Oleh:
Kelas: A5-17
2019
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
a. Maskumambang
b. Sinom
d. Dhangdhanggula
f. Mijil
h. Gambuh
j. Megatruh
PEMBAHASAN
PENUTUP
Simpulan
Macapat (bahasa Jawa) adalah tembang atau puisi tradisional Jawa. Setiap
bait macapat mempunyai baris kalimat yang disebut gatra, dan setiap gatra
mempunyai sejumlah suku kata (guru wilangan) tertentu, dan berakhir pada bunyi
sajak akhir yang disebut guru lagu. macapat diartikan sebagai maca papat-papat
(membaca empat-empat), yaitu maksudnya cara membaca terjalin tiap empat suku
kata. Namun ini bukan satu-satunya arti, penafsiran lainnya ada pula. Seorang
pakar Sastra Jawa, Arps menguraikan beberapa arti-arti lainnya di dalam bukunya
Tembang in two traditions. Maca-ro termasuk tipe tembang gedhé di mana jumlah
bait per pupuh bisa kurang dari empat sementara jumlah sukukata dalam setiap
bait tidak selalu sama dan diciptakan oleh Yogiswara. Maca-tri atau kategori yang
ketiga adalah tembang tengahan yang konon diciptakan oleh Resi Wiratmaka,
pandita istana Janggala dan disempurnakan oleh Pangeran Panji Inokartapati dan
saudaranya. Dan akhirnya, macapat atau tembang cilik diciptakan oleh Sunan
Bonang dan diturunkan kepada semua wali. Ada 11 jenis tembang macapat yaitu
tembang Pangkur, Maskumambang, Sinom, Asmarandana, Dandanggula, Durma,
Mijil, Khinanthi, Gambuh, Pucung dan Megatruh.
DAFTAR PUSTAKA
http://kampoengilmu.com/tembang-macapat/
https://id.wikipedia.org/wiki/Macapat