Anda di halaman 1dari 17

Makalah

Peran Guru Dalam Pembelajaran


Makalah Ini Di Susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan
Profesi Keguruan
Dosen Pembimbing: Moh. Shaleh. M.pd

Disusun Oleh: Kelompok 4 PAI.4B


Nurhayati
Lukmanul Hakim
Khalid Ibnu Shina
Taufik Nur Jaman

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA


ISLAM (STAI) AL-HIKMAH JAKARTA
Jl. Jeruk purut No. 10 Cilandak Timur Pasar Minggu Jakarta Selatan 12650, Telp/Fax:
(021)7890521
2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
berlimpah nikmat berupa kesehatan jasmani maupun rohani kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini sampai selesai. Sholawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi akhir zaman Muhammad SAW.
Kami menyadari tersusunnya makalah ini bukanlah semata-mata hasil jerih payah
kami sendiri, melainkan berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, Kami menghaturkan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan
makalah ini.
Semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal dan menjadikan amal sholeh
bagi semua pihak yang telah turut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin Yaa Rabbal’aalamiin.

Jakarta Mei 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 2
C. Tujuan Makalah........................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... 3
A. PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN ........................................................... 3
B. KOMPETENSI DASAR MENGAJAR GURU .......................................................................... 5
1. Kompetensi Pedagogik............................................................................................................ 5
2. Kompetensi Kepribadiaan ....................................................................................................... 6
3. Kompetensi Sosial ................................................................................................................... 7
4. Kompetensi Profesional .......................................................................................................... 7
C. KUALIFIKASI GURU ...................................................................................................................... 8
1. Definisi Kualifikasi Guru .......................................................................................................... 8
2. Kualifikasi Guru ....................................................................................................................... 9
3. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Pendidikan Formal .......................................................... 9
4. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Uji Kelayakan Dan Kesetaraan ...................................... 11
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 12
A. KESIMPULAN ............................................................................................................................. 12
B. SARAN ....................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan wadah yang berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembang potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

Guru merupakan salah satu profesi yang dibutuhkan oleh dunia pendidikan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebuah profesi menuntut orang untuk memiliki
profesi tersebut. Peran guru tentulah sangan penting dalam kemajuan bangsa, karna
cikal bakal kemajuan bangsa akan di tentukan oleh para generasi ke generasi dan dasar
dari pembelajaran itu adalah tercipta dari seorang pengajar.

Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi, melainkan juga


mengarahkan dan memberi fasilitas belajar (directing and facilitating the learning) agar
proses belajar lebih memadai. Dalam pembelajaran guru harus memahami hakekat
materi pelajaran yang diajarkannya sebagai suatu pelajaran yang dapat
mengembangkan kemampuan berpikir siswa, dan memahami berbagai model
pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan
perencanaan pembelajaran yang matang oleh guru.

Dilihat dari sudut prinsip bahwa pendidikan adalah sistem dalam rangka
mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan
lingkungannya dan yang akan menimbulkan perubahan pada dirinya yang
memungkinkan ia berfungsi sesuai kompetensinya dalam kehidupan masyarakat.
Dilihat dari sudut pengertian dan defenisi, dengan demikian pendidikan itu ialah usaha
sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui bimbingan,
pembelajaran dan atau latihan yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah.

1
Dalam bab ini pemakalah akan menyajikan pembahasan bagaimana peran guru
dalam pembelajaran dan tentunya seorang guru harus memiliki kompetensi dasar dalam
menyampaikan ilmunya , agar proses pembelajaran berjalan dengan apa yang menjadi
tujuan pembelajaran

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimna peran guru dalam proses pembelajaran


2. Apa kompetensi dasar mengajar guru
3. Apa kualifikakasi guru
C. Tujuan Makalah
Makalah ini di susun bertujuan.
1. Dapat mengetahui bagaimana peran guru dalam proses pembelajaran
2. Dapat mengeahui kompetensi dasar guru
3. Dapat mengetahui kualifikasi guru

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Menurut Thomas E. Curtis dan Wilma W. Bidwell bahwa proses pembelajaran di


sekolah (kelas) peranan guru lebih spesifik sifatnya dalam pengertian yang sempit,
yakni dalam hubungan proses belajar mengajar. Peranan guru adalah sebagai
pengorganisasi lingkungan belajar dan sekaligus sebagai fasilitator belajar. 1Peranan
pertama meliputi peranan-peranan yang lebih spesifik, yakni:

1. Guru sebagai model .


2. Guru sebagai perencana .
3. Guru sebagai peramal .
4. Guru sebagai pemimpin.
5. Guru sebagai penunjuk arah atau jalan menuju pusat-pusat pembelajaran.

Dalam kaitan peranannya sebagai perencana, guru berkewajiban mengembangkan


tujuan-tujuan pendidikan menjadi rencana-rencana yang operasional2. Tujuan-tujuan
umum perlu diterjemahkan menjadi tujuan-tujuan spesifik dan operasional. Dalam
perencanaan itu murid perlu dilibatkan sehingga menjamin relevansinya dengan
perkembangan, kebutuhan dan tingkat pengalaman mereka. Peranan tersebut menuntut
agar perencanaan senantiasa direlevansikan dengan kondisi masyarakat, kebiasaan
belajar siswa, pengalaman dan pengetahuan siswa, metode belajar yang serasi dan
materi pelajaran yang sesuai dengan minatnya.

Dalam hal urgensinya, pengembangan pendidikan dipandang penting dan


diperlukan bagi suatu organisasi antara lain dikarenakan:

1. Dengan adanya perencanaan diharapkan tumbuhnya suatu pengarahan kegiatan,


adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada
pencapaian tujuan pembangunan.

1
Muh Zen, 2016, “Peran Guru Dalam Perkembangan Pembelajaran”, Jurnal Pendidikan, Volume V, Nomor 2,
Juli - Desember 2016, hal 279.
2
Ibid, h 280

3
2. Dengan perencanaan, maka dapat dilakukan suatu perkiraan (forecasting) terhadap
hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai
potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai
hambatan-hambatan dan resiko-resiko yang mungkin dihadapi.
3. Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan
dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun jenis kegiatan usahanya.

Dalam kaitannya peran guru dalam proses pembelajaran, Gage dan Berliner
(dalam Suyono dan Hariyanto) melihat ada tiga fungsi utama guru dalam pembelajaran,
yaitu sebagai perencana (planner), pelaksana dan pengelola (organizer) dan penilai
(evaluator). Sementara itu, Abin Syamsuddin Makmur (2000) dalam kaitan dengan
pendidikan sebagai media dan wahana transfer sistem nilai berpendapat bahwa ada lima
peran dan fungsi guru, yaitu sebagai konservator (pemelihara) sistem nilai yang
merupakan sumber norma-norma kedewasaan, innovator (pengembang) sistem nilai
ilmu pengetahuan, sebagai transmitor (penerus) sistem nilai tersebut kepada peserta
didik, transformator (penerjemah) sistem nilai tersebut melalui penjelmaan dalam
pribadi dan perilaku, melalui proses interaksi dengan peserta didik, serta organisator
(penyelenggara) terciptanya proses edukasi yang dapat dipertanggung jawabkan dalam
proses transformasi sistem nilai.3

Dari pengertian di atas dapat di gambarkan bahwa peran guru sebagai berikut:

1. Memberikan stimulasi kepada siswa dengan menyedian tugas-tugas pembelajaran


yang kaya (rich learning tasks) dan terancang dengan baik untuk meningkatkan
perkembangan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial;
2. Berinteraksi dengan siswa untuk mendorong keberanian, mengilhami, menantang,
berdiskusi, berbagi, menjelaskan, menegaskan, merefleksi, menilai dan merayakan
perkembangan, pertumbuhan dan keberhasilan;
3. Menunjukkan manfaat yang diperoleh dari mempelajari suatu pokok bahasan;
4. Berperan sebagai seseorang yang membantu, seseorang yang mengerahkan dan
memberi penegasan, seseorang yang memberi jiwa dan mengilhami siswa dengan
cara membangkitkan rasa ingin tahu, rasa antusias, gairah dari seorang pembelajar

3
Askhabul Khirom, 2017, “Peran Guru& Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Berbasis Multikultural”,
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Volume 3, Nomor 1, Desember 2017. Hal 72

4
yang berani mengambil resiko (risk taking learning), dengan demikian guru
berperan sebagai pemberi informasi (informer), fasilitator, dan seorang artis.

Sementara itu Ivor K. Davies (dalam Suyono dan Hariyanto) mengungkapkan


adanya enam peran dan fungsi guru terdiri dari; a scene designer (perancang adegan)
dengan asumsi suasana pembelajaran adalah teater dengan guru sebagai sutradaranya,
a builder (pembangun) membangun kecakapan dan keterampilan peserta didik secara
utuh, a learner (pembelajar) bahwa sambil mengajar guru belajar, sehingga siswa
adalah seorang co-learner. Kemudian juga sebagai an-emancipator (penggagas dan
pelaksana emansipasi) guru harus secara adil memberikan kesempatan kepada semua
murid untuk mengembangkan potensinya dengan tidak memandang jenis kelamin, ras,
bangsa, suku, agama, dan posisi sosial ekonominya, a conserver (pemelihara,
pelestari) melalui pembelajaran guru melakukan pelestarian nilai-nilai luhur bangsa,
serta a culminate (peraih titik puncak), guru merancang pembelajaran dari awal
sampai akhir (kulminasi) dari yang sederhana menuju yang kompleks, selanjutnya
bersama siswa meraih titik puncak berupa kesuksesan pembelajaran.

B. KOMPETENSI DASAR MENGAJAR GURU

Kompetensi mengacu pada kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh


melalui pendidikan, kompetensi merujuk kepada performance dan perbuatan yang
rasional untuk memenuhi verifikasi tertentu dalam pelaksanaan tugas kependidikan.
Menurut UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen juga dirumuskan tentang
kompetensi guru ini. Dalam pasal 10 ayat 1 dinyatakan, “kompetensi guru meliputi :

1. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam mengelolah pembelajaran


peserta didik, yang meliputi :

1. Pemahaman peserta didik.


2. Perancang dan Pelaksanaan pembelajaran.
3. Evaluasi pembelajaran.
4. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang
dimilikinya.

5
Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam mengelolah proses
pembelajaran peserta didik. Selain itu kemampuan pedagogik juga ditunjukkan dalam
membantu, membimbing, dan memimpin peserta didik. Berdasarkan pengertian diatas
maka yang dimaksud dengan pedagogik adalah ilmu tentang pendidikan anak yang
ruang lingkupnya terbatas pada interaksi edukatif antara pendidikan dengan siswa.
Dapat pula diartikan kompetensi pedagogik adalah sejumlah kemampuan guru yang
berkaitan dengan ilmu dan seni mengajar siswa. Berdasarkan beberapa pengertian
seperti di atas tentang kompetensi pedagogik, maka guru harus mempunyai
kemampuan-kemampuan sebagai berikut :

1. Mengaktualisasikan landasan mengajar.


2. Pemahaman terhadap peserta didik.
3. Menguasai ilmu mengajar.
4. Menguasai teori motivasi.
5. Menguasai penyusunan kurikulum .
6. Menguasai teknik penyusunan RPP.
7. Menguasai pengetahuan evaluasi pembelajaran .

Jadi, dari keseluruhan pengertian tadi dapat disimpulkan bahwa kompetensi


pedagogik adalah cara guru dalam mengajar dan mengatur sistem pembelajaran di kelas
dengan menjalin interaksi yang baik dengan peserta didik .

2. Kompetensi Kepribadiaan
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan perilaku
pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar
dalam perilaku sehari-hari. Menurut Hamzah B.Uno, kompetensi epribadian artinya
sikap kepribadian yang mantap sehingga mampu menjadi sumber intensifikasi bagi
subjek .

Dalam hal ini berarti memiliki kepribadian yang pantas diteladani, mampu
melaksanakan kepemimpinan seperti yang dikemukakan Ki Hajar Dewantara ,
yaitu: Ing Ngarso Sung Tulado , Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani
.Dengan kompetensi kepribadian maka guru akan menjadi contoh dan teladan, serta
membangkitkan motivasi belajar siswa . Oleh karena itu , seorang guru dituntut melalui

6
sikap dan perbuatan menjadikan dirinya sebagai panutan dan contoh bagi orang-orang
yang dipimpinnya .

Jadi kompetensi kepribadian ialah sikap dan tingkah laku yang baik, patut untuk
diteladani dan menjadi cerminan untuk peserta didik , manpu mengembangkan potensi
dalam diri, serta yang paling utama bagi seorang guru yang berkepribadian yaitu
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi norma agama , hukum, dan sosial
yang berlaku.

3. Kompetensi Sosial
Dimaksud dengan kompetensi sosial di dalam peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 pada pasal 28 ayat 3 ialah kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik , tenaga kependidikan , orang tua / wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar. Menurut Djam’an Satori, kompetensi sosial adalah sebagai berikut :

1. Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua peserta didik.
2. Bersikap simpatik.
3. Dapat bekerja sama dengan Dewan Pendidikan / Komite Sekolah.
4. Pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan .
5. Memahami dunia sekitarnya (lingkungan).

Sedangkan menurut Hamzah B.Uno, kompetensi sosial artinya guru harus mampu
menunjukkan dan berinteraksi sosial, baik dengan murid-muridnya maupun sesama
guru dan kepala sekolah, bahkan dengan msyarakat luas.

4. Kompetensi Profesional
Guru profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan
untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Kompetensi di sini meliputi
pengetahuan, sikap, dan keterampilan profesional, baik yang bersifat pribadi, sosial,
maupun akademis. Kompetensi profesional merupakan salah satu kemampuan dasar
yang harus dimiliki seorang guru. Dalam Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 pada
pasal 28 ayat 3, yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang di tetapkan dalam

7
Standar Nasional Pendidikan . 4Adapun dalam kompetensi ini seorang guru hendaknya
mampu untuk :

1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu.
2. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
3. Mengembangkan keprofesionalan serta berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif.
4. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri.

C. KUALIFIKASI GURU
1. Definisi Kualifikasi Guru
Dalam kamus baesar bahasa Indonesia, definisi kualifikasi adalah keahlian yang
diperlukan untuk melakukan sesuatu, atau menduduki jabatan tertentu. Dalam definisi
lain, kualifikasi di artikan sebagai hal-hal yang dipersyaratkan baik secara akademis
dan teknis untuk mengisi jenjang tertentu.
Jadi, kualifikasimendorong seseorang untuk memiliki suatu keahlian atau
kecakapan khusus . Dalam dunia pendidikan, kualifikasi dimengerti sebagia keahlian
atau kecakapan khusus dalam bidang pendidikan, baik sebagai pengajar mata pelajaran,
administrasi pendidikan dan seterusnya. Bahkan, kualifikasi terkadang dapat dilihat dari
segi derajat lulusannya. Seperti dalam UU SStrata S-1, isdiknas 2003, ditetapkan
bahwa untuk menjadi guru sekolah dasar (SD) harus lulusan Strata S-1, tentu saja jika
ingin menjadi guru yang mengajar pada tingkat lebih tinggi (SMP? MTs,
SMU/SMK/MA, Perguruan Tinggi).
Selanjutnya, kompensi di definisikan sebagai dalam surat Keputusan Mendiknas
nomor 045/U/2002. Tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi mengemukakan “
Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penih tanggung jawab yang memiliki
dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaab tertentu”.

4
https://sintaramadani.wordpress.com/2017/04/13/kompetensi-guru-dan-keterampilan-dasar-guru/

8
Association K.U.Leuven mendefinisikan bahwa pengertian kompetensi ada;ah
pengintegrasi dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang memungkinkan untuk
melaksanakan satu cara efektif.
Dari definisi di atas kompetensi dapat digambarkan sebagai kemampuan untuk
melaksanakan suatu tugas, peran atau tugas kemampuan mengintegrasikan
pengetahuan, ketrampilan-ketrampilan sikap-sikap dan nilai-nilai pribadi dan
kemampuan untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang di dasarkan pada
pengalamandan pembelajaran yang dilakukan.

2. Kualifikasi Guru
Kualifikasi guru dapat dipandang sebagai pekerjaan yang membutuhkan
kemampuan yang mumpuni. Kualifikasi guru berbeda sesuai pada tiap tingkatnya. Baik
itu guru PAUD/TK/RA sampai pada tingkat pendidikan menengah.
Di jelaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, Bab IV bagian kesatu kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi
pasal 8 dan 9 yaitu sebagai berikut ;
a) Pasal 8
“Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi pendidikan, sehat jasmani
dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional”.
b) Pasal 9
“kualifikasi akademik sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 8 diperoleh melalui
pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat”.5
Selanjutnya, kualifikasi guru di perjelas kembali dalam Permendiknas Nomor 16
2007, Poin A berikut ini:

3. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Pendidikan Formal

Kualifikasi akademik guru pada satuan pendidikan jalur formal mencakup


kualifikasi akademik guru pendidikan anak usia dini/ taman kanak-kanak/ Raudhotul
Atfal (PAUD/TK/RA), guru sekolah dasar /madrasah ibtidaiyah (SD/MI), guru sekolah
menengah pertama / madrasah tsanawiyah (SMP/MTS), guru sekolah menengah atas
(SMA/MA), guru sekolah dasar luar biasa/ sekolah luar biasa menengah/ sekolah luar

5
https://www.kemendikbud.go.id

9
biasa menengah atas (SDLB/SMPLB/SMALB) dan guru sekolah menengah kejuruan /
madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK) sebagai berikut6.
a. Kualifikasi akademi guru PAUD/TK/RA
Guru pada PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi akademi pendidikan
minimum Diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak
usia dini atau psikologi yang di peroleh dari program studi yang terakreditasi.
b. Kualifikasi akademi guru SD/MI
Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi
akademik pendidikan minimum Diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam
bidang pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan /diampu
atau psikologi yang di peroleh dari program studi yang terakreditasi.

c. Kualifikasi akademik guru SMP/MTs


Guru pada SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi
akademik pendidikan minimum diploma empat atau sarjana (S-1) program studi
yang sesuai dengan mata pelajaran yang di ajarkan/diampu, dan di peroleh dari
program studi yang terakreditasi.
d. Kualifikasi akademik guru SMA/MA
Guru pada SMA/MA, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi
akademik pendidikan minimum diploma empat atau sarjana (S-1) program studi
yang sesuai dengan mata pelajaran yang di ajarkan/diampu, dan di peroleh dari
program studi yang terakreditasi.
e. Kualifikasi akademik guru SDLB/SMPLB/SMALB
Guru pada SDLB/SMPLB/SMALB, atau bentuk sederajat, harus memiliki
kialifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat atau sarjana (S-1)
program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang di ajarkan/diampu, dan di
peroleh dari program studi yang terakreditasi.
f. Kualifikasi akademi guru SMK/MAK
Guru pada SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi
pendidikan minimum diploma empat atau sarjana (S-1) program studi yang sesuai
dengan mata pelajaran yang di ajarkan/diampu, dan di peroleh dari program studi
yang terakreditasi.

6
http://vervalsp.data.kemdikbud.go.id/prosespembelajaran/file/Permendiknas%20No%2016%20Tahun%2020
07.pdf

10
4. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Uji Kelayakan Dan Kesetaraan
Kualifikasi akademik yang di persyaratkan untuk dapat diangkat sebagai guru
dalam bidang-bidang khusus yang sangat diperlukan tetapi belum dikembangkan di
perguruan tinggi dapat diperoleh melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Uji kelayakan
dan kesetaraan bagi seseorang yang memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh
perguruan tingggi yang diberi wewenang untuk melaksanakannya.

11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

1. Bagaimana Peran Guru Dalam Proses Belajar


Peran guru bila di artikan lebih spesifik, guru memiliki peran yang sangat penting
dalam kegiatan belajar mengajar, tanpa adanya seorang guru/pengajar maka proses
belajar tidak terlaksana dengan baik, karna disinilah terjadinya proses tranfermasi
ilmu antara guru dan murid. Peran guru dalam proses pembelajaran antara lain
sebagai perencana (planner), pelaksana dan pengelola (organizer) dan penilai
(evaluator), dimana komponen inilah yang menjadikan proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Bisa di ibaratkan pula
bahwa guru adalah sentral bagi anak didiknya.
2. Kompetensi Dasar Mengajar Guru
Kompotensi dasar mengajar guru ada 4 yaitu:
a. Kompetensi pedagogic
merupakan kemampuan dalam mengelolah pembelajaran peserta didik, yang meliputi
:
1. Pemahaman peserta didik.
2. Perancang dan Pelaksanaan pembelajaran.
3. Evaluasi pembelajaran.
4. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang
dimilikinya.
b. Kompetensi pribadi
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan perilaku pribadi
guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam
perilaku sehari-hari.
c. Kompetensi sosial
kompetensi sosial artinya guru harus mampu menunjukkan dan berinteraksi sosial,
baik dengan murid-muridnya maupun sesama guru dan kepala sekolah, bahkan
dengan msyarakat luas.
d. Kompetensi professional
Guru profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk
melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Kompetensi di sini meliputi

12
pengetahuan, sikap, dan keterampilan profesional, baik yang bersifat pribadi, sosial,
maupun akademis.

3. Kualifikasi Guru
Kualifikasi guru dapat dipandang sebagai pekerjaan yang membutuhkan kemampuan
yang mumpuni. “Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi pendidikan,
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional”. Kualifikasi guru bisa melalui pendidikan formal dan melalui uji
kelayakan.

B. SARAN
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi
bahasan dalam maakalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena
terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan ataupun referensi yang kami peroleh.
Sehubungan dengan makalah ini penulis banyak berharap kepeda para pembaca yang
budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi para
pembaca.kepada pembaca penulis mohon maaf apabila terdapat kekurangan dan
kekeliruan bagi tulisan yang penulis buat, karna penulis sendiri hanyalah manusia biasa
yang tak luput dari kesalahan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Zen Muh, 2016, “Peran Guru Dalam Perkembangan Pembelajaran”, Jurnal Pendidikan,
Volume V, Nomor 2, Juli - Desember 2016..
Khirom Askhabul, 2017, “Peran Guru& Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran
Berbasis Multikultural”, Jurnal Pendidikan Agama Islam, Volume 3, Nomor 1, Desember
2017.
Mulyasa E, 2014, Guru Dalam Implementasi Kurukulum 2013. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

https://sintaramadani.wordpress.com/2017/04/13/kompetensi-guru-dan-keterampilan-dasar-
guru/
https://www.kemendikbud.go.id
http://vervalsp.data.kemdikbud.go.id/prosespembelajaran/file/Permendiknas%20No%2016%
20Tahun%202007.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai