Istilah mencatut / tukang catut awalnya saya kenal lewat penggunaan pada kata-kata “tukang catut
karcis bioskop”. Setelah saya cari di kamus bahasa indonesia, kata ‘catut’ didefinisikan “[v] (1) mencabut
dng catut; (2) memperdagangkan (sesuatu) dng cara yg tidak sewajarnya dan mengambil untung
sebanyak-banyaknya (spt memperdagangkan karcis bioskop dng harga lebih dp harga resmi); (3)
mencari keuntungan dng jalan tidak sah (msl dng cara menipu atau mengakali): ia hendak ~ saya tetapi
gagal; (4) menyalahgunakan (kekuasaan, nama orang, jabatan, dsb) untuk mencari untung: banyak
Karena itulah, apabila ada seseorang yang menggunakan nama orang/organisasi lain untuk kepentingan
pribadi padahal yang bersangkutan tidak mengakuinya, digunakan istilah “mencatut”, merujuk pada