PROPOSAL PENELITIAN
NPM. 8420217028
UNIVERSITAS SURYAKANCANA
2020
LEMBAR PENGESHAN
NPM. 8420217028
Penguji 1 Penguji 2
( ) ( )
Mengetahui
NIDN.0412098504
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
A. JUDUL............................................................................................... 1
B. LATAR BELAKANG PEMASALAHAN......................................... 1
C. RUMUSAN MASALAH................................................................... 2
D. TUJUAN PENELITIAN................................................................... 3
E. MANFAAT PENELITIAN................................................................ 4
F. DEFINISI OPERASIONAL.............................................................. 4
G. KAJIAN TEORI................................................................................ 5
H. HIPOTESIS PENELITIAN............................................................... 7
I. METODOLOGI PENELITIAN........................................................ 8
ii
A. JUDUL
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJAAN PBL (PROBLEM-BASED
LEARNING ) BERBASIS PENDEKATAN DISKURSIF UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
1
juga harus diperhatikan, bukan hanya kemajuan teknologi yang
berkembang, tapi segala aspek kehidupan didunia mulai ditingkatkan,
maka dari itu siswa harus mampu bersaing dan memiliki keterampilan
yang baik untuk menghadapi kemajuan jaman, dengan proses pendidikan
diharapkan dapat membantu siswa untuk bersaing dimasa depan, salah
satu tuntutan yang harus dimiliki siswa yaitu memiliki keterampilan
berpikir kritis, atau lebih dikenal dengan
4C(Communication,Collaboration,Critical Thinking and Problem Solving,
Creative and Innovation), 4C terdapat dalam kurikulum 2013, dan sudah
jelas bahwa 4C adalah keterampilanyang harus dimiliki siswa pada abad
21.
Proses pembelajaran matematika siswa harus ditekankan sebagai
insan yang memiliki potensi untuk belajar agar kemampuan berkembang
dan siswa telibat secara aktif dalam pencarian dan pembentukan
pengetahuan oleh diri mereka sendiri, melalui belajar matematika siswa
mendapatkan kesempatan untuk mengambangkan kemampuan berpkiir
kritis siswa.
Salah satu tujuan penelitian ini untuk menjadi alternative
penyelesaian suatu masalah yang telah dibahas diatas.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan diatas, maka
yang mejadi rumusan masalah dalam penelitian adalah ;
1. Apakah Implementasi Model Pembelajaan PBL (Problem-Based
Learning) Berbasis Pendekatan Diskursif dapat Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa?
2. Apakah Model Pembelajaan PBL (Problem-Based Learning)
Berbasis Pendekatan Diskursif efektif saat digunakan dalam
proses pembelajaran ?
3. Apakah siswa berperan aktif dalam Mengimplementasi Model
Pembelajaan PBL (Problem-Based Learning) Berbasis Pendekatan
Diskursif Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa?
2
4. Apakah Siswa dapat Mengimplementasi Model Pembelajaan PBL
(Problem-Based Learning) Berbasis Pendekatan Diskursif Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa?
5. Bagaimana aktivitas siswa dalam Mengimplementasi Model
Pembelajaan PBL (Problem-Based Learning) Berbasis Pendekatan
Diskursif Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa?
D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latarbelakang penelitian yang telah dipaparkan diatas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah ;
1. Implementasi Model Pembelajaan PBL (Problem-Based Learning)
Berbasis Pendekatan Diskursif dapat Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa.
2. Model Pembelajaan PBL (Problem-Based Learning) Berbasis
Pendekatan Diskursif efektif saat digunakan dalam proses
pembelajaran.
3. Siswa berperan aktif dalam Mengimplementasi Model
Pembelajaan PBL (Problem-Based Learning) Berbasis Pendekatan
Diskursif Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa.
4. Siswa dapat Mengimplementasi Model Pembelajaan PBL
(Problem-Based Learning) Berbasis Pendekatan Diskursif Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa.
5. Aktivitas siswa baik dalam Mengimplementasi Model Pembelajaan
PBL (Problem-Based Learning) Berbasis Pendekatan Diskursif
Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa.
E. MANFAAT PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan diatas, maka
Manfaat penelitian ini Sebagai Berikut
1. Bagi Guru
Sebagai masukan dalam rangka mengembangakan profesionalitas
guru.
2. Bagi Siswa
Memperbaiki cara belajar, memotivasi, dan meningkatkan hasil belajar.
3. Bagi Sekolah
3
Sebagai masukan dalam rangka memperbaiki Masalah belajar
matematika
4. Bagi Peneliti
Mengambil kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan
pengetahuan, keterampilan sendiri dalam menganalisis sembuah
persoalan, dan untuk mendapatkan pengetahuan dari hasil kajian
implementasi Model Pembelajaan PBL (PROBLEM-BASED
LEARNING) Berbasis Pendekatan Diskursif Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
F. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional setiap variabel diperlukan untuk mendapatkan
kesamaan presepsi tentang beberapa istilah yang digunakan dalam
penelitian ini.
1. Model Pembelajaan PBL (Problem-Based Learning)
Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran
yang dirancang agar siswa mendapat pengetahuan penting, yang
membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki
model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi
dalam tim (Henita,H,dkk. 2019)
2. Pendekatan Diskursif
Pendekatan diskursif berfokus pada komunikasi berupa
debat alasan-alasan lois secara tertulisan kimunikasi matematis
sehingga pendekatan ini memandang siswa dalam kelas sebagai
masyarakat belajar yang beriteraksi satu sama lain, dalam
pelaksanaan pembelajaran (Komala,E.(2019)).
3. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Menurut Henita,H.dkk (2019) Kemampuan berpikir kritis
matematis adalah proses menemukan, menganalisis, dan
mengevaluasi informasi yang di dapat dari hasil pengamatan untuk
mengambil sebuah keputusan terhadap suatu masalah matematis.
G. KAJIAN TEORI
1. MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM –BASED
LEARNING)
4
Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang
dirancang agar siswa mendapat pengetahuan penting, yang membuat
mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model
belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim
(Henita,H,dkk.2019). Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based Learning) terdiri dari 5 fase sebagai
berikut:
a) Fase 1 : Orientasi siswa pada masalah (Pada fase ini, guru
menjelaskan tujuan pembelajaran, dan memotivasi siswa untuk
terlibat aktif dalam pemecahan masalah)
b) Fase 2 : Mengorganisasikan siswa (Pada fase ini, guru membantu
siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut)
c) Fase 3 : Membimbing penyelidikan individu dan kelompok (Pada
fase ini, guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi
yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah.)
d) Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya (Pada fase
ini, guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan
karya yang sesuai seperti laporan, model dan berbagi tugas dengan
teman)
e) Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah (Pada fase ini, guru mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah dipelajari/meminta kelompok presentasi hasil
kerja)
2. PENEKATAN DISKURSIF
Pendekatan diskursif berfokus pada komunikasi berupa debat
alasan-alasan lois secara tertulisan kimunikasi matematis sehingga
pendekatan ini memandang siswa dalam kelas sebagai masyarakat
belajar yang beriteraksi satu sama lain, dalam pelaksanaan
pembelajaran (Komala,E.(2019)). pendekatan diskursif menuntut siswa
terlibat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dengan cara
5
berdiskusi dan berinteraksi satu sama lain, sehingga mampu
menemukan langkah-langkah dalam pemecahan masalah.
3. KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
Menurut Henita,H.dkk (2019) Kemampuan berpikir kritis
matematis adalah proses menemukan, menganalisis, dan mengevaluasi
informasi yang di dapat dari hasil pengamatan untuk mengambil
sebuah keputusan terhadap suatu masalah matematis.
Kemampuan berpikir kritis matematis adalah proses menemukan,
menganalisis, dan mengevaluasi informasi yang di dapat dari hasil
pengamatan untuk mengambil sebuah keputusan terhadap suatu
masalah matematis
Kemampuan berpikir kritis matematis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
Membangun keterampilan dasar, yaitu siswa mencari informasi di
dalam permasalahan yang disajikan dengan menuliskan apa yang
diketahui dan merumuskan apa yang ditanyakan.
Menentukan dasar pengambilan keputusan, yaitu menentukan
strategi penyelesaian soal dengan tepat, menguraikan penyelesaian
secara jelas, dan perhitungan yang benar yang didasari dari
informasi yang diketahui.
Menarik kesimpulan, yaitu siswa membuat kesimpulan jawaban
dan berdasarkan langkah-langkah yang telah dianalisis pada
penyelesaian yang sesuai dengan pertanyaan yang diinginkan oleh
permasalahan.
H. HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka hipotesis penelitian dijabarkan
sebagai berikut
1. Dapat Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa?
6
2. Efektif digunakan saat proses pembelajaran
3. Siswa Berperan aktif dalam Mengimplementasi Model
Pembelajaan PBL (Problem-Based Learning) Berbasis Pendekatan
Diskursif
4. Terimplementasikan Model Pembelajaan PBL (Problem-Based
Learning) Berbasis Pendekatan Diskursif Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
5. Aktivitas baik dalam Mengimplementasi Model Pembelajaan PBL
(Problem-Based Learning) Berbasis Pendekatan Diskursif Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
7
kurikulum 2013. analisis tingkat kemampuan dan karakterisitik
sasaran pengguna
b) Design
Tahapan ini merupakan prosese perancangan butir-butir materi
yang akan disajikan, penyusunan materi, penyusunan alur
penyampaian (RPP), mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan
dalam pengembangan MODEL PEMBELAJAAN PBL
(PROBLEM-BASED LEARNING) BERBASIS PENDEKATAN
DISKURSIF.
c) Development
Pembuatan Intrument yang digunakan dalam penelitian
d) Implementation
Penilaian oleh ahli materi, dan praktisi lapangan serta pelaksanaan
uji coba terbatas
e) Evaluation
Penilaian terhadap Model Pembelajaran yang dikembangkan,
dilakuka selama empat tahap sebelumnya
8
mengetahui validitas maka datanya diolah dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut :
� = nilai rata-rata
= jumlah total nilai
� = jumlah data
d) Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran
Keterlaksanaan Lembar Pengamatan MODEL
PEMBELAJAAN PBL (PROBLEM-BASED LEARNING )
BERBASIS PENDEKATAN DISKURSIF diamati oleh
observer dan nilai ratanya dianalisis untuk menentukan hasil
penilaian. Analisis ini dilakukan dengan menghitung rata-rata
skor yang diberikan oleh observer.
9
Lembar Pengamatan MODEL PEMBELAJAAN PBL
(PROBLEM-BASED LEARNING ) BERBASIS
PENDEKATAN DISKURSIF Ketercapain kemampuan
berpikir kritis dan keaktifan dilihat dari skor yang diperoleh
melalui angket
f) Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
peserta didik kelas X SMK N 1 CIKALONGKULON pada
materi Geometri.
DAFTAR PUSTAKA
10