0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan7 halaman
Dalam 3 kalimat:
Seorang perawat lalai dalam menjalankan tugas menjaga pasien, yang menyebabkan pasien meninggal dunia. Ayah pasien marah dan melaporkan perawat tersebut ke kepala ruangan. Perawat mengakui kesalahannya dan meminta maaf, sementara kepala ruangan berjanji akan mencegah hal serupa terulang.
Dalam 3 kalimat:
Seorang perawat lalai dalam menjalankan tugas menjaga pasien, yang menyebabkan pasien meninggal dunia. Ayah pasien marah dan melaporkan perawat tersebut ke kepala ruangan. Perawat mengakui kesalahannya dan meminta maaf, sementara kepala ruangan berjanji akan mencegah hal serupa terulang.
Dalam 3 kalimat:
Seorang perawat lalai dalam menjalankan tugas menjaga pasien, yang menyebabkan pasien meninggal dunia. Ayah pasien marah dan melaporkan perawat tersebut ke kepala ruangan. Perawat mengakui kesalahannya dan meminta maaf, sementara kepala ruangan berjanji akan mencegah hal serupa terulang.
2. Arina Shinta Dewi Ruswana= Sutradara 3. Arini Hasna Afifah= Ibu pasien 4. Bambang Yulianto Ismail= Perawat yang lalai 5. Bubuh Bukhori= Ayah Pasien 6. Eva Mardiana= Perawat 2 7. Fattah Royan Maulana= Perawat 3 8. Purnama Miftahul Ihsan= Kameramen/Editor 9. Rizki Napako= Kepala Ruangan 10. Ryan Andryana Laury= Dokter 11. Sulaeman = Pasien Kelas : 3b S1.Keperawatan Mata Kuliah : Bahasa Inggris Setting Tempat : 1. Rumah 2. Rumah Sakit “KELALAIAN SEORANG PERAWAT TERHADAP PASIEN” Pada suatu hari di sebuah rumah yang berisi satu keluarga : Ibu, Ayah, dan anaknya. Pada suatu ketika ibu sedang menyetrika baju dirumahnya, disisi lain ayah sedang bersantai sambil membaca koran, dan sang anak sedang asik bermain game. Lalu sang ayah menyuruh anaknya untuk membuat kopi,…. Ayah: ”Suleee. Suleeeee,” Anak: “iyah ayah ada apa?”(masih asik bermain game di kamarnya) Ayah: ”Kesini sebentar nak, tolong buatkan ayah secangkir kopi” Anak: “Siap ayah” Ayah: ”Yang manis yahh.. semanis ibumu” Ibu: ”uuuhh ayah gombal, memangnya ibu semanis ituu.”(sahut ibu sambal bergegas menghampiri ayah dengan sedikit malu malu) Anak: ”ini yah, kopi semanis ibunya sudah jadi, silahkan diminum” Ayah: ”oke terima kasih nak” (ayah berterimakasih sambil meminum buatan anaknya sambil tertawa kecil) Setelah selesai membuat kopi sang anak pergi ke kamar mandi Disaat sang anak sedang berwudhu tiba tiba sang anak merasa pusing hingga terjatuh Setelah lima belas menit lamanya…. Ibu: ”Yah, kok si ule lama ya di kamar mandinya?”(ibu merasa heran dan cemas) Ayah: ”ya sudah sebentar bu ayah cek dulu ” Ayah pun bergegas ke kamar mandi, Ayah: ”Uleeeee, sedang apa kau ule” (sambal mengetuk ngetuk pintu kamar mandi). Lalu ayah membuka pintu kamar mandi, dan tiba tiba… Ayah: ”Astaghfirullahaaaaahaladziiim, nak kamu kenapa?”(ayah terkejut saat melihat anaknya tergeletak di lantai kamar mandi) Anak: ”Aku pusing yah…” Lalu sang ayah membawa anaknya ke mobil untuk bergegas pergi ke rumah sakit untuk segera mendapatkan penanganan Ayah: ”buuuuuu… ibuuu” Ibu: ”Apa sih ayah teriak teriak iiiih”(ibu merasa risih mendengar teriakan ayah),”Astaghfirullahaladzim,,.. ule kenapa?” (sambung ibu) Ayah: ”ayo bu kita bergegas ke rumah sakit” Ibu : “iya iya ayokkk ayah..” Sesampainya di rumah sakit, sang anak masuk ke ruang IGD untuk mendapatkan penanganan pertama Ibu: ”Suster dokter… tolong anak sayaaa,.” (saat itu tiba tiba sang anak terjatuh pingsan) Perawat 1: ”ada apa ada apa buu pa?”(ia resah dan kebingungan) Perawat 2: ”apa yang terjadi bu kepada anaknya” Ibu: ”ia terjatuh sus dikamar mandi,” Perawat 1 dan 2 pun segera mengangkat pasien tersebut ke atas bed dan perawat 3 bergegas memanggil dokter di ruangannya Perawat 3: ”dok, ada pasien,baru datang” Dokter:”apa yang terjadi dengan pasien tersebut?” Perawat 3:”katanya dia tiba tiba terjatuh di kamar mandi” Dokter:”ayo kita segera memeriksanya” Saat itu sang anak langsung mendapatkan penanganan dari sang dokter dan perawat (dokter segera memberikan penanganan) Dokter: ”bapa, ibu, anak kalian tidak sadarkan diri dan ini harus segera diberikan infus ya pak, bu.” Ibu dan ayah:”iya silahkan” Dokter:”nanti saya akan periksa kembali, sus tolong dibantu ya..” Perawat 3:”iya dok” (sambil memyiapkan infusan untuk sang anak) Perawat 2:”bapa,ibu, untuk administrasi bisa di urus ke depan terlebih dahulu ya” Ibu dan ayah:”iya baik sus tolong lakukan yang terbaik ya untuk anak saya” Perawat 1 dan perawat 3 segera memasang infusan yang telah disiapkan 10 menit kemudian setelah pemasangan infus… Karena ada keperluan mendadak ibu dan ayah tidak bisa menemani sang anak, dan sang ayah memberi amanat untuk menjaga anaknya.. Ayah:”sus saya ada keperluan mendadak, untuk itu saya ingin menitipkan anakku, sus saya tinggal ya, terimakasih” Perawat lalai:”iya pak jangan khawatir” Akan tetapi perawat lalai lupa akan amanat orang tua pasien dan malah asik mengobrol dengan perawat lainya (perawat 1) Perawat lalai:”eh..tau gk kemarin ada perawat cantik loh…” Perawat 1:”eh yang mana yang mana?” Perawat lalai:”itu loh yang di rumah sakit hermina pada saat gue nganter pasien yang rujukan” Perawat 1:” yang mana sih orang nya?” Perawat lalai pun menunjukkan fotonya.. Perawat lalai:” ini loh yang iniii cantik kan? Gue gak salah” Saat sang perawat lalai sedang asik berbincang soal perawat cantik, pada saat itu pasien tengah mengalami sakaratul maut. Perawat tersebut telah lalai dalam menjalankan tugasnya Pasien tersebut mengalami sesak nafas tiba tiba… Beberapa menit kemudia orang tua pasien pun datang Ayah:”permisi suster..,” Perawat 1 dan perawat lalai:”iya bapaaaa…” Pada saat melihat kondisi sang anak ibu terkejut karena kondisi sang anak tidak bernafas dan kaku Ibu:”nak ko kamu terlihat kaku dan dingin”(dengan ekspresi terkejut) Ayah:”ada apa buu?” Ibu:”ini ayah anak kita dingin dan kaku”(ibu bicara lantang) Ayah:”suster suster…” Di ruang Perawat Perawat 2:”suara siapa tuh.?” (ia membuka pintu ruangan sambil mengerutkan halisnya )”heh kalian gak denger ya.. ada orang teriak teriak di dalem kalian masih santai liatin foto cewek? Hah!!!” (sambung ia sambil meneriaki kedua temannya) Perawat 1:”iya ya, kayak ada suara orang teriak barusan” (penasaran) Perawat lalai langsung ingat bahwa ia telah diamanati untuk menjaga seorang pasien saat orang tuanya pergi sedangkan perawat 1 bergegas menemui dokter memanggil dan memintanya untuk segera memberikan penanganan. Perawat lalai langsung menghampiri ruangan pasien tersebut sambil disusul oleh perawat 2. Di ruang dokter Perawat 1: “dok dok itu pasien yang tadi siang eummmm ayo deh dok kita segera kesana” Sang dokter beserta perawat 1 langsung bergegas menghampiri ruangan pasien (sambil berlari) Di ruang pasien Perawat lalai:”ada apa ya pak saya jadi kaget dengan teriakan bapak” Ayah:”ini anak saya kenapa yah sus?” Ibu:”ko kaku gini ya sus” Dokter pun datang dan memeriksa pasien tersebut Dokter:”anak bapak sudahh… sudah.. sudah” Ayah:”sudah apa dok?” Dokter:”sudah meninggal dunia” Ibu:”apa? Dokter pasti bercanda” Mereka menangis karena sudah kehilangan anaknya Ibu:”kenapa tuhan.. kau cepat sekali mengambil anakku” Ayah:”sudah ibu ikhlaskan uleee” (sambil menangis tak terima) Dokter pun menyuruh perawat lalai melepaskan infusan tersebut. Merasa tidak terima anaknya meninggal karena kelalaian perawat sang ayah pun berniat menemui kepala ruangan Di ruang Kepala perawat Ayah : “Permisi pak” (sambil mengetuk pintu) Kepala ruangan : “Silakan duduk terlebih dahulu pak, ada apa ya ?” Ayah : “saya tidak terima pak, anak saya meninggal seperti itu , saya butuh penjelasan atas semua ini” Kepala ruangan : “maaf pak, bisa tenang dulu . atas nama siapa ya? “ Ayah :”atas nama anak sulaeman” Kepala ruangan : “sebentar ya pak, saya cek dulu Namanya” (sambil membuka rekam medik pasien) Kepala Ruangan : “Baik, Namanya ada dan saya akan memanggil perawat yang berdinas pada hari itu ya pak” Ayah : “saya ingin penjelasannya ya pak” Kepala ruangan : “iya pak baik baik, bapak mohon bersabar ya pak” Kepala ruangan pun memanggil perawat yang telah lalai dalam menjalankan tugasnya. Perawat lalai pun mengetuk pintu dan masuk keruangan. Perawat lalai : “permisi pak, ada apa ya ?” Ayah :”ini nih pak , perawat yang lalai” Kepala ruangan : “bapak tenang dulu ya pak” Ayah : “ iya iya” Kepala ruangan : “sus, silakan duduk dulu” (suster pun duduk disamping ayah pasien) “ baik pak, bapak tolong jelaskan bagaimana kronologis sebenarnya?” Ayah:”begini pak, saya kan udah bilang sama susternya, saya bilang pergi sebentar tolong jaga anak saya baik-baik , pada saat saya sampai eh anak saya sudah kaku dan sudah tidak bernyawa lagi. Saya butuh kejelasan ! “ Kepala ruangan : “ok, baik pak, bapak tenang dulu . biar perawat yang menjelaskan ya. Silakan jelaskan “ Perawat lalai : “iya pak, saya sedang berdinas . saya malah asik mengobrol dengan teman lainnya pak” Kepala ruangan :”jadi kamu sudah tau kan kesalahan kamu dimana ? “ Perawat lalai :”iya pak” Kepala ruangan :” dan kamu juga sudah tau kan , konsekuensinya apa ?” Perawat lalai : “iya” Kepala ruangan : “kamu telah lalai dalam bertugas dan merawat pasien. Sehingga mengakibatkan . anak dari bapak ini meninggal dunia. Kelalaian kamu tersebut telah tercantum didalam UU RI no.23 tahun 1992 tentang : tanggung jawab dan tugas seorang perawat dalam merawat pasien” Perawat lalai :”iya pak, saya lalai dalam berdinas” Ayah :”berarti benar kan , anak saya meninggal gara-gara perawatnya lalai?” (ekspresi kesal) Kepala ruangan : “bapak tenang ya, saya akan mengambil jalur kekeluargaan, karena ini sudah memang kesalahan perawat kami. Saya akui perawat kami telah lalai dalam menjaga anak bapak” Ayah : “aduhhhh … karena saya masih mempunyai hati nurani . saya akan setuju melalui jalur kekeluargaan” Kepala Ruangan : “bapak, saya selaku kepala ruangan, saya meminta maaf sebesar-besarnya atas kejadian yang telah terjadi pada anak bapak. Saya pun turut berduka cita ya pak.” Ayah :”iya makasih ya pak” Perawat lalai : “saya juga minta maaf ya pak, saya sudah lalai dalam berdinas, sekali lagi saya minta maaf ya pak “ Ayah :’iya sus, untuk kedepannya kamu jangan lalai ya sus” Perawat lalai : “iya pak” Ayah :” pak, sus saya permisi pulang dulu ya” Kepala ruangan & perawat lalai : “baik pak” Ayah pun , pergi meninggalkan ruangan …. Perawat lalai : “pak saya minta maaf ya . saya sudah lalai dalam berdinas” Kepala ruangan :”iya saya maafkan , lain kali jangan diulang ya sus” Perawat lalai :’iya pak baik”