1. Laboratorium harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengendalikan semua
dokumen yang dapat memepengaruhi system mutunya.dokumen laboratorium antara lain berupa peraturan undang-undang,standard atau dokumen normatif seperti metode pengujian dan kalibrasi ,perangkat lunak, intruksi serta panduan lain sebagainnya. 2. Ketika laboratorium tidak mampu memenuhi suatu persyaratan yang telah ditetapkan karena suatu alasan tertentu,tindakan perbaikan sesegera mungkin harus dilakukan .tindkan perbaikan merupakan tindakan menghilakan penyebab ketidaksesuaian yang ditemukan atau situasi yng dikehendaki. Tindakan perbaikan dilakukan untuk mencegah terulangnnya kembali ketidaksesuaian yang serupa.penyebab ketidaksesuaian yaitu karena : - Ketidak mengertian yaitu penyebeb kegagalan personel dalam menerapkan kebijakan mutu, sasaran mutu dan prosedur serta intruksi kerja yang telah didokumntasi laboratorium. - Dokumen mutu menyebabkan ketidaksesuaian dokumen yang tidak sah atau kadaluarsa tidak ditarik atau dimusnahkan dimana kegiatan laboratorium dilaksanakan - Sumber daya laboratorium yangtidak sesuai persyaratan tidak sesuaian misalnya, kondisi akomodasi dan lingkungan pengujian kalibrasi yang kurang sesuai dengan persyaratan. - Sikap dan perilaku misalnya, moralitas rendah,kalalaian,salah penempatan,menjadi sumber ketidaksesuaian di laboratorium. 3. MSDS ( Material Safety Data Sheet) atau yang dalam Indonesia dikenal dengan namaLDKB (Lembar Data Keselamatan Bahan) merupakan sebuah dokumen yang wajib disertakan pada setiap bahan kimia, apapun jenis nya.Dokumen MSDS atau LDKB dibuat khusus tentang suatu bahan (kimia) mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara penanganan, penyimpanan, pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut. Berdasarkan isi dari MSDS makadokumen tersebut harus diketahui dan digunakan oleh para pelaksana yang terlibat dengan bahan kimia tersebut yakni produsen, pengangkut, penyimpan, pengguna dan pembuang bahan kimia.Data MSDS merupakan petunjuk standar keamanan dan keselamatan kerja. digunakansecara luas didalam industri, pengangkutan (logistik), laboratorium, serta pihak-pihak yang berhubungan dengan dengan bahan-bahan yang digunakan. Pengetahuan tentang dokumenMSDS ini dapat mendukung budaya terciptanya kesehatan dan keselamatan kerja.
4. isi MSDS standar meliputi :
– Identifikasi bahan kimia : nama bahan, sinonim, rumus kimia, kode produksi, nama dan alamat perusahaan pembuat/distributor/importir, nomor telepon keadaan darurat -Komposisi bahan kimia : deskripsi bahan/jenis, sifat, identitas, dan konsentrasi bahan yang berbahaya bagi keselamatn dan kesehatan, batas pemaparan yang tidak boleh dilampaui -Identifikasi potensi bahaya : terhadap kesehatan, dan akibatnya bagi mata, kulit, saluran cerna, pernafasan, karsinogen, teratogen, dan fungsi reproduksi -Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan : meliputi penyelamatan diri sebelum ada pertolongan medik, dan bila ada antidote untuk bahan kimia -Tindakan penganggulangan kebakaran : antara lain mengenai sifat bahan mudah terbakar, titik nyala, suhu nyala sendiri, batas suhu terrendah dan tertinggi mudah terbakar, media/jenis pemadam api, bahaya khusus, instruksi bagi petugas pemadam kebakaran, bahaya peledakan. -Penanganan bila terjadi kebocoran atau tumpahan : untuk jumlah yang kecil atau besar, alat pelindung diri, dan tindakan yang diperlukan bila terjadi hal yang tidak dikehendaki -Penanganan dan penyimpanan bahan : terutama mengenai cara penanganan pencegahan pemaparan kondisi tempat penimpanan bahan, penetapan bahan yang ‘incompatible’, syarat khusus penyimpanan lainnya. -Pengendalian pemaparan dan alat pelindung diri : tentang cara pengendalian teknis, penyediaan alat pelindung diri -Sifat fisik dan kimia bahan : mengenai bentuk bahan, padat/cair/gas, bau, warna, massa jenis, titik didih, titik lebur, tekanan uap, pH, daya larut, dan sebagainya -Stabilitas dan reaktivitas : dicantumkan sifat stabilitas dan reaktivitas, kondisi yang harus dihindari, bahan yang tidak boleh tercampur (incompatible), bahan dekomposisi, bahaya polimerisasi -Informasi toksikologi : mengenai nilai ambang batas, LD-50, LC-50, efek lokal, pemaparan akut, dan kronik, termasuk efek karsinogen, teratogen, reproduksi, mutagen, dan interaksi bahan dengan obat, alcohol -Informasi ekologi : karakteristik bahan yang berbahaya bagi lingkungan, dampak lingkungan, degradasi, dan bioakumulasi -Pembuangan limbah : informasi tentang teknis pembuangan limbah termasuk pembuangan wadah bekas bahan kimia -Informasi tentang pengangkutan/transportasi bahan kimia : meliputi peraturan internasional, pengangkutan melalui darat, laut dan udara -Peraturan perundangan : termasuk pemberian tanda/simbol dan label, standar dan norma yang berlaku -Informasi lain yang perlu : bagi keselamatan dan kesehatan pekerja seperti pelatihan, saran penggunan bahan, dan persyaratan, sumber informasi lebih lanjut