Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

Alokasi waktu : 4 x 45 menit

Tujuan Instruksional Khusus:

Setelah selesai mempelajari seluruh materi Bab ini mahasiswa akan sanggup
dengan baik dan lancar:

1) menjelaskan karakteristik beban pada sistem tenaga listrik


2) merincikan jenis beban tersambung pada jaringan listrik
3) menjelaskan faktor pelanggan bagi sistem tenaga listrik
4) merincikan klasifikasi konsumen pada sistem tenaga listrik

1.1 Pendahuluan

Tenaga listrik telah banyak digunakan oleh masyarakat. Hampir setiap bagian
dari aktivitas hidup seseorang dipermudah dengan kehadiran tenaga listrik.
Orang membaca dan menulis dapat dilakukan di sebarang tempat dan sebarang
waktu selagi ada lampu listrik yang menerangi. Keadaan musim dingin maupun
musim panas mudah diantisipasi selagi tersedia alat listrik pengatur udara dingin
(AC) maupun panas (heater). Demikian pula aktivitas yang memerlukan tenaga
semacam naik-turun tangga atau memindahkan barang dapat mudah dilakukan
selagi dibantu oleh lift, eskalator, konveyor, derek listrik, dan sejenisnya.
Bahkan pemotongan dan penyambungan bahan-bahan juga mudah dilakukan
dengan gergaji maupun las listrik. Masih banyak contoh peralatan pengguna
tenaga listrik yang ada dalam kegiatan hidup masyarakat. Semakin banyak saja
teknologi peralatan pemakai tenaga listrik dikembangkan demi menghasilkan
alat-alat yang dapat mempermudah hidup manusia.

1-1
1.2 Karakteristik Beban

Perancangan suatu sistem kelistrikan memerlukan pengetahuan seperti juga


berbagai usaha lain yaitu meliputi tiga hal mendasar (Abdul Kadir:2000,130):

1) Jumlah produksi atau jasa per satuan waktu yang diinginkan


2) Mutu produk atau jasa tersebut,
3) Lokasi pasar serta para pemakai.

Pengetahuan mengenai satuan-satuan dasar, para pemakai dan penentuan cara-


cara efisien untuk memenuhi keperluan pemakai baik secara individual maupun
kolektif sangat berharga. Karena itu pembahasan tahapan-tahapan mengenai hal-
hal tersebut sangat logis dan relevan.

1.2.1 Jenis Beban Tersambung

Alat-alat pemakai tenaga listrik digunakan oleh konsumen listrik menurut


keperluan setiap konsumen. Banyak jenis peralatan dapat tersedia namun tidak
perlu semuanya digunakan kecuali memang diperlukan. Setiap konsumen dapat
memilih peralatan sesuai dengan keperluan masing-masing demi mempermudah
dan menyamankan kehidupan sehariharinya. Alat-alat yang dipilih dan dimiliki
sudah barang tentu disambungkan pada sistem penyedia tenaga listrik. Karena
itu penting untuk mengenali ragam alat pemakai tenaga listrik yang mungkin
disambungkan pada sistem penyedia tenaga listrik.

Adapun jenis alat-alat pemakai tenaga listrik tersebut dapat dipilahkan menjadi
empat kelompok besar, yaitu (Abdul Kadir:2000,130):

1) Beban penerangan
2) Beban tenaga
3) Beban pemanasan/ pendinginan
4) Beban elektronik

1-2
Setiap kelompok beban mempunyai karakteristik dan keperluan berlainan.
Karakteritik beban lebih dipengaruhi oleh pemanfaatannya dalam siklus
kegiatan hidup pemakai. Karena itu masing-masing kelompok mempunyai
kekhasan menurut perilaku kegiatan pemakainya.

Kelompok beban penerangan meliputi lampu pijar, lampu fluoresen, lampu gas
neon, uap merkuri, uap sodium dan lampu metal halide. Lampu pijar biasa
beroperasi pada faktor daya satu (100%). Sedangkan lampu fluoresen pada
umumnya berfaktor daya rendah hingga 50%. Sementara itu lampu jenis uap
seperti merkuri, sodium, dan metal halide dapat mencapai faktor daya 70%
sampai 80%. Keluaran cahaya , yaitu lumen per-watt lampu pijar paling rendah,
sedangkan lampu fluoresen lebih besar lumen per-wattnya, demikian pula jenis
lampu uap merkuri, uap sodium dan metal halide. Lampu-lampu jenis gas
memerlukan kapasitor untuk memperbaiki faktor daya supaya mendekati 100%.
Lampu-lampu jenis gas ini lebih awet dan biasanya digunakan untuk penerangan
besar seperti di industri, jalan raya, halaman, dan sejenisnya. Selain itu harganya
pun lebih mahal dan penyalaan memerlukan waktu lebih lama daripada lampu
jenis pijar.

Kelompok beban tenaga biasanya terdiri berbagai jenis motor listrik. Ada motor
arus searah (MAS) dan motor arus bolak-balik (MAB). Motor arus searah jarang
digunakan. Penggunaan lebih umum jenis motor arus bolak-balik, seperti motor
induksi baik satu fase maupun tiga fase berjenis sangkar maupun lilit.
Sedangkan motor sinkron juga jarang digunakan, kecuali untuk keperluan
khusus seperti perbaikan faktor daya jaringan tenaga listrik. Jenis motor berdaya
kecil (fractional horsepower motor) biasanya berupa motor satu fasa dan banyak
digunakan untuk peralatan seperti mesin cuci, kipas angin, lemari pendingin,
dan sejenisnya. Sedangkan jenis motor lebih besar (motor tak serempak) banyak
digunakan di industri. Motor jenis ini banyak berupa motor tiga fasa, kecuali
jenis motor berdaya sekitar 2 kW berupa motor satu fasa. Faktor daya motor
listrik berkisar 50% sampai 70%, namun motor berdaya besar pada beban penuh

1-3
dapat mencapai 80% atau lebih. Motor induksi banyak digunakan karena
pengoperasian sederhana dan konstruksinya sangat kuat.

Kelompok beban pemanasan banyak dijumpai di industri berupa tungku listrik


dan sejenisnya. Selain itu juga ada pemanas frekuensi tinggi berjenis induksi
maupun kapasitansi. Tungku microwave digunakan juga untuk alat pemanas
rumah tangga. Sedangkan alat las listrik banyak digunakan pada bengkel besi.
Beberapa peralatan pemanasan tersebut membutuhkan transformator khusus
yang sanggup menahan arus besar dan intermitensi tinggi. Sementara itu beban
pendingin banyak digunakan untuk ruangan baik di gedung perkantoran,
industri, maupun perumahan. Adapula pendingin bagi barang atau peralatan
proses di industri proses seperti pabrik es, pengawetan makanan, dan sejenisnya.

Kelompok beban elektronik meliputi peralatan radio, televisi, peralatan medis


semisal sinar-X, peralatan laser, komputer, peralatan digital, penyearah, osilator,
alat lampu elektronik, dan sejenisnya. Pada umumnya peralatan tersebut bekerja
pada tegangan lebih rendah dari tegangan jaringan tenaga listrik. Karena itu
seringkali peralatan itu memerlukan transformator tenaga atau alat sejenis lain.
Peralatan tersebut mudah terganggu bila terjadi variasi tegangan jaringan listrik.
Karena itu toleransi variasi tegangan kerja perlu mendapat perhatian sungguh-
sungguh.

1.2.2 Faktor Pelanggan

Seorang konsumen biasanya memakai peralatan listrik menurut keperluan.


Sangat jarang penggunaan alat-alat listrik secara bersamaan dan dalam keadaan
kapasitas penuh. Karena itu penyediaan fasilitas tenaga listrik dapat lebih rendah
dari jumlah beban penuh menurut daya terpasang. Ada suatu nilai faktor
kelayakan penyediaan yang dapat dipikul oleh penyedia tenaga listrik.

Pada suatu saat tertentu, suatu permintaan beban aktual mencapai nilai tertinggi
dan bersifat sesaat (instantaneous maximum demand). Periodesasi permintaan

1-4
maksimum dapat dilakukan menurut rentang 15 menit (dipakai di Indonesia), 30
menit, 60 menit, yang biasa disebut permintaan terpadu (integrated demand).
Cara mudah untuk menyatakan hubungan antara beban tersambung dan
permintaan yaitu dengan faktor permintaan (demand factor). Faktor ini
menyatakan perbandingan antara permintaan maksimum (maximum demand)
terhadap beban tersambung total (total connected load). Jika ada tiga motor
selalu bekerja diantara empat motor yang ada dengan masing-masing 25 kW,
berarti faktor permintaan 75%. Nilai faktor ini diperlukan untuk menentukan
ukuran fasilitas yang akan dipasang untuk pelanggan tertentu dan untuk
merancang sistem distribusi baru maupun perluasan.

Suatu cara untuk memperkirakan permintaan maksimal dari pelanggan atas


kelompok pelanggan dilakukan dengan bantuan faktor beban. Faktor beban
(load factor) merupakan karakteristik yang berkaitan dengan faktor permintaan.
Faktor ini menyatukan perbandingan antara beban rerata selama jangka waktu
tertentu terhadap permintaan maksimal atau beban puncak selama jangka waktu
perioda tersebut. Jika seorang pelanggan mempunyai permintaan maksimal 1,0
kW pada malam hari dan selama periada 24 jam menggunakan energi 12 kWh,
sehingga rerata beban 12 kWh / 24 h = 0,5 kW. Jadi faktor beban sebesar 0,5
kW / 1,0 = 0,5 atau 50 %.

Diversitas beban merupakan perbedaan antara jumlah permintaan maksimal dari


dua (atau lebih) beban pemakai dan gabungan beban (maximum coincident
demand). Jika permintaan maksimal salah satu pelanggan terjadi pada pagi hari,
sementara permintaan maksimal yang lain terjadi pada sore hari, dan permintaan
maksimal lainnya lagi pada malam hari. Sehingga beban puncak tidak terjadi
bersamaan. Keadaan ini merupakan diversitas beban para pemakai. Diversitas
terjadi antara para konsumen, antara tranformator distribusi, dan antara saluran-
saluran pengisi. Faktor diversitas merupakan perbandingan antara jumlah
permintaan maksimal masing-masing konsumen terhadap beban maksimal, atau
beban puncak dari seluruh sistem. Jika permintaan maksimal konsumen A= 50
kW, konsumen B= 100 kW, dan konsumen C= 150 kW, sedangkan beban

1-5
puncak dari seluruh sistem sebesar 250 kW. Maka faktor diversitas adalah
300:250 = 1,2. Sementara itu faktor koinsidensi merupakan perbandingan antara
permintaan koinsidensi maksimal suatu kelompok pemakai terhadap jumlah
permintaan maksimal dari tiap pemakai.

Faktor utilisasi merupakan perbandingan antara permintaan maksimal suatu


sistem terhadap kapasitas atau daya nominal sistem itu. Faktor ini menyatakan
tingkat pembebanan sistem selama beban puncak dibandingkan dengan
kemampuannya. Kapasitas nominal suatu sistem biasanya ditentukan oleh
kapasitas termalnya, tetapi dapat juga ditentukan oleh pembatasan penurunan
tegangannya. Sedangkan faktor daya merupakan perbandingan antara daya
(dalam watt) terhadap produk tegangan dan arus (dalam VA) yang berbeda fasa,
disebabkan reaktansi rangkaian, termasuk alat yang merupakan beban. Semua
fasilitas sistem berupa transformator, kabel, kawat, sekring, saklar dan lainnya,
semua didasarkan pada nilai-nilai arus yang harus dialirkan secara aman dan
ekonomis. Karena itu fasilitas sistem perlu dirancang untuk dapat menyalurkan
arus listrik dan menanggung rugi-rugi yang berbanding pangkat dua dari arus,
serta untuk menanggung turun tegangan yang berbanding lurus dengan arus.

1.3 Klasifikasi Konsumen

Konsumen listrik sangat beragam. Ada sebagian konsumen dengan keperluan


daya listrik kecil semisal beberapa puluh atau ratus watt, dan ada pula dengan
keperluan sangat besar mencapai beberapa kilowatt atau bahkan megawatt. Ada
konsumen di rumah-rumah tempat tinggal, dan ada konsumen dengan keperluan
jasa layanan komersial barang atau suatu proses produksi di pabrik, namun juga
ada keperluan fasilitas umum seperti penerangan jalan dan sarana/tempat umum.
Konsumen listrik berada di perdesaan dan di perkotaan.

Karena itu sangat penting dan membantu aktivitas perencanaan bila konsumen
dipilahkan menurut kelompok tertentu. Klasifikasi konsumen listrik menurut

1-6
paparan Anthony J. Pansini (dalam Abdul Kadir:2000,138) dipilahkan menurut
tiga kelompok bentuk beban listrik, yaitu:

1) Konsumen perumahan
2) Konsumen komersial
3) Konsumen industri

Tabel-1.1 Klasifikasi Konsumen Listrik dengan Perkiraan Padat Daya

Jenis Konsumen Padat Daya (kVA/km2)


1. Perumahan Pusat kota, bangunan 10 – 100.000
apartemen, hotel
Perkotaan, pinggir kota:
Perumahan besar 1 – 15.000
Perumahan sedang 1 – 10.000
Perumahan kecil 1 – 5.000
Perdesaan 0,1 – 10
2. Komersial Pertokoan, pusat belanja 10 – 100.000
Perkantoran, rumah sakit 10 – 100.000
Sekolah 1 – 100
3. Industri (1) Industri besar, kecil Variasi sangat luas. Perlu
dipandang sebagai
konsentrasi beban
Sumber: Anthony J. Pansini dalam Abdul Kadir: 2000,138.

Sementara itu di Indonesia, konsumen dapat pula dilihat menurut kelompok tarif
listrik yang ditetapkan oleh perusahaan penyedia tenaga listrik.

Tabel-1.2 Klasifikasi Konsumen Menurut Tarif Listrik

Golongan Tarif Keterangan


Sosial S Untuk keperluan konsumen sangat kecil, dan badan
sosial
Rumah tangga R Untuk keperluan rumah tangga kecil, sedang dan
besar
Bisnis B Untuk keperluan bisnis kecil, sedang, besar dan
keperluan sementara
Industri I Untuk keperluan industri kecil, sedang dan besar
Umum P Untuk keperluan gedung kantor Pemerintah kecil,
sedang, besar dan penerangan jalan
Sumber: TDL, Keppres 70/1998, dalam Abdul Kadir:2000,139.

1-7
1.4 Konsumen Perumahan

Sebagaimana dipahami bersama bahwa setiap jenis konsumen memanfaatkan


energi listrik sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Suatu rumah tangga
dapat dipilahkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu kelompok rumah tangga
kecil, rumah tangga sedang, rumah tangga besar.

Gambar 1.1 Karakteristik Beban Listrik Rumah Tangga Kecil

Rumah tangga kecil dan sangat kecil pada umumnya menempati rumah kecil,
sehingga untuk keperluan penerangan hanya memerlukan beberapa lampu.
Selain itu konsumen ini akan memiliki pesawat-pesawat penerima radio, dan
kadang-kadang juga alat seterika yang kecil. Karenanya daya tersambung hanya
akan mencapai 200 sampai dengan 300 VA. Beban terbanyak akan terjadi pada
waktu malam hari karena semua lampu akan terpasang. Sore hari akan
dimanfaatkan alat seterika pakaian. Gambar 1.1 memperlihatkan bentuk beban
listrik yang dapat terjadi untuk rumah tangga kecil.

Rumah tangga berukuran sedang akan memiliki alat pemakaian listrik lebih
banyak. Selain lampu, radio penerima, dan alat seterika listrik, kemungkinan
besar juga memiliki pesawat televisi, lemari es, dan bahkan alat video kaset dan

1-8
pendingin ruangan kecil. Daya tersedia sebagaimana disambungkan pada
jaringan umum dapat berkisar sekitar 2000 VA. Sebagimana konsumen rumah
tangga, beban puncak akan terjadi pada malam hari. Pagi dan siang hari juga ada
pemakaian listrik yang dapat berasal dari seterika listrik, alat televisi, radio
penerima, pendingin ruangan dan lemari es. Gambar 1.2 merupakan bentuk
beban listrik untuk suatu rumah tangga berukuran sedang.

Gambar 1.2 Karakteristik Beban Listrik Rumah Tangga Sedang

Rumah tangga berukuran besar memiliki alat-alat pemakaian listrik yang pada
dasarnya sama dengan rumah tangga berukuran sedang, namun mungkin akan
memiliki lebih dari sebuah lemari es, dan juga mempunyai lebih banyak alat
pendingin ruangan. Hal tersebut yang terakhir memakai banyak energi listrik,
lebih-lebih bilamana ruangan-ruangan yang perlu didinginkan berukuran besar.
Daya yang tersambung pada jaringan listrik pada umumnya akan paling sedikit
berjumlah 5000 VA ke atas, bahkan melebihi 10000VA. Sebagaimana rumah
tangga, beban puncak terjadi dengan sendirinya pada waktu malam hari
sebagaimana terlihat pada Gambar 1.3.

1-9
Gambar-1.3 Karakteristik Beban Listrik Rumah Tangga Besar

1.5 Konsumen Komersial

Konsumen komersial yaitu pelanggan yang meliputi toko, kantor, dan rumah
makan, hotel, dan sejenisnya. Beberapa contoh disampaikan pada uraian berikut.

Suatu kantor kecil selain mempergunakan lampu penerangan juga


memanfaatkan mesin-mesin kantor berupa mesin ketik, komputer dan alat
fotokopi. Karena sifatnya sebagai kantor, ia pada umumnya bekerja pada waktu
siang hari. Karena itu beban akan terjadi pada siang hari. Pada sekitar pukul
12.00 siang, beban akan menurun karena ada waktu istirahat untuk makan siang.
Lampu-lampu luar akan dipasang pada waktu malam hari. Bergantung dari besar
kantor, daya tersambung pada jaringan listrik umum besarnya akan 4000 sampai
5000 VA, atau lebih. Gambar-1.4 memperlihatkan bentuk beban sebuah kantor
kecil dengan beban puncak sekitar 4000 VA.

1-10
Gambar-1.4 Karakteristik Beban Listrik Kantor Kecil

Di kota-kota besar terlihat gejala pembuatan bangunan-bangunan besar


bertingkat banyak yang merupakan suatu kompleks perkantoran. Gedung-
gedung besar ini dilengkapi dengan lift, alat pendingin terpusat, ventilasi, pompa
air sumur dalam, lampu-lampu. Kantor-kantor di dalamnya dengan sendirinya
mempergunakan komputer, fotokopi dan mesin kantor lainnya. Beban listrik
terutama akan terjadi pada waktu siang hari, namun perlu dicatat bahwa banyak
kantor baru tutup kira-kira pukul 20.00 sampai 21.00. Gambar-1.5
memperlihatkan bentuk beban suatu gedung kompleks perkantoran tersebut.
Daya tersambung cukup besar, dan dapat mencapai 5 sampai 6 MVA atau lebih.

Gambar-1.5 Karakteristik Beban Listrik Gedung Kompleks Perkantoran

1-11
Gambar-1.6 Karakteristik Beban Listrik Gedung Kompleks Perkantoran,
Restoran, dll.

Juga banyak terlihat di kota-kota besar ada gedung-gedung besar dan tinggi,
toko, restoran, hotel, bahkan juga bioskop dan diskotek. Selain segala alat
pemakaian listrik yang terdapat pada gedung perkantoran, jenis gedung ini juga
mempunyai dapur dan tungku microwave karena ada restoran. Beban listrik
akan tinggi dan merata hingga jauh pada waktu malam hari. Gambar-1.6
memperlihatkan bentuk beban harian gedung semacam itu.

1.6 Konsumen Industri

Sebagaimana halnya dengan sebuah kantor, konsumen industri atau pabrik


bekerja pada waktu siang hari. Karena itu beban puncak terjadi pada waktu
siang hari juga, dengan sedikit penurunan pada waktu sekitar pukul 12.00 siang,
karena ada waktu istirahat untuk makan siang para pegawai. Gambar-1.7
memperlihatkan bentuk beban sebagaimana dapat terjadi untuk suatu pabrik.
Bergantung besar pabrik, daya tersambung pada jaringan listrik umum dapat
berjumlah beberapa atau puluhan MVA.

1-12
Gambar-1.7 Karakteristik Beban Listrik Pabrik dengan kerja satu shift

Kemungkinan dapat terjadi bahwa suatu pabrik harus bekerja pada waktu siang
maupun malam hari, tanpa berhenti. Pabrik demikian akan bekerja dengan tiga
regu, atau shift pegawai. Hal demikian terjadi misalnya pada pabrik semen dan
pabrik pupuk. Beban dengan sendirinya akan merata sepanjang hari dan malam,
kecuali adanya sedikit penurunan untuk istirahat sebagaimana terlihat pada
Gambar-1.8. Untuk suatu pabrik seperti peleburan aluminium, bahkan kedipan
untuk waktu makan dan istirahat tidak ada.

Gambar-1.8 Karakteritik Beban Listrik Pabrik dengan kerja tiga shift

1-13
1.7 Lengkung Beban Harian

Untuk jaringan listrik umum, yaitu perusahaan listrik, beban dari beberapa jenis
konsumen, rumah tangga, toko, restoran, industri dan lain sebagainya akan
terhimpun menjadi satu. Beban demikian yang dipikul oleh jaringan listrik
umum itu dinamakan beban harian, sebagaimana terlihat pada Gambar-1.9. Pada
gambar tersebut, para pemakai beban listrik rumah tangga tampak mendominasi,
karena beban puncak tertinggi terjadi pada waktu malam hari. Di negara yang
industrinya lebih maju, beban puncak tertinggi akan terjadi pada waktu siang
hari. Waktu terjadinya beban puncak tertinggi itu biasa disebut waktu beban
puncak (wbp). Selama wbp itu tarif listrik untuk industri biasanya lebih tinggi
dari pemakaian diluar wbp.

Gambar-1.9 Lengkung Beban Listrik Harian Suatu Kota atau Daerah

RINGKASAN

Tenaga listrik dimanfaatkan dengan bantuan peralatan kelistrikan. Peralatan


listrik dapat digunakan untuk kemudahan hidup dengan cara disambungkan pada
sistem penyedia tenaga listrik. Ada empat jenis kelompok beban tersambung ,
yaitu: (1) beban penerangan, seperti lampu pijar, lampu fluoresen, lampu
merkuri, lampu sodium; (2) beban tenaga, seperti motor kipas angin, lemari es,

1-14
pompa air, mesin pengepak kemasan, mesin perajut tekstil, dll; (3) beban
pemanasan/ pendinginan, seperti tungku listrik, tungku microwave, las listrik,
penyejuk ruangan, pabrik es, mesin pengawet makanan, dll; (4) beban
elektronik, seperti radio dan televisi, komputer, penyearah, alat medis, dll.

Faktor pelanggan berpengaruh pada perancangan sistem penyedia tenaga listrik.


Faktor pelanggan yang perlu diperhatikan meliputi: permintaan maksimal, faktor
permintaan, faktor beban, diversitas dan faktor diversitas, faktor koinsidensi,
faktor utilisasi dan faktor daya.

Konsumen tenaga listrik dapat diklasifikasikan menurut bentuk beban listrik,


yaitu: (1) konsumen perumahan, (2) konsumen komersial, dan (3) konsumen
industri. Selain itu konsumen dapat dipilahkan menurut golongan tarif listrik,
yaitu golongan tarif: (1) sosial, (2) rumah tangga, (3) bisnis, (4) industri, dan (5)
umum.

Beban sistem tenaga listrik tersebut setiap hari terkumpul membentuk beban
harian. Pada waktu-waktu tertentu beban mencapai nilai tertinggi disebut beban
puncak.

SOAL-SOAL

1) Jelaskan beberapa jenis lampu dan sifat khusus yang menyertainya.


2) Sebutkan beberapa jenis motor listrik dan kemukakan sifat yang menyertai
dan penggunaannya.
3) Sebutkan peralatan listrik yang tergolong beban pemanasan dan pendinginan.
4) Jelaskan jenis beban elektronik yang banyak digunakan dewasa ini.
5) Sebutkan dan jelaskan klasifikasi konsumen listrik.
6) Buatlah sketsa bentuk beban listrik menurut jenis konsumen yang dikenal.

1-15

Anda mungkin juga menyukai