Anda di halaman 1dari 7

Gaji pertama seorang guru

Saya lulus Agustus tahun 2009, tepat 10 tahun yang lalu. 1 November 2009 akhirnya saya
diterima kerja di Bank syariah mandiri setelah apply sana sini gak dapet sama sekali (waktu
itu jamannya kirim lamaran via pos). Saat itu saya seolah tak punya pilihan lain, tak bisa
menunggu waktu pembukaan BPS pertamina yang lumayan lama prosesnya, atau
perusahaan bonafid lainnya. Saya harus secepatnya diterima kerja, karena bapak saya sudah
3 tahun menganggur karena PHK, ibu tidak bekerja, sedangkan adik saya masih kuliah dan
ada yang masih SMA.

Gaji pertama saya 1,7 juta , angka yang termasuk kecil dibanding kawan2 saya seangkatan
yang minimal bisa dapat 2,5 juta perbulan saat itu. Saya sempat minder kalau bertemu
kawan2 seangkatan kuliah, biasa lah tipikal fresh graduate, masih sering kumpul2 dan
ngomonginnya masih nirfaedah macam gaji.

Tapi yang namanya rejeki gak ada yang tahu. 3 bulan berkutat dengan pekerjaan klerikal
dan membosankan, akhirnya saya dapat kerjaan yang lebih seru dan menyenangkan serta
menghasilkan sampingan buat saya karena ada uang dinasnya, hehe. Saya rekrutmen
keliling indonesia, ngetes psikotes pegawai baru dan wawancara. Beruntunglah saya karena
saat itu bank syariah mandiri sedang ekspansi besar2an hingga butuh banyak pegawai baru.

Jadi, ya awal2 sempat minder, sedih, kecewa kenapa kok gaji saya kecil banget dibanding
kawan2 saya yang lain, tapi semuanya terbayarkan dengan pengalaman saya ngetes ribuan
orang dan datang ke pelosok indonesia yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan.

Pengalaman mendapatkan gaji pertama menjadi hal yang membanggakan bagi semua
orang. Khususnya, bagi Anda yang baru lulus kuliah, lalu langsung mendapatkan
pekerjaan. Merasakan gaji pertama,  menerima upah dari hasil bekerja keras selama
sebulan ini menjadi hal yang kita hargai. Apalagi jika sewaktu kuliah, kita terbiasa
mendapatkan pasokan uang dari pemberian orang tua.

Rasa senang, bangga dan bingung mau digunakan untuk apa saja terbesit di pikiran
seorang freshgraduate. Segala sesuatu pun terpikir untuk menghabiskan uang yang
diterima. Perasaan bebas ingin membelanjakan semua uang gaji pertama untuk beli ini
dan beli itu bermunculan, apalagi uang yang didapatkan adalah hasil keringat sendiri.
Menggunakan gaji pertama suka-suka itu boleh, tapi ada baiknya kita,
sebagai freshgraduate memiliki mindset cerdas dalam menggunakan gaji pertama yang
didapatkan. Misalnya, biasakan untuk mencatat tujuan keuangan dalam sebulan. Lalu
belajar untuk mengatur pengeluaran prioritas, memiliki tabungan dan dana darurat.
Berikut daftar pengeluaran prioritas gaji pertama bagi freshgraduate dan tips mengelola
uang yang bisa ditiru dan dipraktikkan.
Baca juga: Tips Bekerja Bagi Para Freshgraduate
1. Berbagi Kasih dengan Orang Tua

orang tua via smilestones.org

Hal pertama yang bisa menjadi pilihan baik adalah berbagi kasih dengan orang tua. Hal
ini dapat dilakukan adalah memberikan hadiah untuk orang tua. Gunakan gaji pertama
mu untuk membelikan sesuatu yang menyenangkan hati kedua orang tua. Hadiah tidak
harus mahal, yang terpenting adalah ketulusan dalam memberikannya. Hadiah kepada
orang tua juga merupakan tanda terima kasih anak kepada ayah dan ibu yang telah
merawat Anda. Jadilah anak yang berbakti pada orang tua agar urusan pekerjaan pun
menjadi lancar.

Pilihan hadiah tidak perlu mahal, misalnya mentraktir makan malam bersama di
restoran favorit, atau membelikan Ayah Anda kemeja baju atau sepasang sandal untuk
ibu Anda. Bisa dipastikan mereka akan sangat senang menerimanya hadiah apapun
yang dibeli dari gaji pertama Anda.  
Setelah selesai sekolah atau kuliah dan kemudian memperoleh pekerjaan merupakan moment
yang paling menyenangkan dalam kehidupan seseorang. Perasaaan itu bisa dipahami
karenamenyangkut masa depan seseorang. Apalagi di era yang penuh dengan persaingan saat ini
memperoleh pekerjaan yang bukan sesuatu hal yang mudah.

Tentu saja setelah mendapat pekerjaan (apalagi pekerjaan itu sesuai dengan yang dicita-citakan)
muncul berbagai impian-impian yang akan dilakukan selanjutnya. Sudah barang tentu agenda
yang akan segera dilaksanakan (khsusus bagi laki-laki) melamar sang pacar tercinta untuk
dijadikan pendamping hidup. Baru kemudian beli rumah mobil atau yang lainnya. Bagi yang
belum ingin kawin, mungkin prioritas utama mau beli kenderaan (motor atau mobil). Di
samping, agenda-agenda lain yang tidak kalah prioritasnya.

Dalam percakapan dengan beberapa anak muda, baik mereka yang masih kuliah atau yang sudah
selesai kuliah dan juga dengan mereka yang baru saja mendapat pekerjaan. Memang agenda
seperti yang telah kita sebutkan di atas yang sering disebutkan. Namun, saat kita singgung gaji
pertama mau digunakan untuk apa?. Bagi yang masih muda-muda, banyak secara spontanitas
menjawab mau diberikan untuk Ibu. Alasannya, sebagai rasa syukur dan terimakasih kepada
orang tua yang telah membesarkan mereka sampai mereka bisa mendapat pekerjaan.

Kenapa harus Ibu? Hal ini tidak terlepas, karena dalam setiap perjalanan, kita cenderung lebih
dekat dengan Ibu. Sehingga hubungan kita dengan Ibu penuh selalu diliputi dengan perasaan
yang sentimentil. Namun bukan berarti Bapakdilupakan. Bapak juga memiliki makna yang luar
biasa. Tetapi karena bapak adalah seorang laki-laki, sebagai kepala rumah tangga, dari segi
materi lebih mandiri dibandingkan dengan Ibu. Ada bapak yang kalau kita berikan sesuatu akan
bilang: “Berikan untuk ibumu saja”. Apalagi secara emosional kita lebih cenderung merasakan
dengan Ibu.Sejak dalam kandungan seorang anak pasti sudah memiliki hubungan spesial dengan
Ibu.

Memberi gaji pertama untuk Ibu bukanlah sesuatu yang berlebihan. Saya pribadi penah
melakukan itu. Pada saat itu, setelah mengambil gaji, langsung saya datangi Ibu dan memberikan
semua gaji untuk ibu. Meskipun Ibu tetap mengatakan, “Tidak usah lebih baik kamu gunakan
sendiri”. Tetapi dengan berbagai alasan yang kita berikan akhirnya Ibu mau menerimanya.

Bagi saya, memberi gaji pertama untuk ibu bukan untuk membayar terhadap apa yang telah
mereka berikan kepada kita selama. Karena memang tidak mungkin membayar semuanya
dengan hanya gaji pertama. Apa yang telah orang tua berikan kepada kita tidak bisa
dibandingkan dengan sesuatu yang ingin kita bandingkan. Pengorbanan orang tua terhadap kita
pasti tidak akan mampu kita bayar.

Menurut saya, memberi gaji pertama untuk ibu atau orang tua merupakan sebagai wujud dari
rasa pengabdian seorang anak terhadap orang tuanya. Di sana ada makna bahwa sebagai seorang
anak, dalam kedaaan dan situasi bagaimanapun, apakah pada saat dia susah dan senang selalu
tidak akan melupakan orang tua yang telah membesarkannya.
Makna lain dari keinginan seorang anak memberi gaji pertama kepada orang tuanya tidak
terlepas dari keinginan mereka agar apa yang mereka peroleh akan selalu mendapat berkah.
Sebab, setiap langkah seorang anak selalu ada doa dari orang tuanya.

Gaji pertama yang diberikan kepada Ibu atau orang tua  adalah cerminan dari betapa hubungan
mereka begitu dekat. Meskipun perlu kita garisbawahi juga, bukan hanya gaji pertama yang kita
berikan itu sebagai wujud dari hubungan tanpa batas antaraibu (orang tua) dan anak. Tetapi juga
semua yang dipersembahkan termasuk doa-doa yang kita panjatkan adalah cerminan dari semua
itu

Bagi kamu, para fresh graduate, yang belum lama dapat kerja, gak bakal
ada hal lain yang istimewa kecuali menerima gaji pertama. Merasakan gaji
pertama pastinya beda rasanya. Kayak ada manis-manisnya gitu .

Advertisement

Setelah sebelumnya masih tergantung sama orang lain (baca: orang tua),
kamu kemudian punya penghasilan sendiri untuk menghidupi dirimu sendiri.
Kamu punya tanggungjawab untuk hidupmu dalam mengatur keadaan
finansialmu. Balik lagi ke gaji pertama, omong-omong soal itu, banyak orang
yang bilang gaji pertamamu bukan untuk kamu.

Bener gak sih? Apa bener hal yang berasal dari gaji kalau kita berikan cuma
bermuara pada orang lain dan gak bakal balik lagi sama kita? Yuk simak
beberapa alasannya.
Gaji pertama itu untuk menghadiahi orang tuamu.
Kamu pasti bahagia bisa memberikan sesuatu untuk
mereka.

Pasti senang melihat orangtua sendiri senang. via  www.sunshineretirementliving.com

Ketika kamu memberikan sesuatu hadiah pada orang tuamu


setelah mendapatkan gaji pertama, jumlah uang dalam dompetmu mungkin
bakal berkurang. Tapi di balik itu, ada sesuatu yang akan kembali pada
kamu. Bukan berbentuk fisik memang, melainkan psikologis. Hati kamu pasti
akan senang kalau melihat orang tua senang.

Advertisement
Sedekah memang akan membuat apa yang kamu
punya berpindah ke orang lain. Tapi yakinlah, cepat
atau lambat rezeki bakal menghampirimu.

Tangan di atas lebih baik di tangan di bawah. via  dekbowo.files.wordpress.com

Alasan ini memang sangat mengandung religiusitas. Tapi kebanyakan orang


percaya, ketika kita memberikan sebagian harta kita pada orang lain,
maka akan balasan yang berlipat ganda di kemudian hari. Kita memang gak
bakal tau kapan itu akan kembali, berapa atau apa yang akan balik ke kita
dan bagaimana cara kerjanya. Sebab, keuntungan sedekah memang  tidak
dapat dihitung dengan rumus matematika konvensional.

Dalam agama Islam, ada sebuah firman yang berbunyi:


“Siapa yang memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka
Allah akan melipatgandakan balasannya dan baginya pahala yang mulia.”

Anda mungkin juga menyukai