SKRIPSI
SKRIPSI
Pembimbing
Mengetahui
Ketua Program Studi D III Kebidanan
Universitas Adiwangsa
Asalamualaikum wr.wb
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyajikan Proposal Penelitian yang
berjudul “Fatkor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare Pada Balita di
Desa Kemantan Hilir dan Desa Koto Tebat Kabupaten Kerinci Pada Tahun 2020”.
1. Bapak dr. I Nyoman El, Selaku Ketua Yayasan Pelita Nusantara Adiwangsa,
yang telah menyediakan fasilitas-fasilitas pengajaran sehingga dapat
memperlancar proses belajar mengajar di Universitas Adiwangsa Jambi.
2. Bapak dr. Willy Tanjaya, SII, S.Kom, M,Kn, selaku rektor Universitas
Adiwangsa Jambi.
3. Ibu Subang Aini Nasution, SKM, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan
dan Farmasi Universitas Adiwangsa Jambi
4. Ibu Devi Arista, S.ST., M.Kes, selaku ketua Program Studi DIII Kebidanan
Universitas Adiwangsa Jambi yang telah membantu selama perkuliahan.
5. Ibu Donna Harriya Vovidha, SST., M.Keb, selaku pembimbing yang telah
banyak memberi arahan, bimbingan, dorongan dalam penyusunan Proposal
Penelitian ini.
6. Dosen Prodi DIII Kebidanan Universitas Adiwangsa Jambi yang telah banyak
memberikan ilmu dan bimbingannya selama penulis mengikuti pendidikan.
7. Orang tua serta keluarga besar penulis yang sangat penulis cintai, terimakasih
atas do’a dorongan semangat, pengorbanan dan kepercayaan yang telah
diberikan selama ini.
9. Semua pihak yang namanya tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang
telah membantu dan menyelesaiakan proposal ini ini.
Novi Astuti
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi
DAFTAR BAGAN...................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................. 6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian...................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Balita.......................................................................... 8
2.2 Konsep Diare.......................................................................... 9
2.3 Konsep Perilaku Sehat............................................................ 17
2.4 Konsep Pengetahuan............................................................... 20
2.5 Konsep Sikap.......................................................................... 22
2.6 Konsep Sanitasi Lingkungan.................................................. 25
2.7 Kerangka Teori....................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep.................................................................... 29
3.2 Definisi Operasional............................................................... 30
3.3 Hipotesis................................................................................. 31
3.4 Desain Penelitian.................................................................... 31
3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................. 31
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian.............................................. 31
3.7 Teknik Pengambilan Data....................................................... 33
3.8 Prosedur Penelitian................................................................. 34
3.9 Pengolahan Data dan Analisa Data......................................... 35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Bagan Hal
Bagan 2.1 Kerangka Teori.......................................................................... 28
Bagan 3.1 Kerangka Konsep....................................................................... 29
DAFTAR LAMPIRAN
Diare memiliki artian yaitu buang air besar (defekasi) dengan tinja
berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih
banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam (Sudoyo, 2014).
Diare adalah sebuah penyakit di mana tinja atau feses berubah menjadi
lembek atau cair yang biasanaya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam
(Irianto, 2015).
yang sulit untuk ditanggulangi. Dari tahun ke tahun diare tetap menjadi salah
menurut data World Health Organization (WHO) ada sekitar empat miliar
kasus diare akut setiap tahun dengan mortalitas 3-4 juta pertahun milliar
kasus setiap tahunnya. Diare sering kali dianggap sebagai masalah yang
(WHO, 2017).
pada tahun 2013 terdapat 12,3% balita mengalami diare kemudian meningkat
pada tahun 2018 menjadi 18,5%. Sedangkan di kota Jambi, jumlah balita
bahwa dari studi cross sectional didapatkan hasil yaitu terdapat hubungan
tergambar dari sikap yang diperlihat oleh seseorang tersebut. Penelitian yang
membantu anak pemulihan yang lebih cepat dan mengurangi peluang untuk
umumnya terjadi pada daerah yang memiliki sanitasi lingkungan yang buruk
Indonesia didapatkan hasil bahwa faktor risiko penyebab penyakit diare yang
bakterologis air, saluran pembuangan air limbah (SPAL), dan kondisi rumah.
Faktor lingkungan yang paling banyak diteliti adalah aspek sarana air bersih
dan jamban. Untuk sarana air bersih, rata-rata odd ratio (OR) jenis SAB
bahwa terdapat 31 anak yang mengalami diare dari data keseluruhan anak
berjumlah 77 anak dengan desa koto tebat berjumlah 45 dan desa kemantan
bahwa makanan saja yang menyebabkan anak diare dan memiliki sikap yang
kurang baik seperti terdapat 7 ibu yang menyatakan bahwa tidak pernah
mencuci tangan saat akan menyusui dan setelah menyusui anak dan sumber air
Kemantan Hilir dan Desa Koto Barat Kabupaten Kerinci Pada Tahun 2020.
Diare Pada Balita di Desa Kemantan Hilir dan Desa Koto Tebat Kabupaten
Diare Pada Balita di Desa Kemantan Hilir dan Desa Koto Tebat
diare pada balita di Desa Kemantan Hilir dan Desa Koto Tebat
1.4.1 Bagi Desa Kemantan Hilir dan Desa Koto Barat Kabupaten Kerinci
Sebagai bahan masukan bagi pihak Desa Kemantan Hilir dan Desa
balita.
yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Desa Kemantan Hilir
dan Desa Koto Tebat Kabupaten Kerinci Pada Tahun 2020. Penelitian ini akan
dilakukan di Desa Kemantan Hilir dan Desa Koto Tebat Kabupaten Kerinci
pada bulan Juli Tahun 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah balita yang
kuesioner dan hasil penelitian ini dianalisis secara univariat dan bivariat
Anak bawah lima tahun atau sering disingkat anak balita adalah
anak yang berusia diatas satu tahun atau dibawah lima tahun atau
bulan berat badan naik 2 kali berat badan lahir dan berat badan naik 3
kali dari berat badan lahir pada umur 1 tahun dan menjadi 4 kali pada
masa balita. Pada saat tumbuh kembang setiap anak mempunyai pola
konsistensi cair (mencret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari (24
jam). Ingat, dua kriteria penting harus ada yaitu BAB cair dan sering,
jadi misalnya buang air besar sehari tiga kali tapi tidak cair, maka tidak
bisa disebut daire. Begitu juga apabila buang air besar dengan tinja cair
tapi tidak sampai tiga kali dalam sehari, maka itu bukan diare.
mukosa lambung dan usus halus yang ditandai dengan diare, muntah-
2010).
cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih
banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam (Sudoyo,
2014). Diare adalah sebuah penyakit di mana tinja atau feses berubah
menjadi lembek atau cair yang biasanaya terjadi paling sedikit tiga kali
lain melalui makanan dan minuman yang tercemar tinja dan atau
golongan balita.
yang paling dominan yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja.
a. Faktor perilaku
susu
b. Faktor lingkungan
2011).
versus tidak), dan ketersediaan semua jenis jamban (ya versus tidak).
2.2.5 Penatalaksanaan
d. Antibiotik Selektif
2.2.6 Pencegahan
a. Pemberian ASI
air.
d. Mencuci Tangan
tempat buang air besar sendiri, buang air besar hendaknya jauh
lebih kurang 10 meter dari sumber air, hindari buang air besar
berbahaya. Hal ini tidak benar karena tinja bayi dapat pula
harus dibuang secara bersih dan benar, berikut hal-hal yang harus
diperhatikan:
kakus.
2) Bantu anak untuk membuang air besarnya ke dalam wadah yang
dan bilas wadahnya atau anak dapat buang air besar di atas suatu
dalam kakus.
3) Bersihkan anak segera setelah anak buang air besar dan cuci
tangannya
imunisasi campak juga dapat mencegah diare oleh karena itu beri
Diare dan disentri sering terjadi dan berakibat berat pada anak-anak
lingkungan.
terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,
(Notoatmodjo, 2014).
tinja, dan sebelum makan. Mencuci dengan sabun dan air akan
mikrobisida.
1) variabel internal
tersebut. Sifat sakit (akut dan kronis) juga mempengaruhi sikap dan
tingkah laku.
2) Variabel eksternal
keluarga).
2) Olahraga teratur
3) Tidak merokok
6) Mengendalikan stress
b) Perilaku Sakit
mengetahui hak.
2.3.3 Determinan Perilaku Kesehatan
lain-lain.
(Notoatmodjo, 2014).
pengetahuan ibu yang kurang baik dan pendekatan mereka yang salah
dehidrasi berat.
a. Faktor internal
penerimaan informasi.
2) Pekerjaan
3) Umur
berfikir.
b. Faktor eksternal
untuk penyesuaian.
b. Fungsi pertahanan ego Sikap tertentu diambil seseorang ketika
tertentu akan menunjukkan sistem nilai yang ada pada diri individu
yang bersangkutan.
a. Pengalaman pribadi
tersebut.
c. Pengaruh kebudayaan
d. Media massa
sikap konsumennya.
pembentukan sikap
pada daerah yang memiliki sanitasi lingkungan yang buruk. Ruang lingkup
mandi, masak, mencuci, dan lain sebagainya. Air bersih digunakan harus
sarana sanitasi sangat penting berkaitan dengan kejadian diare. Oleh sebab
itu harus selalu tersedia dan memenuhi syarat kesehatan baik secara fisik,
diare.
c. Lantai rumah
Syarat dari rumah sehat adalah memiliki lantai yang tidak berdebu pada
musim kemarau an tidak basah di musim hujan. Lantai yang baik adalah
lantai dalam keadaan kering dan tidak lembab. Bahan lantai harus kedap
air dan mudah dibersihkan paling tidak diplester dan akan lebih baik jika
Sampah adalah semua zat atau benda yang sudah tidak terpakai baik
berasal dari RT/hasil proses produksi. Jenis sampah dibagi atas sampah
logam, besi, dan plastik gelas . Sampah dapat menjadi sumber penyakit.
yang dianjurkan yaitu: kuat, tidak mudah bocor, tertutup, mudah dibuka,
rupa sehingga Sampah dapat menjadi sumber penyakit. Karena itu perlu
yang memenuhi syarat. Syarat tempat sampah yang dianjurkan yaitu: kuat,
Limbah merupakan sisa air yang dibuang dan berasal dari rumah tangga,
penentu terjadinya penyakit diare. sebagian besar kasus diare disebabkan oleh
air yang tidak aman, sanitasi dan kebersihan yang tidak memadai.
tanpa fasilitas jamban adalah 2,0 kali lebih mungkin untuk mengalami diare
dari pada anak-anak yang tinggal di rumah tangga dengan fasilitas yang baik.
2.7 Kerangka Teori
Bagan 2.1
Kerangka Teori
Faktor Predisposisi
Pengetahuan
Sikap
Praktik
Kepercayaan -
Keyakinan
Nilai
Faktor Penguat
generasi dari hal-hal khusus oleh karena konsep merupakan abstraksi, maka
konsep tidak dapat langsung diamati atau diukur, konsep hanya dapat
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
Pengetahun
Sanitasi Lingkungan
3.2 Definisi Operasional
sebagai berikut :
Tabel 3.1
Definisi Operasional
3.3.1 Ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian diare pada balita
di Desa Kemantan Hilir dan Desa Koto Tebat Kabupaten Kerinci Pada
Tahun 2020.
3.3.2 Ada hubungan antara sikap dengan kejadian diare pada balita di Desa
Kemantan Hilir dan Desa Koto Tebat Kabupaten Kerinci Pada Tahun
2020
3.3.3 Ada hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada
berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Desa Kemantan Hilir dan
Penelitian ini akan di lakukan di Desa Kemantan Hilir dan Desa Koto Tebat
3.6.1 Populasi
Desa Kemantan Hilir dan Desa Koto Tebat Kabupaten Kerinci yang
berjumlah 77.
3.6.2 Sampel
kriteria inklusi :
Kriteria Eksklusi
a. Data Primer
sampel
b. Data sekunder
diare pada balita di Desa Kemantan Hilir dan Desa Koto Tebat
penelitian.
tersebut.
3.8.3 Penutup
a. Editing
b. Coding
c. Processing
d. Scoring
e. Entri Data
ataupun grafik.
f. Cleaning
teknik tertentu. Untuk data kuantitatif dapat diolah secara manual dan
Adsasmito (2017). Faktor Risiko Diare Pada Bayi Dan Balita Di Indonesia:
Systematic Review Penelitian Akademik Bidang Kesehatan Masyarakat.
Jurnal Kesehatan. Vol.11. No.1
Betz, Cecily L., Sowden, Linda A. (2010). Buku Saku Keperawatan Pediatri Edisi
5. Jakarta: EGC.
Depkes Ri. (2011). Buku Saku Petugas Kesehatan. Jakarta : Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Sudoyo Aru. W. (2014). Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid II Edisi VI. Jakarta:
InternaPublishing
Supartini, Yupi. (2019). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta :
EGC
Wawan, Dewi. (2011). Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika
Workie (2018). Mothers’ knowledge, attitude and practice towards the prevention
and home-based management of diarrheal disease among under-five
children in Diredawa, Eastern Ethiopia, 2016: a cross-sectional study.
School of Nursing and Midwifery, College of Health and Medical
Science, Haramaya University, P.O. Box 235, Harar, Ethiopia