Anda di halaman 1dari 4

DIABETES MELITUS

1. Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme
kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan
gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi
insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi
insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang
responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999).

Menurut Riskesdas 2018 prevalensi penyakit tidak menular seperti diabetes meningkat.
Prevalensi diabetes melitus naik dari 6.9% (Riskesdas 2013) menjadi 8.5% (Riskesdas 2018)

2. METODE

TEORI HENDRICK BLUM DENGAN PENYAKIT DIABETES MELITUS

1.      Lingkungan
Ada Penelitian mengungkapkan bahwa wanita hamil yang tinggal di lingkungan
tercemar lebih mungkin melahirkan bayi berat lahir rendah yang bisa memicu risiko diabetes
tipe 2. Polusi udara dapat bereaksi dengan lemak dan protein yang menyebabkan kerusakan
sel atau peradangan dalam tubuh. Kedua hal ini memicu resistensi insulin.
Penelitian yang dilakukan tim ilmuwan dari Helmholtz Zentrum di Munich
mempelajari sampel darah dari 397 anak-anak berusia 10 tahun dan diperkirakan berapa rata-
rata terkena paparan polusi asap knalpot setiap hari. Hasilnya, mereka yang tinggal di daerah
yang tinggi tingkat polusinya (keberadaan nitrogendioksida di udara) lebih mungkin terkena
resistensi insulin. Dalam setiap tambahan jarak 500 meter antara rumah mereka dengan jalan
raya, ini meningkatkan resistensi insulin sebanyak 7%. Hasil penelitian ini mendukung
gagasan bahwa perkembangan diabetes pada orang dewasa mungkin dipengaruhi oleh asal-
usulnya pada awal kehidupan (saat masih kecil), termasuk paparan lingkungan.
 Selain itu lingkungan yang menyediakan fasilitas jalan kaki yang ramah ternyata
membantu kita untuk mengurangi kadar gula dalam tubuh. Para peneliti dari Rumah Sakit St
Michael, seperti menemukan, kurang berjalan dan lebih bergantung pada mobil semakin
memperbesar risiko terserang diabetes. Intinya, lingkungan menentukan
diabetesmu. Meskipun diabetes dapat dicegah melalui aktivitas fisik, makan sehat, dan
menurunkan berat badan, lingkungan di mana kita tinggal juga merupakan indikator penting
apakah orang tersebut berisiko atau tidak,”
Selain itu lingkungan kerja dapat memepengaruhi ridiko diabetes seseorang. Stress akibat
pekerjaan ternyata memicu ketidakstabilan tingkat gula darah dalam tubuh. Parahnya,risiko
ini hanya terjadi pada kaum wanita, karena wanita cenderung tidak mengontrol tingkat
streesnya. Akibatnya kebanyakan melampisakannya pada makanan dengan tinkat lemak dan
gula tinggi,merokok,serta malas melakukan aktivitas fisik. Strees juga menyebabkam
perubahan dalam fungsi sisitem kekebalan tubuh dan ketidakseimbangan kadar hormon
dalam tubuh,sehingga memicu risiko diabetes.

2.      Perilaku
            Faktor perilaku yang terjadi pada penderita diabetes melitus adalah faktor perilaku
yang bersifat individu seperti gaya hidup, kegemukan, pola makan, kurang olahraga dan
sebagainya. Orang gemuk dengan berat badan lebih dari 90 kg cenderung memiliki peluang
lebih besar untuk terkena penyakit diabetes melitus. Sembilan dari sepuluh orang gemuk
berpotensi untuk terserang diabetes mellitus
Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dapat
memacu timbulnya diabetes mellitus. Konsumsi makan yang berlebihan dan tidak diimbangi
dengan sekresi insulin dalam jumlah yang memadai dapat menyebabkan kadar gula dalam
darah meningkat dan pastinya akan menyebabkan diabetes melitus.
Kegiatan fisik dan olahraga bemanfaat bagi setiap orang karena dapat meningkatkan
kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot
serta memperlambat proses penuaan. Olahraga harus dilakukan secara teratur. Macam dan
takaran olahraga berbeda menurut usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan kondisi kesehatan.
Apabila pekerjaan sehari-hari seseorang kurang memungkinkan gerak fisik, upayakan
berolahraga secara teratur atau melakukan kegiatan lain yang setara. Kurang gerak atau hidup
santai merupakan faktor pencetus diabetes.
Selain itu perilaku buruk penyebab diabetes yang sehari-hari ternyata justru membahayakan
diri kita di kemudian hari. Memang, pertama tama hal itu mungkin tidak membawa efek apa-
apa bagi tubuh kita, tetapi efek itu akan terus berkumpul sampai suatu saat akan meledak,
sehingga membuat kita sakit parah. Hal-hal di bawah ini adalah perilaku kita sehari-hari yang
dapat membuat kita terkena diabetes.
a) Minum teh manis setiap hari
b) Makan Gorengan
c) Suka makan camilan
d) Malas berolahraga
e) Kecanduan rokok
f) Jarang terkena sinar matahari
g) Sering Minum Minuman Bersoda

3.      Pelayanan kesehatan
Fasilitas kesehatan pengobatan dan deteksi dini penyakit diabetes masih minim. Fasilitas
kesehatan seperti sarana prasarana yang mampu mendeteksi dan menangani penyakit diabetes
mellitus hanya terdapat di Rumah Sakit, sedangkan di Puskesmas belum  ada. Pelayanan
yang tepat oleh para tenaga kesehatan juga harus ditingkatkan agar orang-orang yang
menunjukkan gejala dan beresiko bisa ditangani dengan baik, agar tidak terjadi diabetes.
Pelayanan kesehatan yang kurang tepat dapat memperburuk kondisi penderita. Pelayanan
diagnosa pun harus baik, karena disinilah orang akan diketahui bahwa dia terkena diabetes
atau tidak. Jangan sampai ada kekeliruan misalnya orang yang tidak menderita diabetes
divonis menderita diabetes begitu juga sebaliknya.

4.      Keturunan
Patut diketahui bahwa memang faktor genetik atau turunan memiliki peranan yang besar
terhadap keterjangkitan penyakit diabetes pada seseorang. Orang sering menyebutnya dengan
penyakit diabetes keturunan karena adanya hubungan genetik sebagai faktor penyebab
diabetes. Namun sebetulnya, hal lainnya yang tak kalah penting ialah faktor lingkungan yang
turut andil dalam keterjangkitan diabetes tersebut. Banyak sekali faktor lingkungan yang
dimaksud mulai dari obesitas atau kegemukan, pola makan yang tidak sehat, kurangnya
berolahraga, banyak mengonsumsi kalori, lemak, dan minim mengonsumsi makanan berserat
seperti buah, sayuran, dan terlalu banyak duduk.
Memiliki ibu atau ayah yang kebetulan menderita diabetes, memang kemungkinan besar
menyebabkan Anak  juga mengalami diabetes keturunan. Namun, faktor-faktor lingkungan
di atas juga berkontribusi besar terhadap terjadinya penyakit ini. Tidak semua anak yang
orang tuanya memiliki riwayat sebagai penderita diabetes, anaknya juga akan menderita
diabetes di kemudian hari. Padahal semua orang juga bisa terkena diabetes jika gaya
hidupnya mendekati hal-hal yang bisa memicu diabetes sekalipun orang tuanya tidak
memiliki riwayat penyakit ini.
Seberapa besar pun potensi genetik diabetes keturunan pada seseorang, jika faktor
lingkungannya tidak mendukung maka kemungkinan berkembangnya penyakit diabetes
menjadi sangat kecil. Sebaliknya, sekalipun orang tua Anda tidak memiliki riwayat menderita
penyakit diabetes namun karena faktor lingkungannya tidak dapat terkontrol dengan baik
maka tetap saja kita berpeluang besar untuk menderita diabetes.
Pohon masalah

Penuaan, Keturunan, Gaya hidup, Obesitas

Kerusakan reseptor insulin

Resistensi insulin

Anabolisme protein Hiperglikemia


Lipolisis
Kerusakan pada antibodi Glukosuria
Ketogenesis
Hemokonsentrasi
Osmotik diuresis Ketosemia
Resistensi infeksi menurun Kehilangan kalori
Vaskularisasi terganggu
Penurunan PH darah
Poliuria
Sel kekurangan bahan untuk metabolisme
Asidosis
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer matabolik

Dehidrasi
Resiko infeksi Neuropati

Resiko syok Polidipsia dan polifagia

Kekurangan
Klien tidak merasa sakit volume cairan dan elektrolit
Ketidakseimbangan nutrisi

Nekrosis luka
Kerusakan integritas Persepsi
jaringan pasien negatif tentang dirinya

Gangren

Perubahan fungsi tubuh dan perubahan penampilan


Merasa
Kaki tidak berfungsi dengan malu, stress, putus asa dengan keadaannya
normal

Luka yang sulit sembuh

Bau, adanya pus Gangguan citra tubuh

Anda mungkin juga menyukai