakit.
7. Klien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit maupun yang sehat.
8. Ditekankan pada perilaku hidup sehat.
9. Meningkatkan fungsi kehidupan sehingga dapat meningkatkan kesehatan seoptimal
mungkin.
10. Bekerja secara tim.
11. Meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, melayani masyarakat yang sakit,
penduduk sakit yang tidak berobat ke rumah sakit , pasien yang baru kembali dari rumah
sakit.
12. Kunjungan rumah sangat penting.
13. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.
14. Pelayanan perawatan kesehatan komunitas harus mengacu pada kesehatan yang ada.
15. Pelaksanakan asuhan keperawatan dilakukan di intitusi pelayann kesehatan, institusi
seperti sekolah, panti, dll dimana keluarga sebagai unit pelayanan.

2.10 Pendekatan Problem Solving Keperawatan Komunitas

Pendekatan yang digunakan oleh perawat un tuk memecahkan suatu masalah kesehatan
masyarakat yang ditunjukan kepada masyarakat yang ditunjukan kepada individu,keluarga
kelompok dan masyarakat secara keseluruhan adalah pendekatan pemecahan masyarakat
(problem solving approach)yang dituangkan dalam proses keperawatan dengan
memanfaatkan pendekatan epidiomologi yang dikaitkan dengan upaya kesehatan dasar(PCH)

Bila kegiatan perawatan komunitas dan keluarga menggunakan pendekatan terhadap


keluarga binaan disebut dengan family approach,maka bina pembinaan keluarga berdsarkan
atas seleksi kasus datangke pukesmas yang dinilai memerlukan tindak lanjut disebut dengan
case approach, sedangkan apabila pendekatan yang digunakan terhadap masyarakat daerah
binaan melalui survey mawas diri dengan melibatkan partisipasi masyarakat disebut
community approach.

2.11 Tata Layanan Praktik Keperawatan Komunitas

Perawat yang bekerja dikomunitas dapat bekerja sebagai perawat keluarga, perawat
sekolah, perawat kesehatan kerja atau pegawai gerontology

a.Perawat keluarga

Perawat keluarga adalah perawat teregistrasi yang dipersiapkan untuk praktik


memberikan pelayanan individu dan keluarga di rentang sehat sakit. Peran yang dilakukan
perawat keluarga adalah melaksanakan asuhan kperawatan keluarga, berpartisipasi dalma
menggunakan hasil riset, mengembalikan dan melaksanakan kebijakan dibidang kesehtaan ,
kepemimpinan, pendidikan, case management dan konsultan

b.Perawat kesehatan sekolah.

Keperawatan kesehatan sekolah adalah keperawatan yang difokuskan pada anak


ditatanan pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikutsertakan keluarga
maupun masyarakat sekolah dalam perencanaan pelayanan. Focus utama perawat sekolah
adalah siswa dan lingkungannya dan sasaran penunjang adalah guru dan kader.

c.Perawat Kesehatan Kerja

Perawatan kesehatan kerja adalah penerapan prinsip prinsip keperawatan dalam


memelihara pelestarian kesehatan tenaga kerja dalam segala bidang pekerjaan, perawat
kesehatan kerja mengaplikasikan praktik keperawatan dalam upaya memenuhi kebutuhan
unik individu,kelompok,dan masyarakat ditatanan idustri,pabrik,tempat kerja,tempat
konstruksi,dll.

d.Perawat Gerontologi

Perawatan gerontology atau gerontik adalah ilmu yang mempelajari dan memberikan
pelayanan kepada orang lanjut usia yang dapat terjadi diberbagai tatanan dan membantu
orang lanjut usia tersebut untuk mencapai dan mempertahankan fungsi yang optimal.
Lingkup praktik keperawatan gerontology memberikan asuhan keperawatan,meaksanakan
advokasi dan bekerja untuk memaksimalkan kemampuan atau kemandirian lanjut
usia,mencegah dan meinimalkan kecacatan dan menunjang kematian yang bermartabat.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keperawatan komunitas merupakan sintesis teori keperawatan dan teori


kesehatan masyarakat untuk promosi, pemeliharaan dan perawatan kesehatan populasi
melalui pemberian pelayanan keperawatan pada individu, keluarga dan kelompok yag
mempunyai pengaruh terhadapat kesehatan komunitas. Tujuan proses keperawatan
dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat.

Keperawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa 


prinsip, yaitu kemanfaatan, keerjasama, secara langsung, keadilan dan otonomi klien.
Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok
khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit. Keperawatan komunitas merupakan
pelayanan yang memberikan pelayanan terhadap pengaruh lingkunngan (bio-psiko-
sosial-cultural-spritual) terhadap kesehatan komunitas dan memberikan prioritas pada
strategi pencegahan penyakit dan peningkatan pencegahan.

Pelayanan yang diberikan oleh keperawatan komunitas mencakup kesehatan


komunitas yang luas dan berfokus pada pencegahan yang terdiri dari tiga tingkat yaitu
pencegahan primer, sekunder dan tertier. Intervensi keperawatan komunitas dapat
dilakukan dengan proses kelompok (group process), pendidikan kesehatan (health
promotion) dan kerjasama (partnership).

3.2 Saran
Diharapkan makalah ini dapat menambah sumber bacaan bagi mahasiswa
keperawatan khusus pada mata kuliah keperawatan komunitas.

DAFTAR PUSTAKA

K, R. F. (2011). Catatan Kuliah Keperawatan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika


Efendi,Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Harnilawati.2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi: Pustaka
As Salam
Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas
1. Jakarta : CV. Sagung Seto
Sumijatun, dkk. 2006. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC
Anderson & McFarlane, 2011. Community As Partner: Theory And Practice In Nursing.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins

Anda mungkin juga menyukai