Anda di halaman 1dari 13

PEMERIKSAAN

CAIRAN SEROSA
TIM PRAKTIK URINALISA DAN CAIRAN TUBUH
PROGRAM STUDI DIII & DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
• Cairan serosa dapat berasal dari rongga perikardium,
rongga pleura, rongga perut
• berfungsi sebagai pelumas agar membran-membran yang
dilapisi mesotel dapat bergerak tanpa geseran.
• Cairan serosa dapat berupa cairan transudat dan eksudat
adalah sebagai bentuk respon tubuh terhadap adanya
gangguan sirkulasi dengan kongesti pasif
• Transudat terjadi sebagai akibat proses bukan radang oleh
gangguan keseimbangan cairan badan (tekanan osmosis
koloid, stasis dalam kapiler atau tekanan hidrostatik,
kerusakan endotel, dsb.),
• eksudat berkaitan dengan proses peradangan.
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS

Cara Kerja :
• Cairan serosa dimasukkan dalam tabung bersih dan kering.
• Diamati warna, kejernihan, adanya bekuan pada cahaya terang.
• indikator pH universal dicelupkan pada cairan acites dan
diukur pH dengan membandingkan deret standar pH.
Hasil dinyatakan :

• Warna : Tidak berwarna, Kuning muda, Kuning, Kuning tua,


Kuning coklat, merah, hitam coklat, serupa susu, merah jambu,
biru kehijauan, kuning campur hijau.
• Kejernihan : Jernih, agak keruh, keruh, sangat keruh, keruh
kemerahan, keruh putih serupa susu.
• Bekuan : Tidak ada bekuan / ada bekuan
• pH : 7,3 atau setara dengan pH plasma/serum
• BJ : 1.000-1.016
MAKROSKOPIS

TRANSUDAT :
• Warna kuning jernih ,
• Tidak ada bekuan
• BJ ≤ 1.015
• pH > 7.3

EKSUDAT :
• Warna bervariasi
• (kuning, merah, hijau ),
• Keruh,
• bisa terdapat bekuan
• BJ ≥ 1.018-1.030
• pH <7,3
MIKROSKOPIS
- Hitung Jumlah Sel

Metode : bilik hitung


Prinsip : transudat/ eksudat diencerkan dengan larutan Turk
akan terlihat sel lekosit dan dihitung sel nya dalam bilik
hitung di bawah mikroskop.
Tujuan : untuk mengetahui jumlah sel lekosit dalam cairan
transudat/eksudat
Alat dan Reagen : bilik hitung improved neubauer, pipet thoma
lekosit, mikroskop, larutan turk/NaCl 0,9%
…………………………………………………..Hitung Jumlah Sel

Cara Kerja :
• Larutan Turk/NaCl 0,9% diisap menggunakan pipet thoma lekosit
sampai tepat tanda “1”
• Larutan Transudat/Eksudat diisap sampai tepat tanda “11”
• Dikocok perlahan dan dibuang cairan beberapa tetes.
• Diteteskan pada bilik hitung
• Dihitung sel lekosit dalam kamar hitung pada semua kotak
leukosit di mikroskop lensa objektif 10x/40x.

Nilai Normal Jumlah sel lekosit :


• Transudat <500 sel/mm3
• Eksudat >500 sel/mm3
MIKROSKOPIS
- Hitung Jenis Sel (Diff.Count)

Metode : Pengecatan Giemsa


Tujuan : untuk mengetahui jumlah sel mononuklear dan
polinuklear dalam cairan transudat/eksudat

Alat dan Reagen : kaca benda, kaca penutup, mikroskop,


sentrifus, larutan Giemsa, metanol absolut
…………………………………………………………..Hitung Jenis Sel

Cara Kerja :
• Apabila :
- cairan jernih maka cairan dilakukan sentrifugasi 5 menit
3000 rpm dibuat hapusan tebal,
- cairan sudah keruh dan berkeping-keping maka dapat
langsung dibuat sediaan hapus tipis/tebal.
• Diteteskan pada objek gelas dan dibuat preparat hapusan tebal
• Dikeringkan dan difiksasi selama 2 menit dengan metanol
absolut.
• Diwarnai dengan Giemsa selama 15-20 menit.
• Dicuci dan diperiksa di bawah mikroskop lensa objektif 100x
dengan minyak emersi
KIMIAWI
- Tes Rivalta

Tujuan : untuk membedakan antara cairan transudat dan


eksudat secara kualitatif
Prinsip : seromusin dalam suasana asam akan mengalami
denaturasi membentuk kekeruhan (terlihat nyata pada
cairan eksudat)
Alat dan Reagen: pipet tetes, beker glass/ gelas ukur, larutan
asam asetat glasial (sebagai pendenaturasi)
TRANSUDAT EKSUDAT
Bukan proses radang Merupakan proses radang

Bakteri (-) Bakteri (+)

Warna kuning muda Warna sesuai penyebabnya

Jernih dan encer Keruh dan kental

Tidak menyusun bekuan : Fibrinogen (-) Menyusun bekuan : Fibrinogen (+)

Tidak berbau Berbau busuk

Jumlah leukosit <1000 sel/µl Jumlah leukosit >1000 sel/µl


- 25% netrofil - netrofil pada infeksi akut
- limfosit pada infeksi kronis
Kadar protein < 2,5 g/dl Kadar protein > 2,5 g/dl

Kadar glukosa sama dengan plasma darah Kadar glukosa lebih kecil dari plasma darah
Zat lemak (-) Zat lemak (+)

Bj 1005 – 1015 Bj 1018 – 1030


Semoga memberikan manfaat dan semangat belajar

Anda mungkin juga menyukai