Setelah selesai mempelajari seluruh materi Bab ini mahasiswa akan sanggup
dengan baik dan lancar:
1.1 Pendahuluan
Tenaga listrik telah banyak digunakan oleh masyarakat. Hampir setiap bagian
dari aktivitas hidup seseorang dipermudah dengan kehadiran tenaga listrik.
Orang membaca dan menulis dapat dilakukan di sebarang tempat dan sebarang
waktu selagi ada lampu listrik yang menerangi. Keadaan musim dingin maupun
musim panas mudah diantisipasi selagi tersedia alat listrik pengatur udara dingin
(AC) maupun panas (heater). Demikian pula aktivitas yang memerlukan tenaga
semacam naik-turun tangga atau memindahkan barang dapat mudah dilakukan
selagi dibantu oleh lift, eskalator, konveyor, derek listrik, dan sejenisnya.
Bahkan pemotongan dan penyambungan bahan-bahan juga mudah dilakukan
dengan gergaji maupun las listrik. Masih banyak contoh peralatan pengguna
tenaga listrik yang ada dalam kegiatan hidup masyarakat. Semakin banyak saja
teknologi peralatan pemakai tenaga listrik dikembangkan demi menghasilkan
alat-alat yang dapat mempermudah hidup manusia.
1-1
1.2 Karakteristik Beban
Adapun jenis alat-alat pemakai tenaga listrik tersebut dapat dipilahkan menjadi
empat kelompok besar, yaitu (Abdul Kadir:2000,130):
1) Beban penerangan
2) Beban tenaga
3) Beban pemanasan/ pendinginan
4) Beban elektronik
1-2
Setiap kelompok beban mempunyai karakteristik dan keperluan berlainan.
Karakteritik beban lebih dipengaruhi oleh pemanfaatannya dalam siklus
kegiatan hidup pemakai. Karena itu masing-masing kelompok mempunyai
kekhasan menurut perilaku kegiatan pemakainya.
Kelompok beban penerangan meliputi lampu pijar, lampu fluoresen, lampu gas
neon, uap merkuri, uap sodium dan lampu metal halide. Lampu pijar biasa
beroperasi pada faktor daya satu (100%). Sedangkan lampu fluoresen pada
umumnya berfaktor daya rendah hingga 50%. Sementara itu lampu jenis uap
seperti merkuri, sodium, dan metal halide dapat mencapai faktor daya 70%
sampai 80%. Keluaran cahaya , yaitu lumen per-watt lampu pijar paling rendah,
sedangkan lampu fluoresen lebih besar lumen per-wattnya, demikian pula jenis
lampu uap merkuri, uap sodium dan metal halide. Lampu-lampu jenis gas
memerlukan kapasitor untuk memperbaiki faktor daya supaya mendekati 100%.
Lampu-lampu jenis gas ini lebih awet dan biasanya digunakan untuk penerangan
besar seperti di industri, jalan raya, halaman, dan sejenisnya. Selain itu harganya
pun lebih mahal dan penyalaan memerlukan waktu lebih lama daripada lampu
jenis pijar.
Kelompok beban tenaga biasanya terdiri berbagai jenis motor listrik. Ada motor
arus searah (MAS) dan motor arus bolak-balik (MAB). Motor arus searah jarang
digunakan. Penggunaan lebih umum jenis motor arus bolak-balik, seperti motor
induksi baik satu fase maupun tiga fase berjenis sangkar maupun lilit.
Sedangkan motor sinkron juga jarang digunakan, kecuali untuk keperluan
khusus seperti perbaikan faktor daya jaringan tenaga listrik. Jenis motor berdaya
kecil (fractional horsepower motor) biasanya berupa motor satu fasa dan banyak
digunakan untuk peralatan seperti mesin cuci, kipas angin, lemari pendingin,
dan sejenisnya. Sedangkan jenis motor lebih besar (motor tak serempak) banyak
digunakan di industri. Motor jenis ini banyak berupa motor tiga fasa, kecuali
jenis motor berdaya sekitar 2 kW berupa motor satu fasa. Faktor daya motor
listrik berkisar 50% sampai 70%, namun motor berdaya besar pada beban penuh
1-3
dapat mencapai 80% atau lebih. Motor induksi banyak digunakan karena
pengoperasian sederhana dan konstruksinya sangat kuat.
Pada suatu saat tertentu, suatu permintaan beban aktual mencapai nilai tertinggi
dan bersifat sesaat (instantaneous maximum demand). Periodesasi permintaan
1-4
maksimum dapat dilakukan menurut rentang 15 menit (dipakai di Indonesia), 30
menit, 60 menit, yang biasa disebut permintaan terpadu (integrated demand).
Cara mudah untuk menyatakan hubungan antara beban tersambung dan
permintaan yaitu dengan faktor permintaan (demand factor). Faktor ini
menyatakan perbandingan antara permintaan maksimum (maximum demand)
terhadap beban tersambung total (total connected load). Jika ada tiga motor
selalu bekerja diantara empat motor yang ada dengan masing-masing 25 kW,
berarti faktor permintaan 75%. Nilai faktor ini diperlukan untuk menentukan
ukuran fasilitas yang akan dipasang untuk pelanggan tertentu dan untuk
merancang sistem distribusi baru maupun perluasan.
1-5
puncak dari seluruh sistem sebesar 250 kW. Maka faktor diversitas adalah
300:250 = 1,2. Sementara itu faktor koinsidensi merupakan perbandingan antara
permintaan koinsidensi maksimal suatu kelompok pemakai terhadap jumlah
permintaan maksimal dari tiap pemakai.
Karena itu sangat penting dan membantu aktivitas perencanaan bila konsumen
dipilahkan menurut kelompok tertentu. Klasifikasi konsumen listrik menurut
1-6
paparan Anthony J. Pansini (dalam Abdul Kadir:2000,138) dipilahkan menurut
tiga kelompok bentuk beban listrik, yaitu:
1) Konsumen perumahan
2) Konsumen komersial
3) Konsumen industri
Sementara itu di Indonesia, konsumen dapat pula dilihat menurut kelompok tarif
listrik yang ditetapkan oleh perusahaan penyedia tenaga listrik.
1-7
1.4 Konsumen Perumahan
Rumah tangga kecil dan sangat kecil pada umumnya menempati rumah kecil,
sehingga untuk keperluan penerangan hanya memerlukan beberapa lampu.
Selain itu konsumen ini akan memiliki pesawat-pesawat penerima radio, dan
kadang-kadang juga alat seterika yang kecil. Karenanya daya tersambung hanya
akan mencapai 200 sampai dengan 300 VA. Beban terbanyak akan terjadi pada
waktu malam hari karena semua lampu akan terpasang. Sore hari akan
dimanfaatkan alat seterika pakaian. Gambar 1.1 memperlihatkan bentuk beban
listrik yang dapat terjadi untuk rumah tangga kecil.
Rumah tangga berukuran sedang akan memiliki alat pemakaian listrik lebih
banyak. Selain lampu, radio penerima, dan alat seterika listrik, kemungkinan
besar juga memiliki pesawat televisi, lemari es, dan bahkan alat video kaset dan
1-8
pendingin ruangan kecil. Daya tersedia sebagaimana disambungkan pada
jaringan umum dapat berkisar sekitar 2000 VA. Sebagimana konsumen rumah
tangga, beban puncak akan terjadi pada malam hari. Pagi dan siang hari juga ada
pemakaian listrik yang dapat berasal dari seterika listrik, alat televisi, radio
penerima, pendingin ruangan dan lemari es. Gambar 1.2 merupakan bentuk
beban listrik untuk suatu rumah tangga berukuran sedang.
Rumah tangga berukuran besar memiliki alat-alat pemakaian listrik yang pada
dasarnya sama dengan rumah tangga berukuran sedang, namun mungkin akan
memiliki lebih dari sebuah lemari es, dan juga mempunyai lebih banyak alat
pendingin ruangan. Hal tersebut yang terakhir memakai banyak energi listrik,
lebih-lebih bilamana ruangan-ruangan yang perlu didinginkan berukuran besar.
Daya yang tersambung pada jaringan listrik pada umumnya akan paling sedikit
berjumlah 5000 VA ke atas, bahkan melebihi 10000VA. Sebagaimana rumah
tangga, beban puncak terjadi dengan sendirinya pada waktu malam hari
sebagaimana terlihat pada Gambar 1.3.
1-9
Gambar-1.3 Karakteristik Beban Listrik Rumah Tangga Besar
Konsumen komersial yaitu pelanggan yang meliputi toko, kantor, dan rumah
makan, hotel, dan sejenisnya. Beberapa contoh disampaikan pada uraian berikut.
1-10
Gambar-1.4 Karakteristik Beban Listrik Kantor Kecil
1-11
Gambar-1.6 Karakteristik Beban Listrik Gedung Kompleks Perkantoran,
Restoran, dll.
Juga banyak terlihat di kota-kota besar ada gedung-gedung besar dan tinggi,
toko, restoran, hotel, bahkan juga bioskop dan diskotek. Selain segala alat
pemakaian listrik yang terdapat pada gedung perkantoran, jenis gedung ini juga
mempunyai dapur dan tungku microwave karena ada restoran. Beban listrik
akan tinggi dan merata hingga jauh pada waktu malam hari. Gambar-1.6
memperlihatkan bentuk beban harian gedung semacam itu.
1-12
Gambar-1.7 Karakteristik Beban Listrik Pabrik dengan kerja satu shift
Kemungkinan dapat terjadi bahwa suatu pabrik harus bekerja pada waktu siang
maupun malam hari, tanpa berhenti. Pabrik demikian akan bekerja dengan tiga
regu, atau shift pegawai. Hal demikian terjadi misalnya pada pabrik semen dan
pabrik pupuk. Beban dengan sendirinya akan merata sepanjang hari dan malam,
kecuali adanya sedikit penurunan untuk istirahat sebagaimana terlihat pada
Gambar-1.8. Untuk suatu pabrik seperti peleburan aluminium, bahkan kedipan
untuk waktu makan dan istirahat tidak ada.
1-13
1.7 Lengkung Beban Harian
Untuk jaringan listrik umum, yaitu perusahaan listrik, beban dari beberapa jenis
konsumen, rumah tangga, toko, restoran, industri dan lain sebagainya akan
terhimpun menjadi satu. Beban demikian yang dipikul oleh jaringan listrik
umum itu dinamakan beban harian, sebagaimana terlihat pada Gambar-1.9. Pada
gambar tersebut, para pemakai beban listrik rumah tangga tampak mendominasi,
karena beban puncak tertinggi terjadi pada waktu malam hari. Di negara yang
industrinya lebih maju, beban puncak tertinggi akan terjadi pada waktu siang
hari. Waktu terjadinya beban puncak tertinggi itu biasa disebut waktu beban
puncak (wbp). Selama wbp itu tarif listrik untuk industri biasanya lebih tinggi
dari pemakaian diluar wbp.
RINGKASAN
1-14
pompa air, mesin pengepak kemasan, mesin perajut tekstil, dll; (3) beban
pemanasan/ pendinginan, seperti tungku listrik, tungku microwave, las listrik,
penyejuk ruangan, pabrik es, mesin pengawet makanan, dll; (4) beban
elektronik, seperti radio dan televisi, komputer, penyearah, alat medis, dll.
Beban sistem tenaga listrik tersebut setiap hari terkumpul membentuk beban
harian. Pada waktu-waktu tertentu beban mencapai nilai tertinggi disebut beban
puncak.
SOAL-SOAL
1-15