NO REGISTER : 297
TGL. MASUK : 27Maret 2014jam 12.00 WIB
TGL. PARTUS : 27Maret 2014jam 23.00 WIB
TGL. PENGKAJIAN : 27Maret 2014jam 24.00 WIB
PENGKAJI : SAILI
C. Riwayat reproduksi
- Menarche : ± 14 thn
- Siklus haid : 28 – 30 hari
- Lamanya : ± 5-7hari
- Tidak ada nyeri (dismenorhoe)
G. Pemeriksaa fisik
1. Keadaan umum ibu baik, tampak meringis bila ada his
2. TB: 154 cm, BB sebelum hamil : 59 kg, BB selama hamil 61 kg Lila 24
cm
3. Pemeriksaan umum TTV :
- TD : 110/80 mmHg
- N : 80x/ menit
- S : 36,50C
- P : 20 x/menit
4. Inspeksi
a. Kepala dan rambut bersih,tidak ada nyeri tekan / massa
b. Wajah tidak ada oedema,meringis saat ada his
c. Mata konjuntiva tidak anemis, sklera tidak ikterus
d. Telinga tidak ada sekret
e. Leher tidak terdapat pembengkakan kelenjar tyroid,limfe dan jongularis
f. Payudarasimetris kiri dan kanan,hyperpigmentasi pada areola dan
puting susu terbentuk
g. Abdomen tidak bekas operasi, tonus otot tegang terdapat linea nigra
dan strea livide
h. Vulva dan vagina tidak ada oedema dan varises terdapat pengeluaran
lendir dan darah
i. Tungkai tidak terdapat oedema dan varises,terdapat reflex patella kiri
dan kanan.
5. Palpasi :
Leopold I : TFU 3 jrbpx ( 31 cm )
Leopold II : PU-KI
Leopold III : Kepala
Leopold IV : BDP
TBJ (31X99= 3069gram)
HIS 4X 10 / menit durasi 35 – 40 detik,teratur dan kuat
6. Auskultasi
DJJ terdengar jelas pada kuadran kiri bawah abdomen dengan frekuensi
130x/menit.
7. Pemeriksaan dalam ke I jam pada tanggal 27maret 2014 Jam 21.00
WIB
Keadaan vulva dan vagina normal
Portio tidak teraba tipis
Pembukaan 6cm
Ketuban positif
Presentasi kepala
UUK kiri depan
Penurunan H III
Moulage O
Penumbungan (-)
Kesan panggul normal
Pelepasan lendir dan darah
1. G1 PO AO
DS : Ini kehamilannya yang pertama dan tidak pernah keguguran
DO : tonus otot nampak tegang
Nampak striae livide dan linea nigra
Analisa dan interpretasi data
Pada primigravida tonus otot perut nampak tegang karena belum
pernah mengalami peregangan sebelumnya.
Nampak striae livide karena pada dinding perut terjadi peregangan
sehingga pembuluh-pembuluhdarah perifer pecah dan timbul guratan
agak kecoklatan.
3. PU-KI
DS : ibu mengatakan gerakan janinnya lebih sering dibagian perut sebelah
kanan.
DO : Leopold II tahapan besar memanjang pada sebelah kiri abdomen
Analisa dan interpretasi data :
pada palpasi leopold II teraba lebar dan keras bertanda punggung janin
pada sisi kiri ibu dan teraba bagian-bagian kecil janin pada sisi kanan
perut ibu. Hal tersebut memberi kepastian bahwa punggung janin
berada disebelah kiri abdomen ibu.
5. Intra uterin
DS : Ibu tidak pernah mengalami nyeri perut hebat selama hamil dan pada
saat palpasi
DO : Tidak ada kesulitan pada saat palpasi
Jelas teraba bagian-bagian besar janin
Analisa dan interpretasi data:
Sejak amenorhoe sampai saat ini ibu tidak pernah mengalami
komplikasi kehamilan dan tidak merasa nyeri, gerakan janin sudah
dirasakan cukup aktif. Hal tersebut merupakan tanda kehamilan intra
uterin
6. Janin tunggal
DS : ibu merasakan janinnya bergerak kuat disebelah kanan
DO : Pada palpasi leopold II, teraba bagian keras dan lebar disebelah kiri
dan pada leopold III teraba satu bagian bulat, keras dan melenting.
DJJ terdengar jelas pada bagian kiri abdomen ibu.
Analisa dan interpretasi data :
Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan dan pada saat
palpasi teraba1 kepala 1 bokong dan 1 punggung dan djj terdengar di
satu sisi menandakan janin tunggal
7. Janin hidup
DS : Ibu merasakan janinnya bergerak kuat
DO : DJJ terdengar jelas pada pemeriksaan auskultasi dengan frekuensi
130 x /menit.
Analisa dan interpretasi data:
Pada saat auskultasi terdengar DJJ menandakan jantung janin
berfungsi dengan baik yang menjadi dasar bahwa janin hidup.
8. Keadaan ibu dan janin baik
DS : Ibu merasakan pergerakan janin kuat
DO : Penampilan ibu nampak sehat
Keadaan emosi ibu stabil
` TTV : TD : 120/ 70 mmHg
N : 80 x/menit
P : 20x /menit
S : 36,50 C
Analisa dan interpretasi data
Pergerakan janin kuat dirasakan ibu sejak kehamilan 6 bulan, DJJ
terdengar jelas dengan frekuensi 130 x/ menit.
Keadaan umum ibu baik dengan TTV normal, hal ini menunjukkan
keadaan ibu baik
Kriteria
1. kontraksi uterus 4X dalam 10 menit dengan durasi 35-40 detik,intensitas kuat
teratur.
2. TTV dalam batas normal
TD : 110- 140 mmhg (sistol)
60 -90 mmhg (distol)
P :16 -24 kali permenit
S :36 -37 c
DJJ : 120 – 160 kali permenit kuat dan teratur
Rencana tindakan :
1. Anjurkan ibu untuk berkemih dan mencuci kaki sebelum naik ke tempat tidur
Rasional: Dengan mengosongkan kandung kemih akan mempercepat penurunan
kepala janin dan dan memudahkan pemeriksaan dan tindakan
aseptik
2. Beritahukan ibu hasil pemerksaan
Rasional: Agar ibu mengetahui kemajuan persalinanya dan
mempersiapkan diri dalam proses persalinan
3. Jelaskan penyebab nyeri
Rasional : Klien mengerti dan dapat beradaptasi dengan nyeri yang di
rasakan
4. Beri intake cairan dan makanan
Rasional: Dapat memberi energi bagi ibu sehingga pada kala II ibu
mempunyai kekuatan untuk meneran.
5. Ajarkan teknik relaksasi yaitu menarik nafas melalui hidung dan
menghembuskan melalui mulut.
Rasional: Dapatberadaptasi/mengurangi nyeri.
6. Anjurkan pada ibu untuk menentukan posisi yang menguntungkan bagi
janin seperti :
tidur miring ke salah satu sisi secara bergantian
berdiri sambil berjalan –jalan
Rasional:
meningkatkan oksigenasi ke janin karena mencegah penekanan
vena cafa inferior uterus yang membesar yang dapat megurangi
suplai darah ibu ke jantung dan output jantung sehingga suplai
darah ke plasenta tetap lancar
7. Ajarkan ibu cara meneran yang baik da posisi yang benar
Rasional:Dengan cara dan posisi yang benar,ibu dapat bekerja sama dengan petugas
sehingga proses persalinan berjalan lancar.
8. Observasi kemajuaan persalinan dengan menggunakan partograf
- TTV dan VT tiap 4 jam
- djj dan nadi tiap 30 menit
- his tiap 3 kali dalam 10 menit
Rasional: Menggambarkan Keadaan ibu dan janin yang di catat dalam partograf
sehingga dapat di gunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan selanjutnya.
9. Siapkan partus set sesuai standar APN dan bertindak secara aseptik
Rasional :memperlancar proses persalinan dan mencegah terjadi infeksi
silang
10.Dokumentasikan hasil pemantauan dalam partograf
Rasional: merupakan standar dari pelaksanaan ASKEB dan membantu
menilai kemajuan persalinan serta membantu pengambilan
keputusan selanjutnya .
Assesment (A)
Diagnosa : G IP O A 0, gestasi 41Minggu 1 hari, situs memanjang, PU-KI,
presentasi kepala ( BDP ), intra uterin, tunggal, hidup,Keadaan ibu
dan janin baik, inpartu kalai I fase aktif.
Planning (P)
Tanggal 27Maret 2014
1. Menganjurkan ibu unntuk berkemih dan mencuci kaki sebelum naik ke
tempat tidur.
2. Memberi tahukan ibu hasil pemeriksaan
3. Menjelasksn pada ibu penyebab nyeri
4. Memberikan intake cairan dan makanan pada ibu
5. Menganjurkan ibu teknik relaksasi dengan cara menarik nafas melalui
hidung dan mengeluarkan melalui mulut
6. Menganjurkan pada ibu unuk berbaring miring ke kiri dan berjalan –jalan
7. Mengajarkan pada ibu meneran dan posisi meneran yang baik
8. Menyiapkan alat partus set sesuai APN
9. Mengobsorvasi kemajuan persalinan
HIS 5x dalam 10 menit durasi 40
DJJ 130x / menit
Ketuban pecah sendiri jam 21.00 WIB
Hasil pemeriksaan dalam VT II jam 23.00WIB
Vulva dan vagina normal
Portio tidak teraba
Pembukaan 10cm
Ketuban (-)
Presentase kepala uuk kiri depan
Penurunan H IV
Moulage O
Penumbungan (-)
Kesan panggul normal
Pelepasan lendir dan darah
10. Mendokumentasikan hasil pemantauan dalam partograf
KALA II
LANGKAH I : IDENTIFIKASI DATA DASAR
Data Subjektif
Ibu merasakan sakitnya bertambah sering dan kuat
Ibu merasakan ingin BAB
Ibu merasakan ada dorongan untuk meneran
Data Objektif
Perineum menonjol
Vulva dan anus membuka
Pemriksaan dalam VT II jam 23.00Wib
-keadan vulva dan vagina normal
-portio tidak teraba
-pembukaan 10 cm
-ketuban [-], Jernih
-Presentase kepala UUK depan
-Penurunan HIV
-Moulage O
-Penumbungan tidak ada
-Kesan panggul normal
Kontraksi uterus 5 x dalam 10 mnt, durasi 40-45 detik “
DJJ terdengar jelas, dengan frekuensi 130 x/mnt
KU ibu baik
Tampak ibu ingin meneran
Data Subjektif :
Ibu merasakaan sakitnya bertambah sering dan kuat
Ibu merasakan ingin BAB
Ibu merasakan ada dorongan untuk berkuat
Data objektif
Perineum menonjol,Vulva dan anus membuka
Pemeriksaan dalam VT II jam 23.00WIB
- Keadan vulva dan vagina normal
- Portio tidak teraba
- Pembukaan 10 cm
- Ketuban [-], Jernih
-Presentase kepala UUK kanan depan
-Penurunan HIV
-Moulage O
-Penumbungan tidak ada
-Kesan panggul normal
- Pelepasan lendir dan darah dan ketuban
Rencana Tindakan :
1. siapkan partus set , larutan klorin 0,5 %, larutan DTT, tempat plasenta,
tempat plasenta (kering dan basah), pakaian ibu dan bayi,oksitosin satu
ampul dan 1 amp,kemudian siapkan diri.
Rasional : Mempercepat atau memudahkan proses persalinan dan
mencegah infeksi silang.
2. Anjurkan ibu meneran pada saat his.
Rasional : mempercepat proses pengeluaran janin.
3. Beri intake cairan dan makanan jika tidak ada his.
Rasional : Mencegah dehidrasi dan memberikan cadangan energi
4. Pasang handuk /sarung diatas perut ibu
Rasional : Mencegah hipotermi pada bayi.
5. Pasang doek steril dibawah bokong ibu.
Rasional : Mencegah terjadinya infeksi neosokomnian
6. Pimpim persalinan dan sokong perineum serta tahan puncak kepala
agar tidak terjadi hiperekstensi .
Rasional : Mencegah terjadinya ruptur perineum dan klitoris.
7. Bersihkan mulut, hidung dan muka dengan kasa steril.
Rasional : mencegah terhambatnya jalan napas bayi.
8. Periksa lilitan tali pusat pada leher.
Rasional : Lilitan tali pusat pada leher dapat menghambat jalan nafas bayi dan
proses lahirnya bayi sehingga harus dilonggarkan atau
dipotong.
9. Tunggu kepala melakukan putaran paksi luar.
Rasional : Dengan putaran paksi luar maka kepala dengan
sendirinya searah dengan jalan lahir.
10. Lahirkan bahu dengan bipareatal.
Rasional : Mencegah terjadinya ruptur.
11. Lahirkan bayi dengan sangga susur.
Rasional : mencegah terjadinya ruptur.
12. Jepit dan potong tali pusat.
Rasional : memudahkan petugas untuk melakukan tindakan
selanjutnya.
1. Menyiapkan partus set, larutan klorin 0,5 %, cairan DTT, tempat plasenta,
tempat sampah (kering dan basah), pakaian ibu dan bayi, kemudian
siapkan diri dan oksitosin satu amp
Partus set berisi :
- 1 pasang hanscoen steril
- Kasa steril
- Doek steril
- 2 buah klem
- 1 buah ½ koher
- Pengikat tali pisat
- Gunting tali pusat
- Spoit berisi oksitosin 1 ampul.
Persiapan penolong:
- Memakai celemek,
- Cuci tangan dengan sabun dan membilas dibawah air mengalir.
- Tangan kanan memakai hanscoen untuk menghisap oksitosin 1
amp
2. Mengajarkan pada ibu cara meneran yang baik yaitu meneran saat his
sambil kedua tangan dibawah paha dengan posisi setengah duduk.
3. Memberikan minuman teh kotak pada saat tidak ada his.
4. Memasang handuk diatas perut ibu.
5. Memasang doek steril dibawah bokong ibu.
6. Memimpin persalinan, menyokong perineum dan menahan puncak kepala
agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat.
7. Membersihkan mulut, hidung dan muka dengan kasa steril.
8. Memeriksa lilitan tali pusat pada leher.(tidak ada lilitan tali pusat)
9. Menunggu kepala melakukan putaran paksi luar.
10. Melahirkan bahu dengan kedua tangan secara biparetal, tarik kebawah
dengan perlahan untuk melahirkan bahu depan dan keatas untuk
melahirkan bahubelakang.
11. Melahirkan badan dengan sangga susur.
Bayi lahir spontan dengan PBK, jenis kelamin laki – laki , BB 3400gram,
PBL 47 cm, apgar score 8/10,anus(+)
12. Menjepit tali pusat 3 cm dari pangkal pusat dan klem ke dua 2 cm dari klem
pertama lalu potong tali pusat diantara ke duaklem tsb.
13. Mengeringkan dan membungkus bayi dengan kain bersih.
14. Menyerahkan bayi pada ibu untuk segera disusui.
ASSESMENT(A)
Perlangsungan kala II
PLANNING (P)
1. Menyiapkan alat partus, larutan klorin 0,5 %, larutan DTT, tempat
plasenta, tempat plasenta (kering dan basah), pakaian ibu dan bayi,
kemudian siapkan diri dan oksitosin satu ampul.
Partus set berisi :
- 1 pasang hanscoen steril
- Kasa steril
- Doek steril
- 2 buah klem
- 1 buah ½ koher
- Pengikat tali pisat
- Gunting tali pusat
- Spoit berisi oksitosin 1 ampul.
Persiapan penolong:
- Memakai celemek
- Cuci tangan dengan sabun dan membilas dibawah air mengalir.
- Tangan kanan memakai hanscoen untuk menghisap oksitosin 1
ampul.
2. Mengajarkan pada ibu cara meneran yang baik yaitu meneran saat his
sambil kedua tangan dibawah paha denhan posisi litotomi.
3. Memberikan intake cairan bila tidak ada his.
4. Memasang handuk diatas perut ibu.
5. Memasang doek steril dibawah bokong ibu.
6. Memimpin persalinan, menyokong perineum dan menahan puncak kepala
agar tidak terjadi fleksi yang terlalu cepat.
7. Membersihkan mulut, hidung dan muka dengan kasa steril.
8. Memeriksa lilitan tali pusat(tidak ada lilitan)
9. Menunggu kepala melakukan putaran paksi luar.
10. Melahirkan bahu secara biparetal, tarik kebawah dengan perlahan untuk
melahirkan bahu depan dan keatas untuk melahirkan bahubelakang.
11. Melahirkan badan dengan sangga susur.
Bayi lahir spontan dengan PBK, jenis kelamin perempuan, BBL3300
gram, PBL 48cm, apgar score 8/10,anus (+).
12. Menjepit tali pusat 3 cm dari pangkal pusat dan klem ke dua 2 cm dari
klem pertama lalu potong tali pusat diantara ke duaklem tsb.
13. Mengeringkan dan membungkus bayi dengan kain bersih.
14. Menyerahkan bayi pada ibu untuk segera disusui.
KALA III
LANGKAH I :IDENTIFIKASI DATA DASAR
Data Subjektif
Ibu merasa nyeri perut bagian bawah
Data objektif
Bayi lahir spontan tgl 27Maret 2014 jam 23.10 WIB
BBL:3300gram , PBL : 48cm
Kontraksi uterus baik
TFU setinggi pusat
Nampak adanya semburan darah tiba-tiba dari jalan lahir
Tali pusat memanjang
Analisa dan interpretasi data :
Perubahan TFU ,semburan darah tiba-tiba dan tali pusat bertambah
panjang,menandakan tali pusat telah terlepas dari imflementasinya.
LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
Tanggal 27 Maret 2014 Jam
1. Memeriksa uterus untuk memastikan janin tunggal atau ganda
(janin tunggal)
2. Melakukan manejemen aktif kala III
- menyuntikkan oxytosin 1 ampul secara IM
- melakukan PTT dengan dorso cranial
- melahirkan plasenta jam 23.15 wib
- massase fundus uteri
3. Memeriksa kelengkapan plasenta
- kotiledon 18 buah,selaput lengkap
- insersi tali pusat sentralis
4. menyimpan plasenta ketempat yang telah disediakan
LANGsKAH VII:EVALUASI
Tanggal 27 maret 2014
Kala III berlangsung normal di tandai dengan :
1. kala III berlangsung ± 5 menit
2. plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap
3. pendarahan ±100cc
4. kontraksi uterus baik ( teraba keras dan bundar )
5. TFU setinggi pusat
6. TTV : TD :110/70 mmhg
P : 24 x / menit
N : 80 x / menit
S : 360 c
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
SOAP KALA III
ASSESMENT (A)
Perlangsungan kala III
PLANNING (P)
1. Memeriksakan uterus untuk memastikan janin tunggal atau ganda
(tunggal)
2. Melakukan manajemen aktif kala III
Pemberian oksitosin 1 amp secara IM
PTT dengan dorso kranial
Melahirkan plasenta jam 23.15 WIB
3. Memeriksa kelengkapan plasenta
Kotiledon 18 buah selaput lahir lengkap
4. Memasukkan plasenta ke dalam wadah yang telah di sediakan
KALA 1V
LANGKAH I : IDENTIFIKASI DATA DASAR
Rencana tindakan
1. Periksa jalan lahir dan observasi pendarahan
Rasional : Untuk mengetahui ada robekan dan pendarahan
2. Observasi kontraksi uterus
Rasional :mencegah pendarahan
3. Ikat dan rawat tali pusat
Rasional : mencegah terjadinya pendarahan tali pusat dan infeksi tali
pusat.
4. Observasi TTV
Rasional : indikator untuk mengetahui KU ibu
5. Menciptakan rasa nyaman pada ibu
Rasional : agar ibu dapat beristrahat dengan tenang .
6. Observasi TFU
Rasional : Untuk mengetahui keadaan kontraksi dan proses involusio.
7. Beri intake makan dan minum pada ibu
Rasional : sebagai pengganti energi yang hilang saat ibu meneran.
8. Serahkan bayi pada ibu untuk disusui
Rasional : Untuk medapatkan kolostrum dan menciptakan hubungan antar
ibu dan bayinya.
9. Lengkapi partograf
Rasional : untuk pengambilan keputusan klinik dan melakukan tindakan
selanjutnya.
10. Pindahkan ibu dan bayi keruang perawatan nifas
Rasional : Untuk mendapatkan peawatan selanjutnya.
LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
Tanggal 27 maret 2014
1. Memeriksa jalan lahir
- Ada robekan perineum Tingkat II
- Perdarahan ± 150 cc
2. Mengobservasi konraksi uterus (teraba keras dan bundar)
3. Mengikat dan merawat tali pusat
4. Mengobservasi TTV
TD : 110/70 mm.Hg
N : 80x/menit
P : 20x/menit
S : 360c
5. Menciptakan rasa nyaman pada ibu dengan membersihkan darah dan sisa-
sisa darah, air ketuban dan mengganti pakaian ibu dengan yang kering dan
bersih.
6. Mengobservasi TFU (TFU setinggi pusat)
7. Memberikan makan dan minum dibantu oleh keluarga
8. Menyerahkan bayi pada ibu untuk disusui
9. Melengkapi partograf
10. Memindahkan ibu dan bayi keruang perawatan nifas setelah 2 jam post
partum
ASSESMENT (A)
Perlangsungan kala IV
PLANNING (P)
1. Memeriksa jalan lahir
Terdapat robekan perineum tingkat II
2. Mengobservasi konraksi uterus (teraba keras dan bundar)
3. Mengikat dan merawat tali pusat serta mengoleskan betadine pada ujung
tali pusat
4. Mengobservasi TTV
TD : 100/80 mm.Hg
N : 80 x/menit
P : 24 x/menit
S : 360c
5. Menciptakan rasa nyaman pada ibu dengan membersihkan darah dan sisa-
sisadarah, air ketuban dan mengganti pakaian ibu dengan yang kering dan
bersih.
6. Mengobservasi TFU (TFU setinggi pusat)
7. Memberikan makan dan minum dibantu oleh keluarga
8.Menyerahkan bayi pada ibu untuk disusui
9. Melengkapi partograf
10. Memindahkan ibu dan bayi keruang perawatan nifas setelah 2 jam post partum