Anda di halaman 1dari 13

I

BAHAN AJAR Al-QUR’AN HADIS

Buku Pegangan Pembelajaran Guru dan Siswa

Kelas XI Semester 1 MA Unggulan Amanatul Ummah


Surabaya

Penyusun: Dina Kamila, S. Th. I

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah atas limpahan rahmat dan karunia Nya, karena dengan
rahmat- Nya lah penyusunan bahan ajar untuk bab komponen hadis ini sebagai salah
satu materi dari mata pelajaran Al-Qur’an hadis Madrasah aliyah kelas X semster
genap mampu kami selesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Baginda Rasul Muhammad SAW yang telah menerangi umat
manusia dengan tuntunan Al-qur’an dan Hadis dari keglapan menuju cahaya yang
terang benderang.

Bahan ajar ini disusun berdasarkan kurikulum 2013. Dengan bahan ajar
sederhana ini siswa diharapkan lebih mudah memahami tentang pentingnya
menghindari pergaulan bebas dan perbuatan keji untuk kemudian dijadikan
tuntunan hidup. Materti buku ini ditulis dengan bahasa yang sederhana dengan
harapan memudahkan para siswa memahami seluruh isi materi yang ada. Rubrik
siswa aktif dalam akhir bab merupakan materi tambahan sebagai sarana
meningkatkan kualitas pemahaman para siswa terhadap isi materi.

Akhirnya tidak ada kesempurnaan kecuali milik Allah, berbekal kesadaran itu
kami mengharapkan koreksi dan evaluasi terhadap bahan ajar sederhana ini untuk
perbaikan pada masa mendatang. Semoga bermanfaat

Aamin Yaa Rabbal A’lamiin

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................ 0

Kata Pengantar ............................................................................... i

Daftar Isi ....................................................................................... ii

Bab 6 ; Hadis, Sunnah, Khabar dan Atsar

A. Kompetensi Inti (KI)……………………………………………………… 1

B. KD dan Indikator……………………………………………………………. 2

C. Tujuan Pembelajaran…………………………………………………….. 3

D. Peta Konsep ....................................................................... 5

E. Apersepsi........................................................................... 6

Pengertian Hadis…………………………………………………………………….. 7

Pengertian Sunnah……………………………………………………………………. 9

Pengertian Atsar …………………………………………………………………….. 15

Pengertian Khabar …………………………………………………………………… 16

Ayo kita Bedakan !…………………………………………………………………… 17

Ayo kita Diskusikan !................................................................... 17

Ayo Kita Simpulkan !……………………………………………………………….. 18

Ayo Belajar Mandiri !……………………………………………………………… 19

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………. 22

2
Kompetensi Inti

1. Kompetensi Inti (KI 1):


Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Kompetensi Inti (KI 2):
Menghayati dan mengamalkanperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Kompetensi Inti (KI 3):
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya,
dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Kompetensi Inti (KI 4):
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

3
KOMPETENSI DASAR DAN IPK

Kompetensi Dasar Indikator

1.3. Menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam larangan 1.3.1 Menjauhi perbuatan yang
pergaulan bebas dan perbuatan keji mendekatkan pada
perzinaan
1.3.2 Mengajak orang lain
menghindari perbuatan keji
dan mungkar
1.3.3Bersikap benci terhadap
perbuatan yang mengarah
pada perzinaan

2.3 Menunjukkan perilaku menghindarkan diri dari 2.3.1 Berperilaku yang


pergaulan bebas dan perbuatan keji sebagai menghinadari perbuatan
implementasi dari pemahaman Surah al-Isra’ (17): 32, zina
dan Surah an-Nur (24): 2, dan hadis riwayat Al-Bukhari 2.3.2 Menjauhi semua perbuatan
dari Abu Hurairah keji dan mungkar
2.3.3 Mengambil pelajaran
dari hukuman had
perzinaan untuk diambil
ibrahnya

3.3. Menganalisis larangan pergaulan bebas dan perbuatan 3.3.1 Mendiskusikan dan segala
keji yang terdapat pada Surah al-Isra’ (17): 32, dan bentuk pergaulan bebas
Surah an-Nur (24): 2, dan hadis riwayat Al-Bukhari dari dan konsekuensinya
Abu Hurairah 3.3.2 Menjelaskankan perbuatan
zina dalam QS. Isra:32
3.3.3 Menjelaskan isi kandungan
Qs An-Nur tentang
hukuman had zina
3.3.4 Mencontohkan perbuatan
keji dan mungkar sebagai
bentuk pergaulan bebas
4.3 Mendemonstrasikan arti per kata ayat-ayat Al-Qur’an 4.3.1 Menyusun bahan presentasi
tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan keji bentuk pergaulan bebas dan
yang terdapat pada Surah al-Isra’ (17): 32, dan Surah an- konsekuensinya

4
Nur (24): 2, dan hadis riwayat Al-Bukhari dari Abu 4.3.2 Mempresentasikan hasil
Hurairah laporan bentuk pergaulan
bebas dan konsekuensinya
4.3.3 Menulis laporan hasil
diskusi bentuknya
pergaulan bebas dan
konsekuensinya
4.3.4 Menghafalkan QS. Al –
Isra:32 beserta artinya
4.3.5 Menghafalkan QS. An
Nur:2 beserta artinya

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah memahami materi pada pembelajaran ini, peserta didik dapat menjauhi
perbuatan yang mendekatkan pada perzinaan, mengajak orang lain menghindari
perbuatan keji dan mungkar, serta bersikap benci terhadap perbuatan yang mengarah
pada perzinaan dengan berdasar tuntunan ajaran Islam.
2. Setelah melalui proses pembelajaran hari ini, peserta didik diharapkan mampu
berperilaku yang menghinadari perbuatan zina, menjauhi semua perbuatan keji dan
mungkar serta mampu mengambil pelajaran dari hukuman had perzinaan untuk
diambil ibrahnya dengan penuh ketaqwaan.
3. Setelah membaca bahan ajar dan mengamati power point, peserta didik mampu
mendiskusikan segala bentuknya pergaulan bebas dan konsekuensinya,
Menjelaskankan perbuatan zina dalam QS. Al-Isra: 32, Menjelaskan isi kandungan
Qs An-Nur : 2 tentang hukuman had zina, serta mampu mencontohkan perbuatan
keji dan mungkar sebagai bentuk pergaulan bebas dengan tepat.
4. Setelah pembelajaran tentang menghindari pergaulan bebas, peserta didik mampu,
menyusun bahan presentasi tentang bentuk pergaulan bebas dan konsekuensinya,
serta mampu menghafalkan tiga dalil naqli yang dipelajari diatas dengan baik.

5
PETA KONSEP

Memahami QS Al- Isra’ : 32

Memahami QS An-Nur : 24
LARANGAN PERGAULAN
BEBAS DAN PERBUATAN KEJI

Memahami hadis tentang menghindarkan


diri dari pergaulan bebas dan perbuatan keji

Menerapkan perilaku menghindarkan diri


dari pergaulan bebas dan perbuatan keji

6
Apersepsi

Perhatikan masing-
masing lingkaran di
bawah ini !

Zina
Ghairu Rajam
muhsan
Muhsan

Apakah kamu sudah


mengetahui masing-
masing istilah tersebut?
Coba uraikan sesuai
pemahamanmu !

7
Kita cek yuk teman-
teman apa itu istilah-
istilah di atas !

A.  Zina
1.    Pengertian Zina
ِ ، ‫ َزنَى يَ ْزنِي ِزن ًى‬yang artinya berbuat fajir
Dalam bahasa arab, zina diambil dari kata : ‫وزنَا ًء‬
( nista ). Pengertian zina adalah persetubuhan antara pria dan wanita yang tidak memiliki ikatan
perkawinan yang sah menurut agama. Islam memandang perzinaan sebagai dosa besar yang
dapat menghancurkan tatanan kehidupan keluarga dan masyarakat. Berzina dapat diibaratkan
seperti memakai barang yang bukan menjadi hak miliknya.
Perbuatan zina sangat dicela oleh agama dan dilaknat oleh Allah. Pelaku perzinaan
dikenakan sanksi hukuman berat berupa rajam. Mengenai larangan berzina, Allah SWT
berfirman dalam QS. Al-Isra’ ayat 32

Allah SWT Berfirman :


ِ َ‫إِنَّه َكا َن ف‬
ِّ ‫اح َشةً َو َساءَ َسبِياًل َواَل َت ْقَربُوا‬
‫الزنَا‬ ُ

8
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. Dan suatu jalan yang buruk". (Al-Isrâ:32 ).

Yang dimaksud perbuatan mendekati zina yang dilarang adalah berpacaran yang
mengakibatkan pelakunya ingin melakukan Zina Mendekati sesuatu yang dapat merangsang
nafsu sehingga mendorong diri kepada perbuatan zina juga termasuk perbuatan mendekati zina.
Begitu pula dengan perbuatan yang berpotensi mendorong nafsu seperti menonton aurat
dan mengkhayalkannya adalah mendekati perzinaan. Menurut Al-Ghazali, perbuatan keji (dosa
besar) yang tampak adalah zina, sedangkan dosa besar yang tersembunyi adalah mencium,
menyentuh kulit, dan memandang dengan syahwat.

2.    Hukum Zina


Hukuman zina dijelaskan dalam QS An-Nur : 2
a. Apabila orang yang berzina itu bukan muhsan, maka hukumannya adalah seratus deraan
yang disaksikan oleh kaum muslimin, agar perkaranya diketahui oleh umum.
b. Adapun hukuman bagi pezina gairu muḥṣan adalah
100 kali cambukan dan ditambah dengan diasingkan dari negerinya selama setahun,
demikianlah menurut jumhur ulama.
c. Hukuman Ukhrawi Atas Perzinaan
Islam telah sepakat bahwa pebuatan zina merupakan dosa paling besar yang sangat
ditekankan oleh agama supaya ditinggalkan dan ditekankan pula hukuman yang berat bagi
pelakunya. Nas-nas yang datang dengan perzinaan lebih keras dibandingkan perkara-perkara
lain yang diharamkan oleh Allah, sehingga dia meghubungkannya dengan perbuatan syirik,
sebagai mana firman Allah yang artinya:

“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta allah dan tidak
membunuh jiwa yang diharamkan allah (Membunuhnya) kecuali dengan (Alasan) yang
benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat
(pemabalasan) dosa (Nya).” ( Al-Furqan, 25:68)

3. Cara Menetapkan Zina

Zina ditetapkan dengan salah satu diantara tiga perkara berikut.Yaitu:


 Pertama : Pengakuan pelaku sendiri. Ini adalah cara yang digunakan untuk
menetapkan zina didalam islam, dan cara itu pula yang digunakan oleh nabi saw.
Serta para sahabatnya untuk menjatuhkan hukuman kepada orang yang berzina.
 Kedua : Kehamilan bukan oleh suami yang jela-jelas diketahui sebagaimana
suaminya

9
Ketiga : Kesaksian empat orang saksi yang melihat pelaku tengah melakukan perbuatan keji
tersebut.

AGAR TERHINDAR DARI PERBUATAN KEJI

Surah al Ankabut: 45

‫صاَل َة تَ ْن َهىٰ عَ ِن ا ْلف َْحشَا ِء وَ ا ْلمُن َك ِر‬ َّ ‫وَ َأ ِق ِم ال‬


َّ ‫صاَل َة ۖ ِإنَّ ال‬

10
PEMICU SESEORANG MELAKUKAN PERBUATAN ZINA

1. MELIHAT AURAT

2. MENDENGARKAN HAL-HAL YANG MENGUNDANG HAWA NAFSU

11
3. PERGAULAN BEBAS LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

4. BERDUAAN (KHALWAṬ ) DENGAN LAWAN JENIS YANG BUKAN MAHRAMNYA ATAU


PACARAN

12

Anda mungkin juga menyukai