Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang paling


menentukan keberhasilan suatu organisasi.Suatu organisasi harus memiliki
nilai lebih dibandingkan dengan organisasi lainnya.Organisasi dikatakan
berhasil apabila dapat menarik perhatian atas kelebihan yang dimilikinya
dibandingkan dengan organisasi lain.Sedangkan manajer yang berhasil
adalah manajer yang mampu melihat sumber daya yang mampu dikelola
sesuai dengan kebutuhan bisnis.Perusahaan dituntut untuk mengelola
sumber daya manusia yang dimiliki dengan baik demi kemajuan
perusahaan .Keberhasilan dalam proses perusahaan ditentukan oleh
tercapainya hasil kinerja yang baik oleh karyawan.Manajemen sumber
daya manusia melibatkan semua praktik manajemen yang dapat
mempengaruhi secara langsung terhadap organisasi .Manajemen suner
daya manusia terdiri drai serangkaian kebijakan yang terintegrasi tentang
hubungan ketenagakerjaan yang mempengaruhi orang-orang dan
organisasi.Manajemen sumber daya manusia merupakan aktivitas-aktivitas
yang dilaksanakan agar sumber daya manusia dalam organisasi dapat
digunakan efektif dan efesien guna mencapai berbagai tujuan.
Konsekuensinya ,manajer-manajer disemua lapisan organisasi harus
menaruh perhatian yang besar terhadap pentingnya pengelolaan sumber
daya manusia.

Sumber daya manusia didefinisikan sebagai alat untuk mencapai


tujuan atau kemampuan memperoleh keuntungan dari kesempatan-
kesempatan yang ada .Perkataan sumber daya manusia (resources)
merefleksikan appraisal manusia.Perkataan sumber daya manusia tidak
mengacu pada suatu benda atau substansi,melainkan pada suatu fungsi
operasional untuk mencapai tujuan tertentu ,seperti komitmen
organisasi,disiplin kerja dan kepuasan kerja.Dengan kata lain,sumber daya
manusia merupakan suatu abstraksi yang mencerminkan appraisal manusia
dan berhubungan dengan suatu fungsi atau operasi.
Tujuan perusahaan tidak terlepas dari peranan sumber daya
manusia ,dimana hal ini perusahaan dituntut untuk memiliki sumber daya
manusia yang mampu meningkatkan perubahan yang terjadi sehingga
dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat .Berbagai upaya yang
dapat dilakukan perusahaan adalah dengan cara mendirikan organisasi
yang memiliki komitmen dan kedisiplinan kerja untuk dapat membantu
mewujudkan tujuan perusahan dan meningkatkan kinerja karyawan dengan
baik..

PT.Bangun Karya Pratama Lestari merupakan Subkontraktor nya


PT.Bukit Asam Tbk yang berlokasi di Bangko Barat Tanjung
Enim,Kecamatan Lawang Kidul,Kabupaten Muara Enim,Provinsi Sumatra
Selatan.Saat ini yang harus diperhatikan PT.Bangun Karya Pratama
Lestari adalah kinerja karyawannya.Penyebab menurunnya kinerja
karyawan adalah memiliki komitmen organisasi yang kurang baik antara
atasan maupun sesama karyawan,dan kurangnya kedisiplinan dalam kerja
sehingga dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Kinerja adalah proses sistematis untuk memerbaiki kinerja


organisasional dengan mengembnagkan kinerja individu dan tim
merupakan sarana untuk mendapatkan hasil lebih baik dengan memahami
dan mengelola kinerja dalam kesepakatan kerja yang disepakati tentang
tujuan rencana,standar,dan persyaratan kompensasi.Armstrong(dalam
wibowo 2016:8).

Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas


yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggungjawabyang diberikan kepadanya.Kinerja merupakan suatu
fungsi atau motivasi dan kemampuan .kinerja karyawan adalah hal
yangsangat pentingdalam upaya perusahaan dalam mencapai
tujuannya.kinerjayang lebih tinggi mengandungarti terjadinya peningkatan
efektivitas,efisiensi,atau kualitas yang lebih tinggidari penyelesaian
serangkaian tugas yang dibebankan kepada seseorang karyawan dalam
suatu organisasi atau perusahaan.(Mangkunegara 2005: 67)

Komitmen organisasi adalah keinginan kuat untuk tetap sebagai


anggota organisasi tertentu,keinginan untuk berusaha keras sesuai dengan
keinginan organisasi,serta keyakinan tertentu dan penerimaan nilai dan
tujuan organisasi.Dengan kata lain merupakan sikap yang merefleksikan
loyalitas karyawan pada organisasi dan proses berkelanjutan dimana
anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan
keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan.Menurut Robbins(2008)
menyatakan bahwa terdapat 3 macam dimensi komitmen organisasi yaitu
komitmen Afektif,komitmen Normal,dan komitmen Berkelanjutan
.Komitmen afektif merupakan perasaan emosional untuk organisasi dan
keyakinan dalam nilai-nilainya.Komitmen Normatif yaitu perasaan wajib
untuk tetap berada dalam organisasi karena memang harus
begitu,komitmen berkelanjutaan yaitu nilai ekonomi yang dirasa dan
bertahan dalam suatu organisasi bila dibandingkan dengan meninggalkan
organisasi tersebaut.Menurut L.Mathis-John H.Jackson komitmen
organisasi adalah tingkat sampai dimana karyawan yakin dan menerima
tujuan organisasional,serta berkeinginan untuk tinggal bersama sedangkan
menurut Griffin komitmen organisasi adalah sikap yang mencerminkan
sejauh mana seseorang individu disiplin dalam berkerja dan mengenal dan
terikat pada organisasinya.Seseorang individu yang memiliki komitmen
tinggal kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati
organisasi.

Adanya komitmen terhadap organisasi akan memebuat seseornag


memiliki keterikatan emosional dengan organisasi sehingga i ndividu
tersebut melakukan identifikasi nilai maupun aktivitas organisasi,sehingga
kuat identifikasi yang dilakukan,akan terjadi internalisasi nilai organisasi
sehingga dirinya akan semakin terlibat dengan apa yang dilakukan oleh
organisasi.Sa;ah satu akibat dari proses tersebut akan terlihat dari
kinerjany.Komitmen organisasi diperlukan sebagai salah satu indikator
kinerja karyawan.Karyawan dengan komitmen yang tinggi dapat
diharapkan akan memperlihatkan kinerja yang optimal.sebagai salah satu
aspek komitmen organisasi yang dikemukakan oleh Luthans(2006) adalah
kerelaan untuk berkerja semaksimal mungkin demi organisasi. Adanya
komitmen oraganisasi yang tinggi pada karyawan akan membuat karyawan
terhindar dari perilaku-perilaku keorganisasian yang negatif misalnya
membolos,mangkir,pindah kerja ke perusahaan lain,meninggalkan jam
kerja dan lain sebagainya.

Disiplin kerja yaitu suatu sikap dan perilaku seseorng yang


menunjukan ketaatan,kepatuhan ,kesetiaan keteraturan dan ketertiban pada
peraturan perusahaan atau organisasi dan norma-norma sosial yang
berlaku.Menegakan disiplin kerja sangat pebnting bagi perusahaan.Adanya
disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelacaran
pelaksanaan kerja perusahaan,sehingga memperoleh hasil yang
optimal.sedangkan bagi karyawan ,disiplin kerja memberikan dampak
suasana kerja yang menyenangkan dalam melaksanakan
pekerjaannya.Disiplin kerja juga dapat didefinisikan sebagai suatu sikap
menghormati,menghargai,patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang
berlaku,baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup
menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya
apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya
(sastrohadiwiryo,2003:291).

Sedangkan menurut Rivai,kedisiplinan merupakan fungsi operatif


MSDM yang terpenting,karena semakin baik disiplin karyawan pada
perusahaan ,maka semakin tinggi prestasi kerja yang dapat
dicapai(Rivai,2009:824).

Kedisplinan merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan atau


instansi dalam mencapai tujuan.Kedisplinan merupakan fungsi operatif
manajemen sumber daya manusia yang sangat penting karena semakin
baikdisiplin karyawan suatu perusahaan maka semakin tinggi juga prestasi
kerjayang dicapainya dan akan menciptakan karyawan yang
berkualitas.Tanpa disiplin yang tinggi makaperusahaan tersebut akan sulit
untuk mendapatkan apa yang perusahaan inginkan yaitu suatu kesuksesan.

Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi,digunakan


terutamauntuk memotivasi karyawan agar dapat mendisiplinkan diri dalam
melaksanakan pekerjaaan baik secara perorangan maupun
kelompok.Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik karyawan untuk
mematuhi dan menyenangi peraturan,prosedur,maupun kebijakan yang
ada,sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.

Disiplin karyawan adalah perilaku seseorng yang sesuai dengan


peraturan,prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap,tingkah laku
dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi.Disiplin kerja
adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi
dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku
serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan
seseorang untuk mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial yang berlaku.Pengertian lain dari disiplin kerja ,yaitu prosedur yang
mengoreksi kinerja karyawan atau menghukum karyawan karena
melanggar peraturan atau prosedur perusahaan.

Kinerja karyawan sering diartikan sebagai pencapaian tugas,dimana


karyawa dalam bekerja harus sesuai dengan program kerja organisasi
unruk menunjukan tingkat kinerja organisas dalam mencapai visi ,misi
,dan tujuan organisasi.Menurut Gibson(1996)kinerja karyawan adalah hasil
yang diinginkan pelaku.Kinerja karyawan adalah tingkat terhadapnya para
karyawan mencapai persyaratan pekerjaan(Simamora :2004).Penilaian
kinerja pada umunya menyangkup baik aspek kualitatif maupun kuantitatif
dari kinerja pelaksanaan pekerjaan.Menurut Mathis(2006:113) faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan yaitu kemampuan untuk bekerja,timgkat
usaha yang dicurahkan dan dukungan organisasi yang diterimanya.
Sehubungan dengan fungsi manajemen,aktifitas manajemen sumber daya
manusia harus dikembangkan,dievaluasi,dan diubah apabila perlu sehingga
mereka dapat memberikan kontribusi pada kinerja kompetitif organisasi
dan individu ditempat kerja.Faktor-faktor yang mempengaruhi karyawan
dalam bekerja, yaitu kemampuan karyawan untuk melakukan pekerjaan
tersebut,tingkat usaha yang dicurahkan ,dan dukungan organisasi.

Pada PT.Bangun Karya Pratama Lestari pemberian komitmen


organisasi dan disiplin kerja masih sangat rendah.Menurut para ahli diatas
jika komitmen dan disiplin kerja masih rendah maka dapat menganggu
kinerja karyawan.Seperti komitmen organisasi dan kedisplinan kerja
antara atasan dan bawahan jika komitmen organisasi dan disiplin kerja
tidak dijalankan dengan baik maka penyampaian suatu pekerjaaan akan
mengalami kendala sehingga sulit untuk mencapai tujuan bersama.

Melihat dari kenyataan tersebut maka saya tertarik untuk melakukan


penelitian tentang dengan judul “Pengaruh Komitmen Organisasi Dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Bangun Karya
Pratama Lestari”
B. Rumusan masalah

Bedasarkan latar belakang diatas ,maka permasalahan yang


diangkat dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaiman pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan


PT.Bangun Karya Pratama Lestari?
2. Bagaimana pengaruh disiplin kerja karyawan terhadap kinerja karyawan
PT.Bangun Karya Pratama Lestari?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui:

1. Pengaruh komitmen organisasi dan disiplin kerja karyawan terhadap


kinerja karyawan pada PT.Bangun Karya Pratama Lestari.
2. Pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan PT.Bangun
Karya Pratama Lestari.
3. Pengaruh disiplin kerja karyawan terhadap kinerja karyawan PT.Bangun
Karya Pratama Lestari.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan

Diharapkan dengan adanya penelitian ini penulis dapat lebih memahami


dan mendapatkan relevansi dan kecocokan antara ilmu dan teori yang
didapatkan dibangku kuliah dengan kenyataan yang ada.

2. Bagi tempat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi dan masukan dalam
meningkatkan kinerja karyawan pada PT.Bangun Karya Pratama Lestari.
BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN,KERANGKA PEMIKIRAN,DAN


HIPOTENSIS

A. Landasan Teori
1. Komitmen Organisasi
a. Pengertian Komitmen Organisasi

Menurut Robert dan Kinicki (dalam Robert Kreitner,2011)bahwa


komitmen organisasi adalah cerminan dimana seorang karyawan dalam
mengenali orga nisasi dan terikatnya pada tujuan-tujuannya.ini adalah
sikap kerja yang penting karena orang-orang memiliki komitmen
diharapkan dapat menunjukan ketersediaanya untuk bekerja lebih keras
demi mencapai tujuan organisasidan memiliki hasrat yang lebih besar
untuk tetap bekerja disuatu perusahaan.

Menurut Robbi dan Judge (2008) menyatakan bahwa komitmen


oraganisasi adalah suatu keadaan dimana seseorang karyawan memihak
terhadap tujuan-tujuan organisasi serta memiliki keinginan untuk
mempertahankan keanggotaanya dalam organisasi tersebut.

Meyer dan Allen dalam Spector (dalam Sopiah ,2008) menjelaskan


bahwa komitmen organisasi dapat diartikan sebagai sejauh mana seseorang
karyawan mengalami rasa kesatuan terhadap organisasi mereka .Lebih
lanjut lagi,komitmen oragnisasi juga merupakan suatu kemauan individu
untuk bersama organisasi yang memiliki tiga karakteristik utama yaitu
antara affective commutment,continuance commitment dan normative
commitment.

Sedangkan menurut Sophia (2008)menyatakan bahwa komitmen


organisasi adalah suatu ikatan psikologis pada karyawan yang ditandai
dengan adanya kepercayaan dan penerimaan yang kaut atas tujuan dan
nilai-nilai organisasi,kemauan untuk mengusahakan tercapainya
kepentingan organisasi dan keinginan untuk mempertahankan kedudukan
sebagai anggota organisasi.

Sedangkan komitmen organisasi menurut Fred(2005)adalah refleksi


loyalitas karyawan dan proses berkelanjutan dimana anggota organisasi
mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi serta keyakinan
untukmenerima nilai dan tujuan organisasi.
Bedasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komitmen
oragnisasi adalah suatu perilaku karyawan yang berkaitan dengan
kepercayaan dan penerimaaan yang kuat atas tujuan dan nilai-nilai
organisasi ,adanya kemauan untuk mengusahakan tercapainya kepentingan
organisasi dan kepentingan untuk mempertahankan kedudukan sebagai
anggota organisasi.Agar dapat menilai organisasi tersebut sehinggamereka
tetap loyal dan bersedia bekerja sebaik mungkin demi tercapainya tujuan
organisasi tersebut.

1) Dimensi komitmen

Menurut Mayer, Allen dan smith(Dalam fred Luthans,2008)


bahwa ada tiga aspek komitmen yaitu:

1. Affective commitment,hal ini berkaitan dengan adanya ikatan


karyawan,identifikasi,dan keterlibatan dalam organisasi karena keinginan
dari diri sendiri.
2. Continuace commitment,adalah komitmen yang didasrkan akan kebutuhan
rasional.Dengan kata lain komitmen ini berbentuk atas dasar untung dan
rugiyang didapatkan olreh karyawan.Sehingga menjadi bahan
pertimbangan apa yang harus dikorbankan bila menetap pada suatu
organisasi.
3. Normative commitment ,adalah komitmen yang didasarkan pada norma
yang ada didalam diri karyawan.Yang berisi keyakinan individu akan
tanggung jawab terhadap organisasi.Jadi seorang karyawan bertahan
karena adanya loyalitas.

Menurut Katner (dalam Sopiah,2008)bahwa terdapat tiga bentuk


komitmen organisasi yaitu:

1. Komitmen yang berkesinambungan ,yaitu komitmen yang berkaitan


dengan dedikasi anggota dalam melanjutkan kelangsungan hidup
organisasi dan menghasilkan orang yang mau berkorban dan
menginvestasi pada organisasi.
2. Komitmen terpadu,yaitu komitmen anggota terhadap organisasi sebagai
akibat adanya hubungan sosial dengan anggota lain didalam organisasi.Hal
ini terjadi karena percayaan karyawan pada norma-norma yang dianut
organisasi merupakan norma-norma yang bermanfaat.
3. Komitmen terkontrol yaitu komitem anggota pada norma organisasi yang
memberikan perilaku ke arah yang diingikannya.Sebab norma-norma
tersebut mampu dan sesuai dalam memberikan sumbangan terhadap
perilaku yang diinginkannya.

2) Indikator komitmen organisasi

Menurut Lincoin dan Bashaw (dalam Sopiah,2008) komitmen


organisasi memiliki tiga indikator yaitu:

1. Kemampuan karyawan ,dimana adanya keinginan karyawan


mengusahakan agar tercapainya kepentingan organisasi.
2. Kesetiaan karyawan ,yang mana karyawan berkeinginan untuk
mempertahankan keanggotaannya untuk terus menjadi salah satu bagian
dari organisasi.
3. Kebanggan karyawan,ditandai dengan karyawan merasa bangga telah
menjadi bagian dari organisasi yang diikutinya dan merasa bahwa
organisasi tersebut telah menjadi bagian dalam hidupnya.

Menurut Steer dan Porter (dalam Sopiah,2008)Mengemukakan


bahwa terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan
pada organisasi yaitu:

1. Faktor personal meliputi job expectation,pschological contract,job choice


factor dan karakteristik personal,sebab keseluruhan faktor ini akan
membentuk komitmen awal.
2. Faktor organisasi,meliputi works experience,job scope, supervision, goal
consistency organizational .Semua faktor ini akan memunculkan dan
membentuk tanggung jawab.
3. Non-organizational factory,yang meliputi avalibleity ofalternative
jobs.faktor yang bukan berasal dari dalam organisasi,misalkan ada
tidaknya alternatif pekerjaan lain.Jika ada yang lebih baik maka karyawan
akan meninggalkannya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang


mempengaruhi komitmen organisasi adalah:

1. Faktor personal,yang salah satunya merupakan faktor keperibadian.Yang


mana sebagai pondasi komitmen organisasi yang dimiliki oleh karyawan .
2. Faktor organisasi ,ciri pekerjaannya seperti identitas tugas dan kesempatan
berinteraksi dengan rekan kerja dan lain sebagainya.
3. Faktor yang bukan dari organisasi ,seperti tidak adanya tawaran pekerjaan
yang jauh lebih baik atau gaji yang lebih rendah dari organisasi.
2. Disiplin Kerja

Disiplin kerja merupakan sikap,tingkah lakudan perbuatan yang


sesuai dengan peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun ynag tidak
tertulis .Peraturan yang dimaksud termasuk absensi,lambat masuk,serta
cepat pulang karyawan.Jadi hal ini merupakan suatu sikap indisipliner
karyawan ynag perlu disikapi dengan baik oleh pihak manajemen.

Banyak yang mengartikan disiplin ini bilamana karyawan selalu


datang serta pulang tepat waktu .Pendapat itu hanya salah satu yang
dituntut oleh organisasi.Oleh karena itu kedisplinan dapat diartika sebagai
tingkah laku yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
(Hasibuan,2009:212)

Disiplin kerja dapat diartikan sebagai suatu sikap menghormati ,


menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku,baik
yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak
menggelak untukmenerima sanksi-sanksinya apabila iya melannggar tugas
dan wewenang yang diberikan kepadanya.(Sastrohadiwiryo,2003:291).
sedangkan menurut Rival ,kedisplinan merupakan fungsi operatif MSDM
yang terpenting,karena semakin baik disiplin karyawan pada
perusahaan,maka semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapai.
(Rival,2009:824)

Disiplin pegawai adalah perilaku seseorng yang sesuai dengan


peraturan ,prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap,tingkah laku
dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik tertulis
maupun yang tidak tertulis.(Sutrisno,2009:94).Disiplin kerja adalah suatu
alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasidengan karyawan
agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu
upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesedian seseorng untuk
mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berkalu.(Veithzal,2006:444).Pengertian lain dari disiplin adalah prosedur
yang mengoreksi atau menghukum karena melanggar peraturan atau
prosedur.(Simamora,2004:610

Menegakan suatu kedisplinan penting bagi perusahaan


,sebabkedisplinan berisikan pertuaran-pertauran yang harus ditaati
karyawan.Dengan kedisplinan diharapkan dapat membuat pekerjaan
seefisien mungkin.Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar
manfaatnya,baik bagi kepentingan organisasi maupun bagi para
karyawan.Bagi organisasi adanya disiplin kerja akan menjamin
terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas,sehingga
diperoleh hasil yang optimal.Sedangkan bagi karyawan akan diperoleh
suasana kerja yang menyenangkan sehingga akan menambah semangat
kerja dalam melaksanakan pekerjaannya.Dengan demikian,karyawan dapat
melaksanakan tugasnya dengan penuh kesadaran serta dapat
mengembangkan tenaga dan pikirannya.Dengan demikian ,karyawan dapat
melaksanakan tugasnya dengan penuh kesadaran serta dapat
mengembangkan tenaga dan pikirannya semaksimal mungkin demi
terwujudnya tujuan organisasi.Pembagian disiplin ada 2 jenis
(Moekizal,2002:356)yaitu:

1. Self imposed discipline ,yaitu disiplin yang dipaksakan diri sendiri.Disiplin


yang berasal dari diri seseorng yang ada pada hakikatnya merupakan suatu
tanggapan spotan terhadap pimpinan yang cakap dan merupakan
semanacam dorongan pada dirinya sendiri artinya suatu keinginan dan
kemauan untuk mengerjakan apa yang sesuai dengan keinginan kelompok.
2. Command discipline yaitu disiplin yang diperintahkan.Disiplin yang
berasal dari suatu kekuasaan yang diakui dan menggunakan cara –cara
menakutkan untuk memeperoleh pelaksanaan dengan tindakan yang
diinginkan yang dinyatakan memalui kebiasaan,peraturan-peraturan
tertentu.Dalam bentuknya yang ekstrim”command discipline”memperoleh
pelaksanaannya dengan menggunakan hukum.

1) Arti penting disiplin kerja

Tujuan utama disiplin adalah untuk meningkatkan hasil semaksimal


mungkin dengan cara mencegah pemborosan waktu dan energy.Selain
itu,disiplin mencoba untuk mencegah kerusuhan atau kehilangan harta
benda,medin,peraslatan dan perelengkapankerja yang disebabkan oleh
ketidak hati-hatian.

Disiplin dibutuhkan untuk tujuanorganisasi yang lebih lanjut,juga


guna menjaga efisiensi dengan mencegah dan mengoreksi timdakan-
tindakanindividu dalam itikad tidak baiknya terhadap kelompok,disiplin
berusaha untuk melindungi perilaku baik dengan menempatkan respon
yang dikehendaki(sutrisno,2009:92).kedisiplinan dalam suatu
oraganisasidapat ditegakan bila mana sebagian besar peraturan-
peraturannya ditaati para anggota organissasi tersaebut.Ada beberapa
perilaku yang mudah menimbulkan persoalan atau penganggaran peraturan
disiplin antara lain yaitu: (Gondokusumo 1998:145).

1. Terlalu banyak ngobrol dalam bekerja


2. Sikap terlalu santai atau masa bodoh
3. Malas dan sedapat mungkin menghindari tugas
4. Belagak sangat sibuk padahal kerja yang dilakukan sangat sedikit

Menurut Moekijat tujuan utama dari disiplin adalah untuk


mendorong karyawan berperilaku sepantasnya ditempat kerja
,dimanaperilaku yang sepantasnya ditetapkan sebagai kepatuhan terhadap
peraturan dan prosedur berfungsi sama dengan peraturan undang-undang
masyarakat. (Moekijat,1998:39).

Adapun yang menjadi indikator dari rendahnya disiplin


kerjakaryawan adalah (Nitisemito 1996:40) :

1. Turunnya produktifitas kerja


2. Salah satu indikasi rendahnya disiplin kerja dalaah ditujuk dari turunnya
produktivitas kerjs.Produktivitas yang turun karena kemalasan,penundaan
pekerjaan,dan lain sebagainya.Apabila terjadi penurunan produktivitas
kerja yangbearti merupakan indikasi didalam organisasi terjadi penurunan
disiplin kerja.
3. Tingkat absensi yang tinggi
4. Apabila kedisiplinan karyawan menurun maka dapat dilihat dari tingkat
kehadiran karyawan dalam bekerja tidak tepat waktu datang dan
pulanngnya,sering keluar pada jam istirahat.
5. Tingkat kecerobohan atau kecelakaan yang tinggi

Indikasi lain yang menunjukan turunnya tingkat kedisplinan kerja


karyawanadalah kecerobohan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan.

6. Seringnya pencurian bahan-bahanpekerjaan


7. Sering konflik antar karyawan

Konflik atau perselisihan merupakan ketidak tenangan karyawan dalam


bekerja yang dapat mengganggu pekerjaan yangsedang dilakukan dan
menurunkan prokduktifitas yang diharapkan.
3. Kinerja Karyawan

Landasan yang sesungguhnya dalam suatu organisasi adalah


kinerja.Jika tidak ada kinerja maka seluruh bagian organisasi,maka tujuan
tidak dapat tercapai.Kinerja perlu dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi
pimpinan atau manajer.

Definisi kinerja menurut Hadari Nawawi (2006:63)adalah”kinerja


dikatakan tinggiapabila suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu
yang tepat atau tidak melampaui batas waktu yang disediakan atau sama
sekali tidak terselesaikan.

Menurut Henry Simamora dikutip dan diterjemahkan oleh Dina


Nurhayati(2008:7)”kinerja karyawan adalahtingkat dimana para karyawan
mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan “.

Menurut Malayu S.P.Hasibuan (2006:94)menjelaskan


bahwa”kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorng dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas
kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu”.Sedangkan menurut
Suryadi Prawirosentono(2008:2) ”kinerja atau dalam habasa inggris adalah
performance”,yaitu: hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorng atau
sekelompok orang dalam organisasi,sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawabmasing-masi ng dalam rangka upaya mencapai tujuan
organisasi bersangkutan secara legal,tidak melanggar hukum dan sesuai
dengan moral maupun etika.

Dari beberapa pengertian diatas ,dapatdisimpulakan bahwa kinerja


karyawan adalah kemampuan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan,
dimana suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau
tidakmelampaui batas waktu yang disediakan sehingga tujuan nya akan
sesuai dengan moral maupun etika perusahaan.Dengan demikian keinerja
karyawan dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan tersebut.
Menurut Randall S.Schular dan Susan E Jakson(1999:11)” ada tiga
jenis dasar kreteria kinerja”,yaitu :

1. Kreteria berdasarkan sifat


2. Kretreria berdasarkan perilaku
3. Kriteria berdasarkan hasil

Menurut Soekidjo Notoatmadjo (2003:143)”untuk mencapai tujuan


karyawan maka dapat dinilai dari tiga hal ,meliputi :penilaian harus
berhubungan dengan pekerjaan ,adanya standar pelaksana
kerja,praktis( mudah dipahami atau dimengerti karyawan atau penilai)”.

Menurut Suryadi Prawirosentono(2008:27),kinerja dapat dinilai atau


diukur dengan beberapa indikator yaitu:

1. Efektifitas

Efektifitas yaitu bila tujuan kelompok dapat dicapai dengan kebutuhan


ysng direncanakan.

2. Tanggung jawab

Merupakan bagian yang tak terpisahkan atau sebagai akibat kepemilikan


wewenang.

3. Disiplin

Yaitu taat pada hukum dan aturan yang berlaku .Disiplin karyawan adalah
ketaatan karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja
dengan perusahaan dimana dia berkerja.

4. Inisiatif

Berkaitan dengan daya pikir ,kreatifitas dalam bentuk suatu ide yang
berkaitan tujuan perusahaan.sifat inisiatif sebaiknya mendapat perhatian
atau tanggapan perusahaan dan atasan yang baik.Dengan perkataan lain
inisiatif karyawan merupakan daya dorong kemajuan yang akhirnya akan
mempengaruhi kinerja karyawan.

Dari uraian diatas ,maka dapat disimpulkan bahwa banyak kriteria


kinerja,maka peneliti menggunakan kriteria kinerja menurut suryadi
Prawirosentono yang meliputi:efektifitas ,tanggung jawab,disiplin dan
inisiatif .Berbagai jenis perkerjaan yang dilakukan oleh karyawan yang
tentunya membutuhkan kriteria yang jels,karena masing-masing pekerjaan
tentunya mempunyai standar yang berbeda-beda tentang pencapaian
hasilnya.

Seperti telah dijelaskan bahwa yang memegang peranan penting


dalam suatu organisasi tergantung pada kinerja pegawai nya.Agar pegawai
dapat bekerja sesuai yang diharapkan ,maka dalam diri seseorang pegawai
harus ditumbuhkan motivasi berkerja untuk meraih segala sesuatu yang
diinginkan.Apabila semngat kerja menjadi tinggi maka semua pekerjaaan
yang dibebankan kepadanya akan lebih cepat dan tepat selesai.Pekerjaaan
yang dengan cepat dan tepat selesai adalah merupkan suatu prestasi kerja
yang baik.

B. Penelitian Sebelumnya

1. “Pengaruh KeDisiplinan terhadap produktifitas Kerja karyawan pada


(Studi Kasus Di PT .Perkebunan Nusantara pabrik Gula Tjokir-
Jombang).Menjelaskan setelah diadakan penelitian tentang kedisplinan
terhadap produktifitas kerja karyawan,maka dapat disimpulkan bahwa
secara parsial variabel kedisiplinan (X)mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel produktifitas kerja karyawan(Y) ,hal ini
ditujukan pada pengujian hipotensisi yang menggunakan uji t,dan
diperoleh nilai t hitungan lebih besar dari nilai t tabel yaitu
7.365>2,00.Dengan demikian,maka jelas bahwa hipotensis kerja (Ha)yang
berbunyi kedisplinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
produktifitas kerja karyawan diterima.Sedangkan hipotensi nol(Ho)yang
berbunyi kedisiplinan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
produktifitas kerja karyawan ditolak,adapun analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi.

2. “Pengaruh Komitmen Organisasi,Partisifasi Dan Motivasi Terhadap


Kinerja Karyawan Pada PT.Bank Lippo Tbk Cabang Kudus,penelitian
yang dilakukan oleh Y.Verawati,utomo (2012) menjelaskan bahwa secara
parsial variabel komitmen dan motivasi terbukti memiliki pengaruh
terhadap variabel kinerja karyawan sebesar 2,192 yang ternyata lebih
besar dari t table= 2,021.

3. Hasil penelitian tentang disiplin kerja yang dilakukan yang dilakukan oleh
Yakup(2004)dengan judul“Pengaruh disiplin kerja ,pendidikan dan
pelatihan terhadap kinerja pegawai pada PT Kertas Kraf Aceh
(persero)”,.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa disiplin kerja memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian penelitian tersebut diatas maka dapat diambil


kerangka pemikiran,hubungan variabel, dan perumusan hipotensi adalah
sebagai berikut :

Gambar 1.Kerangka Pemikiran


D. Hipotensis

1. Terdapat pengaruh komitmen organisasi dan disiplin kerja secara bersama-


sama terhadap kinerja karyawan PT.Bangun Karya Pratama Lestari.
2. Terdapat pengaruh komitmen organisasi dan disiplin kerja secara parsial
terhadap kinerja karyawan PT.Bangun Karya Pratama Lestari.

Anda mungkin juga menyukai