Anda di halaman 1dari 35

PEDOMAN PELAKSANAAN

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU


(PPDB) TAMAN KANAK-KANAK (TK),
SEKOLAH DASAR (SD), SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA (SMP)
TAHUN PELAJARAN 2020/ 2021
DI KOTA METRO

PEMERINTAH KOTA METRO


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Penyusunan Pedoman dan Teknis Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru di


Kota Metro dimaksudkan sebagai acuan pokok bagi setiap sekolah dalam rangka
penerimaan peserta didik baru pada tahun pelajaran 2020/ 2021. Pedoman ini ditetapkan
berdasarkan Peraturan Walikota tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik
Baru pada Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama
(SMP), di Kota Metro Tahun Pelajaran 2020/ 2021.

Pedoman ini disusun Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2019 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada
Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Sekolah Menengah Atas (SMA), sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau bentuk lain
yang sederajat, serta Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Lampung Nomor: 800/ 590.a/ V.01/ DP.1C/ 2020 tanggal 02 Maret 2020 tentang Kalender
Pendidikan dan Jumlah Jam belajar Efektif pada Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah
Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Lampung Tahun Pelajaran 2020/ 2021.
Selain ini Pedoman ini disusun dari berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan berdasarkan usul atau masukan hasil kesepakatan bersama melalui rapat koordinasi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro KKK SD, MKK SMP terakhir secara
Online pada tanggal 31 Maret 2020

Pelaksanaan penerimaan peserta didik baru pada tahun pelajaran 2020/ 2021
diharapkan dapat terselenggara secara tertib, aman, lancar, obyektif, transparan,
akuntabel dan tidak diskriminatif serta memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi
warga masyarakat usia sekolah untuk melanjutkan pendidikannya. Pedoman ini disusun
sebagai prosedur operasional dalam pelaksanaan penerimaan peserta didik baru di setiap
sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, digunakan secara bertanggung
jawab dengan tujuan agar berjalan secara optimal bagi peningkatan mutu, relevansi dan
perluasan akses layanan pendidikan.

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KOTA METRO,

Ir. RIA ANDARI, M.Pd


Pembina Utama Muda
NIP 196311111988112001

2
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN 8

BAB I KETENTUAN UMUM 9

BAB II TATA CARA PPDB 11

BAB III PENDATAAN ULANG 26

BAB IV PERPINDAHAN PESERTA DIDIK 26

BAB V PELAPORAN DAN PENGAWASAN 27

BAB VI JADWAL DAN WAKTU 28

BAB VII KEGIATAN PEMBELAJARAN 29

BAB VIII SANKSI 31

BAB IX KETENTUAN LAIN – LAIN 32

BAB X KETENTUAN PENUTUP 33

3
PEMERINTAH KOTA METRO
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,
Jl. Ki Hajar Dewantara Kampus 15 A Telp. (0725) 41549 – Fax (0725) 41549
Iring Mulyo Metro Timur

KEPUTUSAN
KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KOTA METRO
NOMOR : 023.a/ KPTS/ D-1/ 02/ 2020

TENTANG
PEDOMAN DAN PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENERIMAAN
PESERTA DIDIK BARU PADA TAMAN KANAK-KANAK (TK),
SEKOLAH DASAR ( SD), SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ( SMP),
TAHUN PELAJARAN 2020/ 2021 DI KOTA METRO
KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA METRO,

Menimbang : a. Peraturan Walikota Metro Nomor: 20 Tahun 2020, Tanggal


18 Mei 2020 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada
Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), atau bentuk lain yang sederajat
sudah tidak sesuai dengan perkembangan kebutuhan
layanan Pendidikan sehingga perlu di ganti ;

b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a, perlu menetapkan keputusan Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro Tahun Pelajaran
2020/ 2021, Nomor : 023.a/ KPTS/ D.1/ 02/ 2020 tentang
Pedoman dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penerimaan
Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-kanak (TK),
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem


pendidikan nasional (Lembaran Republik Indonesia Tahun
2003 Nomor 78, tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301 );

2. Undang–Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang


Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 166, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4916);

4
3. Undang–undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4586) sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan undang-undang nomor
9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas undang undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58 Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5679);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar


Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2005 Nomor 41, tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa kali
diubah,terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2015 Nomor 45,tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5670);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang


Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
23,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5157);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 Tentang


Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2008 Nomor 91,tambahan Lembaran
Republik Indonesia);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang


Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indoesia Tahun 2017
Nomor 73, tambahan Lembaran Negara Nomor 6041);

5
8. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2015 Nomor 15)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 101 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 14 tahun 2015 tentang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2018 Nomor 192);

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22


tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2016
Nomor 955)

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11


tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik
Indonesia tahun 2018 Nomor 575);

Memperhatikan : 1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik


Indonesia Nomor 44 Tahun 2019 Tentang Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) pada Taman Kanak-kanak
(TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama
(SMP);

2. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan


Provinsi Lampung Nomor: 800/ 590.a/ V.01/ DP.1C/ 2020
tanggal 02 Maret 2020 tentang Kalender Pendidikan dan
Jumlah Jam Belajar Efektif pada TK/ TKLB, SD/ SDLB,
SMP/ SMPLB, dan SMK di Provinsi Lampung Tahun
Pelajaran 2020/ 2021.

6
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN KOTA METRO TENTANG PEDOMAN DAN
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENERIMAAN
PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAMAN KANAK-KANAK
(TK), SEKOLAH DASAR (SD), SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2020/ 2021.

KESATU : Pedoman dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penerimaan Peserta


Didik Baru pada TK, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah
Pertama (SMP), Tahun Pelajaran 2020/ 2021 di Kota Metro
sebagaimana tertuang pada lampiran Keputusan ini.

KEDUA : TK, SD , dan SMP agar membuat Rencana Program PPDB sesuai
dengan Peraturan yang sudah ditetapkan.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini
akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : di Metro
pada tanggal : 04 Mei 2020

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN KOTA METRO,

Ir. RIA ANDARI, M.Pd


Pembina Utama Muda
NIP 196311111988012001

Tembusan :
1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI di Jakarta;
2. Sekretaris Jenderal Kemdikbud di Jakarta;
3. Inspektur Jenderal Kemdikbud di Jakarta;
4. Dirjen Dikdasmen Kemdikbud di Jakarta;
5. Kepala Balitbang Kemdikbud di Jakarta;
6. Semua Direktur di lingkungan Ditjen Dikdasmen Kemdikbud di Jakarta;
7. Semua Kepala Biro di lingkungan Setjen Kemdikbud di Jakarta;
8. Gubernur Lampung sebagai laporan;
9. Kepala PAUD/SD/SMP se Provinsi Lampung

7
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN KOTA METRO
NOMOR : 023.a/ KPTS/ D.1/ 02/ 2020
TANGGAL : 04 Mei 2020

PEDOMAN DAN PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN


PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA TAMAN
KANAK-KANAK (TK), SEKOLAH DASAR ( SD),
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ( SMP)
TAHUN PELAJARAN 2020/ 2021
KOTA METRO

PENDAHULUAN

Pedoman dan Petunjuk Teknis ini disusun sebagai tindak lanjut Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2019
Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah
Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), atau bentuk lain yang sederajat
Tahun Pelajaran 2020/ 2021 di Kota Metro.

Penyusunan Pedoman dan Petunjuk Teknis ini dimaksudkan memberikan


kesempatan yang seluas-luasnya bagi warga negara usia sekolah yang memenuhi
syarat tertentu untuk memperoleh pendidikan pada jenjang dan jenis sekolah secara
obyektif, akuntabel, transparan dan tidak diskriminatif sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Disamping itu, ini bertujuan untuk mewujudkan perluasan,
pemerataan, peningkatan mutu, relevansi dan perluasan akses layanan pendidikan
melalui pemanfaatan fasilitas/ sarana prasarana sekolah yang tersedia dengan
obyektif untuk mencegah berbagai praktik yang tidak adil dalam penerimaan
peserta didik baru. Hal ini terkait pula dengan memperhatikan daya tampung
sekolah yang terbatas bila dibandingkan dengan calon peserta didik yang ingin
masuk sekolah khususnya sekolah negeri.

8
Dalam pelaksanaan penerimaan peserta didik baru tahun pelajaran 2020/ 2021
yang sepenuhnya diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Metro, dan diharapkan dapat terlaksana seoptimal mungkin dengan prinsip-prinsip
serta tujuan sebagaimana tersebut di atas.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Pedoman dan Petunjuk Teknis ini yang dimaksud dengan :

(1) Sekolah adalah Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP);
(2) PAUD (TK) adalah bentuk satuan pendidikan yang menyelenggarakan
program pendidikan prasekolah/ pendidikan dini bagi anak usia sekurang –
kurangnya 4 (empat) tahun;
(3) Taman Kanak-Kanak, yang selanjutnya disingkat TK, adalah salah satu
bentuk Sekolah Anak Usia Dini pada jalur Pendidikan Formal;
(4) Sekolah Dasar yang selanjutnya disingkat SD, adalah Salah satu bentuk
satuan Pendidikan Formal yang menyelenggarakan Pendidikan Umum
pada jenjang Pedidikan Dasar;
(5) Sekolah menengah pertama, yang selanjutnya disingkat SMP, adalah
salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan
pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari
SD, MI atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar
yang diakui sama atau setara SD atau MI;
(6) Penerimaan Peserta Didik Baru, yang selanjutnya disingkat PPDB
adalah penerimaan peserta didik baru pada TK dan Sekolah
(7) Rombongan belajar adalah kelompok peserta didik yang terdaftar pada
satuan kelas dalam satu sekolah;

9
(8) Ujian Sekolah yang selanjutnya disingkat US adalah kegiatan pengukuran
capaian kompetensi lulusan pada SD pada mata pelajaran tertentu dengan
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan;
(9) Data pokok pendidikan dasar, yang selanjutnya disingkat dapodik adalah suatu
sistem pendataan yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
yang memuat data satuan pendidikan, peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan, dan subtansi pendidikan yang datanya bersumber dari
satuan pendidikan yang terus menerus diperbaharui secara online.
(10) Pemerintah Pusat adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(11) Pemerintah Provinsi adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggaraan
pemerintahan Provinsi Lampung
(12) Pemerintah Kota adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggaraan
pemerintahan Kota Metro.
(13) Dinas adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro
(14) Kepala Dinas adalah kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kota Metro

Pasal 2

1. PPDB dilakukan berdasarkan :


a. Nondiskriminatif;
b. Objektif;
c. Transparan;
d. Akuntabel;dan
e. Berkeadilan.

2. Nondiskriminatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan bagi


sekolah yang secara khusus melayani peserta didik dari kelompok gender atau
agama tertentu.

10
Pasal 3

Pedoman Pelaksanaan PPDB ini bertujuan untuk :

a. Mendorong peningkatan akses layanan pendidikan;


b. Digunakan sebagai pedoman bagi Kepala sekolah dalam melaksanakan PPDB.

BAB II
TATA CARA PPDB

Bagian kesatu
Persyaratan
Pasal 4
Persyaratan calon peserta didik baru pada TK adalah :
a. Berusia 5 (lima) tahun atau paling rendah 4 (empat) tahun untuk kelompok A;
dan
b. Berusia 6 (enam) tahun atau paling rendah 5 (lima) tahun untuk kelompok B.

Pasal 5
(1) Persyaratan calon peserta didik baru kelas 1 (satu) SD berusia :
a. 7 (tujuh) tahun sampai dengan 12 (dua belas) tahun; atau
b. Paling rendah 6 (enam) tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan
(2) Sekolah wajib menerima peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun sampai
dengan 12 (dua belas) tahun.
(3) Pengecualian syarat usia paling rendah 6 (enam) tahun sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b yaitu paling rendah 5 (lima) tahun 6 (enam) bulan pada
tanggal 1 Juli tahun berjalan yang diperuntukan bagi calon peserta didik yang
memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa dan kesiapan psikis yang
dibuktikan dengan rekomendasi tertulis dari psikolog profesional.
(4) Dalam hal psikolog profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak tersedia,
rekomendasi dapat dilakukan oleh dewan guru Sekolah.

11
Pasal 6
Persyaratan calon peserta didik baru kelas 7 (tujuh) SMP:
a. berusia paling tinggi 15 (lima belas) tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan; dan
b. memiliki ijazah SD/sederajat atau dokumen lain yang menjelaskan telah
menyelesaikan kelas 6 (enam) SD.
Pasal 7
(1) Syarat usia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 6 dibuktikan
dengan akta kelahiran atau surat keterangan lahir yang dikeluarkan oleh pihak yang
berwenang dan dilegalisir oleh lurah/ kepala desa atau pejabat setempat lain yang
berwenang sesuai dengan domisili calon peserta didik.
(2) Selain memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), peserta didik
merupakan lulusan Sekolah di Kota Metro
(3) Sekolah yang:
a. menyelenggarakan pendidikan khusus;
b. menyelenggarakan pendidikan layanan khusus; dan
c. berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar, dapat melebihi persyaratan usia
dalam pelaksanaan PPDB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5 ayat (1)
huruf a, Pasal 6 huruf a.

Pasal 8

(1) Persyaratan calon peserta didik baru baik warga negara Indonesia atau warga negara
asing untuk kelas 7 (tujuh) SMP yang berasal dari Sekolah di luar negeri selain
memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7, wajib
mendapatkan surat keterangan dari direktur jenderal yang menangani bidang
pendidikan dasar dan menengah.
(2) Selain memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), peserta didik warga
negara asing wajib mengikuti matrikulasi pendidikan Bahasa Indonesia paling singkat
6 (enam) bulan yang diselenggarakan oleh Sekolah yang bersangkutan.

12
Pasal 9

Calon peserta didik penyandang disabilitas di sekolah dikecualikan dari :

a. syarat usia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 7; dan
b. ijazah atau dokumen lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 sampai dengan
Pasal 7.

Bagian Kedua
Jalur Pendaftaran PPDB
Paragraf 1
Umum
Pasal 10

(1) Pendaftaran PPDB dilaksanakan melalui jalur sebagai berikut:


a. zonasi;
b. afirmasi;
c. perpindahan tugas orang tua/wali; dan/atau
d. prestasi.
(2) Jalur zonasi sebagaimana dimaksud dengan ayat (1) huruf a paling sedikit 50%
(lima puluh persen) dari daya tampung sekolah.
(3) Jalur afirmasi sebagaimana dimaksud dengan ayat (1) huruf b paling sedikit 15% (lima
belas persen) dari daya tampung sekolah.
(4) Jalur perpindahan tugas orang tua/wali sebagaimanaa dimaksud dengan ayat (1) huruf
c paling banyak 5% (lima persen) dari daya tampung sekolah.
(5) Jalur prestasi sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf d paling banyak 30% (tiga puluh
persen) dari daya tampung sekolah.

Pasal 11

Jalur prestasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (5) tidak berlaku untuk jalur
pendaftaran calon peserta didik baru pada TK dan kelas 1 (satu) SD.

13
Pasal 12

(1) Ketentuan mengenai jalur pendaftaran PPDB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
dikecualikan untuk:
a. Sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat;
b. Sekolah Kerja Sama;
c. Sekolah yang menyelenggarakan pendidikan khusus;
d. Sekolah yang menyelenggarakan pendidikan layanan khusus;
e. Sekolah berasrama;
f. Sekolah di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar; dan
g. Sekolah di daerah yang jumlah penduduk usia Sekolah tidak dapat memenuhi
ketentuan jumlah peserta didik dalam 1 (satu) Rombongan Belajar.

(2) Pengecualian ketentuan jalur pendaftaran PPDB bagi Sekolah di kota Metro yang
jumlah penduduk usia Sekolah tidak dapat memenuhi ketentuan jumlah peserta didik
dalam 1 (satu) Rombongan Belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g
ditetapkan oleh Dinas sesuai dengan kewenangannya dan dilaporkan kepada direktur
jenderal yang menangani bidang pendidikan anak usia dini, dasar dan menengah.

Paragraf 2
Jalur Zonasi
Pasal 13

(1) Jalur zonasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf a diperuntukkan
bagi peserta didik yang berdomisili di dalam wilayah zonasi.
(2) Jalur zonasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk kuota bagi anak
penyandang disabilitas.
(3) Domisili calon peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan alamat
pada kartu keluarga yang diterbitkan paling singkat 1 (satu) tahun sejak tanggal
pendaftaran PPDB.

14
(4) Kartu keluarga dapat diganti dengan surat keterangan domisili dari rukun tetangga
atau rukun warga yang dilegalisir oleh lurah/ kepala desa atau pejabat setempat
lain yang berwenang menerangkan bahwa peserta didik yang bersangkutan telah
berdomisili paling singkat 1 (satu) tahun sejak diterbitkannya surat keterangan
domisili.
(5) Sekolah memprioritaskan peserta didik yang memiliki kartu keluarga atau surat
keterangan domisili Kota Metro dalam satu wilayah yang sama dengan sekolah asal.

Pasal 14

(1) Calon peserta didik TK dan SD hanya dapat memilih 1 (satu) jalur pendaftaran PPDB.
(2) Calon Peserta didik SMP dapat memilih 2 (dua) pilihan sekolah pada jalur zonasi
(3) Selain melakukan pendaftaran PPDB melalui jalur zonasi sesuai dengan domisili
dalam wilayah zonasi yang telah ditetapkan, calon peserta didik dapat melakukan
pendaftaran PPDB melalui jalur afirmasi atau jalur prestasi di luar wilayah zonasi
domisili peserta didik sepanjang memenuhi persyaratan.
(4) Pemilihan Masuk TK dan SD:
a. Calon Peserta Didik Baru yang lolos seleksi sementara di salah satu sekolah
pilihannya, tetap wajib memantau sampai saat proses pendaftaran
berlangsung;
b. Calon Peserta Didik Baru yang melewati batas tidak lolos seleksi sementara
di sekolah pilihannya saat proses seleksi berlangsung dapat mencabut satu
kali berkas pendaftaran;
c. Calon Peserta Didik Baru yang sudah mencabut berkas pendaftaran diberikan
kesempatan satu kali lagi mendaftar dengan disertakan bukti berkas pilihan
pertama dari sekolah pilihan pertama.

(5) Pemilihan masuk SMP :


a. Calon Peserta Didik Baru yang lolos seleksi sementara di salah satu sekolah
pilihannya, saat proses seleksi berlangsung tidak dapat mencabut berkas
pendaftaran;
b. Calon Peserta Didik Baru yang tidak lolos seleksi di semua sekolah
pilihannya saat proses seleksi berlangsung dapat mencabut berkas
pendaftaran;
c. Calon Peserta Didik Baru yang sudah mencabut berkas pendaftaran tidak
dapat mengikuti lagi seleksi dengan sistem Online.

15
Pasal 15

(1) Penetapan wilayah zonasi dilakukan pada setiap jenjang oleh Pemerintah Kota sesuai
dengan kewenangannya, dengan prinsip mendekatkan domisili peserta didik dengan
sekolah.
(2) Penetapan wilayah zonasi oleh Pemerintah Kota pada setiap jenjang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib memperhatikan jumlah ketersediaan daya tampung
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
dan masyarakat termasuk satuan pendidikan keagamaan, yang disesuaikan dengan
ketersediaan jumlah anak usia Sekolah pada setiap jenjang di daerah tersebut.
(3) Pemerintah Kota sesuai dengan kewenangannya wajib memastikan semua
wilayah administrasi masuk dalam penetapan wilayah zonasi sesuai dengan
jenjang pendidikan.
(4) Dinas wajib memastikan bahwa semua Sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Kota dalam proses PPDB telah menerima peserta didik dalam wilayah zonasi yang
telah ditetapkan.
(5) Penetapan wilayah zonasi pada setiap jenjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib diumumkan paling lama 1 (satu) bulan sebelum pengumuman secara terbuka
pendaftaran PPDB.
(6) Dalam menetapkan wilayah zonasi pada setiap jenjang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Pemerintah Kota melibatkan musyawarah atau kelompok kerja
Kepala Sekolah.
(7) Bagi Sekolah yang berada di daerah perbatasan provinsi atau kabupaten/ kota,
penetapan wilayah zonasi pada setiap jenjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan berdasarkan kesepakatan secara tertulis yang ditetapkan oleh Pemerintah
Provinsi.
(8) Penetapan wilayah zonasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada
Menteri melalui lembaga penjaminan mutu pendidikan setempat.

16
(9) Keterangan wilayah Zonasi dimaksud terdiri dari:
a. Zona 1 : wilayah kelurahan di tempat/ lokasi satuan pendidikan berada
dan/atau kelurahan lain yang berbatasan langsung dan
berdekatan dengan satuan pendidikan yang bersangkutan yang
ditetapkan oleh Kepala Dinas dan sekolah.
b. Zona 2 : Semua wilayah kecamatan di luar ketentuan zona 1 di dalam
satu wilayah Kota Meto
c. Luar Zona : Wilayah diluar Kota Metro dalam satu Provinsi atau beda
Provinsi
(10) Jarak Radius Udara untuk SD dan/atau SMP terdekat sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 (satu) ditetapkan dengan jumlah ketersediaan daya tampung berdasarkan
ketentuan rombel yang diatur pada pedoman dan petunjuk teknis ini.

Paragraf 3
Jalur Afirmasi

Pasal 16

(1) Jalur afirmasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf b diperuntukkan
bagi peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu.
(2) Peserta didik baru yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan bukti keikutsertaan peserta didik
dalam program penanganan keluarga tidak mampu dari Pemerintah atau Pemerintah
Kota, yaitu pemegang Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), dan surat keterangan
sejenisnya yang disahkan oleh pejabat yang berwenang.
(3) Peserta didik yang masuk melalui jalur afirmasi merupakan peserta didik yang
berdomisili di dalam dan di luar wilayah zonasi Sekolah yang bersangkutan.

Pasal 17
(1) Bukti keikutsertaan dalam program penanganan keluarga tidak mampu dari
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat
(2) wajib dilengkapi dengan surat pernyataan dari orang tua/ wali peserta didik yang
menyatakan bersedia diproses secara hukum apabila terbukti memalsukan bukti
keikutsertaan dalam program penanganan keluarga tidak mampu dari Pemerintah
Pusat atau Pemerintah Kota.

17
(2) Dalam hal terdapat dugaan pemalsuan bukti keikutsertaan dalam program penanganan
keluarga tidak mampu dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Kota sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Sekolah bersama Pemerintah Kota wajib melakukan verifikasi
data dan lapangan serta menindaklanjuti hasil verifikasi sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.

Paragraf 4
Jalur Perpindahan Orang Tua / Wali

Pasal 18
(1) Perpindahan tugas orang tua/ wali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1)
huruf c dibuktikan dengan surat penugasan dari instansi, lembaga, kantor, atau
perusahaan yang mempekerjakan.
(2) Kuota jalur perpindahan tugas orang tua/ wali dapat digunakan untuk anak guru yang
bertugas pada Satuan Pendidikan tersebut.
(3) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), verifikasi dilakukan oleh tim Dinas yang
ditunjuk Kepala Dinas.

Paragraf 5
Jalur Prestasi

Pasal 19
(1) Jalur prestasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf d ditentukan
berdasarkan:
a. Bidang akademik berdasarkan Nilai Akumulasi rapor ditentukan berdasarkan nilai
rata-rata lima semester terakhir pada mata pelajaran Matematika, Bahasa
Indonesia, IPA;
b. hasil perlombaan dan/ atau penghargaan di bidang non-akademik pada tingkat
internasional, tingkat nasional, tingkat provinsi, dan/ atau tingkat kota.
(2) Bukti atas prestasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diterbitkan paling
singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 3 (tiga) tahun sejak tanggal pendaftaran
PPDB.

18
Bagian ketiga
Pelaksanaan PPDB
Paragraf 1
Tahap Pelaksanaan PPDB

Pasal 20
(1) Pelaksanaan PPDB dimulai dari tahap:
a. pengumuman pendaftaran penerimaan calon peserta didik baru dilakukan secara
terbuka;
b. pendaftaran;
c. seleksi sesuai dengan jalur pendaftaran;
d. pengumuman penetapan peserta didik baru; dan
e. daftar ulang.

(2) Pelaksanaan PPDB pada Sekolah yang menerima Bantuan Operasional Sekolah tidak
boleh memungut biaya.
(3) Sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota tidak boleh:
a. melakukan pungutan dan/atau sumbangan yang terkait dengan pelaksanaan PPDB
maupun perpindahan peserta didik; dan
b. melakukan pungutan untuk membeli seragam atau buku tertentu yang dikaitkan
dengan PPDB.

Paragraf 2
Pendaftaran
Pasal 21

(1) Pendaftaran PPDB SD dan SMP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) huruf
b dilaksanakan dengan menggunakan mekanisme dalam jaringan (daring) dengan
mengunggah dokumen yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan ke laman
pendaftaran PPDB yang telah ditentukan.
(2) Pelaksanaan mekanisme dalam jaringan (daring) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Dinas, dengan laman http://www.metroppdbonline.com
(3) Pendaftaran PPDB pada TK dilaksanakan melalui mekanisme luar jaringan (luring)
dengan melampirkan fotokopi dokumen yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
(4) Bagi calon peserta didik yang sekolah asalnya dari luar kota metro wajib menyertakan
surat keterangan pindah rayon dari dinas pedidikan kabupaten/ kota asal, selanjutnya
mengetahui pejabat dinas pendidikan kota metro.

19
Paragraf 3
Pengumuman Pendaftaran

Pasal 22

(1) Pengumuman pendaftaran penerimaan calon peserta didik baru sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 20 ayat (1) huruf a dilakukan oleh Pemerintah Kota bagi:
a. satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota; dan
b. satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat yang menerima dana
BOS.
(2) Pengumuman pendaftaran penerimaan calon peserta didik baru sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan minggu pertama bulan Mei.
(3) Pengumuman pendaftaran penerimaan calon peserta didik baru sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) paling sedikit memuat informasi sebagai berikut:
a. persyaratan calon peserta didik sesuai dengan jenjangnya;
b. tanggal pendaftaran;
c. jalur pendaftaran yang terdiri dari jalur zonasi, jalur afirmasi, jalur perpindahan
tugas orang tua/wali, dan/atau jalur prestasi;
d. jumlah daya tampung yang tersedia pada TK, kelas 1 SD, kelas 7 SMP, sesuai
dengan data Rombongan Belajar dalam Dapodik; dan
e. tanggal penetapan pengumuman hasil proses seleksi PPDB.
(4) Pengumuman pendaftaran penerimaan calon peserta didik baru sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) melalui papan pengumuman Sekolah maupun media lainnya.

Paragraf 4
Seleksi
Pasal 23

(1) Seleksi jalur zonasi dan jalur perpindahan tugas orang tua/ wali untuk calon peserta
didik baru kelas 1 (satu) SD mempertimbangkan kriteria dengan urutan prioritas
sebagai berikut:

20
a. usia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1); dan
b. jarak tempat tinggal terdekat ke Sekolah dalam wilayah zonasi yang ditetapkan
oleh Dinas
(2) Sekolah wajib menerima peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun sampai dengan
12 (dua belas) tahun dengan domisili dalam wilayah zonasi yang telah ditetapkan.
(3) Jika usia calon peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sama, maka
penentuan peserta didik didasarkan pada jarak tempat tinggal calon peserta didik yang
terdekat dengan Sekolah.
(4) Seleksi calon peserta didik baru kelas 1 (satu) SD tidak boleh dilakukan berdasarkan
tes membaca, menulis, dan/atau berhitung.

Pasal 24
(1) Seleksi calon peserta didik baru kelas 7 (tujuh) SMP dilakukan dengan
memprioritaskan jarak tempat tinggal terdekat ke Sekolah dalam wilayah zonasi yang
ditetapkan.
(2) Jika jarak tempat tinggal calon peserta didik dengan Sekolah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sama, maka seleksi untuk pemenuhan kuota/ daya tampung terakhir
menggunakan usia peserta didik yang lebih tua berdasarkan surat keterangan lahir
atau akta kelahiran.
Pasal 25
(1) Apabila berdasarkan hasil seleksi PPDB, Sekolah memiliki jumlah calon peserta didik
yang melebihi daya tampung, maka Sekolah wajib melaporkan kelebihan calon peserta
didik tersebut kepada dinas pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
(2) Dinas sesuai dengan kewenangannya wajib menyalurkan kelebihan calon peserta didik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada Sekolah lain dalam wilayah zonasi yang
sama.
(3) Dalam hal daya tampung Sekolah lain pada wilayah zonasi yang sama sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) tidak tersedia, peserta didik disalurkan ke Sekolah lain dalam
wilayah zonasi terdekat.
(4) Penyaluran peserta didik ke Sekolah lain sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat
melibatkan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat sesuai kriteria
yang ditentukan oleh Pemerintah Kota.

21
(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dilakukan
sebelum pengumuman penetapan hasil proses seleksi PPDB.
(6) Dalam pelaksanaan PPDB, Sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota tidak
boleh:
a. menambah jumlah Rombongan Belajar, jika Rombongan Belajar yang ada telah
memenuhi atau melebihi ketentuan Rombongan Belajar dalam standar nasional
pendidikan dan Sekolah tidak memiliki lahan; dan/atau
b. menambah ruang kelas baru.

Pasal 26
Dalam hal daya tampung untuk jalur afirmasi atau jalur perpindahan tugas orang tua/ wali
tidak mencukupi, maka seleksi dilakukan berdasarkan jarak tempat tinggal terdekat
ke sekolah.

Pasal 27
Dalam hal daya tampung untuk jalur prestasi tidak mencukupi, maka seleksi dilakukan
dengan penentuan pemeringkatan nilai prestasi.

Paragraf 5
Pasal 28
Daya Tampung

1) Daya Tampung Peserta Didik Baru TK:

NO NAMA SEKOLAH ROMBEL JUMLAH SISWA


1. TK Pembina Metro Timur 3 75
2. TK Pembina Metro Utara 4 100
3. TK Pembina Metro Barat 3 75
4. TK Pembina Metro Pusat 4 100

22
2) Daya Tampung Peserta Didik Baru SD:

NO NAMA SEKOLAH ROMBEL JUMLAH SISWA


1. SD N 1 Metro Pusat 3 84
2. SD N 2 Metro Pusat 1 28
3. SD N 3 Metro Pusat 1 28
4. SD N 4 Metro Pusat 1 28
5. SD N 5 Metro Pusat 2 56
6. SD N 6 Metro Pusat 2 56
7. SD N 7 Metro Pusat 2 56
8. SD N 8 Metro Pusat 1 28
9. SD N 9 Metro Pusat 1 28
10. SD N 10 Metro Pusat 1 28
11. SD N 11 Metro Pusat 2 56
12 SD N 12 Metro Pusat 2 56
13. SD N 1 Metro Timur 2 56
14. SD N 2 Metro Timur 3 84
15. SD N 3 Metro Timur 1 28
16. SD N 4 Metro Timur 3 84
17. SD N 5 Metro Timur 2 56
18. SD N 6 Metro Timur 2 56
19. SD N 7 Metro Timur 1 28
20. SD N 8 Metro Timur 2 56
21. SD N 9 Metro Timur 1 28
22. SD N 10 Metro Timur 2 56
23. SD N 1 Metro Barat 2 56
24. SD N 2 Metro Barat 1 28
25. SD N 3 Metro Barat 1 28
26. SD N 4 Metro Barat 1 28
27. SD N 5 Metro Barat 1 28
28. SD N 6 Metro Barat 3 84
29. SD N 7 Metro Barat 1 28

23
30. SD N 8 Metro Barat 1 28
31. SD N 9 Metro Barat 2 56
32. SD N 1 Metro Selatan 1 28
33. SD N 2 Metro Selatan 2 56
34. SD N 3 Metro Selatan 1 28
35. SD N 4 Metro Selatan 1 28
36. SD N 5 Metro Selatan 1 28
37. SD N 6 Metro Selatan 1 28
38. SD N 7 Metro Selatan 1 28
39. SD N 8 Metro Selatan 2 56
40. SD N 1 Metro Utara 3 84
41. SD N 2 Metro Utara 2 56
42. SD N 3 Metro Utara 1 28
43. SD N 4 Metro Utara 2 56
44. SD N 5 Metro Utara 2 56
45. SD N 6 Metro Utara 2 56
46. SD N 7 Metro Utara 2 56
47. SD N 8 Metro Utara 1 28

3) Daya Tampung Peserta Didik Baru SMP:

NO NAMA SEKOLAH ROMBEL JUMLAH SISWA


1. SMP Negeri 1 Metro 9 270
2. SMP Negeri 2 Metro 7 210
3. SMP Negeri 3 Metro 8 240
4. SMP Negeri 4 Metro 8 240
5. SMP Negeri 5 Metro 7 210
6. SMP Negeri 6 Metro 7 210
7. SMP Negeri 7 Metro 7 210
8. SMP Negeri 8 Metro 5 150
9. SMP Negeri 9 Metro 7 210
10. SMP Negeri 10 Metro 5 150

24
Paragraf 6
Penilaian Jalur Zonasi
Pasal 29

(1) Untuk TK dan SD Penetapan nilai akhir berdasarkan umur, radius jarak udara, dan
dilakukan setelah keseluruhan proses administrasi dilaksanakan
(2) Untuk SMP Penetapan Nilai Akhir berdasarkan radius jarak udara dan dilakukan
setelah keseluruhan proses administrasi dilaksanakan.

Paragraf 7
Pengumuman penetapan
Pasal 30

(1) Pengumuman penetapan peserta didik baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
ayat (1) huruf d dilakukan sesuai dengan jalur pendaftaran dalam PPDB.
(2) Penetapan peserta didik baru dilakukan berdasarkan hasil rapat dewan guru yang
dipimpin oleh kepala Sekolah dan ditetapkan melalui keputusan kepala Sekolah.
(3) Dalam hal kepala Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) belum definitif, maka
penetapan peserta didik baru dilakukan oleh pejabat yang berwenang.

Paragraf 8
Daftar Ulang
Pasal 31
Daftar ulang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) huruf e dilakukan oleh calon
peserta didik baru yang telah diterima untuk memastikan statusnya sebagai peserta didik
pada Sekolah yang bersangkutan dengan menunjukkan dokumen asli yang dibutuhkan
sesuai dengan persyaratan dan wajib menunjukkan asli KIA (Kartu Identitas Anak).

25
BAB III
Pendataan Ulang
Pasal 32
(1) Pendataan ulang dilakukan oleh TK dan Sekolah untuk memastikan status peserta
didik lama pada Sekolah yang bersangkutan dan atau pindah rayon.
(2) Pendataan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh memungut biaya,
dan verifikasi terlebih dahulu oleh tim Dinas.

BAB IV
Perpindahan Peserta Didik
Pasal 33
(1) Perpindahan peserta didik antar Sekolah dalam satu daerah kabupaten/ kota, antar
kabupaten/ kota dalam satu daerah provinsi, atau antarprovinsi dilaksanakan atas dasar
persetujuan Kepala Sekolah asal dan kepala Sekolah yang dituju
(2) Dalam hal terdapat perpindahan peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
maka Sekolah yang bersangkutan wajib memperbaharui Dapodik.
(3) Perpindahan peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) wajib
memenuhi ketentuan persyaratan PPDB dan/atau sistem zonasi.

Pasal 34
(1) Peserta didik setara SD di negara lain dapat pindah ke SD di Indonesia setelah
memenuhi:
a. surat pernyataan dari kepala Sekolah asal;
b. surat keterangan dari direktur jenderal yang menangani bidang pendidikan dasar
dan menengah; dan
c. lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan Sekolah yang dituju.

(2) Peserta didik setara SMP, di negara lain dapat diterima di SMP, di metro setelah:
a. menyerahkan fotokopi ijazah atau dokumen lain yang membuktikan bahwa peserta
didik yang bersangkutan telah menyelesaikan pendidikan jenjang sebelumnya;
b. surat pernyataan dari kepala Sekolah asal;

26
c. surat keterangan dari direktur jenderal yang menangani bidang pendidikan dasar
dan menengah; dan
d. lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan Sekolah yang dituju.

Pasal 35
(1) Peserta didik jalur pendidikan nonformal/ informal dapat diterima di SD tidak pada
awal kelas 1 (satu) setelah lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan
oleh SD yang bersangkutan.
(2) Peserta didik jalur pendidikan nonformal/informal dapat diterima di SMP tidak pada
awal kelas 7 (tujuh) setelah memenuhi persyaratan:
a. memiliki ijazah kesetaraan program Paket A; dan
b. lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan oleh SMP yang
bersangkutan.
(3) Dalam hal terdapat perpindahan peserta didik dari jalur pendidikan
nonformal/informal ke Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan
ayat (3), maka Sekolah yang bersangkutan wajib memperbaharui Dapodik.
(4) Dalam hal tes kelayakan pada ayat 1 (satu) dan ayat 2 (dua), diperlukan rekomendasi
dari tim penilai (assessment) yang ditetapkan dari Kepala Dinas.

BAB V
PELAPORAN DAN PENGAWASAN
Pasal 36
(1) Sekolah wajib melakukan pengisian, pengiriman, dan pemutakhiran data peserta didik
dan Rombongan Belajar dalam Dapodik secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) semester.
(2) Sekolah wajib melaporkan pelaksanaan PPDB dan perpindahan peserta didik
antarSekolah setiap tahun pelajaran kepada Dinas sesuai dengan kewenangannya.
(3) Dinas membentuk tim pemantauan dan menerima pengaduan laporan masyarakat
terkait pelaksanaan PPDB.
(4) Masyarakat dapat mengawasi dan melaporkan pelanggaran dalam pelaksanaan PPDB
ke Dinas

27
Pasal 37
(1) Dinas melakukan koordinasi, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan PPDB.
(2) Dinas sesuai dengan kewenangannya melaporkan pelaksanaan PPDB kepada
Kementerian melalui lembaga penjaminan mutu pendidikan paling lambat 3 (tiga)
bulan setelah pelaksanaan PPDB.
(3) Pemerintah Pusat melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan PPDB
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

Pasal 38
Dalam pelaksanaan Peraturan ini:
a. Dinas melakukan pembinaan dan pengawasan kepada Sekolah yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Kota dan masyarakat di wilayahnya; dan
b. Dinas melakukan pembinaan dan pengawasan kepada Satuan Pendidikan dalam
pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang telah ditetapkan oleh
Dinas.

BAB VI
JADWAL DAN WAKTU
Pasal 39

(1) Untuk TK dan SD:


a. Pendaftaran calon peserta didik baru TK dan SD dilaksanakan pada tanggal 22 Juni
s.d. 26 Juni 2020 dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB;
b. Pengumuman hasil akhir seleksi calon peserta didik baru TK dan SD dilaksanakan
pada tanggal 26 Juni 2020 pukul 17.00 WIB.
c. Calon Peserta Didik Baru yang dinyatakan lulus seleksi TK dan SD wajib
melakukan daftar ulang pada tanggal 29 dan 30 Juni 2020 pukul 08.00 sampai
dengan pukul 14.00 WIB;

28
(2) Untuk SMP:
a. Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru Jalur : Afirmasi, perpindahan tugas orang
tua/ wali, dan Prestasi, dilaksanakan mulai tanggal 01 Juli s.d. 04 Juli 2020 dari
pukul 08.00 s.d. pukul 14.00 WIB
b. Pengumuman Calon Peserta didik baru Jalur Afirmasi, perpindahan tugas orang
tua/ wali, dan Prestasi tanggal 04 Juli 2020 pukul 15.00 WIB;
c. Pendaftaran calon Peserta Didik Baru Jalur Zonasi dilaksanakan pada tanggal 06
Juli s.d. 09 Juli 2020 dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 14.00 WIB, umtuk
tanggal 09 Juli 2020 (hari terakhir) pendaftaran ditutup sampai dengan pukul 12.00
WIB.
d. Pengumuman peserta didik baru Jalur Zonasi tanggal 09 Juli 2020 pukul 17.00
WIB;
e. Calon Peserta Didik Baru yang dinyatakan lulus seleksi SMP wajib melakukan
daftar ulang pada tanggal 10 dan 11 Juli 2020 pukul 08.00 sampai dengan pukul
15.00 WIB;
(3) Perencanaan kelas, penyusunan jadwal dan program sekolah dilaksanakan sebelum
tahun pelajaran 2020/ 2021

BAB VII
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pasal 40

Dalam penyelenggaraan pendidikan, sekolah menggunakan sistem semester yang


membagi 1 (satu) tahun pelajaran menjadi 2 (dua) semester yaitu semester 1 (satu)
dan semester II (dua):
(1) Hari Pertama Pembelajaran sekolah dimulai secara serentak baik untuk TK, SD/
SDLB dan SMP/ SMPLB pada hari Senin tanggal 13 Juli 2020.
(2) Jumlah hari belajar sekolah efektif dalam 1 (satu) tahun sekurang-kurangnya
200 (dua ratus) hari dan sebanyak-banyaknya 245 (dua ratus empat puluh lima)

29
hari belajar yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan
kurikulum yang berlaku.
(3) Pada awal tahun pelajaran, kepala sekolah berkewajiban membuat program yang
mencakup :
a. KTSP/ K13
b. Program Kerja Sekolah dan;
c. Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS).
d. melaksanakan dengan menggunakan dapodik.
(4) Pada permulaan semester, guru-guru berkewajiban membuat program yang
mencakup:
a. Program persiapan mengajar dan administrasi pembelajaran lainnya
b. Program kegiatan ektrakurikuler, khusus bagi guru yang diberi tugas sebagai
pembina kegiatan ekstrakurikuler
c. Program semester

Pasal 41

(1) Jam belajar efektif sekolah adalah jam belajar yang betul-betul digunakan untuk
proses pembelajaran sesuai kurikulum.

(2) Jam belajar efektif ditentukan sebagai berikut:


a. TK/ TKLB:
1) Jumlah jam bermain dan belajar efektif setiap minggu minimal 30 jam
pelajaran, dengan alokasi waktu 30 menit per jam pelajaran;
2) Jumlah bermain dan belajar efektif selama satu tahun sebanyak 1.200
jam pelajaran.
b. SD/ SDLB:
1) Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas 1 (satu) dan 2
(dua) masing-masing minimal 26 jam pelajaran, dengan alokasi waktu
35 menit per jam pelajaran;

30
2) Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas 3 (tiga) minimal
28 jam pelajaran, dengan alokasi waktu 35 menit per jam pelajaran;
3) Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas 4 (empat), 5
(lima) dan 6 (enam) masing-masing minimal 32 jam pelajaran dengan
alokasi waktu 35 menit per jam pelajaran.
4) Jumlah jam belajar efektif selama satu tahun untuk kelas 1 (satu) dan 2
(dua) 1.180 jam pelajaran, kelas 3 (tiga) 1.230 jam pelajaran, kelas 4
(empat), 5 (lima) dan 6 (enam) 1.420 jam pelajaran.

c. SMP/SMPLB
1) Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas 7 (tujuh), 8
(delapan) dan 9 (sembilan) masing-masing minimal 34 jam pelajaran,
dengan alokasi waktu 40 menit per jam pelajaran;
2) Jumlah jam belajar efektif selama satu tahun kelas 7 (tujuh), 8 (delapan)
dan 9 (sembilan) masing-masing minimum 1.420 jam pelajaran.

Pasal 42

Sekolah dapat menyelenggarakan kegiatan pendidikan 5 (lima) atau 6 (enam) hari


belajar perminggu yang setara dengan 200 hari sampai dengan 245 hari belajar
efektif per tahun sepanjang tidak mengurangi jumlah jam belajar efektif yang telah
ditetapkan.

BAB VIII
SANKSI

Pasal 43
Pemalsuan terhadap:
a. kartu keluarga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14;
b. bukti sebagai peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dan Pasal 18; dan

31
c. bukti atas prestasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, dikenai sanksi sesuai
ketentuan peraturan perundangundangan.

Pasal 44

Pelanggaran terhadap Peraturan ini dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 45

Sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota tidak dapat menetapkan persyaratan
PPDB yang bertentangan dengan ketentuan PPDB dalam Pedoman dan Petunjuk teknis ini.

BAB IX
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 46
(1) Bagi calon Peserta Didik Baru yang tidak mendaftar ulang sampai batas waktu yang
ditentukan dianggap mengundurkan diri

(2) Urutan tingkat Penghargaan Prestasi:


a. Prestasi Bidang Akademik berdasarkan 15 Urutan tertinggi se-Kota Metro
b. Prestasi Bidang Non Akademik berdasarkan (Juara):
1) KSN
2) KOSN
3) FLS2N
4) OPSI
5) KONI
6) Prestasi Lainnya
c. Peringkat Penghargaan Prestasi ditetapkan sesuai urutan huruf pada ayat 2 (dua),
dan ketetapan urutan pada huruf b dituangkan pada Lampiran 2 (dua) di Pedoman
tersebut

32
(3) Penilaian Prestasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat dibuktikan
verifikasi melalui Dinas.
(4) Pada Pelaksanaan Semua sekolah wajib menyiapkan protokol keamanan kesehatan
sesuai Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 4 Tahun 2020
tentang pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam masa Darurat Penyebaran Corona
Virus Disease (covid-19) belum dicabut.

BAB X
Ketentuan Penutup

Pasal 47
Pada saat Pedoman Kepala Dinas ini mulai berlaku, maka Keputusan Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro Nomor: 050/ KPTS/ D-1/ 02/ 2019 Tentang
Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah
Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Tahun Pelajaran 2018/ 2019 di Kota
Metro dan Perubahan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro
Nomor: 057/ KPTS/ D-1/ 02/ 2019 Tentang Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik
Baru Pada Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama
(SMP), Tahun Pelajaran 2018/ 2019 di Kota Metro dinyatakan dicabut dan tidak Berlaku

Pasal 48
Pedoman dan Petunjuk Teknis ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap
satuan pendidikan mengetahui dan mensosialisasikannya.

KEPALA DINAS PENDIDIKAN


DAN KEBUDAYAAN KOTA METRO,

Ir. RIA ANDARI, M.Pd


Pembina Utama Muda
NIP 196311111988012001

33
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN KOTA METRO
NOMOR : 023.a / KPTS/ D.1/ 02/ 2020
TANGGAL : 04 Mei 2020

Urutan tingkat Penghargaan Prestasi sebagai berikut :

1. Juara I OSN Internasional


2. Juara I O2SN Internasional
3. Juara I FLS2N Perorangan Internasional
4. Juara I OPSI Internasional
5. Juara I Bidang KONI Internasional
6. Juara II OSN Internasional
7. Juara II O2SN Internasional
8. Juara II FLS2N Perorangan Internasional
9. Juara II OPSI Internasional
10. Juara II Bidang KONI Internasional
11. Juara III OSN Internasional
12. Juara III O2SN Internasional
13. Juara III FLS2N Perorangan Internasional
14. Juara III OPSI Internasional
15. Juara III Bidang KONI Internasional
16. Juara I OSN Nasional
17. Juara I O2SN Nasional
18. Juara I FLS2N Perorangan Nasional
19. Juara I Bidang KONI Nasional
20. Juara I OPSI Nasional
21. Juara II OSN Nasional
22. Juara II O2SN Nasional
23. Juara II FLS2N Perorangan Nasional
24. Juara II OPSI Nasional
25. Juara II Bidang KONI Nasional
26. Juara III OSN Nasional
27. Juara III O2SN Nasional
28. Juara III FLS2N Perorangan Nasional
29. Juara III OPSI Nasional
30. Juara III Bidang KONI Nasional
31. Juara I OSN Tingkat Provinsi
32. Juara I O2SN Tingkat Provinsi
33. Juara I FLS2N Perorangan Tingkat Provinsi
34. Juara I OPSI Tingkat Provinsi
35. Juara I Bidang KONI Provinsi
36. Juara II OSN Tingkat Provinsi
37. Juara II O2SN Tingkat Provinsi
38. Juara II FLS2N Perorangan Tingkat Provinsi
39. Juara II OPSI Tingkat Provinsi
40. Juara II Bidang KONI Provinsi

34
41. Juara III OSN Tingkat Provinsi
42. Juara III O2SN Tingkat Provinsi
43. Juara III FLS2N Perorangan Tingkat Provinsi
44. Juara III OPSI Tingkat Provinsi
45. Juara III Bidang KONI Provinsi
46. Juara I OSN Tingkat Kota Metro
47. Juara I O2SN Tingkat Kota Metro
48. Juara I FLS2N Perorangan Tingkat Kota Metro
49. Juara I OPSI Tingkat Kota Metro
50. Juara II OSN Tingkat Kota Metro
51. Juara II O2SN Tingkat Kota Metro
52. Juara II FLS2N Perorangan Tingkat Kota Metro
53. Juara II OPSI Tingkat Kota Metro
54. Juara III OSN Tingkat Kota Metro
55. Juara III O2SN Tingkat Kota Metro
56. Juara III FLS2N Perorangan Tingkat Kota Metro
57. Juara III OPSI Tingkat Kota Metro
58. Juara I, II, III FLS2N Beregu Tingkat Internasional
59. Juara I, II, III FLS2N Beregu Tingkat Nasional
60. Juara I, II, III FLS2N Beregu Tingkat Provinsi
61. Juara I, II, III Bidang KONI Provinsi
62. Juara I, II, III FLS2N Beregu Tingkat Kota Metro
63. Juara I Prestasi Lainnya Tingkat Kota
64. Juara II Prestasi Lainnya Tingkat Kota
65. Juara III Prestasi Lainnya Tingkat Kota

KEPALA DINAS PENDIDIKAN


DAN KEBUDAYAAN KOTA METRO,

Ir. RIA ANDARI, M.Pd


Pembina Utama Muda
NIP 196311111988012001

35

Anda mungkin juga menyukai