Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Gelombang Elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada
medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter
yang bisa diukur, yaitu: panjang gelombang/wavelength, frekuensi, amplitude/amplitude,
kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak
antara dua puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu
satuan waktu. Frekuensi tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena
kecepatan energi elektromagnetik adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang
dan frekuensi berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah
frekuensinya, dan semakin pendek suatu gelombang semakin tinggi frekuensinya.
Pemanfaatan Gelombang Elektromagnetikk dalam Bidang Industri
Sinar Gamma
Sinar gamma mempunyai daya tembus yang sangat besar, bahkan dapat menembus baja
sehingga dalam bidang industri dimanfaatkan untuk memotong baja dan memeriksa cacat-
cacat pada logam. Sinar gamma banyak digunakan dalam bidang industri pengawetan
makanan, produk industri dan lain-lain.

3.3.2 Sinar X
Sinar X ini memiliki daya tembus yang cukup kuat yang dapat menembus buku tebal, kayu
tebal, dan bahkan pelat aliminium setebal 1 cm, sehingga berguna untuk industri pengolahan
kayu, atau industri yang membuat peralatan dari logam. Sinar-X juga digunakan di bandara
pada pengecekan barang-barang penumpang di pesawat. Di pelabuhan digunakan untuk
mengecek barang-barang (peti kemas) yang akan dikirim dengan kapal laut.

3.3.3 Sinar Laser


Sinar laser dalam bidang industri banyak dimanfaatkan untuk pemboran lubang-
lubang kecil dalam intan menarik kawat-kawat halus, pemotongan kain (50 lapisan sekali
potong) dalam industri pakaian, pemotongan keping baja dengan lebih cepat dan rapi,
pengeboran jarak jauh dalam pembuatan sumur atau parit dan terowongan, untuk mengecek
sejajarnya rusuk dan rangka pesawat terbang dan kapal, serta digunakan pada barcode
scanner untuk membaca barcode.
MEDAN ELEKTROMAGNETIK DARI JARINGAN TRANSMISI

Sistem jaringan transmisi umumnya beroperasi pada frekuensi 50 atau 60 Hertz. Ini berarti
berkaitan dengan panjang gelombang sebesar 6000 km dan 5000 km, sehingga hampir
semua studi tentang efek kesehatan oleh medan elektromagnetik dapat terjadi kurang dari
satu panjang gelombang dari sumber medan. Radiasi medan elektromagnetik pada daerah
ini (5000 dan 6000 km) sebenarnya dapat diabaikan.

Sebagai contoh, sebuah jaringan transmisi dengan panjang gelombang 100 km yang dapat
membawa daya dalam skala giga watt dan energi terdissipasi beberapa megawatt dalam
bentuk panas akan memaparkan medan elektromagnetik hanya beberapa watt. Akan tetapi
kita terkena pengaruh pemisahan medan magnet dan medan listrik.

Sebuah jaringa transmisi dengan daya listrik sebesar: P=V.R atau P=i2 R dimana V adalah
tegangan listrik, R adalah tahanan kawat jaringan dan i adalah kuat arus, adalah sama
dengan daya medan magnet yang terjadi di sekitar jaringan. Daya medan magnet ini
dihitung dari komponen pointing vector (perkalian vector antara vector medan listrik dan
medan magnet) parallel terhadap garis-garis medan. Sebuah sirkuit tak-berhingga yang
parallel langsung dengan konduktor netral adalah terdiri dari sumber medan magnet dipole
linier.

Garis-garis medan membentuk suatu dipole di dalam bidang yang tegak lurus terhadap
konduktor, dan kuat medan turun sebanding dengan jarak resiprokal, r kuadrat seperti
terlihat pada gambar 1a. Sistem listrik sederhana menggunakan tiga konduktor langsung
atau sefase, dengan masing-masing arus berbeda sudut fase sebesar 120 derajat. Sebuah
sirkuit tunggal tiga fase juga membentuk sebuah dipole linier.

Ketika dua sirkuit dipasang satu set pada tiang yang umum dilakukan oleh kebanyakan
negara, kuat medan tergantung pada orde dari fase pada kedua sirkuit. Pada umumnya fase
yang digunakan dalam grid nasional (jaringan transmisi 275 kV dan 400 kV di Inggris dan
Wales), dipole yang dihasilkan oleh kedua sirkuit adalah hampir anti paralel. Fase ini
memainkan pengaruh sebagai sumber quadrapole dan kuat medan turun sebanding dengan
r3 , gambar 1b.
Gambar 1. Garis-garis medan magnet yang dihasilkan oleh sebuah jaringan transmisi (a)
dan yang dihasilkan oleh jaringan transmisi ganda (b). Pada jaringan tunggal medan magnet
mempunyai dipole dan kuat medan magnet turun sebanding dengan r2 , dimana r adlah jarak
ke jaringan. Untuk jaringan transmisi ganda, medan magnet mempunyai bentuk menyerupai
kuadrapole dan kuat medan magnet turun sebanding dengan r 3 .

Disini garis-garis medan ditunjukkan ketika arus pada pusat konduktor sama dengan nol.
Jika jaringan transmisi ditanam di bawah tanah, konduktor-konduktor menjadi saling
mendekat dan kuat dipole menjadi lemah. Akan tetapi, jaringan yang hanya persis satu
meter di bawah permukaan tanah, sebagai kebalikan dari 10 meter di atas permukaan yang
lebih dekat dengan penduduk dan rumahnya.

Pada jaringan transmisi yang mempunyai daya lebih dari 400 kV ditanam di bawah tanah
akan menghasilkan medan yang lebih besar disbanding jika kawat jaringan berada di atas
permukaan tanah, gambar 2.
Gambar 2. Medan magnet versus jarak untuk jaringan transmisi dengan kapasitas daya 400
kV. Pada jarak yang besar, kuat medan magnet berkurang sebanding dengan r2 dan bukan
r3. Karena sirkuit tidak persis parallel sehingga arus pada tiga fase tidak persis sama. Dan
arus listrik diinduksi baik pada jaringan bawah tanah maupun di atas permukaan tanah.

Dengan kabel yang bertegangan rendah, misalnya kabel tegangan 230 V fase netral yang
membentuk sirkuit distribusi akhir, konduktor-konduktor sangat dekat satu sama lainnya
dan medan medan eksternal dari arus beban dapat diabaikan. Konduktor-konduktor juga
akan terkelupas yang menyebabkan medan turun secara eksponensial terhadap jarak.
Background frekuensi daya dari medan pada kebanyakan rumah-rumah di Inggris berasal
dari jumlah vector non zero arus pada kabel, yang dikenal sebagai net current.

Net current bertambah naik oleh karena arus sirkuit distribusi dibumikan. Gambar 3
menunjukkan daerahdaerah yang mempunyai medan yang cukup besar disekitar alat-alat
listrik rumah tangga yang sedang beroperasi (dipakai). Hampir semua peralatan membentuk
dipole tiga dimensi, dengan kuat medan berkurang sebanding dengan r3. Peralatan listrik
yang kecil seperti pembuka kaleng cenderung memaparkan radiasi elektromagnetik lebih
tinggi dibandingkan dengan perlatan berarus rendah seperti dinamo listrik.

Hal ini disebabkan karena motor listrik dan transformator pada peralatan kecil mempunyai
sedikit kandungan besi yang membiarkan medan “bocor” dari alat tersebut. Ada perbedaan
yang berarti antara kuat medan yang dihasilkan oleh sumber yang berbeda (seperti jaringan
transmisi, peraltan listrik dan background yang berhubungan dengan pekerjaan) dan lepasan
rata-rata dari total populasi terhadap sumber-sumber tersebut. Ini disebabkan karena
sebagaian kecil penduduk bertempat tinggal dekat dengan (0,1 % dalam jangkauan 50
meter, di Inggris) dan juga karena kebanyakan orang tidak lama di sekitar peralatan.
Jaringan transmisi yang dipasang di atas permukaan tanah akan menghasilkan medan listrik
dan medan magnet berkisar di atas 11 kV/m di dekat permukaan tanah. Akan tetapi untuk
mengenali medan listrik dan medan magnet sebagai dipole adalah tidak mudah, karena bumi
juga mengkonduksi listrik dan muatan maya di bawah. Pada jaringan daya bawah tanah
conducting sheath dapat melenyapkan medan listrik.

Bangunan juga dapat melindungi medan listrik sebesar factor 10-100. Di dalam rumah
sumber-sumber medan listrik terbesar kemungkinan berasal dari sistim kabel dan peralatan
listrik rumah tangga. Kedua jenis sumber medan ini apabila mempunyai kekuatan yang
besar akan berdampak negatif.

Gambar 3. Medan magnet diukur pada kedalaman 1 meter pada sebuah rumah. Terlihat
bahwa peralatan listrik yang kecil cenderung menghasilkan medan yang lebih besar dari
peralatan listrik yang besar. Sebagai contoh, jika seseorang mengangkat tabung flouresensi
di bawah jaringan transmisi, maka pada tabung tersebut dapat terjadi arus induksi sebesar 50
mikro Ampere.

Arus sebesar ini cukup bagi tabung untuk dapat berpijar, tetapi terlampau kecil untuk dapat
dilihat. Jika medan magnet terosilasi sebesar 1 mikro Tesla akan dapat membelokkan berkas
electron pada ossiloskop yang cukup untuk menghasilkan gambar bergoyang pada layar.
Dan jika medan magnet sebesar 500 mikro Tesla atau lebih akan dapat mengganggu putaran
mesin arloji bahkan sanggup memutar 100 kali putaran dari yang biasanya.

Untuk tubuh manusia, medan listrik sebesar 20 kV/m dapat menginduksi rapat araus
sebesar 10 mAm-2 pada bagian leher, ini dinggap cukup besar dibandingkan dengan arus
yang dihasilkan secara ilmiah oleh syaraf dan gerakan otot. Medan magnet sebesar 1,6
mikro Tesla bahkan dapat menginduksi arus pada batang tubuh.

Rapat arus tersebut adalah tergolong besar dibandingkan dengan rapat arus terkecil yang
diketahui mempunyai efek samping pada manusia, nilai ambang untuk menghasilkan
magnetophosphone (kerlap-kerlip pada mata) adalah sebesar 14 mAm-2 pada frekuensi 25
Hertz. Berdasarkan hal tersebut di atas,
Lembaga Proteksi Radiasi Nasional, Inggris merekomendasikan bahwa seseorang yang
terkena paparan medan elektromagnetik harus tidak lebih dari 1,6 milli Tesla atau 12 kV/m
pada frekuensi 50 Hertz. Angka ini telah disepakati oleh banyak negara di dunia sebagai
nilai acuan.

Anda mungkin juga menyukai