Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI


UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR
MODUL IV MANAJEMEN OPERASIONAL
SUBSISTEM MANAJEMEN TENAGA KERJA
Dosen: Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI.

Latihan 4

Prosedur Pemberhentian Kerja


(dua pandangan)

PANDANGAN KARYAWAN
Anda adalah seorang karyawan yang dikenal mudah marah, tetapi setidaknya orang
tahu pendapat Anda. Anda merasa Anda melakukan pekerjaan dengan cukup baik,
lebih baik daripada orang lain yang Anda lihat di masa lalu; tetapi Anda sedikit
ceroboh dengan pekerjaan Anda dan mengerjakan produk yang mungkin di bawah
standar, tetapi tidak ada yang mengatakan apa-apa, sehingga Anda berasumsi tidak
apa-apa. Kadang-kadang Anda terlambat dan atasan Anda marah, tetapi atasan tidak
pernah menunjukkan perhatian pada Anda, sehingga Anda tidak merasa datang
terlambat beberapa kali begitu buruk. Selain Anda tidak cocok dengan manager Anda,
ia mulai bekerja setelah Anda dan dipromosikan dengan cepat.

Apa yang terjadi dari perspektif Anda:


Anda dipanggil oleh manager SDM. Hal ini mungkin tidak baik; Anda merasa
terganggu.
Anda masuk dan mengetahui bahwa mereka memecat Anda. Manajer SDM
menyebutnya pengurangan karyawan.
Anda bertanya kapan Anda akan mendapatkan gaji dan manajer tidak tahu. Anda
marah.
Anda berteriak, mencoba memukul manajer, meninggalkan ruangan dan
mengatakan Anda akan memulai prosedur keluhan.

PERSPEKTIF MANAGER
Anda adalah seorang manajer SDM, masih junior untuk posisi ini, tetapi departemen
SDM sangat kecil, hanya ada Anda dan satu karyawan lainnya yang bahkan lebih
belum berpengalaman dibanding diri Anda

sendiri. Departemen Produksi memberitahu Anda bahwa karyawan tertentu tidak


menghasilkan produk yang cukup pada pekerjaannya dan kualitas pada seluruh lini
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR
MODUL IV MANAJEMEN OPERASIONAL
SUBSISTEM MANAJEMEN TENAGA KERJA
Dosen: Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI.

jadi buruk. Hal ini telah berlangsung selama beberapa waktu dan departemen produksi
ingin memecat karyawan tersebut. Manajemen ingin meningkatkan produktivitas dan
memberitahu Anda untuk memecat karyawan tersebut. Anda memanggil karyawan
tersebut ke kantor Anda. Ketika Anda menarik berkasnya, Anda menemukan sedikit
sekali informasi di sana. Anda tidak yakin jika pengawas karyawan telah membahas
karyawan tersebut di tingkat produktivitas atau disiplin karyawan tersebut di masa
lalu.

Apa yang terjadi dari perspektif manajer:


Karyawan masuk ke ruangan; Anda mengenal dia bahwa dia memiliki temperamen
tinggi dan itu membuat Anda gelisah.
Anda memberitahu karyawan bahwa ia diberhentikan. Segera setelah Anda melihat
reaksi karyawan, Anda menjadi bingung dan menambahkan bahwa itu adalah
pengurangan karyawan. Hal ini sering terjadi.
Karyawan sangat marah dan bertanya kapan dia akan mendapatkan gaji terakhir.
Anda tidak dapat menemukan informasi penggajian. Anda harus memeriksa
penggajian berikutnya dengan staf Anda.
Karyawan tiba-tiba mencoba untuk memukul Anda; berjalan keluar berteriak-
teriak dan akan mengadukan keluhan.

Pertanyaan:
1. Dapatkah situasi tersebut dihindari?
2. Apa yang seharusnya dilakukan oleh manajer SDM untuk melakukan proses
pemecatan?

Jawaban :
1. Menurut pendapat saya, ya, situasi tersebut dapat dihindari dengan mula-mula
pihak perusahaan memperhatikan beberapa prosedur PHK, agar karyawan yang
ingin dilakukan pemberhentian kerja, tidak menimbulkan suatu masalah yang tidak
diinginkan terjadi. Dan untuk bagian pihak Manager SDM nya, agar lebih tegas
dalam menangani karyawannya, agar karyawan juga tidak mudah untuk
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR
MODUL IV MANAJEMEN OPERASIONAL
SUBSISTEM MANAJEMEN TENAGA KERJA
Dosen: Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI.

membentak atasannya meskipun karyawan sudah mengetahui akan dilakukan


PHK.
2. Yang seharusnya dilakukan oleh pihak Manager SDM dalam menangani karyawan
yang ingin di PHK dan memiliki sifat yang sudah diterangkan sebelumnya adalah
sebagai berikut :
- Sebaiknya manager SDM lebih teliti dalam memeriksa berkas atau informasi
karyawan yang ingin dilakukan PHK agar dapat lebih memahami mengenai
alasan mengapa karyawan tersebut diberhentikan
- Yang berikutnya adalah Musyawarah, hal ini sangat penting untuk
diperhatikan, dimana Manager SDM dapat bicara baik-baik dengan karyawan
tersebut, hal ini bermanfaat agar pihak Manager SDM dapat lebih mengetahui
mengenai alasan karyawan tersebut kenapa ia memiliki kinerja yang buruk, hal
ini juga mungkin bisa memperbaiki kinerja karyawan, mungkin setelah
melakukan musyawarah antara pihak Manager SDM dengan karyawan, kinerja
karyawan akan lebih baik, dan sebelumnya dikatakan bahwa belum pernah
karyawan tersebut ditegur karena kinerja nya buruk, maka disinilah
kesempatan Manager SDM untuk menegur dalam hal ini menasehati karyawan,
agar karyawan dapat menyadari alasan ia di PHK. Begitupun dengan
keterlambatan karyawan, dimana manager SDM dapat memberikan alasan
karyawan di berlakukan PHK dikarenakan karyawan yang selalu terlambat
datang kerja. Mungkin setelah melakukan musyawarah ini, karyawan dapat
berubah dan mungkin pihak perusahaan bisa memberikan kesempatan kedua
untuk karyawan tersebut, dan mungkin kinerja karyawan bisa lebih baik setelah
dinasihati oleh Manager SDM
- Jika ternyata dalam permasalahan yang terjadi tidak bisa diselesaikan dengan
cara musyawarah, maka bantuan tenaga dinas tenaga kerja (disnaker) stempat
diperlukan. Tujuannya adalah untuk menemukan cara penyelesaian apakah
melalui mediasi atau rekonsiliasi
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR
MODUL IV MANAJEMEN OPERASIONAL
SUBSISTEM MANAJEMEN TENAGA KERJA
Dosen: Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI.

- Ketika pada tahap bantuan Disnaker tidak mampu menyelesaikan masalah


antara kedua belah pihak, maka upaya hukum bisa dilakukkan hingga
pengadilan. Jika memang pada hasil akhir PHK tetap dilaksanakan, maka
diajukan dengan melakukan permohonan secara tertulis kepada lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industrial. Lembaga ini biasa disebut
dengan pengadilan Hubungan Industrial (PHI), disertai dengan alasan kenapa
PHK dilakukan
- Jika ternyata dalam proses musyawarah di tingkat bipartit telah mencapai suatu
kesepakatan bersama maka hal ini sebaiknya dituangkan dalam perjanjian
bersama. Didalam surat perjanjian tersebut harus ditandatangani oleh kedua
bela pihak dna didaftarkan ke PHI setempat. Hal yang sama juga perlu
dilakukan jika ada kesepakatan pada tingkat mediasi dan konsiliasi dengan
bantuan disnaker
- Dan tahap yang terakhir adalah, ketika pihak perusahaan sudah fix untuk
melakukan PHK kepada karyawan, maka pihak perusahaan harus memberikan
pesangon, dan pastinya Manager SDM sebelum memanggil karyawan tadi ke
ruangannya, ada baiknya manager SDM itu sebelumnya diberikan oleh pihak
perusahaan pesangon yang nantinya akan diberikan kepada karyawan itu, atau
setidaknya diberikan informasi mengenai pesangon karyawan itu, hal ini wajib
dilakukan untuk menghargai masa kerja yang sebelumnya telah dilakukan oleh
karyawan. Aturan ini juga terlah tertulis dalam Undang-Undang

Anda mungkin juga menyukai