(Indonesia vs Japan)
By:
Group 3
Yosephin Christin
Reynaldo 15810020
123/456-7890
no.such@thing.com
EXT. YARD IN FRONT OF HOUSE - DAY
KEN
(KEN mendekati dan
menaruh tangannya
dipundak SEKAR)
Bangkitlah gadis cantik, lebih baik
kita pergi dari sini secepatnya.
SEKAR
(menghempaskan tangan KEN
dari pundaknya, dan
bangkit berdiri
menghadap KEN)
Lebih baik kau pergi dari sini
sekarang! Aku gak butuh bantuanmu!
Aku muak akan keberadaanmu disini!
Semua ini juga salahmu, karena kau
dan teman-teman mu itu ayah dan
ibuku sekarang sudah mati.
(dengan suara serak
sambil menunjuk ke arah
KEN)
KEN
(meraih tangan SEKAR
seakan memoho kepada
SEKAR)
Dengarkan aku, aku tidak seperti
mereka, aku tidak rela
meninggalkanmu sendiri disini. Aku
tau kedua orang tuamu telah tiada
tapi kau juga harus bisa tetap
meneruskan hidupmu. Kumohon,
percayalah pada ku
SEKAR
(melepaskan tangannya
secara kasar dari
genggaman KEN, dan
mundur beberapa langkah
dari KEN)
Lebih baik kau pergi dari sini. Aku
tidak mengerti apa yang kau katakan
dan AKU sama sekali tidak percaya
sama orang Jepang.
(SEKAR pun pergi
meninggalkan KEN)
Walaupun KEN tidak mengerti apa yang dikatakan SEKAR, tapi
ia tahu satu hal bahwa SEKAR sangat membencinya. KEN pergi
berjalan mengelilingi area hutan yang dekat dengan rumah
SEKAR, sambil mencari air.
2.
KEN
(menggendong 2 buah botol
besar yang berisikan air
dengan kedua tangannya)
Untung saja aku menemukan botol ini
di dekat rumah tadi, ku harap ini
cukup untuk persediaan minum
beberapa hari kedepan.
SEKAR
(Ia menoleh kearah KEN
dan mencoba melepaskan
genggaman tangan KEN)
HEI, lepaskan tangan ku. Apa yang
mau kau lakukan?
KEN
(Nafasnya masih terdengar
berat, dan menatap ke
arah SEKAR)
Penjelasannya panjang, yang penting
kita harus pergi dari sini sekarang
juga. AYO CEPAT.
SEKAR
(dengan wajah yang
kebingungan, dan masih
berusaha mencoba
melepaskan tangannya
dari genggaman KEN)
LEPAS! Lepaskan tanganku. Aku gak
ngerti maksudmu apa.
KEN
(wajahnya pun semakin
panik dan kebingungan)
AYO!
(MORE)
3.
KEN (cont'd)
(KEN menarik paksa tangan
SEKAR untuk berdiri)
SEKAR
(ia terjatuh karena
kakinya terlicin saat
memijak salah satu batu
sambil memegang lulutnya
yang berdarah)
Awwwwww
KEN
(ia mendengar suara
jeritan SEKAR dan ia
langsung lari
menghampiri SEKAR)
Kau tidak apa-apa?
Sini biar kubantu kau untuk berdiri
SEKAR
(sambil tetap memegang
lututnya ia menampar
pipi kanan KEN)
Pergi kau! Aku gak butuh bantuan
mu!
KEN
(wajahnya terkejut sambil
memegang pipi kanannya)
Maafkan aku, aku tau aku salah. Tak
seharusnya aku mengajakmu berlari
seperti tadi, tapi satu hal yang
perlu kau tau aku hanya ingan kau
selamat.
SEKAR
(wajahnya kebingungan
karena tidak mengerti
apa yang dikatakan KEN)
Tinggalkan aku sendirian.
4.
SEKAR
(wajahnya terkejut saat
melihat KEN yang
benar-benar pergi)
Cowok apaan tuh? Masa gitu aja
langsung pergi? Dasar orang Jepang!
(sambil meringis karena
lulutnya masih terasa
sangat sakit)
10 menit kemudian
KEN
(berjalan mendekati
SEKAR)
Sini kakimu.
SEKAR
(ia terkejut dan menarik
kembali kakinya)
Hey! Mau apa kamu?
KEN
(ia tetap menarik kaki
SEKAR dan mengambil
botol air dari tasnya)
Luka kayak gini itu harus
cepat-cepat di bersihkan.
KEN
(ia melilitkan kain putih
tersebut ke lutut SEKAR)
Kalau sudah begini, lututmu akan
cepat sembuh.
(sambil tersenyum ke arah
SEKAR)
SEKAR
(wajahnya memerah setelah
melihat senyum KEN tadi,
tapi ia memalingkan
wajahnya dari hadapan
KEN)
Daun apa yang kau buat itu?
(walaupun suaranya masih
tetap sinis)
5.
KEN
(ia berpikir mengingat
kata-kata yang pernah
didengarnya dari seorang
mentari/tabib)
Herbal
(dengan aksen Jepang yang
masih terdengar jelas)
SEKAR
(ia terkejut karena
mendengar KEN bisa
ngomong bahasa
Indonesia)
Kau bisa ngomong bahasa Indonesia?
KEN
(ia munjukkan tangannya
tanda 'sedikit' dan
memberikan botol minum)
Ya sudah, sekarang kamu minum dulu
ini dan lebih baik kamu istirahat
disini, kita akan berkemah disini
untuk malam ini.
(sambil menyelimuti SEKAR
dengan jeketnya yang
cukup tebal)
HARASHIMA
(sambil membukan pintu
ruang istirahat prajurit
tentara)
NAGATO! Apa yang kau lakukan
disini? Semua orang sedang berpesta
saat ini diluar. Kenapa kau disini
sendirian?
6.
NAGATO
(terkejut dan berusaha
menyembunyikan kertas
yang berisikan
rencananya tersebut dan
terlihat kerutan di
wajahnya yang menandakan
dia gugup sambil berdiri
memberi hormat kepada
Kapten HARASHIMA)
Tidak ada apa-apa Kapten. Saya
cuman ingin sendirian Kapten.
Lagian saya juga harus banyak
istirahat untuk misi besok Kapten.
(Sambil tetap tangannya
memberi hormat)
HARASHIMA
(tatapan matanya penuh
curiga terhadap tingkah
NAGATO)
Lalu apa isi dari kertas yang kau
sembunyikan itu?
NAGATO
(ia terlihat sangat gugup
dan bingung karena harus
mencari alasan yang
tepat dan keringatnya
mengalir deras dari
keningnya)
Bukan apa-apa Kapten. Ini hanyalah
sampah Kapten.
(Sambil tetap tangannya
memberi hormat dan
dengan suara yang latam)
HARASHIMA
(mengeleng-geleng
kepalanya dan mukanya
tampak serius ketika
menatap NAGATO)
Dengar NAGATO, aku sudah mengenal
kalian berdua sudah cukup lama,
akulah orang yang pertama kali
melatih kau dan KEN menjadi
tentara. Walaupun sekarang KEN
sudah menghianatani kita dan
Negaranya, tetap saja kita tidak
boleh sembarangan menghakimi KEN.
Hanya Komandan Tertinggi lah yang
berhak menentukan hukuman buat KEN.
Jadi, aku tegaskan sekali lagi, ku
harap kau tidak akan melakukan
sesuatu yang aneh kepada KEN. Ini
adalah peringatan yang pertama dan
(MORE)
7.
HARASHIMA (cont'd)
terakhir, jika kau sampai ketahuan
berbuat macam-macam kepada KEN maka
kau juga akan bernasip sama
dengannya.
(tatapan matanya yang
tegas terhadap NAGATO,
seolah-olah
mengisyaratkan bahwa ia
tidak ingin kedua mantan
muridnya itu saling
membunuh)
NAGATO
(Sambil memberi hormat
dan dengan suara yang
latam)
Siap Kapten.
HARASHIMA
Baiklah kalau begitu, cepatlah
tidur, karena besok kita akan
berangkat pagi-pagi sekali.
(sambil meninggalkan
ruang istirahat prajurit
tentara)
SEKAR
(sambil berusaha untuk bangun)
Bau harum apa ini? Kemana KEN?
(wajahnya bingung
sekaligus ketakutan)
KEN
(ia sangat terkejut dan
panik saat melihat SEKAR
mengayunkan batang kayu
kepadanya, lalu ia
dengan refleks dapat
menangkap batang kayu
tersebut dengan mudah)
Astaga! SEKAR sadar! Ini aku KEN
SEKAR
(ia membukan matanya,
setelah ia mendengar
suara KEN, ia kemudian
memeluk KEN sambil
menangis di bahunya)
Syukurlah, itu kau KEN. Hikss.. Ku
pikir hikss.. Kau sudah kabur
meninggalkanku hikss..
(ia menangis
terseduh-seduh di bahu
KEN)
KEN
(wajahnya bingung akibat
tingkah SEKAR, ia lalu
memeluk SEKAR sambil
menepuk-nepuk
punggungnya sambil
tersenyum)
Sudah jangan menangis. Aku gak akan
meninggalkanku tuan Putri.
9.
SEKAR
(ia tersadar dan langsung
mendorong KEN ke depan
untuk melepaskan pelukan
mereka)
Maaf, tadi kupikir kau adalah orang
jahat.
(tampak rona merah di
wajahnya, ia juga
memalingkan wajahnya
dari hadapan KEN)
KEN
(ia tertawa melihat SEKAR
malu seperti itu, ia
tersenyum bahagia dan
mengusap puncak kepala
SEKAR)
Tidak apa-apa
(ia mengatakannya dengan
logat jepang yang masih
nampak)
Makanlah dulu ini.
(sambil memberikan ikan
yang telah ia bakar
tadi)
SEKAR
(wajahnya masih merona
dan ia tersenyum
bahagia)
Terima kasih.
(ia sesekali memandang
KEN sambil tersenyum)
HARASHIMA
Perhatian! Sekarang kita akan
menbagi pasukan menjadi dua
kelompok,Kelompok Pertama akan
mencari petunjuk di daerah hutan
bagian Utara, Kelompok Kedua
mencari petunjuk di daerah hutan
Bagian Barat. Laksanakan!
SEKAR
(sambil terus berjalan di
belakang KEN)
Sebenarnya kita mau kemana?
KEN
(mengangkat bahunya)
Akupun tak tau, yang terpenting
kita harus pergi sejauh yang kita
bisa
KEN
(ia berhenti dan
menghadap SEKAR)
Lebih baik kita istarahat dulu
disana (sambil menunjuk kearah
pohon yang besar)
SEKAR
Baiklah (sambil berjalan kearah
pohon)
KEN
(menyerahkan botol minum
setelah mereka duduk di
sebuah pohon besar)
Ini minum dulu
SEKAR
(mengambil botol air dari
KEN dengan malu-malu
terlihat pipinya
memerah)
Terima kasih
SEKAR
(ia duduk membelakangi
KEN)
Kok bisa sih dia keren banget?
Badannya juga bagus banget, apa
benar ya semua tentara punya badan
kayak gitu? SEKAR kau ngomong apa
sih? Sadar SEKAR! (sambail menepuk
pipinya pean berkali-kali)
Note
KEN
(dengan ekspresi kaget
sekaligus bahagia dan
menepuk pelan pundak
SEKAR)
SEKAR lihat itu! Apa asap, kita
bisa kesana dan menumpang untuk
tidur malam ini.
SEKAR
(ia terlihat kebingungan
karen tidak mengerti apa
yang dibicarakan KEN)
Apa? Aku gak ngerti
KEN
(sambil menepuk dahinya
dan terlihat berpikir
keras bagaimana caranya
menjaskan kepada SEKAR)
Asap! Rumah, tempat tidur (ia
mencoba menggunakan kata bahasa
indonesia yang ia tahu)
SEKAR
(dahinya berkerut
memikirkan apa maksudnya
KEN)
Oooo.. Aku paham sekarang. Kalau
begitu ayo kita pergi.
KEN
(ia tersenyum sambil
menggeleng kepalanya)
Tidak apa-apa
SEKAR
(ia mengetuk pintu)
Permisi, apa ada orang? Permisi,
pak, bu, kami mau numpang dirumah
ini.
KAKEK
(membuka pintu)
Ia ada apa nak?
12.
SEKAR
(tersenyum)
Permisi KAKEK, saya minta tolong
kek, kalau bisa kami pengen nginap
dirumah ini kek. Untuk satu hari
aja kek. (tanganya memohon)
KAKEK
(wajahnya tampak
kebingungan)
Aduh gimana ya nak, kakek juga
tidak tahu.
NENEK
(berjalan menuju pintu
dan berdiri disamping
kakek)
Kek, itu siapa sih? Kek kenapa ada
orang Jepan disini?? (ia terlihat
sangat terkejut dan takut)
SEKAR
(ia berdiri di depan KEN
dan mencoba menenangkan
NENEK)
Tenang, nek. Dia bukan orang jahat
kok nek, dia orang baik.
NENEK
(wajahnya tampak marah,
pandangannya sangat
tajam ke arah KEN)
Tidak ada orang Jepang yang baik.
Dengar ya anak muda, kamu tidak
tahu apa-apa mengenai yang baik dan
yang jahat. Kamu masih kecil!
SEKAR
(ia terkejut mendengar
perkataan NENEK)
Mungkin NENEK benar, tapi yang saya
tahu adalah jika ia orang jahat, ia
pasti tidak akan menyelamatkan
saya. DIA sudah menyelamatkan nyawa
saya.
KAKEK
(ia terlihat kebingungan
dan menarik SEKAR dan
ISTRInya masuk kedalam
rumah)
Sudah-sudah, pamali jika kalian
harus berdebat di depan rumah.
Lebih baik kita semua masuk dulu.
Ayo.
13.
KAKEK
(ia tersenyum dan
memandang ke arah SEKAR)
Sekarang coba jelaskan semuanya
dari awal, bagaiman kamu bisa
sampai kesini bersama orang Jepang
itu.
KAKEK
(wajahnya tampak sedih
setelah mendengar cerita
SEKAR)
Saya turut berduka ya nak akan
kepergian kedua orang tua mu. Kamu
sungguh gadis yang sangat tangguh.
SEKAR
(ia tersenyum sekaligus
sedih diwaktu yang sama)
Terima kasih kek.
KAKEK
(ia berdiri dari kursi)
Baiklah kalau begitu, kamu boleh
tinggal disini, tapi hanya untuk
malam ini saja. KAKEK tidak ingin
jika para tentara Jepang itu datang
kerumah KAKEK.
SEKAR
(ia menangis terharu,
sambil berdiri dan
memeluk KAKEK)
Terima kasih kek, terima kasih
banyak.
NENEK
(ia terkejut dan marah)
Apa?! Tidak bisa! Mereka tidak
boleh tinggal disini, walaupun
hanya satu hari.
14.
KAKEK
(ia terlihat kesal akan
reaksi NENEK)
Apa kamu tidak dengar, gadis ini
sudah banyak melalui cobaan yang
berat, umurnya masih sangat muda
tapi ia harus mengalami begitu
banyak masalah. Apa kamu tidak ada
perasaan kasihan??
NENEK
(ia tidak terima akan
jawaban KAKEK dan masih
terlihat marah)
Yang kupermasalahkan adalah orang
Japang itu! Bagaiman jika tentara
Jepang tahu mereka ada disini?
KAKEK
(ia memegang pundak
NENEK)
Sudahlah kamu tidak perlu khawatir,
mereka hanya menginap untuk malam
ini saja, lagipula markas TENTARA
JEPANG dengan rumah kita sangatlah
jauh. Jadi tidak ada yang perlu
dikhawatirkan.
NENEK
(ia pergi ke dapur dengan
wajah kesal)
Terserahlah, tapi kamu yang
bertanggung jawab jika terjadi
apa-apa.
KAKEK
(ia menghadap KEN sambil
tersenyum)
Kamu dan gadis itu bisa tinggal
disini malam ini, jadi kamu tidak
perlu khawatir. Aku percaya kamu
adalah orang yang baik, terima
kasih telah menyelamatkan gadis
itu.
Note
SEKAR
(ia terkejut)
Kakek bisa Bahasa Jepang?
KAKEK
(ia tertawa melihat wajah
SEKAR dan KEN yang
terkejut)
Ia nak, KAKEK bisa Bahasa Jepang.
KAKEK dulu punya teman orang Jepang
(MORE)
15.
KAKEK (cont'd)
waktu KAKEK masih muda dulu. Ya
sudah, ayo kita lihat kamar kalian
dulu, kalian boleh langsung
istirahat atau mandi.
KAKEK
(ia menghampiri KEN dan
duduk di sebelahnya,
sambil membawa secangkir
Kopi)
Sendirian aja? Apa kamu tidak
capek?
KEN
(ia terkejut dan menoleh
kearah KAKEK)
Tidak kek.
KAKEK
(sambil mnyeruput
kopinya)
Apa ada yang kamu pikirkan anak
muda? Kamu pasti sedang memikirkan
gadis itu kan?
KAKEK
(sambil merangkul pundak
KEN)
Dengar, aku tau kalau kamu suka
dengat gadis itu kan, itulah
alasannya kenapa kamu menyelamatkan
dia walaupun kamu tau
konsekuensinya
KEN
(ia hanya bisa tertunduk)
Lalu apa yang bisa saya lakukan?
Aku hanya ingin dia bisa selamat.
KAKEK
(sambil menepuk pelan
punggung KEN)
Ia aku mengerti perasaanmu, tapi
salah sulit untuk kalian bisa
bersatu. Kau tau sendirikan pasukan
Tentara Jepang akan terus
mengejarmu.
16.
KEN
(ia menjambak rambutnya
dan terlihat sangat
frustasi)
Lalu apa yang bisa ku lakukan Kek?
Apa? Aku tak ingin melihat ia
disiksa oleh tentara lainnya.
KAKEK
(ia terlihat berpikir)
Kalau begitu begini saja. Bawalah
ia ke Pos Penyelamat Tentara
Indonesia, disitu ia akan selamat.
Mereka akan melindungi SEKAR.
KEN
(ia memandang ke arah
KAKEK)
Dimana itu kek?
KAKEK
(ia menunjuk kearah
ladang jagung dibelakang
rumahnya)
Di belakang rumah ada ladang
jagung, besok kalian bisa pergi
dari sana, setelah itu kalian akan
temukan sungai kecil, pergilah ke
arah barat dan ikuti aliran sungai
itu. Sungai itu akan menuju ke DESA
setempat, disana ada Pos Penyelamat
Tentara Indonesia. Itu satu-satunya
pos penyelamat terdekat dari sini.
KEN
(sambil memeluk KAKEK dan
menunduk)
Terima kasih KEKEK.
SEKAR
(ia mengahap KAKEK dan
NENEK sambil tersenyum)
Terima kasih ya kek, nek. Semoga
KAKEK dan NENEK baik-baik aja dan
sehat selalu.
KEN
(ia menunduk dihadapan
KAKEK dan NENEK)
Terima kasih atas bantuannya.
17.
KAKEK
(ia bersalaman dengan KEN
dan SEKAR)
Hati-hati dijalan. KEN kau harus
tetap selalu waspada. TENTARA
JEPANG bisa ada dimana saja
KEN
(mengangguk dan menunduk
dihadapan KAKEK)
Baik kek. Sekali lagi terima kasih
kek.
TENTARA JEPANG 1
(sambil menunjuk kearah
asap dilangit)
Komandan HARASHIMA, ada kepulan
asap di langit, dan arahnya
mengarahkan kearah timur laut.
Mungkin saja disana ada rumah
warga, kita bisa bertanya pada
mereka
HARASHIMA
Baiklah semua mari kita pergi
kesana.
NAGATO
(mengedor-gedor pintu
rumah dengan kasar)
BUKA PINTUnya!! CEPAT BUKA
NENEK
(memegang erat pundak
KAKEK)
Sudah kubilangkan untuk tidak
menerima pemuda Jepang dan gadis
itu dirumah ini! Ini lah akibatnya.
NAGATO
(ia tetap mengedor pintu
dengan kasar)
Lebih baik kalian sekarang keluar
atau pintu ini akan saya dobarak!
(ia kemudian menendang
pintu rumah sampai
terbuka)
KAKEK
(sambil mengarahkan
kampak ke arah NAGATO)
Apa mau kalian?! Cepat pergi dari
rumah kami.
Note
NAGATO
(ia menuju kearah KAKEK)
Kami disini ingin tau dimana KEN
dan gadis Indosenia yang bersamanya
KAKEK
(mengarahkan kampak
kearah NAGATO dan
menunjuk ke arah pintu)
Aku gak tau dimana mereka. Sekarang
cepat pergi dari sini.
NAGATO
(ia tersenyum sinis
sambil memegang pistol
laras panjang)
Dengar ya pak tua, aku bukan orang
bodoh yang bisa kau tipu. Lebih
baik kau beritahu kepada ku
sekarang sebelum ku tembak kau
beserta istrimu
(sambil mengarahkan
pestol nya kearah KAKEK
dan NENEK)
19.
NENEK
(menangis dan sambil
bersujud dihadapan
NAGATO)
Tolonglah tuan, jangan sakiti kami.
NAGATO
(ia menendang NENEK dari
hadapannya)
Pergi kau NENEK tua. Aku gak punya
urusan sama mu.
KAKEK
(ia berdiri sambil
mengadahkan kampaknya
kearah NAGATO)
Beraninya kau! Pergi kau dari sini.
NENEK
(berjerit histeris dan
menagis)
SUAMIKU!!!
NAGATO
(tertawa dan tersenyum
sinis)
Itulah akibatnya jika kau berani
macam-macam. Kalau saja kau
memberitahu mereka ada dimana, maka
tidak akan seperti ini.
NENEK
(ia mengangis
terisak-isak)
Kalian pasti mencari KEN dan SEKAR
kan? Aku tau ada dimana mereka
sekarang
HARASHIMA
(ia kemudian mendekat
kearah NENEK)
Katakan dimana mereka berada.
Note
NENEK
(mengusap air matanya dan
berdiri menghadap
HARASHIMA)
Tapi kalian harus janji, setelah
aku kuberitahu, kalian harus pergi
dari sini dan jangan pernah datang
lagi.
20.
HARASHIMA
(ia mengangguk setuju)
Baiklah. Sekarang coba katakan
dimana mereka.
NENEK
(nafasnya terengah-engah
dan keringat mengalir
sangat deras)
Baiklah. Mereka pergi ke DESA
SUKARAMAI, disana lah desa terdekat
dari sini yang punya POS PENYELAMAT
TENTARA INDONESIA. Meraka lewat
dari belakang rumah kami, melewati
ladang jagung kami dan mengikuti
aliran sungai ke arah barat untuk
ke Desa itu.
HARASHIMA
(ia tersenyum dan
berbalik ke arah pasukan
lainnya)
Terima kasih banyak.
Semuanya mari kita pergi dari sini,
kita sudah dapat lokasi mereka.
TENTARA JEPANG 2
(ia menunjuk ke arah
KAKEK dan NENEK)
Lalu bagaimana dengan mereka?
HARASHIMA
(ia tersenyum sinis
sambil menoleh sekilas
ke arah KAKEK dan NENEK)
Itu menjadi urusan kalian. Kalian
boleh berbuat apa saja. Terserah
kalian. Kalian juga boleh mengambil
apapun. Silahkan nikmati pesta
kalian.
HARASHIMA
(berdiri menghadap para
tentara dengan suara
yang lantam dan keras)
Baiklah dengarkan semuanya. Kita
akan bagi menjadi dua kelompok,
kelompok pertama ikut dengan saya
pergi ke Desa SUKARAMAI dan
kelompok kedua pergi ke markas
untuk membawa perlengkapan senjata
dan bawa beberapa pasukan ke Desa
(MORE)
21.
HARASHIMA (cont'd)
SUKARAMAI. Di Desa itu ada POS
PENYELAMANTAN TENTARA INDONESIA
jadi kita pasti akan berperang
dengan Tentara Indonesia disana.
Apa kalian semua PAHAM!
TENTARA
(memberikan sikap hormat)
Iya, Kapten.
SEKAR
(ia berjalan disamping
KEN sambil memegang
tangannya)
Kita mau kemana?
SEKAR
(ia menahan jalan KEN dan
menggenggam erat
tangannya)
Kamu sudah gila ya? Itu POS
PERLINDUNGAN TENTARA INDONESIA, apa
kamu mau ketangkap sama mereka?
KEN
(ia memandang SEKAR
dengan wajah yang penuh
khawatir)
Aku tidak perduli dengan semuanya
itu, yang aku perdulikan itu kamu.
Kamu harus tetap hidup.
SEKAR
(ia tampak kebingungan
akan ucapan KEN)
Dengar ya, aku gak ngerti kamu
ngomong apa, tapi yang penting aku
gak mau kesana.
(sambil melepaskan
genggaman tangan KEN)
22.
KEN
(ia menggenggam kembali
tangan SEKAR dengan
erat)
Kamu tidak boleh pergi. Kita harus
kesana.
SEKAR
(mencoba melepasakan
tangannya)
Lepas.
KEN
(mengendurkan genggaman
tangannya)
Oke, kita pergi dulu dari sini.
Banyak warga yang mulai mencurigai
kita. Kita berdua, pergi, kesana
(berusaha untuk berbicara Bahasa
Indonesia sambil memperagakannya)
SEKAR
(berdiri menghadap KEN
dengan tangan yang
menyilang di dadanya)
Dengar, apapun yang sedang kau
rencanakan sekarang, aku tidak akan
setuju. Tidak akan kubiarkan kau
mengorbankan dirimu hanya untuk ku.
Lagipula, kau tidak perlu
repot-repot menyerahkanku kepada
Tentara Indonesia. Kita berdua bisa
tinggal di Desa ini, Desa ini aman,
kita tidak perlu khawatir kepada
Tentara Jepang karena pasukan
Tentara Indonesia akan menjaga
kita. Dan sebenarnya, hanya kau
yang bisa kupercaya saat ini, aku
tidak bisa percaya kepada orang
lain lagi.
(ia menundukkan wajahnya
dan raut wajahnya
terlihat sangat sedih)
23.
KEN
(ia bangkit dan berdiri
menghadap SEKAR dengan
jarak yang sangat dekat
dan perlahan mengangkat
dagunya menghadap wajah
KEN)
Kita tidak akan aman disini, selama
kau masih bersamaku, kau tidak akan
aman. Jadi tolong, ikutlah denganku
ke Pos Penyelamat Tentara
Indonesia, kau akan lebih aman
disana.
SEKAR
(terlihat rona merah di
pipinya dan perlahan air
matanya mulai mengalir)
Apa tidak ada cara lain?
KEN
(ia meraih pipi sekar)
Dengar SEKAR. Kita tidak bisa terus
bersama, tidak ada cara lain, ini
satu-satunya agar kau selamat.
Maafkan aku SEKAR.
(air matanya pun
mengalir)
SEKAR
(dengan suara yang masih
terengah-engah dan wajah
yang memerah)
Baiklah, kalau memeng itu mau mu.
Aku akan ikut kau pergi ke Pos
Penyelamat Tentara Indonesia
KEN
(ia tersenyum)
Terima kasih.
Dari arah luar, terdengar suara teriakan warga dan suara
tembakan dimana, SEKAR yang terkejut mendengar suara
tersebut mulai panik dan ketakutan, ia memegang lengan KEN
erat. Wajah KEN juga mulai terlihat ketakutan, ia takut jika
24.
KEN
(sambil berjalan
mendekati SEKAR)
Diluar sedang tidak aman, lebih
baik kau bersembunyi disini dulu.
Jangan kemana-mana, aku akan pergi
ke Pos Penyelamat Tentara
Indonesia.
SEKAR
(wajahnya kebingungan)
Apa? Aku gak ngerti KEN.
KEN
(ia terlihat sangat
frustasi)
Di luar. Tidak aman. Kamu.
Sembunyi. Disini. Aku. Keluar. Pos
Tentara Indonesia.
(ia berbicara dengan
logat Jepangnya dan
memperagakannya)
SEKAR
(ia terkejut, panik dan
mengenggam tangan KEN)
Apa? Apa kau sudah gila? Kau tidak
boleh keluar! Tetaplah disini.
KEN
(mencoba melepaskan
genggaman SEKAR)
Tidak bisa, kau sembunyilah disini.
(ia berlari keluar)
SEKAR
(ia teriak dan wajahnya
sangat ketakutan)
KEN.!!!!
15 menit sebelumnya
EXT. IN THE SUKARAMAI VILLAGE - DAY
HARASHIMA
(ia menghadap ke
pasukannya)
Dengarkan, kalian cari KEN dan
Gadis Indonesia yang bernama SEKAR
sampai dapat. Cari kesetiap rumah,
jika ada yang menghalangi atau ada
yang mencoba merahasiakannya BUNUH
saja mereka. Tapi ingat satu hal,
kita diperintahkan untuk menangkap
KEN serta Gadis itu hidup-hidup,
jika ada diantara kalian yang
mencoba membunuh KEN tanpa seizin
ku, aku sendiri yang akan membunuh
kalian. Apa kalian semua PAHAM?!
TENTARA
(memberikan sikap hormat)
Iya, Kapten.
HARASHIMA
Berpencar!!
HARASHIMA
(berjalan ke arah Kapten
Bambang dan berjongkok
dihadapannya)
Sudah cukup main-mainnya, sekarang
katakan dimana KEN dan SEKAR
berada?
Note
KAPTEN BAMBANG
(mukanya babak belur dan
darah mulai mengalir
dari pelipisnya dan
hidungnya)
Cihh.. Harus berapa kali kubilang,
aku tidak tau dimana mereka dan
siapa mereka sebenarnya!
HARASHIMA
(sambil memijit
kepalanya, ia terlihat
frustasi dengan wajah
yang kesal)
Tidak usah berbohong! Kau pimpinan
disini tidak mungkin kau tidak tau.
Cepat Katakan!
(sambil memukul/menonjok
muka Kapten Bambang)
Ya sudah, semuanya ayo kita pergi
dari sini. Tidak ada gunanya kita
berlama-lama disini.
(sambil berdiri dan
meninggalkan tempat itu)
TENTARA JEPANG 2
(masih tetap menjambak
rambut seorang tentara
dan menunjuk kearah
Kapten Bambang)
Lalu bagaimana dengan mereka dan
orang itu?
HARASHIMA
(melirik sekilas kedalam
ruangan dan kearah
Kapten Bambang)
Habisi saja sisa tentara Indonesia
lainnya, kalau kaptem Bambang
biarkan saja seperti itu, anggap
saja aku lagi berbaik hati.
Lagipula, dia sudah tidak bisa
apa-apa lagi sekarang.
TENTARA JEPANG 2
Siap kapten.
27.
KAPTEN BAMBANG
(berusaha untuk
menyalakan alat tersebut
dan terlihat tangannya
gemeteran)
Masuk markas pusat. Masuk. Disini
Pos Penyelamat Tentara Indonesia
Area 7. Pasukan Tentara Jepang
menyerang Pos Penyelamat dan
menyerang warga sekitar. Tolong
bantu kami.