Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL PENELITIAN

Menganalisis Tari Persembahan

dalam aksi Tenaga (Effort) dan Wujud (Shape)

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Analisis Laban

Dosen Pengampu :Widyanarto, S.Sn., M.Sn.

OLEH : SURYANI

2015111002

SENI TARI

UNIVERSITAS UNIVERSAL

2016/2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,dan inayah-nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang masyarakat yang ada di Pulau
Panjang.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam membantu saya untuk mendapatkan
informasi yang ada.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima
segala saran dan krikit dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang analisis gerak tari Persembahan ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Batam, November 2016

Penyusun
PENJELASAN

Tari Persembahan

Tari persembahan merupakan salah satu tarian yang menjadikan kebanggaan dan icon seni
masyarakat melayu Kepulauan Riau. Sesuai dengan namanya persembahan, Tari ini sebagai tarian
untuk mempersembahkan suatu penghormatan kepada tamu yang datang. Ciri khas dari tarian ini
adalah identik dengan pengajuan tepak sirih, kepada orang atau tamu yang dihormati untuk
memakan sirih yang ada diberikan.

A. POLA LANTAI
1. JUNJUNG TEPAK
Pola lantai ini mencerminkan kehangatan orang melayu. Dalam menyambut tamu orang Melayu
selalu ingin memberikan yang terbaik. Rumah disapu supaya bersih. Baru saja tamu berada di kaki
tangga, tuan rumah beserta segenap kerabat telah bersiap-siap dengan segala kehangatan Tepak
sambil berlari kecil, Tapak sapudi.

2. POLA LANTAI JERMAL BUKA


Jermal adalah sejenis perkakas atau alat tangkap ika dikalangan masyarakat melayu. Jermal bersifat
statis dan terbuka kepada apa saja yang masuk kedalamnya. Pemilik jermallah yang akan
membersihkan dari benda-benda yang tidak baik, seperti sampah atau rumput laut yang hanyut,
pola lantai jermal buka ini seolah-olah menggambarkan sikap budaya melayu yang terbuka pada
setiap budaya yang datang dari luar. Setiap orang yang masuk ketanah melayu tentunya akan
membawa budaya mereka. Budaya yang baik pasti akan dapat beradaptasi dengan budaya melayu.
Wujud persaudaraan itu ditunjukkan dengan suguhan sirih pinang sebagai lambang persaudaraan
dan penghormatan. Gerak tari salam pola lantai ini menunjukkan sikap hormat dan lemah lembut
orang melayu terhadap tamu. Gerak tari pada pola lantai ini adalah Salam buka, Racik Pinang, dan
Ragam Putri.

3. POLA LANTAI LAYANG-LAYANG


Layang-layang meskiipun tinggi di angkasa ianya pasti akan berhubunga dengan bumi.
Penghubungnya adalah tali. Bagi orang melayu tidak pernah lupa pada asalnya, yang
menghubungkan itu adalah adat budayanya. Dengan adat orang melayu akan ingat jati dirinya.
Tersebab itulah orang melayu berani mengatakan “Tak melayu Hilang di Bumi”. Pola lantai ini juga
menggambarkan titik-titik anggota tubuh manusia yang perlu dijaga yaitu kepala, kedua tangan,
anggota badan, serta kaki. Bagi orang melayu, kehormatan ini adalah paling utama. Mereka harus
mampu menjaga dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, gerak tari pada pola lantai ini
menggambarkan seorang insan melayu adalah manusia yang bertanggung jawab, tangan
mencengceng bahu memikul, segala sesuatu masalah harus diselesaikan dengan kepala dingin.
Gerak tari pada pola lantai ini adalah Gerak Tari Sauk.

4. POLA LANTAI PAGAR NEGERI


Pagar Negri adalah suatu upaya melindungi negeri dari serangan yang dtang dari luar. Pada masa
lalu musuh yang datang selalu nyata, akan tetapi saat ini musuh yang datang tidak kasat mata.
Musuh saat ini adalah pengaruh dari budaya asing yang merusak sendi-sendi budaya kita. Untuk itu
kita harus mampu membuat pagar yang kokoh dengan mengedepankan budaya kita sendri. Pola
lantai ini melambangkan bahwa kita harus menjaga halaman rumah kita dari pengaruh yang tidak
baik. Masyarakat melayu biasanya akan menolak budaya lain bila merasa tidak lagi sehaluan atau
jika sikhianati. Gerak tari pada pola lantai ini mencerminkan sebagaimana orang melayu menjaga
budayanya, membersihkan dari anasir-anasir yang dapat merusak budayanya yang telah dijaga
selama ini. Gerak tari dibawakan adalah petik kembar dan pagar negeri.

5. POLA LANTAI PETIK KEMBAR


Pola lantai kubah kembar sebagai pelambang kuatnya pengaruh Islam dalam kebudayaan melayu,
Islam menjadi landasan hidup bagi orang melayu sehinggalah melayu diidentikkan dengan islam.
Masyarakat melayu selalu berpegang dengan adat yang bersendikan sara’sara’ bersendikan al-
quran. Pada ragam ini menggambarkan bahwa masyarakat melayu selalu menseleksi segala
pengaruh yang datang dari luar. Ragam tari yang dipakai antara lain ragam seni dan ragam simpang.

6. POLA LANTAI JERMAL TUTUP


Pola lantai ini sebgai penegasan bahwa masyarakat melayu selalu menyaring segala bentuk, budaya
yang datang ke daerah Kepulauan Riau. Pada prinsipnya orang melayu sangat terbuka kepada siapa
saja asalkan selalu berpegang “Dimana Bumi di Pijak, Disitu Langit di Junjung. Masuk ke kandang
lembu menguak, amsuk ke kandang kambing mengambek “. Gerak tari yang dipakai antara lain sauk
di tempat dan salam tutup.

Anda mungkin juga menyukai