Pengembangan sumber daya manusia secara umum adalah upaya berkesinambungan
dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam arti yang seluas-luasnya, melalui pendidikan, pelatihan, dan pembinaan (Silalahi, 2000:249). Menurut Badan Pusat Statistik (2007), indeks pembangunan manusia (IPM) merupakan ukuran capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. IPM menggambarkan beberapa komponen, yaitu capaian umur panjang dan sehat yang mewakili bidang kesehatan, angka melek huruf, partisipasi sekolah dan rata-rata lamanya bersekolah mengukur kinerja pembangunan bidang pendidikan, dan kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran perkapita. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu cara untuk mengukur keberhasilan atau kinerja suatu negara atau wilayah dalam bidang pembangunan manusia. Konsep IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990, UNDP tahun 1990 menekankan bahwa pembangunan manusia (Human Development) yaitu pembangunan yang berpusat pada manusia yang menempatkan manusia sebagai tujuan akhir dari pembangunan dan bukan sebagai alat pembangunan. IPM mengukur tiga dimensi pokok pembangunan manusia yang dinilai mencerminkan status kemampuan dasar penduduk. Ketiga kemampuan dasar itu adalah umur panjang dan sehat yang mengukur peluang hidup, berpengetahuan dan berketrampilan, serta akses terhadap sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak. Dilihat dari sisi pelaku atau sasaran yang ingin dicapai. Dalam kaitan ini UNDP melihat pembangunan manusia sebagai suatu "model" pembangunan tentang penduduk, untuk penduduk, dan oleh penduduk: Pertama, tentang penduduk, berupa investasi di bidang pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial lainnya. Kedua, untuk penduduk, berupa penciptaan peluang kerja melalui perluasan (pertumbuhan) ekonomi dalam negeri; dan Ketiga, oleh penduduk berupa upaya pemberdayaan (empowerment) penduduk dalam menentukan harkat manusia dengan cara berpartisipasi dalam proses politik dan pembangunan. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh beberapa faktor, misalnya yang pertama itu pendidikan, merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan, yang kedua itu kesehatan, merupakan tinggi rendahnya angka kesehatan dalam suatu manusia, faktor terakhir yaitu ekonomi, yaitu yang menentukan indeks pembangunan manusia. Tantangan dalam pengembangan SDM : mengakomodasi perubahan yang ada, mempertahankan keunggulan yang dimiliki setiap individu, menanggulangi perubahan lingkungan yang ada, komitmen manajemen, menerjemahkan rencana strategi, mendukung moral, menghindari konsentrasi berlebihan, menyusun strategi sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia merupakan bentuk investasi, oleh karena itu pengembangan sumber daya manusia harus memperhatikan faktor baik yang dari luas maupun dari dalam. Diantra faktor tersebut antara lain: faktor internal disini mencakup keseluruhan kehidupan organisasi/lembaga yang dapat dilakukan, baik pimpinan maupun anggota organisasi yang bersangkutan. Adapun faktor eksternal, Organisasi itu berada di dalam lingkungan dan tidak lepas dari pengaruh lingkungan di mana organisai itu berada, agar organisasi itu dapat melaksanakan misi dan tujuannya maka harus memperhitungkan faktor-faktor lingkungan atau faktor-faktor eksternal organisas. Diantara faktor-faktor tersebut adalah kebijakan pemerintah, sosial budaya masyarakat, perkembanagn ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun alas an Mengapa kita harus melakukan perencanaan SDM : Pertama, perencanaan mengaaitkan tindakan – tindakan dan konsekuensinya. Kedua, perencanaan mendayagunakan SDM secara lebih efisien dan efektif. Ketiga, perencanaan mengaitkan SDM dan organisasi. Terakhir, perencanaan membuat para karyawan lebih puas dan lebih berkembang. Melalui perencanaan SDM yang efektif di lakukan analisis terhadap SDM dalam kondisi yang selalu berubah, serta mengembangkan aktivitas-aktivitas yang memuaskan terhadap kebutuhan. Perencanaan SDM yang efektif mencakup, yaitu: perencanaan kepegawaian (employment planning) dan perencanaan program (program planning). Adapun hal penting dalam menghasilkan dan mengevaluasi program-program dalam pengembangan sdm : Pertama, menghasilkan program alternatif Berdasarkan model SDM yang dapat digunakan tujuan yang telah ditentukan. Kedua, mengevaluasi berbagai alternatif yang dihasilkan berdasarkan 4 kriteria: (1) kemungkinan untuk sukses. (2) antisipasi besarnya biaya. (3) kelayakan teknis dan tindakan. (4) kemungkinan dampak tindakan terhadap bagian lain dari organisasi. Ketiga, memuaskan untuk melaksanakan seperangkat program yang terintegrasi berdasarkan pencapaian tujuan SDN efektif mungkin.