Anda di halaman 1dari 3

Biasanya klien memukul anggota keluarga atau orang lain.

3. Alasan masukTanyakan pada klien atau keluarga:

a. Apa yang menyebabkan klien atau keluarga datang ke rumah sakit?

b. Apa yang sudah dilakukan oleh keluarga untuk mengatasi masalah ini?

c. Bagaimana hasilnya?

4. Tinjau kembali riwayat klien untuk adanya stressor pencetus dan datasignifikan tentang:

a. Kerentanan genetika-biologik (misal, riwayat keluarga)

b. Peristiwa hidup yang menimbulkan stress dan kehilangan yang barudialami

c. Episode-episode perilaku kekerasan di masa lalu

d. Riwayat pengobatan

e. Penyalahgunaan obat dan alkohol

f. Riwayat pendidikan dan pekerjaan

5. Faktor predisposisi Berbagai pengalaman yang dialami tiap orang yang merupakan faktor predisposisi,
artinya mungkin terjadi / tidak terjadi perilaku kekerasan jika faktor tersebut dialami oleh individu:

a. Psikologis, kegagalan yang dialami dapat menimbulkan frustasiyang kemudian dapat timbul agresif
atau amuk. Masa kanak-kanak yang tidak menyenangkan yaitu perasaan ditolak, dihina,dianiaya atau
saksi penganiayaan.

b. Perilaku, reinforcement yang diterima saat melakukan kekerasan,sering mengobservasi kekerasaan


dirumah atau diluar rumah,semua aspek ini menstimulasi individu mengadopsi perilaku kekerasan.

c. Sosial budaya, budaya tertutup dan membalas secara diam (pasifagresif) dan kontrol sosial yang tidak
pasti terhadap pelakukekerasan akan menciptakan seolah-olah perilaku kekerasan diterima (permisive).

d. Bioneurologis, banyak pendapat bahwa kerusakan sistem limbik,lobus frontal, lobus temporal dan
ketidakseimbanganneurotransmiter berperan dalam terjadinya perilaku kekerasan
6. Faktor presipitasi

Faktor presipitasi dapat bersumber dari klien , lingkungan atau interaksidengan orang lain. Kondisi klien
seperti kelemahan fisik, keputusasaan, ketidakberdayaan, percaya diri yang kurang dapat menjadi
penyebab perilaku kekerasan. Demikian pula dengan situasi lingkungan yang ribut, padat, kritikan yang
mengarah pada penghinaan, kehilangan orang yangdicintai/ pekerjaan dan kekerasan merupakan faktor
penyebab yang lain.Interaksi sosial provokatif dan konflik dapat memicu perilaku kekeraaan.

7.Tanda dan gejalaBPadapeng kajian awal dapat diketahui alasan utama klien dibawakerumah sakit
adalah perilaku kekersan dirumah. Kemudian perawatdapat melakukan pengkajian dengan cara obsevasi
dan wawancara.

Data perilaku kekerasan yang diperoleh melalui observasi dan wawancaratentang perilaku berikut ini:

a. Muka merah dan tegang

b.Pandangan tajam

c. Mengatupkan rahang dengan kuat

d. Mengepalkan tangan

e. Jalan mondar-mandir

f. Bicara kasar

g. Suara tinggi, menjerit atau berteriak

h. Mengancam secara verbal atau fisik

i. Melempar atau memukul benda/ orang lain

j. Merusak barang atau benda

k.Tidak mempunyai kemampuan untuk mencegah perilaku kekerasan.

l. tanda-tanda kekambuhan serta tindakan perawatan sendiri

Diagnosa Keperawatan

1. Resiko mencederai orang lain berhubunagan dengan perilaku kekerasan


2.Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah

Rencana tindakan keperawatan

Rencana tindakan keperawatan dibagi dua, yaitu:

A. Rencana tindakan keperawatan pada keluarga klien Tujuan tindakan keperawatan adalah keluarga
dapat merawat pasien dirumah.

Tindakan keperawatan

1. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien

2. Diskusikan bersama keluarga tentang perilaku kekerasan (penyebab,tanda, dan gejala, perilaku yang
muncul dan akibat dari perilakutersebut).

3. Diskusikan bersama keluarga kondisi-kondisi pasien yang perlu segeradilaporkan kepada perawat,
seperti melempar atau memukul benda/orang lain.

4. Latih kelurga merawat pasien dengan perilku kekerasan.

a. Anjurkan keluarga untuk memotivasi pasien melakukan tindakan yang telah diajarkan oleh perawat.

b. Ajarkan keluarga untuk memberikan pujian kepada pasien bila pasien dapat melakukan kegiatan
tersebut secara tepat.

c. Diskusikan bersama keluarga tindakan yang harus dilakukan bila pasien menunjukkan gejala-gejala
perilku kekerasan

d. Evaluasi pengetahan keluarga tentang marah.

5.Buat perawatan lanjutan

a. Buat perencanaan pulang bersama keluarga

Anda mungkin juga menyukai