Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MARYAM FADHILLAH

NIM : PO7133203181020
Tugas Hematologi

PEMERIKSAAN MASA PERDARAHAN (Bleeding Time)


METODE DUKE

A. Defenisi Bleeding Time (Masa perdarahan)


Bleeding time (waktu perdarahan) adalah uji laboratorium untuk menentukan lamanya
tubuh menghentikan perdarahan akibat trauma yang dibuat secara laboratoris. Pemeriksaan
ini mengukur hemostasis dan koagulasi. Masa perdarahan tergantung dari ketepatgunaan
cairan jaringan dalam memacu koagulasi, fungsi pembuluh darah kapiler dan trombosit.
Pemeriksaan ini terutama mengenai trombosit, yaitu jumlah dan kemampuan untuk adhesi
pada jaringan subendotel dan membentuk agregasi (Rukman Kiswari, 2014).
Bleeding Time (waktu perdarahan) merupakan pemeriksaan rutin yang dilakukan untuk
mengetahui jalur koagulasi intrinsik dan ekstrinsik. Pemeriksaan ini telah dilakukan beberapa
dekade dengan menggunakan metode Duke. Ivy et al dan Mielke et al melakukan modifikasi
metode pemeriksaan waktu perdarahan dan banyak digunakan pertengahan tahun 1980-an.
Pemeriksaan Bleeding Time (waktu perdarahan) tidak boleh dilakukan apabila penderita
sedang mengkonsumsi antikoagulan atau anti nyeri aspirin, karena dapat menyebabkan
waktu perdarahan memanjang. Pengobatan harus ditunda selama 3-7 hari atau jika
memungkinkan pasien diberitahu agar tidak mengkonsumsi aspirin atau obat penghilang rasa
nyeri tanpa resep selama 5 hari sebelum pemeriksaan (Riswanto, 2013) Pemeriksaan
Bleeding Time (waktu perdarahan) terdapat dua metode yaitu Ivy dan Duke.
Pemeriksaan Bleeding Time (waktu perdarahan) merupakan pemeriksaan skrining
(penyaring) untuk menilai gangguan fungsi trombosit dan mendeteksi adanya kelainan von
willebrand. Pemeriksaan ini secara langsung dipengaruhi oleh jumlah trombosit terutama
dibawah 50.000/mm3 , kemampuan trombosit membentuk plug, vaskularisasi dan
kemampuan konstriksi pembuluh darah. Mekanisme koagulasi tidak mempengaruhi waktu
perdarahan secara signifikan kecuali terjadi penurunan yang cukup parah (Nugraha, Gilang,
2015).
Pemeriksaan Bleeding Time (waktu perdarahan) tidak boleh dilakukan apabila penderita
sedang mengkonsumsi antikoagulan atau anti nyeri aspirin, karena dapat menyebabkan
waktu perdarahan memanjang. Pengobatan harus ditunda selama 3-7 hari atau jika
memungkinkan pasien diberitahu agar tidak mengkonsumsi aspirin atau obat penghilang rasa
nyeri tanpa resep selama 5 hari sebelum pemeriksaan (Riswanto, 2013) Pemeriksaan
Bleeding Time (waktu perdarahan) terdapat dua metode yaitu Ivy dan Duke.
Metode Duke kurang memberatkan pada mekanisme hemostasis karena tidak diadakan
pembendungan. Namun metode Duke sebaiknya hanya dipakai pada bayi dan anak kecil saja,
karena pembendungan menggunakan figmomanometer pada lengan atas tidak mungkin atau
susah dilakukan (R.Gandasoebrata, 2010).

B. Manfaat Pemeriksaan Bleeding Time (Waktu Perdarahan) dalam Klinik


Bleeding Time (waktu perdarahan) dalam laboratorium klinik bermanfaat untuk menilai
faktor-faktor hemostasis yang letaknya extravaskuler, tetapi keadaan dinding kapiler dan
jumlah trombosit juga berpengaruh. Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan yang dasar, apabila
ditemukan kelainan maka dapat dilakukan 9 pemeriksaan yang lebih khusus untuk mencari
suatu kelainan tertentu (R.Gandasoebrata,2010)

C. Prosedur pemeriksaan masa perdaarahan metode Duke


Tujuan : Untuk mengetahui lamanya waktu pendarahan.
Prinsip : Melakukan penusukan pada cuping telinga, kemudian waktu keluar darah sampai
berhentinya dicatat sebagai waktu pendarahan.
Alat dan Bahan:
1. Disposable lancet yang steril.
2. Kertas saring dibentuk bundar.
3. Stopwatch.
4. Bulatan kapas.
5. Alkohol 70%.
Langkah kerja :
1. Membersihkan cuping telinga penderita dengan alkohol 70% tungu sampai kering.
2. Menjepit cuping telinga penderita dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri dengan kuat
lalu menusuknya dengan disposable lancet dengan tusukan yang cukup dalam dan
segera menghidupkan stpwatch.
3. Menempelkan kertas saring pada daerah yang keluar 30 detik kemudian (usahakan agar
kertas saring tidak menempel pada cuping)
4. Mengulangnya setiap 30 detik pada daerah kertas saring yang berbeda mengelilingi
lingkaran.
5. Pada saat darah tidak keluar lagi, matikan stopwatch dan catat waktunya.

Nilai Rujukan :

1-3 menit dengan batas toleransi 3-6 menit.


DAFTAR PUSTAKA

Dr. Rukman Kiswari. 2014. Hematologi & Transfusi. Jakarta: Erlangga.

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dan Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi

dan Terapi Intensif (PERDATIN). 2011. Jurnal Anestesiologi Indonesia. Jawa Tengah :
Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro dan Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif
(PERDATIN).

Nugraha Gilang. 2015. PanduanPemeriksaan Laboratorium Hematologi Dasar. Jakarta Timur :

CV. Trans Info Media.

Riswanto. 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Yogyakarta : Alfamedia & Kanal

Medika.

R.Gandasoebrata. 2010 . Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta : Dian Rakyat.

Anda mungkin juga menyukai