Anda di halaman 1dari 3

Tugas Akuntansi Manajemen

Nama : Dionisius Dominikus Daud Carvallo


NIM : 2018008475
Kelas : 4 A12

Analisis kasus “Duh! Pengusaha Mulai Tumbang: Tutup Hotel, Stop Produksi, PHK”
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20200403105321-4-149571/duh-pengusaha-mulai-
tumbang-tutup-hotel-stop-produksi-phk
1. What (peristiwa apa yang terjadi)
Peristiwa yang terjadi adalah banyak kalangan pengusaha yang mengaku daya tahan bisnis
mereka memburuk sebagai akibat dari wabah pandemi corona, seperti yang disebutkan ketum
Apindo bahwa hampir semua sktor terdampak covid-19, seperti sektor pariwisata, perdagangan,
manufaktur, transportasi darat dan udara,

2. Why (mengapa kasus ini terjadi)


Kasus ini terjadi akibat dampak dari virus corona yang yang berdampak negative kesegala sektor-
sektor

3. Where (dimana kasus ini terjadi)


Kasus ini terjdadi di Indonesia, untuk sektor perhotelan yang paling terkena dampaknya yaitu
Bali, Batam dan Manado sebagai akibat dari susuknya wisatawan asing.

4. When (kapan kasus ini terjadi)


Kasus ini sudah mulai terjadi di bulan maret, dimana sebagian tenaga kerja ada yang di PHK,
sebagian lagi hanya bertahan sampai april dengan menghentikan produksi, bahkan paling
maksimal hanya juni 2020

5. Who (siapa yang terlibat dalam kasus tersebut)


Yang terlibat dalam kasus ini adalah
 pengusha-pengusaha Indonesia,
 ketua umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Hariyadi Sukamdani,
 sekjen Asosiasi Travel Agent Inndonesia Pauline Suharno,
 kepala Ekonom IHS Markit, Bernad AW,
 wakil keua umum Kadin bidang industry Jhonny Darmawan

6. How (bagaimana kasus ini terjadi)


Kasus yang diakibatkan dari dampak virus corona ini berdampak pada berbagai sektor-sektor:
 Sektor periwisata, (Travel Agent, perhotelan dan penerbangan)
Banyak perusahaan travel agent sejak awal maret lalu tak lagi beroperasi secara penuh,
karena sudah terimbas secara global saat corona belum masuk ke Indonesia. Sehingga
sistem shift pegawai tak lagi diberlakukan, ujung-ujungnya ada travel agent yang
melakukan efesiensi dan PHK. Sedangkan untuk sektor perhotelan okupansi kamar hotel
sudah lampu merah sejak awal maret 2020, rata-rata okupansi hanya 30%, namun kurang
dari sebulan okupansi hotel terutama di Bali sudah di level hamper 0%, kabar terbaru
mulai april banyak hotel di Indonesia tutp sementara karena taka da pengunjung. PHRI
mencatat setidaknya ada 698 hotel sudah tutup dalam sebulan, sehingga dampaknya
ribuan pekerja hotel dirumahkan atau cuti diluar tanggungan. Sektor penerbangan
sebelum ada corona memang sedang sakit, tekanan biaya operasi dan mahalnya ongkos
tiket penerbangan sudah menghantui bisnis ini sejak dua tahun terakhir yang dibarengi
dengan penurunan penumpang pesawat
 Sektor manufaktur
sejak awal corona menghantam China, manufaktur tertentu sudah merasakan dampaknya
terutama pada periode Februari 2020. Sektor yang bergantung bahan baku impor mulai
merasakan sulitnya mendapatkan bahan baku antara lain farmasi, tekstil, elektronika dan
lainnya. Sehingga ketika stok habis, dikhawatirkan tidak bisa melanjutkan produksi
sebagai dampak terganggunya rantai pasok karena pandemi corona. Risikonya pada PHK,
bahkan bisa berdampak pada perusahaan-perusahaan besar. sektor otomotif yang awalnya
tak terlalu mengkhawatirkan, justru termasuk yang terpukul cukup keras imbas dari
corona. Setidaknya selama Maret, penjualan mobil diproyeksikan ambles cukup dalam
karena masyarakat. Honda secara jujur mengakui akan menghentikan sementara produksi
mobilnya di Indonesia selama dua pekan mulai 13 April 2020 dan merumahkan karyawan
di bagian produksi. Sedangkan Daihatsu mengatur produksi dengan memproduksi mobil
hanya dua hari sekali. Penjualan yang lesu memang tak bisa ditutupi. Pabrikan lain ada
masih sebatas pengurangan jam produksi dengan mengatur shift kerja. Potensi susulan
mengikuti jejak Honda dari pabrik lain sangat memungkinkan, ini juga terjadi di banyak
negara yang terdampak corona.
 Sektor perdagangan
Sektor perdagangan memang yang paling kompleks dari persoalan corona. Awalnya
sejak corona merebak di China, masalah suplai barang jadi persoalan terutama impor
pangan seperti produk-produk bawang putih hingga bawang bombay. Kinerja impor pun
kena dampaknya, meski ekspor membaik. Nilai ekspor pada Februari 2020 mencapai
US$ 13,94 miliar. Ekspor tersebut naik 11% dibandingkan pada Februari 2019.

Perdagangan di dalam negeri, sektor ritel pangan atau swalayan offline maupun online
menuai cuan, Aprindo mencatat terjadi kenaikan 20% selama pandemi corona. Namun,
tak semua ritel dapat berkah. Pembatasan jam operasional hingga penutupan beberapa
pusat perbelanjaan di wilayah Jabodetabek justru membuat sektor department store atau
retail fashion babak belur. Ada sebagian sudah merumahkan karyawannya.
Solusi terhadap kasus ini :

 Menurunkan biaya produksi dari peruahaan swasta dengan meliburkan buruh, tetapi
dengan membayar upah penuh, supaya produksi tetap jalan, bisa dibuat agenda libur
bergilir bagi buruh, sehingga ada penghematan listrik, catering dan sebagainya, karena
omset perusahan juga sedang menurun
 Pemerintah mengandalikan kebijakan fisikan dan moneter agar nilai tukar rupiah tidak
semakin melemah dan indeks saham gabungan tidak anjlok
 Jika masalahnya adalah bahan baku yang tidak tersedia karena negara pemasok
melakukan Lockdown karena corona, pemerintah segera mebuat regulasi berupa
kemudahan impor bahan baku. Hal itu dilakukan sepanjang bahan baku tersebut tidak
tersedia di Indonesia, khususnya untuk industry padat-karya. Misalnya dengan
menerapkan bea masuk impor 0 rupiah dan tidak ada beban apapun kepada barang impor.
Karena bisa jadi dalam situasi sulit ini, industry akan mencari bahan baku dari negara
yang belum terkena wabah corona.
 Memberikan bantuan berupa dana tunai kepada buruh, pengemudi tranportasi online,
sopir travel, dan masyarakat kecil lainnya. Penerapan itu seperti yang dilakuakn di
Inggris. Disisi lain dengan penerapan tersebut juga akan membantu dunia usaha karena
sabagian dari upah pekerja disubsidikan oleh pemerintah.
 Memberikan insentif kepada industry pariwisata, retail, dan industry lain yang
terdampak. Skema itu dilakukan supaya dunia industry bisa bertahan di tenga-tengah
pandemic corona. Misalnya, dengan menghapus bunga pinjaman Bank bagi pengusaha di
sektor pariwisata atau menghapus paja pariwisata dan memberikan kelonggaran cicilan
hutang untuk menunda selama setahun tidak membayar cicilan\
 Menurunkan harga BBM premium agar masyaakat menengah kebawa termasuk para
buruh meningkat daya belinya. Selain itu harga gas industry juga diturunkan agar biaya
produksi pabrik bisa turun.
 Mendesak BPJS ketenagakerjaan untuk mengeluarkan dana cadangan dari bunga
deposito dana peserta dan dana jaminan kecelakaan kerja (JKK), agar dana tersebut di
gunakan untuk membeli masker dan handsanitizer yang dibagikan gratis kepada seluruh
buruh di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai